BAB V
MANAJEMEN KOPERASI
Pendahuluan
Walau secara kelembagaan koperasi mempunya prinsip, fungsi dan ciri-ciri yang berbeda dari bentuk-bentuk perusahaan lainnya. Namun koperasi tetap merupakan sebuah organisasi yang ingin mencapai tujuan tertentu. Organisasi sebagai wadah untuk mencapai tujuan harus mempunyai bentuk dan struktur yang tepat, efisiesn, dan efektif. Perilaku organisasi akan mencerminkan seberapa jauh tertib hukum dan kaidah hukum dilaksanakan. Pengaturan organisasi sangat menentukan pelaksanaan usaha dan keberhasilan pencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Demikian pula halnya dengan koperasi, organisasi harus mencerminkan kekuatan yang memberikan kepercayaan bagi anggota, masyarakat dan badan usaha lainnya dalam melaksanakan hubungan kerjasama. Untuk mencapai tujuan tersebut maka koperasi harus memiliki manajemen yang baik dan organisasi yang tangguh, efisien dan efektif.
Anggota koperasi sebagai pendiri, pemilik dan poengguna jasa (sebagai produsen dan konsumen) koperasi, maka akan merasa mantap apabila keberadaan organisasi koperasi mereka jelas dan kuat. Pengakuan keberadaan koperasi dari anggota dan masyarakat merupakan daya dukung yang potensial, yang dapat ukuran (barometer) bagi jalannya organisasi dan kelangsungan hidup koperasi. Oleh karena itu organisasi koperasi perlu mendapat perhatian yang serius terutama dari aspek hukumnya. Karena dulu ijin usaha koperasi ditangani Departemen Koperasi. Dan sekarang era otonomi daerah Departemen Koperasi juga sudah tidak ada diganti Kementrian Negara, lalu bagaimana dengan perijinan pendirian dan bagimana pula dengan pembinaannya?
Mnajemen dan Organisasi Koperasi
Tujuan organisasi koperasi yang telah ditetapkan tersebut, maka pengrus koperasi dituntut melaksanakan tugasnya dengan baik bahkan, karena semua tujuan koperasi tergolong lebih mulia dibandingkan dengan bentuk-bentuk perusahaan lainnya, maka tidak dapat tidak, pengurus koperasi dituntut melakukan pengelolaan yang jauh lebih baik.demikian pula dengan tekad koperasi untuk menjadi suatu bentuk perusahaan yang demokratis. Pengelolaan perusahaan yang menganut prinsip demokratis tentu harus lebih dari pada pengelolaan perusahaan yang tidak menganut prinsp demikian. Agar kegiatan perusahaan berhasil dengan baik maka harus didukung oleh manajemen yang baik dan organisasi yang tangguh.
Manajemen Koperasi
Manajemen merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi sebagaimana diketahui, hakikat manajemen mencapai tujuan dengan tangan orang lain. Pencapaian tujuan dengan tangan orang lain itu dilakukan oleh manajemen dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yaitu fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan. Dengan demikian, keberhasilan manajemen sebuah organisasi akan sangat tergantung pada pelaksanaan masing-masing fungsi tersebut.
Fungsi perencanaan
Perencanaan adalah proses perumusan program beserta anggarannya yang harus dilakukan oleh sebuah koperasi sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan strategi yang hendak dilaksanakan. Sebagai tindak lanjut dari startegi, maka pelaksanaan fungsi perencanaan dalam sebuah organisasi koperasi harus secara konsisten mengacu pada tujuan dan misi koperasi tersebut. Dengan kata lain, perencanaan bukanlah hanya sekedar pengungkapan keinginan, melainkan merupakan pengejewantahan dari strategi yang telah dipertimbangkan.
Koperasi dalam melaksanakan sebuah perencanaan, selain harus mengacu pada tujuan dan misi koperasi itu, penentuan strategi harus mempertimbangkan secara cermat hal-hal berikut.
Berbagai ketentuan internal koperasi;
Berbagai kelemahan internal yang dimilikinya;
Kesempatan/peluang yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan koperasi;
Hambatan/kendala bisnis yang diperkirakan akan mengganggu pencapaian tujuan koperasi.
Bertolak dari analisis di atas, barulah ditentukan staregi yang sebaliknya ditempuh untuk mencapai tujuan dan misi koperasi.adapun jenis strategi yang dapat dipilih oleh koperasi dalam garis besarnmya dibedakan anatar strategi di tingkat koperasi dan strategi ditingkat unit usaha. Jenis strategi yang dapat dipilih tingkat koperasi meliputi : usaha tunggal, diversifikasi usaha terkait, dan diversifikasi usaha tidak terkait atau konglomerasi.
Sedangkan jenis strategi yang dapat dipilh pada tingkat unit usaha meliputi : minimasi biaya, diferensiasi produk, konsentrasi pada pasar tertentu, atau gabungan ketiganya.
Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah pembagian tugas dan wewenang dalam koperasi di atara para pelaku yang bertanggungjawab atas pelaksanaan rencana-rencana koperasi itu.
Dalam garis besarnya, jenis struktur organisasi dibedakan atas struktur fungsional, struktur unit usaha, dan struktur matriks. Struktur fungsional adalah yang membagi wewenang pengelolaan koperasi berdasarkan fungsi-fungsinya. Struktur unit usaha ialah yang membagi wewenang pengelolaan koperasi berdasarkan unit-unit usahanya dan struktur matriks gabungan anatara struktur fungsional dan struktur unit usaha.
Masing-masing jenis struktur tentu memiliki kelemahan serta kekurangan masing-masing. Sekedar pedoman, 2 hal penting yang perlu dipertimbangkan pengurus dalam hal struktur organisasi adalah :
Efektifitas struktur organisasi tersebut dapat dilihat dari segi pencapaian tujuan koperasi;
Efisiensi struktur organisasi itu dapat dilihat dari segi biaya penyelenggaraannya. Koperasi yang masih kecil dan yang hanya menyelenggarakan satu unit usaha, biasanya cukup diselenggarakan dengan menggunakan struktur organisasi.
Pelaksanaan
Pelaksanaan ialah proses penerapan rencana-rencaan koperasi oleh masing-masing fungsi atau unsur organisasi koperasi.aspek terpenting pada tahap pelaksanaan ini ialah aspek koordinasi dan monitoring.
Dengan melakukan koordinasi, maka berbagai unsur dalam organisasi diupayakan untuk bekerja saling bahu-membahu dalam mencapai tujuan koperasi. Dalam garis besarnya, unsur-unsur yang terlibat pada tahap pelaksanaan ini terdiri dari anggota, penasihat, pengawas, pengurus pengelolaan dan karyawan koperasi.
Secara keseluruhan, tanggung jawab fungsi pelaksanaan merupakan tanggung jawab pengurus koperasi, tetapi, karena pengurus tidak dapat melaksanakan semua tugasnya bantuan orang lain. Maka pengurus memiliki wewenang untuk meningkat pengelola sebagai pelaksanaan harian seorang pengelola harus mempunyai wawasan dan kemampuan bisnis koperasi dengan sebaik-baiknya.
Pengawasan
Pengawasan ialah upaya yang dilakukan oleh kewenangan yang lebih tinggi, untuk mengukur tingkat kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan dengan hasil yang telah dicapai.
Sesuai dengan UU No. 25/1992, pengawasan atas pelaksanaan kegitaan usaha koperasi dilaksanakan oleh pengawas. Kegiatan pengawasan terutama sekali dilakukan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan usaha koperasi. Dengan demikian pengawas diharapkan dapat mencegah/mengurangi akan terjadinya penyalahgunaan sumber sumber ekonomi yang dimiliki oleh koperasi secara tidak bertanggungjawab.
Dalam melaksanakan fungsi kepengawasannya, pengawas koperasi bisa meminta bantuan tenaga ahli (dalam hal ini akuntan publik) untuk mengungkap terjadinya penyalahgunaan wewenang atau terjadinya penyelewengan yang dilaksanakan pengurus koperasi.
Walaupun pelaksanaan kegiatan pengawasan dilimpahkan kepada pihak lain, namun fungsi dan tanggung jawab pelaksanaan pengawasan tetap berada di tangan pengawas.
Struktur Organisasi Koperasi
Struktur organisasi koperasi sebanarnya tidak hanya mencakup segi intern koperasi, tetapi segala segi eksternya. Yang dimaksud dengan segi intern organisasi koperasi adalah struktur organisasi koperasi yang meliputi unsur-unsur kelengkapan yang ada di dalam organisasi koperasi tersebut.
Sedangakn yang dimaksud dengan segi intern koperasi ialah, hubungan dan kedudukan terhadap koperasi lainnya, baik yang setingkat (antar sesama koperasi primer) maupun dengan koperasi yang lebih tinggi tingkatannya. Termasuk dalam lingkup segi ektern organisasi koperasi ialah hubungan koperasi dengan induk organisasi gerakan koperasi, yaitu Dewan Koperasi Indonesia (dekopin), yang berkedudukan di Jakarta.
Struktur Intern Organisasi Koperasi
Sebagaimana telah disinggung di muka, struktur intern organisasi koperasi pada garis besarnya terdiri dari 3 unsur berikut.
Unsur-unsur alat perlengkapan organisasi koperasi meliputi :
Rapat anggota koperasi;
Pengurus koperasi;
Pengawas koperasi;
Unsur-unsur pelaksana teknis yaitu, manajer dan karyawan koperasi lainnya
Unsur penasihat (dewan penasihat)
Struktur Ekstern Organisasi Koperasi
Dari segi ekstern, beberapa koperasi primer (koperasi yang beranggotakan sekurnag-kurangnya 20 orang) dapat mengadakan penggabungan dengan beberapa koperasi yang ada di lingkungannya, sehingga membentuk koperasi pusat, misalnya kita mengenal Pusat Koperasi Pengawai Negeri.
Administrasi Organisasi Koperasi
Administrasi organisasi koperasi meliputi pencatatan yang berkaitan dengan kegiatan organisasi koperasi, kegiatan pencatatan antara lain meliputi sebagai berikut.
Buku daftar anggota;
Buku daftar pengurus;
Buku daftar angotapengurus
Buku notulen rapat;
Buku simpanan anggota;
Aspek-Aspek Manajemen Koperasi
Sesuai dengan aspke-aspek yang terdapat dalam setiap perusahaan, termasuk koperasi, maka penerapan masing-masing aspek dalam manajemen memerlukan penjabaran lebihblanjut.
Dalam garis besarnya, aspek-aspek yang terdapat pada setiap koperasi dibedakan atas kegiatan-kegiatan operasi, kegiatan keuangan, kegiatan pemasaran, serta kegiatan administrasi dan umum.
Manajemen Operasi
Maanjemen opersi ialah salah satu aspek dari manajemen koperasi yang memusatkan perhatiannya terhadap pengelolaan variabel-variabel kunci yang menentukan tercapainya dan efektifitas kegiatan utama koperasi optimal.
Cakupan manajemen operasi itu dapat diilustrasikan dengan melihat pengelolaan kegiatan koperasi yang bergerak dalam bidang manufaktur. Sebagaimana diketahui, karakteristik operasi sebuah manufaktur ialah terjadinya prose transformasi masukan (input) menjadi keluaran (uotput), baik dengan bantuan tenaga manusia maupun dengan bantuan peralatan-peralatan yang bersifat mekanik. Manajemen proses transformasi masukan menjadi keluaran atau proses produksi inilah yang menjadi pusat manajemen operasi.
Manajemen Masukan
Yang dimaksud dengan masukan dalam hal ini ialah bahan baku yang digunakan dalam proses peroduksi tersebut. Sehubungan dengan bahan baku ini, maka pertama-tama pengurus koperasi harus bisa menetukan sumber pengadaan bahan baku paling berkualitas.
Manajemen Peralatan dan Sumber Daya Manusia
Pengurus koperasi harus menetukan secara cermat jenis alat produksi yang hendak digunakan, serta jumlah dan kualitas sumber daya manusia yang hendak melaksanakan proses produksi tersebut. Dalam kaitanya dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia, pengurus koperasi harus dapat menentukan kualifikasi tenaga kerja macam apa yang diperlukan sehingga dapat mengimbangi metode produksi yang dipakai.
Manajemen Keluaran
Pengurus koperasi harus dapat menetukan secara tepat, baik jumlah yang akan dihasilkan diserap oleh pasar jumlah satuan yang akan dihasilkan yang dapat oleh pasar maupun standar kualitas tertentun sesuai dengan sasaran pasar yang ingin diraih. Agar proses produksi dapat berjalan dengan biaya terendah dengan keluaran yang memenuhi standar kualitas tertentu tersebut, maka biaya susunan standar produksi dan biaya merupakan kebutuhan yang mutlak dan sifatnya pada tahap produksi.
Manajene Keuangan
Pusat perhatian manajemen keuangan ialah aspek keuangan suatu usaha. Sebagai salah satu sumber daya startegis untuk menjalankan usaha, maka masalah pengelolaan keuangan ini sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup koperasi.
Sesuai dengan cakupannya maka hakekat manajemen keuangan ialah mengupayakan keseimbangan antara kebutuhan dana serta penggunaannya. Pengertian seimbang dalam hal ini ialah keseimbangan anatar sisi aktiva dengan pasiva neraca. Sisi aktiva menunjukkan macam-macam pos-pos kekayaan (pembelajaran), sedangkan sis pasiva menunukkan sumber-sumber dana yang digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan pembelajaran tersebut.
Dengan demikian pembelajaran yang direncanakan dengan baik, akan menempatkan koperasi pada posisi yang sehat dilihat dan segi likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Yang dimaksud dengan likuiditas ialah kemampuan untuk menyediakan dana dalam jumlah yang cukup untuk membiayai semua transaksi usaha koperasi.
Solvabilitas ialah kemampuan dalam memenuhi semua kewajiban keuangan kepada pihak ketiga, baik utang jangka pendek maupn utang jangka panjang, seandainya sebuah koperasi dilikuidasi.
Rentabilitas ialah kemampuan dalam menghasilkan keuntungan. Baik denngan menggunakan dana eksternal atau dengan menggunakan dana internal.
Manajemen modal kerja
Modal kerja diperlukan dalam menujang kelancaran kegiatan seperti membayar gaji pegawai, membayar utang, membayar bunga, dan kegiatan lainnya yang termasuk dalam kegiatan rutin koperasi. Agar berbagai kegiatan itu dapat dilakukan dengan lancar, maka koperasi harus dapat merencanakan kebutuhan modal kerjanya dengan baik dan merencanakan penggunaannya secara baik pula.prinsipnya ialah koperasi harus berusaha uang yang dibelanjakannya berbagai harus dapat kembali masuk ke dalam koperasi melalui penjualan barang-barang atau jasa yang dilakukannya. Yang menjadi elemen modal kerja adalah semuan aktiva lancar. Sedangkan yang dimaksud dengan aktiva lancar adalah seluruh aktiva yang diharapkan dapat kembali menjadi bentuk asalnya dalam waktu satu siklus kegiatan normal usaha.
Manajemen kas
Pusat perhatian manajemen kas adalah pada tercapainya antara kas yang dikeluarkan (cash flow) dengan kas yang diterima (cash inflow). Sebagaimana diketahui, kas adalah aktiva yang sifatnya paling likuid. Selain itu kas juga merupakan aktiva yang tidak mempunyai identitas kepemilikan yang jelas, karena itu sangat besar kemungkinannya menjadi sasaran penyelewengan, dengan sifat seperti itu, maka manajemen kas harus diarahkan agar mencapai hal-hal sebagai berikut.
Tersedianya dalam jumlah yang cukup untuk membiayai transaksi-transaksi koperasi selama periode berjalan;
Menghindari terjadinya pengangguran kas koperasi dalam jumlah yang relatif besar;
Menghindari terjadinya penyalahgunaan penggunaan kas koperasi.
Manajemen piutang
Piutang adalah tagihan kepada pihak-pihak diluar koperasi yang timbul karena terjadinya penjualan atau penyerahan jasa-jasa koperasi. Dari segi waktunya, piutang dapat dibedakan atas piutang jangka pendek dan piutang jangka panjang.
Permasalahan manajemen piutang biasanya terletak pada segi kolektibilitas atas penagihannya. Piutang mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap likuiditas koperasi. Karena piutang menyangkut hubungan dengan pihak ketiga, maka pengendaliannya cenderung agak rumit. Resiko paling kecil yang sering terjadi dalam kaitanya dalam piutang adalah tidak tertagihnya piutang tersebut pada tanggal jatuh temponya. Semakin besar volume usaha koperasi, biasanya transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit akan cenderung meningkat, sehingga resiko tidak tertagihnya piutang menjadi semakin besar. Yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah kemungkinannya terjadi penyelewengan penagihan piutang oleh pihak-pihak tertentu didalam koperasi.
Manajemen persediaan
Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki oleh koperasi, dengan maksud untuk dijual kembali atau diproses lebih lanjut menjadi produk baru yang mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi, Maka persediaan dapat dibedakan menjadi bahan baku dan persediaan barang jadi.
Masalah utama manajemen persediaan barang baku adalah masalah penemuan kebutuhan bahan baku secara efisien dan tepat waktu, sehingga penundaan waktu proses dapat dihindari.Agar biaya pengadaan bahan baku dapat ditekan hingga serendah mungkin, Maka pembelian bahan baku harus memperhatikan syarat-syarat yang ekonomis. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan pemesanan bahan baku berdasarkan metode economical order qualiti (EOQ). Dengan melakukan pemesanan sesuai dengan perhitungan metode EOQ, Maka koperasi akan dapat mengetahui jumlah kuantitas maksimal pemesanan,yang biaya perawatan dan penyimpanan bahan bakunya paling rendah.
Manajemen penyediaan barang jadi cenderung memiliki lingkungan yang lebih luas. Barang jadi adalah hasil tranformasi bahan baku setelah ditambahkan dengan jasa tenaga kerja dan jasa fasilitas. Seabagai hasil tranformasi bahan baku, maka bahan jadi biasanya mempunyai nilai yang cukup material terhadap kekayaan koperasi secara keseluruan. Disamping diarahkan pada upaya mengamankan fisik barang jadi dari kemungkinan terjadinya penyelewengan, maka perhatian manajemen persediaan barang jadi juga diaraahkan pada upaya untuk mempertahankan kualitas dari segala kemungkinan terjadinya kerusakan atau nilai penurunan nilai.
Manajemen Investasi Jangka Pendek
Yang dimaksud dengan investasi jangka pendek adalah investasi berupa pembelian surat-surat berharga jangka pendek dengan tujuan segera dijual kembali. Tindakan investasi jangka pendek ini biasanya dilakukan untuk mendayagunakan kelebihan sementara kas koperasi, yaitu untuk memperoleh pendapatan tambahan.
Walaupun investasi jangka pendek ini hanya bersifat sementara waktu, ia juga mengandung resiko. Investasi jangka pendek dalam bentuk mata uang asing misalnya, dapat mengalami kerugian karena terjadinya penurunan nilai kurs pada saat menjual kembali, dibandingkan dengan nilaikurs pada saat membeli. Hal yang sama juga berlaku bagi investasi jangka pendek dalam bentuk pembelian saham dipasar modal. Harga saham pada saat menjual kembali mungkin saja lebih rendah dari pada saat membeli.
Manajemen Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh semua usaha untuk menimbulkan permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkanya.sebagai suatu proses, maka kegiatan pemasaran dapat dibagi atas beberapa kegiatan sebagai berikut :
Analisis pasar;
Identifikasi kebutuhan konsumen;
Menyusun rencana kebutuhan konsumen;
Menguji rencana pemasaran dengan menempatkan produk ke pasar;
Evaluasi haisl-hasil pengujian rencana pemasaran.
Masalah utama pemasaran adalah mengupayakan terpenuhinya keputusan konsumen melalui perencanaan yang cermat terhadap elemen-elemen kunci pemasaran. Elemen-elemen kunci pemasaran anara lain meliputi hal-hal sebagai berikut.
Perencanaan Produk
Produk adalah barang dan jasa yang memiliki kegunaan (tempat, waktu, dan pemilikan),yang ditawarkan oleh suatu usaha kepada konsumenya. Dari segi pemasaran, kegiatan perencanaan penduduk ditempatkan sebagai unsur utama pemasaran.
Hal utama yang perlu diperhatikan sehubungan dengan kegiatan perencanaan produk ini ialah masalah kesesuian kualitas suatu produk dengan selera konsumennya. Agar kualitas suatu produk dapat diandalkan maka ia harus lahir dari hasil riset dan perencanaannya yang seksama.
Distribusi Produk
Masalah pemasaran berikutnya adalah Masalah penempatan atau distribusi produk. Masalah ini berkaitan dengan masalah penentuan pasar dan pemilihan saluran distribusi yang paling efisien bagi suatu produk. Karena itu dalam pemasran melakukan, Koperasi harus senantiasa berusaha untuk memperpendek mata rantai distribusi agar produk cepat sampai ditangan konsumen akhir. Selain itu , perlu diperhatikan pula pengaruh distribusi terhadap resiko kerusakan produk. Semakin lama produk berada dalam perjalanan, maka biasanya akan semakin besar resiko kerusakannya.
Penetapan Harga Jual
Masalah utama penetapan harga adalah masalah penentuan tingkat harga jual yang paling optimal. Yaitu tingkat harga yang memperhitungkan seluruh ongkos produksi,kondisi persaingan,dan daya saing produk,serta sumbanganya terhadap sisa hasil usaha koperasi dalam jangka panjang. Untuk mendapatkan tingkat harga yang optimal ini, maka penetapan harga harus dilakukan secara perencana dengan meperhatikan berbagai faktor.
Promosi
Promosi adalah upaya menyampaikan informasi mengenai spesifik produk, terutama yang menyangkut keungulan-keungulan komperatif yang dimiliki oleh suatu produk kepada para calon konsumennya. Agar promosi dapat mencapai sasaranya,maka cara serta metode penyampainya harus dipertimbangkan secara seksama dengan memperhatikan berbagai kondisi sasaran promosi itu.
Pelayanaan Purna Jual
Kegiatan pemasaran yang disebut sebagai pelayanan purna jual ini,sangat besar pengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen. Sesuai dengan tujuan utama pemasaran, yaitu memberikan kepuasan terhadap konsumen, maka kegiatan pemasaran tidak dapat diberhentikan begitu saja setelah beralih ke tangan konsumen. Pelayanan purna jual perlu dilakukan agar konsumen yang bersangkutan benar-benar mempercayakan pemenuhhan kebutuhan produk tersebut.
Akuntabilitas Koperasi
Pengertian Akuntabilitas
Pengertian akuntabilitas dapat dikemukakan melalui dua periode pendekatan, yaitu dari segi fungsi dan segi prosesnya. Dilihat dari segi fungsinya akuntabilitas kegiatan jasa yang berfunsi menyajikan informasi kuantitatif – terutama yang besifat keuangan, dari suatu lembaga atau perusahaan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan ekonomi diantara berbagai laternatif tindakan. Sedangkan, dilihat drai segi prosesnya, akuntabilitas adalah suatu teknikuntuk memcatat, menggolongkan dan meringkas transaksi keuangan yang dilakukan oleh suatu lembaga atau perusahaan, serta menyajikan dan menginterpretasikan data-data tersebut melalui laporan keuangan. Adapun pihak-pihak yang membutuhkan informansi berkaitan dengan akuntanbilitas koperasi, selain pengurus dan manajer kopersi, adalah para anggota koperasi, kreditur, maupun intansi-instansi pemerintah yang berkepentingan dengan koperasi.
Akuntantabilitas adalah pengelolaan keuangan dikelompokan menjadi tiga, yaitu akuntabilitas kebijakan, akuntabilitas kegiatan, akuntabilitas pengelolaan uang secara fisik. Akuntabilitas artinya pimpinan organisasi/perusahaan selaku pengguna anggaran/pengguna barang bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan yang ditetapkan organisasi/perusahaan dari segi manfaat/hasil (outcomes). Akuntabilitas kegiatan artinya pimpinan unit organisasi/perusahaan bertanggungjawab atas pelaksanaaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam peraturan organisasi/perusahaan dari segi barang/jasa yang disediakan (output). Sedangakn akuntabilitas pengelolaan uang secara fisik adalah barang siapa yang diberi wewenang untuk menerima, menyimpan dan membayar atau menyerahkan uang, surat berharga atau barang bertanggungjawab secara pribadi atas semua kelurangan yang terjadi di dalam pengurusannya.
Proses akuntansi
Apabila kita membicarakan akuntansi berarti kita membirakan akuntanbilitas pengelolaan keuangan secara fisik. Dalam akuntanbilitas pengelolaan uang secara fisik berarti ada pertanggungjawaban secara pribadi bagi mereka yang diberi wewenang untuk mengelolanya. Dalam pengelolaan uang secara fisik berarti tidak terlepas dari proses akuntansi terutama untuk menyajikan data keuangan. Proses akuntansi koperasi mempunyai tahap yang sama dengan akuntansi perusahaan pada umumnya. Secara lebih rinci tahap-tahap tersebut akan diuraikan berikut.
Pencatatan
Pengolongan
Peringkasan
Penyusunan laporan keuangan
Buku-Buku Koperasi
Penyelenggaraan akuntansi koperasi menggunakan buku-buku antara lain buku kas, buku memorial, buku besar dan buku pembantu. Buku kas dan buku memorial disebut juga sebagai buku harian, yaitu buku yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang telah dibuktikan kebenaran oleh pihak-pihka yang berkompeten.
Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keunagn koperasi yang diumumkan disajikan adalah neraca dan laopran sisa hasil usaha. Neraca adalah laporan keuangan yang mengambarkan posisi keuangan yaitu aktiva, utang dan modal koperasi pada suatu saat tertentu. Sedangkan laporan sisa hasil usaha menggambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai koperasi dalah suatu peroide koperasi.
Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalah menyusun neraca adalah jumlah aktiva yang harus selalu sama dengan jumlah utang di tambah modal. Persamaan inilah yang dimaksud dengan persamaan dasar akuntansi
Aktiva = Utang + Modal
Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki yang dikendalikan koperasi yang besarnya dinyatakan dalam satuan utang. Utang adalah semua kewajiban yang ada pada saat sekarang dan karena itu harus dibayar oleh koperasi sebagai akibat dari transaksi yang dilakukannya dari pihak ketiga. Modal adalah nilai hak pemilikan koperasi atas seluruh kekayaan koperasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar