Minggu, 15 Desember 2019

Fungsi dan Penggolongan Koperasi

BAB II
FUNGSI DAN PENGGOLONGAN KOPERASI

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari pengertian, asas dan prinsip-prinsip koperasi pada bab 2 ini para pembaca dan mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan kembali :
Menjelaskan fungsi dan peranan koperasi
Menjelaskan latar belakang pendirian koperasi
Menjelaskan penggolongan koperasi

Pendahuluan
Pada awalnya keberadaannya koperasi itu hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok para anggotanya, sehingga hanya ada koperasi konsumsi atau single purpose. Namun dalam perkembangannya fungsi koperasi menjadi bermacam-macam antara lain sebagai tolak ukur kegiatan usaha, sebagai bentuk usaha baru, dan sebgaai alternatif kegiatan usaha.
Berkaitan dengan usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat koperasi mempunyai fungsi dalam bidang ekonomi dan sosial. Dengan demikian maka pembangunan ekonomi yang terbatas ekonomi kerakyatan dengan bentuk badan usaha koperasi perlu terus ditumbuhkembangkan. Karena dengan makin banyak kegiatan usaha masyarakat yang tergabung dalam wadah koperasi maka ekonomi kerakyatan makin kuat, dan pertumbuhan ekonomi nasional makin stabil.
Pada saat ini telah tumbuh dan berkembang berbagai macam koperasi baik yang single purpose maupun yang multy purpose. Kegiatan usaha koperasi tersebut adalah yang bergerak dibidang kredit, industri,perdagangan, pertanian, konsumsi dan sebagainya. Dengan demikian akan memudahkan masyarakat untuk memilih jenis kegiatan koperasi sesuai dengan kebutuhan dan kepentinganya.

Fungsi dan peran Koperasi
Pendirian koperasi pada mulanya dimaksudkan untuk menolong para petani dari permainan harga yang dilakukan oleh tengkulak. Hal ini terjadi pada awal revolusi Industri di Eropa, di mana harga barang-barang hasil pertanian dipermainkan oleh para tengkulak, disamping itu juga kaum buruh yang diabaikan oleh kaum kapasitas.
Fungsi Koperasi dalam Bidang Ekonomi dan Sosial
Pada dasarnya usaha koperasi memiliki dua fungsi penting yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu fungsi bidang ekonomi dan fungsi bidang sosial.
Fungsi dalam Bidang Ekonomi
Menumbuhkan motif berusaha yang lebih berperilakemanusiaan
Mengembangkan metode pembagian sisa hasil usaha yang lebih adil
Memerangi  monopoli dan bentuk-bentuk konsentrasi permodalan lainnya
Menawarkan barang-barang dan jasa dengan harga yang lebih murah
Meningakatkan penghasilan anggota
Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan perusahaan
Menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran, antara kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan
Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatnya secaar aktif
Fungsi  dalam Bidang Sosial
Mendidik para anggotanya untuk memiliki semangat bekerja sama, baik dalam meneyelesaikan meraka, maupun dalam membangun tatanan sosial masyarakat yang lebih baik.
Mendidik para anggotanya untuk memiliki semangat berkorban, sesuai dengan kemampuannya masing-masing, demi terwujudnya tatanan sosial dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan beradab.
Mendorong terwujudnya suatu sosial yang bersifat demokratis menjamin dan melindungi hak dan kewajiban setiap orang.
Mendorong terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram dan damai.

Latar Belakang pendirian Koperasi
Mengapa kita perlu berkoperasi? Latar balakang pendirian koperasi tidak dapat dipisahkan dari keinginan masyarakat golongan ekonomi lemah untuk memperbaiki keadaan ekonomi mereka. Hal ini tidak hanya terjadi ketika koperasi pertama berdiri di Inggris, tetapi juga terjadi di berbagai negara lain di eropa.dengan berjuang melalui koperasi, keadaan sosial ekonomi kaum buruh dan petani di berbagai negara mengalami kemajuan yang cukup drastis.
Meskipun dengan latar belakang sosial ekonomi dan historis yang berbeda, berkat keberhasilan yang dicapai oeh  para pendiri koperasi di Eropa, semangat koperasi kemudian menjalar ke berbagai negara di dunia, kini hampir diseluruh dunia orang-orang  yang terbatas kemampuan ekonominya berusaha meniru usaha-usaha yang dilakukan para pelopor koperasi di Eropa.
Pendirian koperasi memang tidak dapat dilepaskan dari adanya kesadaran akan manfaat usaha koperasi. Untuk itu alasan-alasan yang mendasar pendirian serta bergabung seseorang menjadi anggota koperasi, meliputi alasan historis, alasan politis, alasan sosiologis, alasan ekonomis dan alasan yuridis.
Alasan Historis
Sejarah mencatat bahwa pendirian koperasi sedikit banyak juga dipengaruhi oleh perjalanan historis suatu bangsa. Misalnya, pendirian koperasi pertama Inggris dan beberapa negara Eropa, tidak lepas dari perjalanan historis yang dialami oleh negara-negara tersebut pada saat itu. Sejak zaman merkantilisme, yang kemudian disusul terjadinya revolusi industri di Eropa, kedudukan kaum kapitalis dalam perekonomian cenderung semakin dominan. Bahkan kaum kapitalis juga berhasil mempengaruhi perumusan kebijaksanaan ekonomi dan politik pemerintah.
Dengan dipelopori oleh kaum sosialis di masing-masing negara, maka kaum buruh dan petani kecil berusaha bangkit dengan mendirikan koperasi sebagai wadah perjuangan ekonomi dan politik mereka. Kemudian berhasil menjadikan diri sebagai lambang kekuatan perjuangan ekonomi dan politik golongan ekonomi lemah.
Alasan Politis
Alasan politis ini bersumber dari pepatah “Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”. Apabila orang-orang yang termasuk golongan ekonomi lemah menyatukan diri dalam suatu badan usaha, maka secara tidak langsung menyatukan dirinya menjadi suatu kekuatan politis.
Dengan bersatu dalam wadah koperasi, maka para petani, pedagang kecil, kaum pengrajin, para nelayan dan sebagainya yang jumlahnya sangat besar di Indonesia, akan memiliki kemampuan usaha yang lebih besar dan akan mencapai kedudukan politis yang lebih kuat  dalam masyarakat. Pendek kata persatuan dibidang usaha akan membawa para pelaku ekonomi lemah ke posisi lebih kuat. Contoh lain, para petani Jepang karena bersatu di dalam organisasi, maka kehidupan mereka tidak berbeda dengan kehidupan para industrialis.
Alasan Sosiologis
Selain kebutuhan ekonomi, setiap orang juga memerlukan kebutuhan sosial. Selaku makhluk sosial, manusia saling membutuhkan satu sama lain. Dorongan atau naluri manusia untuk mempertahankan diri, bergaul, tolong menolong, perasaan ingin dihargai dan sebagainya, menyebabkan manusia selalu ada keinginan untuk bergaul, bersatu atau berkumpul dengan sesamanya. Rasa senasib dan sepenanggungan inilah biasanya yang mendorong seseorang untuk bergabung menjadi anggota koperasi.
Alasan Ekonomi
Sebagai organisasi ekonomi, pendirian koperasi tidak mungkin dilpaskan dari alasan-alasan ekonomis. Yang dimaksud dengan alasan ekonomis ialah pertimbangan kemanfaatan ekonomi yang akan diperoleh seseorang bila ia bergabung menjadi anggota koperasi. Tanpa alasan ekonomis, maka dasar pendirian koperasi serta alasan seseorang untuk menjadi anggota koperasi sulit  dipertangggungjawabkan. Alasan-alasan ekonomi untuk pendirian dan atau menjadi anggota koperasi dalam garis besarnya sebagai berikut:
Secara ekonomi penggabungan kepentingan beberapa orang ke adalam koperasi akan memungkinkan adanya sinergi.


Alasan Yuridis
Alasan seseorang untuk mendirikan atau bergabung menjadi anggota koperasi tidak dapat dilepaskan dari alasan yuridis. Alasan yuridis adalah landasan yang mejamin pendirian koperasi serta pelaksanaan kegiatannya di dalam suatu negara. Alasan yuridis ini merupakan dasar yang secara langsung ikut menciptakan tumbuhnya iklim berkoperasi di suatu masyarakat, yaitu suatu keadaan yang memungkinkan dan mendorong masyarakat untuk bersatu dan berkerjasama pada badan usaha koperasi.
Secara hukum pendirian koperasi di berbagai negara diatur dan dilindungi oleh undang-undang khususnya koperasi, namun dapat dipastikan bahwa oada setiap negara tempat tumbuh dan berkembangnya koperasi, terdapat peraturan yang mengatur keberadaan koperasi beserta segala hak dan kewajibannya. Adanya alasan yuridis pendirian koperasi di Indonesia dapat  dilihat pada beberapa  produk hukum seperti UUD 1945, UU Koperasi dan ketentuan lain yang berkaitan dengan koperasi.

Penggolongan Koperasi
Penggolongan koperasi ialah pengelompokkan koperasi ke dalam kelompok-kelompok tertentu berdasarkan kriteria dan karakteristik yang tertentu pula. Dalam perkembangannya, jenis koperasi yang berkembang cenderung bervariasi. Keragaman ini tentu sangat dipengaruhi oleh latar belakang pembentukan dan tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing koperasi. Koperasi kemudian dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok besar berdasarkan pendekatan. Dan dalam masing-masing kelompok besar dapat digolong-golongkan ke dalam kelompok-kelompok kecil yang lebih khusus.
Pengelompokan Koperasi berdasarkan bidang usaha,  dapat digolongkan sebagai berikut
Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang berusaha dalam bidang penyediaan barang-barang konsumsi yang dibutuhkan oleh para anggotanya.
Koperasi Produksi adalah yang kegiatan utamanya memproses bahan baku menjadi barang jadi/setengah jadi. Tujuannya adalah untuk menyatukan kemampuan dan modal para anggotanya guna meningkatkan barang-barang tertentu melalui proses yang meratakan pengelolaan dan memiliki sendiri.
Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang dibentuk terutama untuk membantu para anggotanya dalam memasarkan barang-barang yang dihasilkan.
Koperasi Kredit/Simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam pemupukan simpanan dari para anggotanya untuk dipinjamkan kembali kepada anggotanya yang membutuhkan bantuan modal untuk usahanya.
Koperasi berdasarkan jenis komoditi
Berdasarkan jenis komoditinya, maka koperasi dapat dibedakan menjadi :
Koperasi ekstratif adalah koperasi yang melakukan usaha dengan menggali atau memanfaatkan sumber-sumber alam secara langsung tanpa atau dengan sedikit mengubah bentuk dan sifat sumber alam itu.
Koperasi pertanian dan peternakan koperasi – koperasi pertanian adalah koperasi yang melakukan usaha berhubungan dengan komoditi pertanian tertentu. Koperasi ini beranggotakan para petani, buruh tani, atau berhubungan dengan usaha pertanian. Kegiatan koperasi pertanian biasanya meliputi :
Pengusahaan bibit, semprotan dan peralatan pertanian lainnya;
Mengolah hasil pertanian;
Memasarkan hasil-hasil olahan komoditi pertanian;
Menyediakan modal bagi para petani;
Mengembangkan keterampilan koperasi;
Koperasi Pertenakan adalah koperasi yang usahanya berhubungan dengan peternakan tertentu. Anggota biasanya pemilik peternakan dan pekerja yang berkaitan dengan usaha peternakan.
Koperasi Industri dan Kerajinan
Koperasi Jasa – jasa. Koperasi jasa hampir sama dengan koperasi industri lainnya, yang membedakan ialah bahwa koperasi jasa mengkhususkan usahanya dalam memproduksi dan memasukkan kegiatan-kegiatan tertentu. Sebagaimana koperasi indutri, tujuan koperasi jasa adalah untuk menyatukan potensi ekonomi yang dimiliki oleh masing-masing anggotanya. Contohnya adalah koperasi jasa audit, koperasi jasa angkutan, dan lain-lain.
Koperasi berdasarkan profesi anggotanya
Istilah profesi sebenarnya mempunyai arti sebagai jenis pekerjaan yang dilakuakn orang-orang yang mempunyai keahlian atau kecakapan tertentu berdasarkan kode etik.
Berdasarkan kode profesi anggotanya, koperasi dapat dibedakan menjadi:
Koperasi karyawan;
Koperasi Pegawai Negeri Sipil;
Koperasi Angkatan Darat, Laut, Udara, dan Polri;
Koperasi mahasiswa;
Koperasi pedagang pasar;
Koperasi veteran RI;
Koperasi nelayan;
Koperasi kerajinan, dan sebagainya.
Koperasi berdasarkan daerah kerjanya
Daerah kerja koperasi disini adalah luas-sempit, wolayah yang dijangkau oleh suatu badan usaha dalam melayani kepentingan para anggotanya atau melayani masyarakat. Berdasarkan daerah kerjanya, koperasi digolongkan sebagai berikut.
Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang yang biasayna didirikan pada lingkup wilayah terkecil tertentu
Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan koperasi-koperasi primer biasanya didirikan sebagai pemusatan dari berbagai koperasi primer dalam lingkup wilayah tertentu.
Koperasi gabungan koperasi gabungan hampir sama dengan koperasi pusat, koperasi gabungan tidak beranggotakan orang-orang, melainkan beranggotakan koperasi-koperasi pusat yang berasal dari wilayah tertentu.
Koperasi induk ialah koperasi yang beranggotakan berbagai koperasi pusat atau koperasi-koperasi gabungan yang berkedudukan di ibukota negara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar