Selasa, 17 Desember 2019

Makalah Berbicara di Depan Umum

MAKALAH
“BERBICARA DI DEPAN UMUM”


                   

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah proses berbicara kepada sekelompok orang dengan cara terstruktur yang disengaja dimaksudkan untuk menginformasikan, mempengaruhi atau menghibur pendengar. Dalam hal ini diperlukan keterampilan berbahasa yang baik, penampilan yang menarik serta keefektifan dalam menyampaikan pesan. Berbicara di depan umum tidak begitu sulit namun tidak juga mudah. Dikatakan tidak begitu sulit karena setiap hari kita berbicara, namun tidak mudah karena tidak semua orang berani melakukannya.
Padahal siapapun berhak untuk berbicara di depan public tanpa terkecuali. Apalagi di era seperti sekarang ini, mampu berbicara di depan umum dengan baik dan benar, sudah menjadi bagian dari gaya hidup seseorang. Sudah saatnya setiap orang yang ingin meningkatkan kualitas hidup, meraih sukses yang lebih tinggi, trampil berbicara di depan umum.
Setiap orang mempunyai kesempatan untuk bicara di depan public, tapi sayangnya banyak orang yang melewatkan kesempatan itu dengan alasan bahwa mereka tidak mampu, dan karenanya juga tidak tidak mengembangkannya. Padahal, memahami dan menyenangi public speaking sama dengan berinvestasi,”Semakin lama dipupuk dan dikembangkan, nilainya akan semakin berkilau”.
Praktiknya, berani berbicara di depan umum berarti siap menyampaikan pesan kepada orang-orang dari latar belakang berbeda. Misalnya, jika kita menyampaikan pesan ke keluarga sendiri tentu kita sudah tahu modal dan pengetahuan tentang mereka, namun jika bukan keluarga sendiri, misalnya pada lingkungan yang belum kita kenal, berarti kita harus mempelajari bagaimana menarik perhatian mereka. Oleh karena itu seorang public speaker dituntut harus dapat berbicara di depan umum.
Sesungguhnya, mampu dan tidaknya seseorang menjadi pembicara hanya masalah tekad dan disiplin dalam mengembangkannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan berdiskusi?
2. Apa yang dimaksud dengan berpidato?
3. Apa konsep dasar dan tujuan presentasi?
4. Apa konsep dasar bernegosiasi?
5. Apa tujuan bernegosiasi?
6. Apa yang dimaksud dengan berwawancara?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui  pengertian diskusi.
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan berpidato.
3. Untuk mengetahui konsep dasar dan tujuan presentasi.
4. Untuk mengetahui konsep dasar bernegosiasi.
5. Untuk mengetahui proses bernegosiasi.
6. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan berwawancara.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Berdiskusi
2.1.1 Konsep Dasar Diskusi
Menurut Ghufron (2016:169) Kata diskusi berasal dari bahasa Latin, yaitu discussus yang berarti bertukar pendapat. Dari definisi tersebut diskusi dapat di artikan sebagai berikut:
2.1.1.1 Diskusi adalah bentuk komunikasi dua arah yang merupakan satu bentuk tukar pikiran atau pembicaraan secara teratur dan terarah mengenai suatu masalah.
2.1.1.2 Diskusi adalah suatu cara bertukar pikiran yang dilakukan melalui jalan musyawarah.
Diskusi biasanya dilakukan karena ada masalah atau persoalan yang perlu dibahas dan dipecahkan.
2.1.1 Tujuan dan Manfaat Diskusi
Menurut Ghufron (2016:170)
Berdasarkan konsep dasar diskusi tersebut, berdiskusi mempunyai beberapa tujuan yaitu:
2.1.1.1 Untuk mencari solusi atau penyelesaian suatu masalah secara teratur dan terarah.
2.1.1.2 Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang suatu masalah.
2.1.1.3 Untuk mendapatkan suatu pengertian tentang perbedaan dan kesamaan pendapat.
2.1.1.4 Untuk menilai pendapat orang lain.
2.1.1.5 Untuk mengemukakan ide sendiri.
2.1.1.6 Untuk belajar dari orang lain tentang banyak hal.


Berdiskusi memiliki beberapa manfaat yaitu:
2.1.1.1.1 Melatih kemampuan berbicara.
2.1.1.1.2 Membiasakan sikap saling menghargai.
2.1.1.1.3 Menanamkan sikap demokrasi.
2.1.1.1.4 Mengembangkan daya pikir.
2.1.1.1.5 Mengembangkan pengetahuan dan pengalaman.
2.1.1.1.6 Mewujudkan proses kreatif dan analitis.
2.1.1.1.7 Mengembangkan kebiasaan pribadi.
2.1.3 Unsur-Unsur dalam Diskusi
Menurut Ghufron (2016:170)
Unsur-unsur dalam diskusi adalah segala hal yang berhubungan dalam diskusi. Unsur-unsur tersebut adalah moderator, pembicara, notulis, dan peserta diskusi. Setiap unsur diskusi tersebut memiliki tugas dan peranannya masing-masing. Agar diskusi bisa berjalan dengan lancar, setiap unsur diskusi tersebut harus menjalankan tugas dan perananya dengan baik. Tugas unsur diskusi adalah sebagai berikut.
2.1.3.1 Tugas Moderator atau Pemimpin diskusi.
2.1.3.1.1 Menyiapkan pokok masalah yang akan dibicarakan.
2.1.3.1.2 Membuka diskusi dan menjelaskan topik diskusi.
2.1.3.1.3 Memperkenalkan komponen diskusi.
2.1.3.1.4 Membuat diskusi menjadi hidup atau dinamis.
2.1.3.1.5 Mengatur proses penyampaian gagasan atau tanya jawab.
2.1.3.1.6 Menyampaikan simpulan hasil diskusi.
2.1.3.2 Tugas Pembicara atau Narasumber
2.1.3.2.1 Menyiapkan materi diskusi sesuai dengan topik yang akan dibahas.
2.1.3.2.2 Menyajikan pembahasan materi atau menyampaikan gagasan-gagasan serta pandangan yang berkaitan dengan topik diskusi.
2.1.3.2.3 Menjawab pertanyaan secara objektif dan argumentatif.
2.1.3.2.4 Menjaga agar pertanyaan tetap pada konteks pembicaraan.

2.1.3.3 Tugas Notulis
2.1.3.3.1 Mencatat topik permasalahan.
2.1.3.3.2 Mencatat jumlah peserta.
2.1.3.3.3 Mencatat segala proses yang berlangsung dalam diskusi.
2.1.3.3.4 Menuliskan kesimpulan atau hasil diskusi.
2.1.3.3.5 Membuat laporan hasil diskusi.
2.1.3.4 Tugas Peserta Diskusi
2.1.3.4.1 Mengikuti tata tertib dan aturan dalam diskusi.
2.1.3.4.2 Mempelajari topik atau permasalahan diskusi.
2.1.3.4.3 Mengajukan pertanyaan, pendapat atau singgahan, usulan atau saran.
2.1.3.4.4 Menunjukan solidaritas dan partisipasi.
2.1.3.4.5 Bersikap santun dan tidak emosional.
2.1.3.4.6 Turut serta menjaga kelancaran dan kenyamanan diskusi.
2.1.4 Jenis-Jenis Diskusi
Ditinjau dari tujuan dan cara pencampaiannya, diskusi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diskusi kelompok dan diskusi umum.
2.1.4.1 Diskusi Kelompok
Menurut Ghufron (2016:171)
Diskusi kelompok dapat dibedakan menjadi tiga jenis.
2.1.4.1.1 Problem solving (pemecahan masalah) adalah diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk memecahkan suatu masalah yang diberikan oleh orang lain.
2.1.4.1.2 Self-maintenance (diskusi mandiri) adalah diskusi pemecahan masalah yang ditemukan sendiri. Topik diskusi ditentukan sendiri.
2.1.4.1.3 Sharing (berbagi pengalaman) adalah diskusi untuk memecahkan masalah pribadi (bersifat individual). Pada umumnya sharing merupakan suatu bentuk tukar pengalaman yang sering kali mengandung rahasia.



2.1.4.2 Diskusi Umum
Menurut Ghufron (2016:172)
Diskusi umum dapat dibedakan menjadi sebelas macam.
2.1.4.2.1 Diskusi Panel adalah diskusi kelompok dihadapan orang banyak.
2.1.4.2.2 Seminar adalah pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah yang dipimpin seorang ahli.
2.1.4.2.3 Simposium adalah pertemuan untuk membahas prasaran-prasaran mengenai suatu topik tertentu. Biasanya diikuti oleh ahli dari berbagi disiplin ilmu.
2.1.4.2.4 Kongres adalah rangkaian pertemuan para wakil organisasi untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan yang penting.
2.1.4.2.5 Sarasehan adalah pertemuan untuk mendengarkan pendapat (prasaran) para ahli mengenai masalah dalam bidang tertentu.
2.1.4.2.6 Lokakarya adalah pertemuan untuk antar ahli (pakar) untuk membahas suatu masalah yang berkaitan dengan keahliannya (sanggat kerja: workshop).
2.1.4.2.7 Muktamar adalah pertemuan dan perundingan masalah-masalah politik.
2.1.4.2.8 Kolokium adalah kegiatan belajar pada tingkat sarjana, yang dilakukan dalam bentuk konferensi untuk membahas proyek penelitian bertaraf lanjutan.
2.1.4.2.9 Konferensi adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
2.1.4.2.10 Temu wicara adalah pertemuan yang dilakukan untuk membicarakan bidang tertentu. Biasanya mengenai hambatan dan cara penanggulanganya.
2.1.4.2.11 Rapat adalah suatu pertemuan untuk membicarakan sesuatu kegiatan.



2.1.5 Menyampaikan Pendapat dan Gagasan dalam Diskusi
Menurut Ghufron (2016:173)
Saat menyampaikan pendapat atau gagasan didalam diskusi, gagasan yang akan disampaikan harus sesuai dengan topik yang sedang dibahas. Pendapat harus bersifat logis, yaitu dapat diterima oleh akal disertai alasan-alasan serta bukti dan fakta-fakta sehingga pendapat yang dikemukakan dapat meyakinkan peserta diskusi yang lain.
Pendapat juga harus bersifat analitis, maksutnya pendapat disampaikan secara sistematis, dan teratur, serta tidak berbelit-belit. Selain itu, pendapat juga harus disampaikan secara kreatif yaitu apa yang disampaikan merupakan hal yang baru dan bernilai tinggi atau berkualitas. Akan tetapi, semua pengungkapan gagasan, ide, atau usulan harus disampaikan dengan bahasa yang santun, jelas, tepat, dan objektif.
2.1.6 Menyampaikan Tanggapan atau Sanggahan dalam Diskusi
Menurut Ghufron (2016:173)
Setiap diskusi bila terjadi perbedaan pendapat itu wajar-wajar saja. Perbedaan pendapat dalam setiap diskusi menyebabkan diskusi berkembang asalkan cara menyampaikan perbedaan tersebut dengan sikap yang toleran dan saling menghargai. Jika seorang hendak mengajukan sanggahan atau penolakan atas pendapat serta usulan peserta diskusi yang lain, hendaknya melakukan hal-hal berikut.
2.1.6.1 Menyatakan permohonan maaf terlebih dahulu sebelum menyampaikan sanggahan atau ketidaksetujuan.
2.1.6.2 Memberi pujian atau penghargaan terhadap pendapat yang akan ditanggapi.
2.1.6.3 Menyampaikan sannggahan atau pendapat dengan alasan yang masuk akal (logis).
2.1.6.4 Sanggahan diusahakan menyempurnakan atau memberikan solusi alternative terhadap gagasan yang akan ditanggapi.
2.1.6.5 Ungkapan-ungkapan yang merendahkan, seperti tertolak, tidak masuk akal, pendapat orang kampung, dan sejenisnya harus dihindari.
Di bawah ini adalah contoh-contoh kata atau ungkapan yang dapat digunakan untuk memberikan tanggapan atau sanggahan atas pendapat orang lain.
Maaf, saya kurang sependapat dengan pendapat Saudara, karena….
Barang kali pendapat Saudara perlu ditinjau kembali….
Pendapat Saudara masih ada yang kurang sesuai dengan topic permasalahan.
Saya kira masih ada pilihan lain, misalnya….
Maaf, pendapat saya sedikit berbeda….
Tanggapan bukan hanya memberikan sanggahan, tetapi juga mendukung ide, gagasan, atau pendapat orang lain dalam diskusi. Untuk menyampaikan persetujuan atau dukungan terhadap pendapat orang lain, perlu diperhatikan hal-hal berikut.
Pernyataan dukungan diungkapkan dengan jelas, tidak berbelit-belit serta dengan bahasa yang santun.
Persetujuan juga diungkapkan dengan logis berdasarkan fakta dan alasan yang bias diterima.
Persetujuan disampaikan dengan wajar dan tidak berlebihan.
Dukungan harus diungkapkan secara objektif.
Di bawah ini adalah contoh ungkapan yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan dukungan atau persetujuan.
Pendapat Anda sesuai dengan topik yang dibahas.
Saya setuju dengan pendapat Anda.
Saya mendukung pendapat Saudara.
Apa yang Saudara katakan sama dengan pemikiran saya.


2.6.1 Merumuskan Simpulan dalam Diskusi
Menurut Ghufron (2016:175)
Tujuan diskusi adalah mencapai hasil berupa kesepakatan terhadap sesutau atau pemecahan terhadap suatu masalah. Memberikan simpulan dalam diskusi merupakan tugas moderator. Simpulan diambil berdasarkan hal-hal berikut:
2.6.1.1 Pendapat diterima oleh semua peserta diskusi.
2.6.1.2 Data-data dan fakta benar dan dapat diterima kebenarannya oleh peserta diskusi.
2.6.1.3 Segala pendapat atau gagasan sama dan sejalan.
2.6.1.4 Voting atau mengambil suara terbanyak dari peserta diskusi yang hadir.
2.6.1.5 Simpulan merupakan rumusan yang inovatif, solusif, dan implementatif.

2.2 Berpidato
2.2.1 Konsep Dasar Berpidato
Menurut Ghufron (2016:176) Berpidato merupakan salah satu jenis retorika. Artinya, kegiatan yang menggunakan medium bahasa sebagai seni (Keraf, 2085:1). Dalam KBBI, dijelaskan bahwa berpidato memiliki dua pengertian, yaitu:
2.2.1.1 Pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak.
2.2.1.2 Wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak ramai.
Dari konsep tersebut, berpidato adalah suatu seni berbicara yang bertujuan sebagai pengungkapan ide, gagasan, atau pikiran yang disampaikan di depan khalayak umum. Tentunya, berpidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut.


2.2.2 Tujuan Berpidato
Menurut Ghufron (2016:176) Berpidato memiliki beberapa tujuan, yaitu:
2.2.2.1 Persuasif, yaitu mempengaruhi pendengar.
2.2.2.2 Informatif, yaitu memberikan suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
2.2.2.3 Edukatif, yaitu berupaya untuk menekankan pada aspek-aspek pendidikan.
2.2.2.4 Rekreatif, yaitu menghibur pendengar.
Salah satu tujuan berpidato di atas adalah untuk mempengaruhi (persuasif) pendengar.
Mempengaruhi di sini dapat bermakna pendengar mengikuti apa yang diperintahkan pemidato atau konsep-konsep yang disampaikan dalam pidato dapat mengubah cara pandang pendengar sebelumnya. Oleh karena itu, untuk berhasil mempengaruhi pendengar, penceramah perlu sukses dalam menyampaikan pidatonya. Berikut terdapat beberapa cara agar seseorang sukses berpidato:
2.2.2.2.1 Mengubah pemahaman berpidato. Maksud dari cara pertama ini adalah mengubah konsep bila berbicara di depan orang lain adalah sulit. Bila seseorang masih memiliki sifat tersebut, berarti orang tersebut masih kurang percaya akan kemampuannya dan takut salah dengan yang akan disampaikan. Kekhawatiran tersebut harus dihilangkan karena apa yang menjadi kekhawatiran kita belum tentu terjadi kebenarannya.
2.2.2.2.2 Mencari tema pidato yang menarik dan menyusun konsepnya (kerangka). Tema yang menarik adalah tema yang sedang aktual dan factual. Tema yang aktual adalah tema yang sedang banyak diperbincangkan saat itu. Tema yang factual adalah tema yang sedang atau benar-benar terjadi di sekitar pendengar. Kerangka pidato secara garis besar terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1. Bagian pembuka.
2. Bagian inti.
3. Bagian Penutup.
Pada bagian pembuka (mukodimah), secara umum berisi tentang salam pembuka, kata sapaan, ucapan syukur (terima kasih), serta penyebutan tema. Isi bagian inti disesuaikan dengan tema atau topic yang akan disampaikan. Pada bagian ini perlu adanya rancangan atau kerangka materi yang berupa urutan poin-poin penting yang akan disampaikan. Pada bagian penutup, secara umum berisi tentang kesimpulan materi, permohonan maaf ucapan terima kasih kepada hadirin atas pertisipasi yang diberikan, doa atau harapan kepada hadirin, serta  salam penutup.
2.2.2.2.3 Memperbanyak latihan. Latihan dapat dilakukan di depan orang tua, saudara, teman dekat, bahkan di depan cermin.
2.2.2.2.4 Menguasai materi dan panggung. Menguasai materi adalah menguasai apa yang dibicarakan. Menguasai panggung berarti menguasai situasi yang terjadi, termasuk kondisi hadirin.
2.2.2.2.5 Menggunakan mimik atau pantomimik secukupnya (tidak berlebihan). Berpidato bila tidak disertai mimik atau pantomimik akan terasa kaku dan membosankan. Akan tetapi, penggunaan mimik atau pantomimik yang berlebihan juga terlihat over sehingga menjadi membosankan juga.
2.2.2.2.6 Mengadakan interaksi dengan pendengar (hadirin). Interaksi ini dapat berupa menyapa hadirin, melibatkan kedalam materi (misalnya bertanya), bahkan memandang hadirin juga termasuk mengadakan interaksi.
Selain yang harus dilakukan agar sukses berpidato, terdapat pula hal-hal yang perlu dihindari, yaitu:
1. Berpidato terlalu panjang.
2. Bersikap mengurai, angkuh, atau provokasi negatif yang menjerumuskan.
3. Posisi berdiri yang sembarangan.
4. Bersikap tak acuh atau tidak memperhatikan hadirin (Marzuqi, 2014:33-36.      Dalam Ghufron, 2016:176).
2.2.3 Jenis-Jenis Pidato
Menurut Alang Khoiruddin (2014:173)
Selain pidato dikenal pula beberapa istilah yang hamper semaksud, di antaranya adalah ktuhbah, ceramah, dan sambutan. Berikut penjelasan dari ketiga jenis berpidato tersebut.
2.2.3.1 Khutbah adalah termasuk jenis pidato. Hanya saja berbeda dengan pidato-pidato pada umumnya, khutbah identic dengan pidato yang menyampaikan ajaran agama. Oleh karena itu jenis pidato yang satu ini lebih dikenal di tempat keagamaan, seperti masjid atau gereja.
2.2.3.2 Ceramah adalah termasuk jenis pidato yang isinya berkenaan dengan masalah pendidikan atau ilmu pengetahuan.
2.2.3.3 Sambutan sering pula disebut dengan pidato penerimaan. Dalam hal ini pembicara menyambut (gembira) atas pelaksanaan suatu kegiatan.
Menurut Ghufron (2016:178) Pidato dapat dibedakan menjadi:
2.2.3.3.1 Pidato pembukaan adalah pidato singkat yang dibawahkan oleh pembagi acara, pramuwicara, atau MC.
2.2.3.3.2 Pidato pengarahan adalah pidato yang bersifat mengarahkan pada suatu pertemuan.
2.2.3.3.3 Pidato sambutan adalah pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu terbatas secara bergantian.
2.2.3.3.4 Pidato peresmiaan adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang terlibat dalam acara untuk meresmikan suatu acara.
2.2.3.3.5 Pidato laporan adalah pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
2.2.3.3.6 Pidato pertanggung jawaban adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.



2.2.4 Metode Berpidato
Menurut Ghufron (2016:179)
Metode atau cara yang dapat digunakan untuk berpidato dapat dibedakan menjadi empat macam: impromtu, menghafal, naskah, dan ekstemporan  (Hartono, 2008:3-4. Dalam Ghufron 2016:179)
2.2.4.1 Impromtu
Metode impromtu atau serta merta dilakukan berdasarkan kebutuhan sesaat. Pembicara secara sepontan berpidato berdasarkan pengetahuan dan kemampuaan yang dihubungkan dengan konteks dan kepentingan saat itu. Metode ini apabila dilakukan oleh pembicara
yang tidak bisa berbicara di depan umum akan menyebabkan ‘demam panggung’ atau hal yang disampaikan kurang sesuai dengan tema.
2.2.4.2 Menghafal
Metode menghafal atau memoriter adalah berpidato dengan cara menulis pesan kemudian diingat kata demi kata untuk disampaikan di depan umum. Pada metode ini, pembicara lebih mengandalkan ingatan atau hafalan terhadap teks yang telah disiapkan sebelumnya. Akibatnya, pembicara berbicara dengan cepat-cepat tanpa menghayati maknanya, sulit menyesuaikan diri dengan konteks pendengar dan penampilan menjadi tidak menarik atau membosankan. Hal yang lebih fatal lagi apabila pembicara lupa akan teks yang dihafalkan.
2.2.4.3 Naskah atau Manuskrip
Dalam berpidato denganetode ini, pembicara membaca naskah yang sudah disiapkan sebelumnya. Pembicara sangat tergantung pada teks. Pembicara akan terasa kaku karena tanpa memperhatikan mimik atau pantomimik. Selain itu, pembicara akan putus hubungan dengan pendengar. Metode ini biasanya digunakan dalam pidato resmi.




2.2. 4.4 Ekstemporan
Jika dibandingkan dengan metode-metode sebelumnya, metode ekstempora merupakan metode yang lebih efektif. Hal ini disebabkan metode ini merupakan perpaduan antara metode menghafal dan naskah. Artinya, pembicara sebelumnya sudah menguasai teks kemudian menyiapkan catatan kecil yang berisi garis-garis besar masalah yang hendak disampaikan. Dalam metode ini, pembicara akan lebih santai dan menyesuaikan diri dengan konteks yang terjadi saat itu.
2.2.5 Sistematika Penulisan Teks Pidato
Menurut Ghufron (2016:180) Secara garis besar sistematika atau format penulisan teks pidato terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
2.2.5.1 Bagian pembuka.
2.2.5.2 Bagian isi.
2.2.5.3 Bagian penutup.
 Akan tetapi, tiga bagian utama tersebut pada dasarnya berisi rincian-rincian sebagai berikut:
2.2.5.1.1 Salam pembuka,
2.2.5.1.2 Sapaan terhadap hadirin,
2.2.5.1.3 Pendahuluan yang berisi ucapan terima kasih dan ungkapan  kegembiraan atau rasa syukur kepada Tuhan,
2.2.5.1.4 Penyebutan tema atau judul,
2.2.5.1.5 Isi pidato,
2.2.5.1.6 Simpulan isi pidato,
2.2.5.1.7 Harapan, anjuran, atau ajakan (persuasif),
2.2.5.1.8 Permohonan maaf dan ucapan terima kasih atas partisipasi,
2.2.5.1.9 Salam penutup.




2.2.6 Berpidato Tanpa Teks
Menurut Iib Marzuqi (2014:57)
Berpidato adalah berbicara dengan ciri, tujuan, pendengar tertentu, serta dalam situasi tertentu pula. Berpidato tanpa teks berarti berpidato yang tidak menggunakan naskah atau teks pidato. Dalam berpidato, yang berkaitan dengan intonasi seperti pemberhentian bunyi (pause), keteraturan dalam mengungkapkan bunyi (ritme), tekanan pada bunyi tertentu (aksen), lama pengungkapan bunyi (tempo), artikulasi atau volume suara yang jelas, kecepatan bicara, dan jeda antar bunyi merupakan hal-hal yang sangat penting dalam berpidato.
Bagi pembelajar (dianggap sebagai pemidato pemula), biasanya terjadi kecemasan, kurang percaya diri, bahkan ketakutan. Masalah tersebut diwujudkan dalam bentuk demam panggung, tangan dan kaki bergetar, atau detak jantung yang sangat cepat. Masalah-masalah tersebut disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kurangnya pengetahuan tentang retorika (seni berbicara), belum adanya pengalaman berbicara di muka umum, serta kurangnya persiapan.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk mengatasi masalah tersebut agar proses pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan tujuan adalah sebagai berikut.
2.2.6.1 Menyusun kerangka pidato yang akan disampaikan dengan sebaik-baiknya.
2.2.6.2 Pemilihan metode berpidato yang tepat, yaitu metode ekstemporan, yaitu metode berpidato dengan menggunakan metode perpaduan antara metode menghafal dengan metode membaca naskah.
2.2.6.3 Memperbanyak latihan dalam hal nada dan sikap sebelum berpidato. Latihan nada berkaitan dengan kesesuaian antara irama dan isi pidato dan latihan sikap berkaitan dengan cara pandang pemidato terhadap pendengar,

2.3 Presentasi
2.3.1 Konsep Dasar dan Tujuan Presentasi
Menurut Ghufron (2016:181)
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau salah satu bentuk komunikasi. Presentasi merupakan kegiatan pengajuan suatu topik, pendapat, atau informasi kepada orang lain. Presentasi dalam bagian ini lebih mengarah pada presentasi ilmiah.
Seperti halnya berpidato, presentasi ilmiah juga memiliki tujuan yang hampir sama, yaitu untuk
2.3.1.1 mempengaruhi atau persuasive.
2.3.1.2 memberikan suatu pemahaman atau informasi kepada orang lain.
2.3.1.3 berupaya untuk menekankan aspek-aspek pendidikan (edukatif).
2.3.2 Tata Cara dan Etika Presentasi Ilmiah
Menurut Ghufron (2016:181)
Presentasi ilmiah akan berhasil jika penyaji mentaati tata cara yang lazim. Pertama, penyaji perlu memberikan informasi kepada peserta secara memadai. Informasi tersebut akan dipahami secara memadahi apabila peserta memperoleh bahan secara tertulis, baik disajikan secara lengkap ataupun power poin. Jika diperlukan, bahan bisa dilengkapi dengan ilustrasi secara relevan. Apabila bahan ditanyakan, harus dipastikan semua peserta dapat melihat layar dan dapat membaca tulisan yang disajikan. Kedua, penyaji menyajikan materi dengan waktu yang disediakan. Untuk itu, penyaji perlu merencanaan penggunaan waktu dan menaati paduan yang diberikan moderator. Ketiga, penyaji menaati etika dalam forum ilmiah.
Etika berkenan dengan prinsip dan keyakinan mengenai mana yang benar dan mana yang salah. Satu nilai yang harus dipegang dalam menjaga etika adalah menjaga perilaku agar tidak merugikan orang lain. Selain itu, etika yang perlu dilakukan oleh penyaji adalah kejujuran. Dalam dunia ilmiah, kejujuran merupakan hal yang sangat penting. Setiap penyaji harus bersikap terbuka dalam menyampaikan informasi atau dalam menyajikan data.
Bagi peserta, etika yang harus diperhatikan adalah menyimak dengan seksama apa yang disampaikan penyaji dan menghargai berbagai pendapatan yang disampaikan. Selain itu, peserta harus bersifat jujur dalam bertanya, menanggapi, memberi saran, dan menolak pendapat. Artinya, apa yang disampaikan oleh peserta semata-mata karena rasa keingintahuan, tidak bertujuan untuk menjatuhkan penyaji atau peserta diskusi lainnya.
Jalannya diskusi ilmiah sangat ditentukan oleh moderator. Moderator harus bersikap adil terhadap semua pihak yang terlibat dalam diskusi, baik kepada penyaji maupun kepda peserta diskusi. Selain itu, moderator juga harus mentaati waktu yang telah disediakan. Untuk mengefisienkan waktu, moderator tidak perlu banyak berkomentar yang tidak fungsional. Selain itu, moderator juga harus pandai mengatur waktu yang digunakan oleh semua pihak, baik penyaji maupun peserta. Oleh sebab itu, moderator harus memiliki keberanian untuk menginterupsi dengan satun baik kepada penyaji maupun kepada peserta apabila mereka telah melampaui batas waktu yang disediakan.
Semua hal yang terungkap dalam presentasi ilmiah, baik berupa hasil penyajian, pertanyaan, jawaban, tanggapan, maupun saran-saran harus dicatat secara rapi oleh notulen. Hasil pencatatan sebaiknya dicetak dan dibagikan kepada semua yang terlibat dalam forum ilmiah tersebut. Hal ini memberikan kesempatan kepada pemilik gagasan/konsep untuk meluruskan atau membenarkan apabila ditemukan hasil catatan yang kurang tepat.
2.4 Bernegosiasi
2.4.1 Konsep Dasar Bernegosiasi
Menurut Ghufron (2016:183)
Bernegosiasi merupakan kegiatan berundingan untuk mempertemukan dua kepentingan yang berbeda (Marzuqi,2014:62). Menurut abdillah dkk (2013:4) negosiasi merupakan suatu proses komunikasi antara dua pihak,yang masing-masing mempunyai tujuan dan sudut pandang mereka sendiri, yang berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak mengenai masalah yang sama. Hasil negoisasi berakhir denga tiga kemungkinan, yaitu:
2.4.1.1 Keberhasian kedua belah pihak (win-win).
2.4.1.2 Kegagalan kedua belah pihak (lose-lose).
2.4.1.3 Posisi Menang - kalah (win-lose).
2.4.2 Tujuan Bernegosiasi
Menurut Ghufron (2016:183)
Salah satu tujuan orang bernegosiasi adalah menemukan suatu keputusan atau kesepakatan kedua belah pihak secara adil dan dapat memenuhi harapan atau keinginan kedua belah pihak tersebut. Untuk mendapatkan suatu kesepakatan kedua belah pihak tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
2.4.1.1 Persiapan yang cermat.
2.4.1.2 Presentasi dan evaluasi yang jelas mengenai posisi kedua belah pihak.
2.4.1.3 Keterampilan, pengalaman, motivasi, pikiran yang terbuka.
2.4.1.4 Pedekatan yang logis untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling mengutungkan serta saling menghormati.
2.4.1.5 Kemauan untuk membuat konsesi untuk mencapai kesepakatan melalui kompromi bila terjadi kemacatan.
2.4.2 Proses Bernegosiasi
Menurut Ghufron (2016:183)
Proses negosiasi bukanlah proses sesaat kemudian dapat dengan segera diperoleh hasilnya.karena itu, negosiasi merupakan suatu proses yang berlangsung secara kontinu atau terus - menerus hingga tercapai suatu kesepakatan bagi kedua belah pihak. Persiapan yang baik sebelum bernegosiasi merupakan salah satu kunci sukses bernegosiasi. Menurut casse (dalam Abdullah, 2013:5-7) proses bernegosiasi ada tiga tahapan penting, yaitu tahap perencanaan, tahap implementasi, dan tahap peninjauan negosiasi.

2.4.2.1 Tahap Perancanaan
Menurut Ghufron (2016:184)
Tahap perancanaan negoisasi membutuhkan tiga tugas utama, yaitu:
2.4.2.1.1 Sasaran negoisasi adalah hasil yang diharapkan dalam bernegosiasi. Hal ini merupakan salah satu alasan utama mengapa seseorang bernegosiasi. Penentuan sasaran sangatlah penting sebagai arahan atau petunjuk dalam bernegosiasi.
2.4.2.1.2 Strategi negoisasi yang merupakan cara untuk mencapai tujuan bernegoisasi. Untuk mencapai kesepakatan kedua belah pihak memang diperlukan strategi yang tepat.
2.4.2.1.3 Proses negoisasi merupakan suatu proses tawar-menawar yang diharapkan mampu menghasilkan suatu kesepakatan dikedua belah pihak yang saling menguntungkan.
2.4.2.2 Tahap Implementasi
Menurut Ghufron (2016:184)
Tahap implementasi merupakan tahapan peranan atau tindakan yang diperlukan agar mencapai sukses dalam bernegoisasi. Implementasi negoisasi memiliki beberapa komponen penting, antara lain adalah sebagai berikut.
2.4.2.2.1 Taktik Cara Anda
Maksudnya adalah bahwa anda tahu tujuan yang ingin dicapai, Anda bersikeras dan memaksa pihak lawan agar percaya bahwa Andalah yang benar dan Anda terus menekan.
2.4.2.2.2 Taktik Bekerja Sama
Taktik ini menegaskan bahwa anda mau mendengarkan pihak lawan dan mengetahui apa yang ada di benak mereka, andalah yang memutuskan untuk bersikap reaktif ( bukan proaktif ) siap bekerja sama.
2.4.2.2.3 Taktik Tidak Bertindak Apa-Apa
Taktik ini merupakan sikap keras kepala dalam bernegosiasi. Dalam hal ini anda tetap bersikukuh pada pendirian dan tidak mudah berubah.
2.4.2.2.4 Taktik Melangkah ke Tujuan Lain
Taktik ini menuntut andalah yang harus aktif menggeser suatu persoalan ke persoalan lain.
2.4.2.3 Tahap Peninjauan Negosiasi
Menurut Ghufron (2016:185)
Tahap ini merupakan tahapan setelah berlangsungnya suatu proses negosiasi. Ada beberapa alasan penting mengapa tahap peninjauan negosiasi perlu dilakukan, antara lain:
2.4.2.3.1 Untuk memeriksa apakah anda sudah mencapai tujuan anda.
2.4.2.3.2 Jika belum tercapai, maka hal itu dapat menjadi pelajaran sekaligus pengalaman yang sangat berharga bagi seorang negosiator.
2.4.2.3.3 Jika ya, pastikan apa yang sudah anda lakukan dengan baik dan bangunlah kesuksesan anda.
Apabila dalam bernegosiasi terdapat masalah, hal yang perlu dilakukan adalah:
1. Jangan menghindar.
2. Jangan merespons terlalu cepat.
3. Jangan putus asa.
4. Tunda vonis.
5. Mengalahlah untuk mendapatkan yang lebih besar.
6. Bila tidak dapat semua, ambil yang mungkin diambil.
7. Bila tidak berhasil, jangan langsung memutuskan hubungan.

2.5 Berwawancara
Menurut Iib Marzuqi (2014:42) Wawancara atau interviu adalah jenis pengumpulan data atau informasi dengan   cara mengajukan pertanyaan (Tanya jawab) kepada seorang informan atau seorang ahli atau berwenang dalam suatu hal atau masalah tersebut.
Menurut Alang Khoiruddin (2014:190) Tujuan wawancara adalah untuk menggali sebanyak-banyaknya informasi atau untuk mendapatkan jawaban yang bernilai penting. Wawancara biasanya dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan, seorang ahli, atau pihak yang berwenang dalam suatu masalah, dan hasil wawancara itu dapat berupa pendapat, kesan, pengalaman, pikiran, dan lain-lain.
Menurut Iib Marzuqi (2014:42) Terdapat tujuh macam wawancara.
2.5.1 Wawancara terstruktur adalah wawancara dengan memakai atau berpedoman pada daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya.
2.5.2 Wawancara tak terstruktur adalah wawancara tidak berpedoman pada daftar pertanyaan.
2.5.3 Wawancara individual yaitu wawancara yang dilakukan seorang pewancara dengan responden tunggal atau wawancara secara perseorangan.
2.5.4 Wawancara kelompok yaitu wawancara yang dilakukan terhadap sekelompok orang dalam waktu bersamaan.
2.5.5 Wawancara konferensi yaitu wawancara antara seorang pewawancara dengan sejumlah pewawancara dengan seorang responden dengan tujuan untuk menegaskan atau membenarkan suatu masalah.
2.5.6 Wawancara terbuka yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas (tidak terkait) jawabannya.
2.5.7 Wawancara tertutup yaitu wawancara yang terbatas jawabannya.














BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berbicara di depan umum merupakan salah satu teknik atau seni berbicara yang harus dimiliki oleh pembicara untuk mampu menarik perhatian audiens. Saat berbicara, Anda juga membutuhkan persiapan yang baik untuk mengantisipasi gangguan yang akan muncul ketika seseorang berbicara di depan umum. Gangguan tersebut diantaranya adalah kurang antusiasnya audiens untuk memperhatikan pembicaraan yang disampaikan.
Berbicara di depan umum ada banyak macamnya seperti diskusi, berpidato, presentasi, bernegosiasi, berwawancara. Diskusi Ialah terjadinya interaksi dua orang atau lebih yang bertujuan untuk bertukar pikiran yang dilakukan melalui jalan musyawarah.
Berpidato merupakan suatu seni berbicara yang bertujuan sebagai pengungkapan ide, gagasan, atau pikiran yang disampaikan didepan umum, agar berpidato dapat berjalan dengan baik Maka penyampain pidato tidak perlu terlalu panjang, bersikap mengurai, berdiri tegak, hafus memperhatikan hadirin.
Presentasi sama halnya berpidato tetapi suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau salah satu bentuk komunikasi. Presentasi ilmiah adalah penyajian karya tulis ilmiah di depan forum undangan atau peserta. Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator atau presenter, sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience.
Bernegosiasi adalah suatu interaksi beberapa orang untuk mencapai kesepakatan bersama. Agar mendapatkan suatu kesepakatan bersama ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu persiapan yang baik, keterampilan, pengalaman, motivasi, pikiran terbuka. Persiapan sebelum bernegosiasi merupakan salah satu kunci sukses bernegosiasi.
Wawancara ialah suata tanya jawab antara dua orang atau lebih untuk mengetahui suatu informasi atau jawaban dari informan. Suatu wawancara akan berlangsung dengan baik jika adanya pewawancara dan seorang narasumber yang memberikan informasi.

3.2 Saran
Kepada para mahasiswa supaya kita harus belajar untuk public speiking supaya kita terbiasa berbicara dimuka umum dan supaya kita bias memposisikan diri sebagai mahasiswa yang pandai berpidato, berdiskusi, presentasi, bernegosiasi, berwawancara atau berbicara di depan umum.






DAFTAR PUSTAKA

Ghufron, Syamsul. 2016. Kompeten Berbahasa Indonesia. Surabaya: Appi-Bastra.
Marzuqi, Iib. 2014. Keterampilan Berbicara dalam Pembelajaran Bahasa   dan
Sastra Indonesia. Surabaya CV Istana.
Khoiruddin, Alang. 2009. Buku Pintar Bahasa Indonesia. Lamongan CV. Pustaka Ilalang.

Sejarah Pegadaian

Sejarah Pegadaian

1746
Sejarah Pegadaian dimulai saat VOC mendirikan Bank Van Leeningsebagai lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai.

1811
Pemerintah Inggris mengambil alih dan membubarkan Bank Van Leening, masyarakat di beri keleluasaan mendirikan usaha pergadaian.

1901
Didirikan Pegadaian negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat pada tanggal 1 April 1901)

1905
Pegadaian berbentuk lembaga resmi "JAWATAN" 1905.

1961
Bentuk badan hukum berubah "JAWATAN" ke "PN"
berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) No. 19 Tahun 1960 Jo Peraturan Pemerintah (PP) No. 178 Tahun 1961

1969
Bentuk badan hukum berubah dari "PN" ke "PERJAN"
berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 7 Tahun 1969

1990
Bentuk badan hukum berubah dari "PERJAN" ke "PERUM"
berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 10 Tahun 1990 yang diperbarui dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 103 Tahun 2000

2012
Bentuk badan hukum berubah dari "PERUM" ke "PERSERO" pada tanggal 1 April 2012
berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 51 Tahun 2011

Ekonomi makro & mikro

BAGIAN 8 : DATA EKONOMI MAKRO

23. Mengukur Pendapatan suatu Negara

Ilmu ekonomi makro (macroeconomics) adalah ilmu tentang perekonomian secara keseluruhan. Tujuan ilmu ekonomi makro adalah menjelaskan perub ahan perekonomian yang mengarahi semua rumah tangga, perusahaan, dan pasar secara bersamaan. Sebagian besar bertujuan untuk mengungkap fakta penentu Produk Domestik Bruto jangka panjang dan jangka pendek sebuah negara.
Dalam menilai apakah perekonomian belajar dengan baik atau buruk, merupakan hal alamiah untuk melihat pendapatan total yang diperoleh semua orang dalam perekonomian tersebut inilah fungsi dari PDB.
Untuk suatu perekonomian secara keseluruhan, pendapatan total harus sama dengan pengeluaran total. Karena setiap transaksi melibatkan dua pihak yakni penjual dan pembeli. Setiap uang yang dibelanjakan oleh pembeli merupakan pendapatan bagi penjual.
Diagram arus lingkar : rumah tangga membeli barang dan jasa dari perusahaan menggunakan pendapatan dari penjualan mereka untuk membayar upah pegawai, sewa pemilik tanah, dan keuntungan pemilik perusahaan. Besar PDB juga sama dengan jumlah upah, sewa, dan keuntungan yang dibayarkan perusahaan dipasar faktor produksi.
Produk Domestik Bruto (PDB) : Nilai pasar dari seluruh barangg dan jasa jadi yang diproduksi di suau Negara pada periode tertentu.
Pengukuran produk domestik bruto
a.     PDB adalah nilai pasar
b.    PDB mencakup, baik barang yang berwujud maupun jasa yang tidak berwujud, maupun jasa yang tidak berwujud
c.     PDB mencakup barang dan jasa yang sedang diproduksi
d.    Mengukur nilai produksi di dalam batas-batas wilayah geografis suatu negara
e.     Mengukur nilai produksi yang dilakukan dalam rentang waktu tertentu
Komponen-komponen PDB
•         Konsumsi :Pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga dengan pengecualian pembelian rumah baru
•         Investasi :Pengeluaran untuk peralatan modal, persediaan, dan bangunan atau stuktur termasuk belanja rumah tangga untuk rumah baru
•         Belanja pemerintah : Pembelanjaan untuk barang dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah yang mencakup upah pegawai negeri dan pengeluaran untuk pekerjaan umum.
•         Ekspor neto : Pembelian barang produksi domestik oleh warga asing ekspor dikurangi dengan pembelian barang asing oleh warga domestik atau impor
PDB Rill Versus PDB Nominal
PDB Rill yaitu produksi barang dan jasa yang dinilai pada harga tetap
PDB Riil memperlihatkan bagaimana produksi barang dan jasa dalam perekonomian berubah seiring berjalannya waktu.
PDB Nominal yaitu produksi barang dan jasa yang dinilai pada harga kini,
PDB nominal menggunakan harga saat ini untuk menilai produksi barang dan jasa dalam perekonomian. PDB riil menggunakan harga tahun basis untuk menilai produksi barang dan jasa dalam perekonomian.
Deflator PDB yaitu ukuran tingkat harta yang dihitung sebagai rasio PDB Nominal dengan PDB Rill dikali 100
PDB dan Kesehatan Perekonomian atau bisa ditulis demikian :
Defaktor PDB merupakan satu ukuran yang digunakan oleh para ekonom untuk memonitor tingkat harga rata-rata dalam perekonomian
PDB disebut sebagai satu-satunya ukuran terbaik untuk mengetahui kesehatan perekonomian suatu masyarakat.
PDB mengukur pendapatan total dalam perekonomian ataupun pengeluaran total barang dan jasa dalam perekonomian. PDB tinggi memang membantuk kita dalam menjalani kehidupan yang baik.
PDB bukan merupakan ukuran sempurna untuk mensejahterakan Sebagian hal yang menentukan hidup yang baik tidak diperhitungkan oleh PDB. Salah satunya adalah waktu luang.
PDB merupakan ukuran yang baik untuk kesejahteraan ekonomi untuk sebagian besar-namun tidak semua- tujuan. Yang penting di perhatikan oleh kita yaitu apa yang masuk ke dalam PDB dan apa yang di kecualikan PDB.

24 . Mengukur Biaya Hidup : Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks harga konsumen adalah ukuran biaya keseluruhan barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen.Indeks harga konsumen digunakan untuk memonitor biaya hidup pada suatu periode waktu.Ketika IHK naik keluarga mengeluarkan uang yang banyak untuk menjaga standar hidup yang sama.
Cara menghitung IHK:
1.     Tentukan isi keranjangnya.Maksudnya kita menentukan harga harga mana yang lebih penting bagi konsumen tertentu.
2.     Temukan harga-harganya.Maksudnya kita menemukan harga setiap barang dan jasa keranjang untuk setiap masa waktu
3.     Menghitung harga isi seluruh keranjang.Maksudnya kita menggunakan data harga-harga untuk menghitung jumlah harga keseluruhan isi keranjang dari waktu ke waktu.
4.     Memilih tahun basis dan menghitung indeksnya.Yaitu kita memilih satu tahun sebgai tahun basis yang merupakan tolak ukur yang menjadi bandingan tahun-tahun lainnya.
5.     Menghitung laju inflasi.Yaitu menggunakan IHK untuk menghitung laju inflasi yang merupakan perubahan persentase pada indeks harga dariperiode sebelumnya,yaitu laju inflasi antara 2 tahun berurutan.
Indeks-indeks harga lainnya
Beberapa indeks harga lainnya dapat dihitung untuk daerah-daerah tertentu dinegara ini dan untuk beberapa kategori kecil barang dan jasa (Seperti makanan,pakaian dan energi).Indeks harga produsen yaitu ukuran biaya barang dan jas keseluruhan yang dibeli oleh perusahaan.Peusahaan pad akhirnya membebankan biaya ini pada konsumen dalam bentuk harga konsumen yang lebih tinggi,perubahan-perubahan pada indeks harga produsen sering kali dianggap berguna dalam memprediksi perubahan-perubahan pada IHK.
Masalah-masalah dalam Perhitungan Biaya Hidup
IHK mencoba untuk mengukur berap banyak penghasilan yang harus dinaikkan guna memelihara standar hidup yang konstan.Namun IHK bukanlah ukuran hidup biaya yang sempurna.Masalah masalah penghitungan biaya hidup :
1.     Bias subtitusi.Ketika harga-harga berubah dari satu tahun ke tahun yang lain,harga-harga tersebut tidak berubah secara seimbang : ada harga yang naik lebih tinggi dari harga-harga lainnya.Konsuemn merespon perubahan harga yang berbeda ini dengan membeli lebih sedikit barang-barang yang harganya naik tinggi dan membeli barang-barang yang harganya lebih sedikit atau bahkan yang harganya mungkin turun.Jika IHK dihitng dengan mengasumsikan keranajang barang tetap,indkes harga ini menghilangkan kemungkinan subtitusi(atau penggantian) yang dilakukan oleh konsumen sehingga terlalu melebih-lebihkan kenaikan biaya hidup dari satu tahun ke tahun lainnya.
2.     Munculnya barang-barang yang baru.Ketika barang baru diperkenalkan,para konsumen memiliki varietas yang lebih banyak yang dapat mereka pilih.Ragam produk yang lebih besar,pada gilirannya akan membuat uang lebih bernilai,sehingga konsumen membutuhkan uang lebih sedikit untuk memelihara standar hidup yang ada.Namun IHK didasarka pada keranjang tetap barang dan jas,IHK tidak mencerminkan perubahan pada daya beli uang ini.
3.     Perubahan kualitas yang tidak terukur.Jika kualitas barang memburuk dari satu ke tahun berikutnya,nilai uang jatuh,bahkan jika harga barang tetap sama.Namun jika kualitas naik dari satun ke tahun berikutnya,nilai uang akan naik.Perubahan pada kualitas adalah masalah yang masih sulit diukur.

Deflator PDB vs IHK

Para ekonom dan pembuat kebijakan mengawasi deflator PDB dan IHK untuk mengukur seberapa cepat harga naik.Ada dua perbedaan penting antara IHK dan deflator PDB.Pertama deflator PDB mencerminkan harga semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri,sedangkan IHK mencerminkan harga semua barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen.
Perbedaan kedua adalah bagaimana beragama harga ditimbang untuk menghasilkan sebuah angka untuk tingkat harga keseluruhan.IHK membandingkan harge kernjang tetap barang dan jasa dengan harga keranjang pada tahun basis.Sebaliknya deflator PDB membandingkan harga barang dan jasa yang sekarang ini diproduksi dengan harga barang dan jasa pad tahun basis.
Nilai Uang dari Waktu ke Waktu
Indeks harga konsumen digunakan untuk mengoreksi dampak dari inflasi ketika pemabandingan nilai uang dari waktu ke waktu
Indeksasi
Ketika jumlah uang yang ada secara otomatis disesuaikan dengan inflasi oleh undang undang atau kontrak,jumlah ini dikatakan telah diindekasasikan dengan inflasi
Suku Bunga Nominal dan Riil
Bunga mewakili pembayaran pada masa dating untuk transfer uang pada masa lalu.Sebagai hasilnya,suku bunga selalu melibatkan pembandingan jumlah uang pada masa waktu yang berbeda.
Suku bunga nominal adalah suku bunga sebagaimana biasa tanpa disesuaikan dengan dampak inflasi,suku bunga ini di berikan oleh bank.
Suku bunga riil adalah suku bunga yang disesuaikan dengan dampak inflasi.
Hubunga antara suku bunga nominal,suku bunga riil dan inflasi sebagai berikut :
Suku bunga riil = Suku bunga nominal-laju inflasi

BAGIAN 9 :  PEREKONOMIAN RILL JANGKA PANJANG

25.PRODUKSI DAN PERTUMBUHAN

Dalam suatu negara, bahkan dapat terlihat perubahan standar hidup yang besar dalam kurun waktu tertentu. Pada hakikatnya rata-rata pertumbuhan ekonomi berbeda-beda tiap Negara.
PERTUMBUHAN EKONOMI DI BERBAGAI NEGARA
Produktivitas adalh sejumlah barang dan jasa yang dihasilkan setiap jam oleh seorang pekerja. standar hidup suatu negara ditentukan oleh produktivitas pekerjanya.
Negara-nrgara termiskin memiliki rata-rata tingkat mutu pendapatan yang belum pernah terlihat dibelahan dunia berkembang selama dekade terakhir
Mengapa Produktivitas sangat penting
Standar hidupnya tergantung pada kemampuan produktivitasnya. Produktivitas adalah jumlah barang dan jasa yang diperoduksi setiap jam dari waktu bekerja. Peran kunci produktivitas dalam menentukan tingkat standar hidup yang berlaku pada sebuah negara sama halnya seperti seorang pelaut
Bagaimana produktivitas ditentukan
1.     Modal fisik aadalah kelengkapan peralatan dan struktur yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
2.     Modal manusia adalah pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pekerja melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman.
3.     Sumber daya alam adalah masukan pada kegiatan produksi yang disediakan oleh alam seperti tanah , sungai, dan kandungan mineral.
4.     Penguasaan iptek adalah pemahaman masyarakat perihal cara terbaik untuk memproduksi barang dan jasa.

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Pentingnya tabungan dan investasi
Karena modal adalah penghasil faktor produksi, sebuah kelompok masyarakat dapat mengubah jumlah modal yang digunakan . investasi semakin banyak , maka pertumbuhan tinggi. mendorong peningkatan nilai tabungan dan investasi adalah salahsatu pemerintah untuk mendorong pertumbuhan dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan standar hidup masyarakat.
Penurunan Perolehan Keuntungan dan Efek Pengejaran
Penurunan Perolehan Keuntungan : sifat yang menunjukkan penurunan keuntungan dari tambahan input seiring dengan peningkatan jumlah input.
Efek pengejaran yaitu efek yang memampukan negara-negar yang pada mulanya mikin cenderung tumbuh lebih cepat daripada negara-negara yang pada mulanya memang kaya. Seandainya investasi dalam negeri berkurang maka butuh investasi dari luar negeri.
Dalam jangka panjang, semakin tinggi tingkat tabungan menyebabkan semakin tinggi tingkat produktivitas dan pendapatan, tetapi tidak menyebabkan bertambahnya pertumbuhan untuk variable ini.

INVESTASI ASING

Investasi asing dilakukan dalam berbagai macam bentuk . investasi asing memiliki efek yang tidak sama dalam mengukur tingkat kesejahteraan ekonomi. Investasi asing adalah salah satu cara sebuah negara untuk dapat berkembang.
Investasi asing langsung : sebuah investasi modal yang dimiliki dan dikelola oleh pihak asing, sedangkan investasi yang dibiayai oleh pihak asing, tetapi dioperasikan oleh pihak domestic.
Pendidikan-investasi dalam sumber daya manusia – sama pentingnya dengan investasi pada modal fisik untuk keberhasilan perekonomian jangka panjang suatu Negara.
Masalah yang dihadapi oleh Negara miskin adalah kekosongan otak, yaitu berpindahnya kalangan pekerja terpelajar ke Negara kaya, dimana pekerja ini dapat menikmati standart hidup yang lebih tingggi.
Hak milik dan stabilitas Politik
Sebuah prasarat agar sistem harga dapat berjalan dengan baik adalah memberikan penghargaaan yang baik secara ekonomi untuk hak milik. Hak milik mengacu pada kemampuan masyarakat untuk meminta perhatian pemerintah terhadap sumber daya yang dimilikinya.
Perdagangan bebas
Jumlah perdagangan antar satu Negara dengan Negara lain tidak hanya ditentukan oleh kebijakan suatu pemerintah, tetapi juga oleh letak geografis. Negara-negara dengan letak yang strategis akan mengalami hubungan perdagangan yang baik dibandingkan dengan Negara terpencil.
Penelitian dan pengembangan

26. TABUNGAN, INVESTASI, DAN SISTEM KEUANGAN

Sistem keuangan (financial system) kelompok institusi dalam perekonomian yang membantu dalam mencocokkan tabungan seseorang dengan investasi orang lainnya.

LEMBAGA-LEMBAGA KEUANGAN

Pasar Keuangan yaitu lembaga keuangan tempat di mana penabung dapat secara langsung menyediakan dana kepada peminjam.
Obligasi yaitu surat utang yang menyatakan kewajiban-kewajiban pihak peminjam kepada pihak pemegan obligasi tersebut.
Karakteristik obligasi yaitu
•         Jangka waktu-lamanya waktu hingga suatu obligasi jatuh tempo
•         Risiko kredit-kemungkinan bahwa pihak peminjam akan tidak sanggup membayar sebagian bunga atau utang pokok.
•         Perlauan pajak-cara undang-undang pajak memperlaukan bunga yang diperoleh dari obligasi.
Obligasi pemerintah daerah, pemilik obligasi ini tidak diwajibkan untuk membayar pajak penghasilan federal dari penghasilan bunganya
Pasar Saham yaitu hak atas kepemilikan sebagian dalam suatu perusahaan. Penjualan saham untuk mengumpulkan uang dinamakan dengan pembiayaan ekuitas, sedangkan penjualan obligasi disebut pembiayaan utang.
Bursa saham paling penting di Asia adalah Tokyo Stock Exchange, Stock Exchange of Singapore, dan Hong Kong Stock Exchange.
Lembaga-lembaga Perantara Keuangan yaitu lembaga keuangan tempat di mana penyimpan dapat secara tidak langsung menyediakan dan bagi peminjam.
Bank adalah perantara keuangan yang paling dikenal oleh masyarakat. Tugas utama sebuah bank adalah menerima tabungan dari orang-orang yang ingin menyimpan uang dan menggunakan tabungan tersebut untuk memberikan pinjaman kepada orang-orang yang ingin meminjam uang. Bank memfasilitasi pembelian barang dan jasa dengan mengizinkan orang-orang untuk menulis cek dari tabungan mereka. Alat tukar adalah barang yang dapat digunakan dengan mudah oleh orang-orang untuk terlibat dalam sebuah transaksi. Peran bank dalam menyediakan alat tukar membedakan bank dari banyak lembaga keungan lainnya.
Reksa Dana yaitu lembaga yang menjual saham kepada publik dan menggunakan hasilnya untuk membeli portofolio saham dan obligasi

TABUNGAN DAN INVESTASI DALAM PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Beberapa Identitas Penting
Igatlah bahwa PDB adalah pendapatan total dalam perekonomian dan pengeluaran total dari hasil barang dan jasa ekonomi. Jika PDB di tunjukkan dengan, (Y) Konsumsi ( C ), Investasi (I), belanja pemerintah (G) dan ekspor netto (NX) maka bisa diliskan seperti ini:
Y = C + I + G + NX
Karena perekonomian tertutup tidak terlibat dalam perdagangan internasional
Y = C + I + G
Untuk melihat apa yang ditunjukkan oleh identitas ini pada kita tentang pasar keuangan, kurangilah C dan G dari kedua sisi persamaan
Y – C – G = I
Sisi kiri persamaan ( Y – C – G ) adalah penghasilan total dalam perekonomian ini yang tersisa setelah dibayarkan untuk kosumsi dan pembelian yang dilakukan oleh pemerintah jumlah ini disebut dengan tabngan nasional atau cukup disebut dengan tabungan (saving), kita dapat menulis persamaan terakhir menjadi
S = I
S = Y – C – G
Atau
S = ( Y – T – C ) + ( T – G )
Tabungan swasta yaitu sisa penghasilan yang dimiliki oleh rumah tangga setelah membayar pajak dan konsumsi
Tabungan publik  yaitu sisa jumlah pemasukan pajak yang dimiliki oleh pemerintah setelah menggunakannya untuk keperluan belanja.
Surplus anggaran yaitu kelebihan pemasukan pajak setelah belanja yang dilakukan pemerintah.
Defisit anggaran yaitu kurangnya pemasukan pajak dibandingkan dengan belanja pemerintah
Pasar dana pinjaman yaitu pasar tempat dimana orang-orang yang ingin menyimpan memasok dana, sedangkan orang-orang yang ingin meminjam uang untuk investasi meminta dana.
Pembatasan paksa ( crowding out ) penurunan yang terjadi pada investasi yang diakibatja oelh pinjaman yang dilakukan pemerintah.
Ketika pemerintah mengurangi tabungan nasional dengan menjalankan deficit anggaran, suku bungan akan naik, sedangkan investasi akan jatuh.

27. PERANGKAT-PERANGKAT DASAR DALAM KEUANGAN

KEUANGAN (finance) adalah bidang ilmu yang mempelajari bagaimana orang membuat keputusan mengenai alokasi sumber daya dan menangani risiko.
NILAI MASA KINI : MENGUKUR NILAI WAKTU DARI UANG
Nilai masa kini (present value) jumlah uang saat ini yang akan diperlukan, dengan menggunakan tingkat bunga tetap, dengan jumlah uang pada masa depan.
Nilai masa depan (future value) jumlah uang pada masa depan yang akan dihasilkan dari uang pada masa sekarang, dengan tingkat bunga tetap.
Pemajemukan (compounding) akumulasi jumlah uang, misalnya, dalam rekening bank, dimana bunga yang diperoleh tetap dalam rekening tersebut untuk menghasilkan bunga tambahan pada masa depan.
Pertanyaan : jika anda menyimpan uang sebesar $100 di bank saat ini, berapa banyak jumlah uang anda pada tahun ke- N? Yaitu, apa yang akan menjadi nilai masa depandari $100?
Jawaban: mari kita gunakan r untuk menunjukkan tingkat suku bunga yang dituliskan dalam bentuk desimal (maka tingkat suku bunga 5 persen berarti r = 0,05). Misalkan bunga tersebut dibayarkan tahunan dan bahwa tingkat suku bunga tetap di rekening bank anda untuk memperoleh bunga lebih banyak-proses yang disebut denganpemajemukan. Dengan demikian, uang sebesar $100 tersebut akan menjadi…
(1 + r) x $100                                        setelah satutahun,
(1 + r) x (1 + r) x $100                         setelah dua tahun,                                                                     (1 + r) x (1 + r) x (1 + r) x$100             setelah tiga tahun,…                                                               (1 + r)ᴺ x $100                                      setelah N tahun,
Sebagai contoh, jika kita berinvestasi pada tingkat bunga sebesar 5 persen untuk 10 tahun maka nilai $100 pada masa depan adalah (1,05) x $100, sama dengan $163.
Karena tabungan memberikan bunga, jumlah uang saat ini lebih berharga dibandingkan dengan jumlah uang yang sama pada masa depan. Seseorang dapat membandingkan jumlah uang dari beberapa periode waktu yang berbeda dengan menggunakan konsep nilai masa kini. Nilai masa kini jumlah uang pada masa depan merupakan jumlah yang akan diperlukan pada saat ini, dengan tingkat bunga tetap, untuk menghasilkan jumlah uang pada masa depan.
Karena penurunan utilitas marginal, banyak orang yang menghindari risiko. Orang-orang yang menghindari risiko dapat mengurangi risiko menggunakan asuransi, diversivikasi, dan dengan memilih portofolio yang memiliki risiko dan keuntungan lebih rendah.
Mengelola risiko
Penghindaran risiko (risk averse) menunjukkan ketikdaksukaan pada ketidakjelasan.
Pasar Asuransi salah satu untuk menghindari dari risiko adalah dengan member asuransi.
Diversifikasi risiko idiosinkratik.
Diversifikasi (diversification ) pengurangan risiko yang dilakukan dengan menukarkan risiko tunggal dengan jumlah risiko yang tidak berhubungan dalam jumlah besar.
Risiko idonsinkratik (idionsycratic) risiko hanya memengaruhi satu pelaku ekonomi.
Risiko Agregat (aggregate risk ) risiko yang memenuhi seluruh pelaku ekonomi.
Analisi fundamental (fundamental analysis) studi tentang laporkan akuntansi perusahaan dan prospek masa depan untuk menentukan nilainya.Tugas analisi fundamental adalah untuk memasukkan factor-faktor yang mempengaruhi kesempatan memperoleh keuntungan kedalam pertimbangan guna menentukan berapa banyak saham yang berharga.
Hipotesis yang efisien yaitu teori yangmenyatakan bahwa harga asset menggambarkan seluruh informasi yang tersedia pada public mengenai nilai asset.
Efsien dalam informasi yaitu mengambarkan seluruh informasi yang tersedia dalam cara rasional. Harga-harga saham berubah ketika informasi berubah. Berita baik mengenai prospek perusahaan akan menyebabkan nilai dan harga saham sama-sama naik namun ketika prospek perusahaan turun nilai dan harga saham ikut turun.
Implikasi hipotesisi pasar yang efisien adalah bahwa harga-harga saham harus mengikuti jejak acak (random walk) yaitu jejak suatu variable yang perubahanya tidak mungkin untuk diprediksi.
Nilai aset, seperti saham, setara dengan nilai masa kini arus kas yang akan pemilik saham terima, termasuk arus dividen dan harga jual akhir. Menurut hipotesis pasar efisien, pasar keuangan memproses informasi yang tersedia secara rasional sehingga harga saham selalu setara dengan estimasi terbaik dari bisnisnya. Namun, beberapa pakar ekonomi mempertanyakan hipotesis pasar efisien dan percaya bahwa faktor-faktor psikologis yang irasional juga memengaruhi harga aset.
Meskipun sebagian besar perangkat keuangan ini terbangun dengan baik, ada banyak kontroversi mengenai kontroversi mengenai validitas hipotesis pasar efisien dan apakah harga-harga saham, dalam praktiknya, cukup rasional dalam memperkirakan nilai nyata sebuah perusahaan. Rasional atau tidak, pergerakan yang besar dalam harga saham yang kita amati memiliki akibat ekonomi makro yang penting. Fluktuasi pasar saham sering terjadi beriringan dengan fluktuasi ekonomi secara lebih luas. Kita akan melihat kembali  pasar saham ketika nanti kita mempelajari fluktuasi ekonomi.

28. PENGANGGURAN DAN TINGKAT ALAMIAHNYA

Masalah pengangguran dibagi kedalam dua kategoro: yaitu, masalah jangka pendek dan jangka panjang.
Pengangguran alamiah suatu perekonomian adalah jumlah pengangguran yang lazim terjadi dalam perekonomian tersebut. Pengangguran siklis adalah fluktuasi pengangguran dari tahun ke tahun yang mendekati tingkat alamiahnya dan terkait erat dengan pasang surut kegiatan perekonomian.
Empat faktor tingkat pengangguran alamiah dalam perekonomian, yaitu lapangan kerja, undang-undang upah minimum, serikat pekerja, dan upah efisiensi.
Badan statistik negara biasanya mengelompokkan orang dewasa pada setiap rumah tangga yang disurvei kedalam salah satu kategori:
-       Bekerja
-       Pengangguran
-       Tidak termasuk angkatan kerja
Seorang dikategorikan bekerja jika ia menghabiskan beberapa hari pada mingu sebelumnya untuk mengerjakan pekerjaan yang dibayar kemudian. Seorang dianggap pengangguran jika ia berhenti sementara atau sedang mencari pekerjaan. Seseorang yang tidak termasuk dua kategori diatas, misalnya mahasiswa penuh waktu, ibu rumah tangga, atau pensiunan, tidak termasuk kedalam angkatan kerja.
Angkatan kerja ( labor force ) adalah jumlah orang yang bekerja dan tidak bekerja:
Angkatan kerja= Jumlah orang yang bekerja + Jumlah yang tidak bekerja
Tingkat pengangguran ( unemployment rate ) adalah presentase angkatan kerja yang tidak bekerja:
Tingkat pengangguran = jumlah orang yang tidak bekerja x 100
Angkatan kerja
Tingkat partisipasi kerja ( labor- force participation rate )mengukur presentase populasi dewasa yang termasuk kedalam angkatan kerja:
Tingkat partisipasi angkatan kerja = angkatan kerja x 100
Populasi penduduk dewasa
Karena orang sering keluar masuk angkatan kerja, data statistik pengangguran sulit ditafsirkan. Di satu sisi, sebagian orang yang mengaku sebagai pengangguran sebenarnya belum berupaya keras untuk mencari pekerjaan. Mereka mengaku sebagai pengangguran karena mereka ingin mengikuti progam bantuan keuangan bagi pengangguran yang diberikan oleh pemerintah atau karena mereka sebenarnya sudah bekerja , namun mendapat upah secara tidak sah. Orang- orang ini lebih realistis jika dianggap tidak lagi termasuk angkatan kerja , atau dalam kasus tersebut , memiliki pekerjaan. Boleh jadi sebagian orang yang mengaku sebagai penganguran sebenarnya ingin bekerja. Orang – orang ini mungkin sudah berusaha untuk mencari pekerjaan, namun menyerah karena gagal, orang- orang seperti ini yang disebutpekerja putus asa ( discouraged workers ) , tidak masuk ke dalam data statistik pengangguran meskipun mereka sebenarnya adalah pekerja yang tidak memiliki pekerjaan.
Sebagian masa pengangguran berlangsung sebentar dan sebagian besar pengangguran yang diamati pada sembarang periode bersifat jangka panjang.
Pengangguran friksional ( frictional unemployment )pengangguran yang terjadi karena pekerja memerlukan waktu yang lama untuk memperoleh pekerjaan yang paling cocok dengan minat dn ketrampilan mereka.
Pengangguran struktural ( structural unemployment) pengangguran yang terjadi karena jumlah pekerjaan yang tersedia di sebagian pasar tenaga kerja tidak memadai untuk menyediakan pekerjaan bagi semua orang yang menginginkannya.
Salah satu alasan pengangguran selalu muncul dalam perekonomian adalah pencarian kerja, pencarian kerja( job search) adalah proses mencocokkan pekerja dengan pekerjaan yang sesuai.
Banyak progam pemerintah yang berupaya untuk memudahkan pencarian kerja dengan baerbagai cara. Salah satunya adalah melalui badan penempatan kerja yang dijalankan oleh pemerintah yang menyiarkan informasi tentang lowogan kerja. Cara lainnya adalah melalui progam-progam pelatihan untuk umum yang bertujuan untuk mempermudah transisi pekerja dari industri yang merosot menuju industri yang berkembang serta membantu kelompok – kelompok marginal untuk keluar kemiskinan.
Salah satu progam pemerintah yang meningkatkan jumlah pengangguran friksioanal, meskipun tidak disengaja, adalahtunjangan pengangguran( unemployment benefits). Progam ini bertujuan untuk memberikan kompensasi parsial bagi pekerja akibat kehilangan pekerjaan.
Serikat pekerja (union) adalah asosiasi pekerja yang melakukan tawar-menawar dengan pemberi kerja mengenai upah dan kondisi kerja. Proses disepakatinya syarat-syarat kerja antar serikat pekerja dan perusahaan disebut dengantawar-menawar kolektif (collective bargaining). Jika serikat pekerja dan perusahaan tidak mencapai kesepakatan, serikat pekrja dapat melakukan penarikan pekerja dari perusahaan yang disebut  pemogokan ( strike) .
Memang benar, serikat pekerja sering dianggap sebagai penyebab konflik diantara berbagai kelompok pekerja- antara pihak dalam yang diuntungkan oleh upah serikat pekerja yang tinggi dan pihak luar yang tidak memperoleh pekerjaan dari serikat pekerja.
Upah efisiensi adalah upah diatas titik keseimbangan yang dibayarkan oleh perusahaan untuk meningkatkan produktivitas pekerja. Ada bebrapa jenis teori upah efisiensi , keempat jenis teori berikut: kesehatan pekerja, perputaran pekerja, usaha pekerja, kualitas pekerja.

BAGIAN 10 : UANG DAN HARTA HARTA DALAM JANGKA PANJANG

Bab  29 : sistem moneter

SISTEM MONETER
Ketidak mungkinan munculnya dua orang yang masing masing memiliki barang atau jasa yang diinginkan pihak lain di sebut juga Double coincidence of wants.
Pengertian Uang
Uang yaitu asset dalam ekonomi yang biasanya digunakan oleh orang untuk membeli barang dan jasa dari orang lain.
Menurut definisi pakar ekonomi, uang meliputi hanya salah satu bentuk kesejahteraan yang biasanya diterima oleh penjual sebagai ganti dari barang atau jasa mereka.
Fungsi Uang.
Uang memiliki tiga fungsi dalam perekonomian:
1.     Alat tukar merupakan barang yang diberikan pembeli kepada penjual ketika mereka ingin membeli barang dan jasa.
2.     Satuan hitung merupakan ukuran untuk menetapkan harga-harga dan catatan utang
3.     Penyimpan nilai berarti alat yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mentransfer daya beli dari masa sekarang ke masa depan
4.     Likuiditas yaitu keudahan asset untuk dapat dikonversi menjadi alat tukar ekonomi
Jenis-jenis Uang
  Uang komoditas yaitu uang yang berbentuk komoditas dengan nilai intrinsic. Nilai intrinsic berarti bahwa barang tersebut akan memiliki nilai bahkan tidak digunakan sebagai uang. Contohnya ialan Emas.
  Uang fiat yaitu uang tanpa nilai intrinsic yang digunakan sebagai uang karena dekrit pemerintah.
Uang dalam Perekonomian
-       Uang kartal yaitu uang kertas dan logam yang berada ditangan public. Mata uang jelas merupakan alat tukar yang diterima secara luas dalam perekonomian.
-       Rekening giro yaitu saldo diekening bank yang dapat diakses oleh nasabah melalui permintaan dengan cara menuliskan cek
System Perbankan Sentral
Bank sentral yaitu institusi yang didesain untuk mengawasi system perbankan dan mengatur jumah uang dalam perekonomian.
Kebijakan moneter yaitu pengaturan jumlah uang yang beredar oleh pembuat kebijakan di bank sentral. Jumlah uang yang beredar yaitu jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian.
Bank dan Jumlah Uang yang Beredar
Kasus Sederhana dari Perbankan Bercadangan 100 %
Tujuan Bank itu adalah memberikan para nasabah tempat yang aman untuk menyimpan uang mereka. Kapun orang menyimpan uang, Bank itu menyimpan uangnya di dalam lemari pennyimpanan samapi pemiliknya datang untuk menariknya atau menuliskan cek untuk mengambilnya. Simpanan yang di terima bank namun tidak di pinjamkam di sebut dengan cadangan.
Cadangan yaitu simpanan yang diterima pleh bank, namun belum dipinjamkan.
Jika bank menyimpan seluruh simpanannya dalam bentuk reserves,bank tidak mempengaruhi jumlah uang yang beredar.
Penciptaan Uang dengan Sistem Perbankan Bercadangan-Sebagian
Perbankan bercadangan sebagian yaitu sistem perbankan dimana bank hanya memegang sebagian simpanan sebagai dana cadangan.
Rasio cadangan yaitu bagian dari simpanan total yang dipegang oleh bank sebagai cadangan.
Syarat cadangan minimum yitu jumlah cadangan minimum yang dipegang oleh bank.
Kelebihan cadangan yaitu cadangan di atas aturan minimum yang di pegang oleh suatu bank.
Ketika bank memegang hanya sebagian simpanan sebagai cadangan, bank menciptakan uang.
Penggandaan Uang ( Money Multiplier )
Penggandaan uang yaitu jumlah uang yang dibuat oleh system perbankan dari setiap unit cadangan.
Pengadaan uang berbanding lurus dengan rasio cadangan. Jika R adalah cadangan  rasio untuk seluruh bank dalam perekonomian maka setiap dolar dalam dana cadangan menghasilkan uang 1/R dolar.
Semakin besar rasio cadangan, semakin berkurang dana yang diberikan oelh bank sebagai pinjaman, dan semkin kecil pula besar factor pengadaan uangnya.
Berbagai Perangkat yang Dimiliki Bank Sentral dalam Mengendalikan Moneter
  Operasi pasar terbuka yaitu pembelian dan penjualan obligasi Negara oleh bank sentral
  Syarat cadangan minimum yaitu regulasi jumlah cadangan minimum yang harus dipegang leh bank dibandingkan dengan simpanan totalnya.
  Tingkat diskonto yaitu tingkat bunga dari pinjaman yang diberikan oleh bank sentral

Bab 30 : pertumbuhan uang & inflasi
PERTUMBUHAN UANG DAN INFLASI

Antara tahun 1997 dan 2006, harga-harga naik dengan tingkat rata-rata sekitar 2% pertahun, dan 3,4% di wilayah Asia secara keseluruhan.
Inflasi adalah fenomena dalam perekonomian yang berkaitan dengan, pertama dan terpenting, nilai alat tukar dalam perekonomian.
Teori Klasik Inflasi
  Tingkat Harga-harga dan Nilai Uang
  Jumlah Uang yang Beredar, Permintaan Uang, dan Keseimbangan Moneter
Meskipun ada banyak variable yang memengaruhi permintaan uang terdapat satu variable yang penting: tingkat harga rata-rata di dalam perekonomian.
Semakin tinggi harganya, semakin banyak uang yang dibutuhkan untuk transaksi pada umumnya, dan semakin banyak uang yang ingin dimiliki di dalam dompet dan rekening mereka. Artinya, tingkat harga yang tinggi (bererti nilai uang rendah) meningkatkan jumlah permintaan uang.
Dalam jangka panjang, tingkat keseluruhan menyesuaikan diri dengan tingkat keseimbangan penawaran dan permintaan.
  Dampak-dampak Injeksi Moneter
Teori jumlah uang yaitusebuah teori ynag menyatakan bahwa jumlah uang yang tesedia menentukan tingkat harga dan bahwa tingkat pertumbuhan jumlah uang menentukan tingkat inflasi.
Tinjauan Singkat Proses Penyesuaian
Dikotomi Klasik dan Kenetralan Moneter
Variable-variabel nominal yaitu variable yang diukur dalam unit moneter.
Variable-variabel riil yaitu variable yang diukur dalam unit fisik.
Dikotomi klasik yaitu pemisahan teoritis variable-variabel nominal dan riil. Mengapa harus memisahkan variable-variabel ini menjadi dua kelompok? Hume berpendapat bahwa dikotomi klasik berguna untuk menganalisis perekonomian karenaberbagai kekuatan memengaruhi variable-variabel riil dan nominal. Ia berpendapat, secara khusus, variable-variabel nomnal sangat dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan pada system moneter dalam perekonomian, sedangkan system moneter sangat tidak relevan dalam pemahaman tentang determinan variable-variabel riil yang penting.
Perubahan jumah uang yang beredar, menurut Hume, memengaruhi varabel-variabel nominal, tetapi tidak memengaruhi variable-variabel riil.
Kenetralan moneter yaitu gagasan bahwa perubahan dalam jumlah uang yang beredar tidak memengaruhi variable-variabel riil.
Sebuah analogi membantu dalam menjelaskan arti kenetralan moneter.
Kecepatan dan Perssamaan Jumlah
Velositas uang yaitu kecepatan perpindahan uang
V = (P X Y) / M
Persamaan jumlah yaitu persamaan MxV=PxY, yang berkaitan dengan jumlah uang, velositas uang, dan lnilai moneter keluaran barang dan jasa dalam perekonomian
Langkah-langkah yang menjadi inti dari teori jumlah uang dan unsur-unsur yang menjelaskan tingkat harga keseimbangan dan tingkat inflasi, yaitu :
1.     velositas uang relatif stabil seiring berjalannya waktu
2.     Karena velositas stabil, ketika bank sentral mengubah jumlah uang (M), hal ini akan menyebabkan perubahan-perubahan yang sebanding dengan nilai nominal keluaran (PxY)
3.     Keluaran barang dan jasa dalam perekonomian (Y) ditentukan oleh persediaan faktor (tenaga kerja, modal fisik, modal manusia, dan sumber daya alam) dan teknologi produksi yang tersedia. Secara khusus, karena uang bersifat netral maka uang tidak mempengaruhi jumlah keluaran.
4.     Dengan keluaran (Y) dipengaruhi oleh persediaan faktor dan teknologi. Saat bank sentral mengubah jumlah uang yang beredar (M) dan menyebabkan perubahan pada nilai nominal keluaran (PxY) perubahan ini dicerminkan pada perubahan tingkat harga (P).
5.     Saat bank sentral meningkatkan jumlah uang yang beredar hasilnya adalah tingkat inflasi yang tinggi.
Pajak Inflasi
Pajak inflasi (inflation tax) merupakan penghasilan yang dikumpulkan oleh pemerintah dengan cara mencetak uang.
Yang harus diketahui dalam pajak inflasi yaitu : pajak ini dikenakan kepada setiap orang yang memegang uang.
Efek Fisher
Suku bunga nominal adalah suku bungan yang kita ketahui / yang diberikan oleh bank.
Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah disesuaikan dengan inflasi (suku bunga nominal yang telah dikurangi dengan tingkat inflasi.
Suku bunga riil = suku bunga nominal-laju inflasi
Suku bunga nominal = suku bunga riil+laju inflasi
Efek fisher (Fisher effect) yaitu penyesuaian suku bunga nominal seiring dengan tingkat inflasi. Hal ini merupakan akibat atau lanjutan dari teori kenetralan moneter.

BEBAN-BEBAN INFLASI

Biaya Sol Sepatu
Pajak inflasi menyebabkan kerugian beban bakukarena orang-orang menyia-nyiakan sumber daya yang terbatas dengan mencoba untuk menghindari pajak. Untuk menghindari pajak inflasi ini salah satu caranya yaitu dengan memegang uang lebih sedikit. Akibat dari memegang uang lebih sedikit ini sadar atau tidak, sebenarnya kita telah terkena biaya sol sepatu(shoeleather costs) -sumber daya yang terbuang ketika inflasi mendorong orang-orang untuk mengurangi pemegangan uang mereka-.
Biaya Menu
Biaya menu (menu cost) yaitu biaya untuk mengubah harga.
Variabilitas Harga Relatif dan Kesalahan Alokasi Sumber-sumber Daya
Harga-harga berubah hanya sekali-kali, inflasi menyebabkan harga-harga relatif menjadi lebih berbeda daripada ketika tidak ada inflasi. Ketika inflasi mengubah harga-harga relatif, keputusan konsumen juga berubah, dan paar-pasar menjadi kurang mampu mengalokasikan sumber daya untuk digunakan dengan sebaik-baiknya.
Distorsi Pajak Akibat Inflasi
Inflasi seringkali tidak dipertimbangkan dalam penghitungan pajak. Solusinya yaitu dengan membuat indeks pada sistem pajak -hukum pajak dapat dibuat kembali dengan memperhitungkan efek-efek dari inflasi-.
Kebingungan dan Ketidaknyamanan
Hal ini terjadi karena perubahan nilai uang yang turun secara drastis akibat inflasi. Namun para akuntan sangat sulit untuk menghitung akibat dari inflasi ini karena inflasi mempengaruhi variabel riil.
Kerugian Khusus Akibat Inflasi Tidak Terduga : Redistribusi Kekayaan secara Acak
Inflasi yang tidak terduga menyebabkan redistribusi kekayaan diantara populasi dengan cara yang tidak ada hubungannya dengan kepantasan atau kebutuhan. redistribusi ini terjadi karena banyak pinjaman dalam perekonomian ditentukan dengan menggunakan satuan hitung yaitu uang.

EKONOMI MAKRO PEREKONOMIAN TERBUKA

BAB 31
KONSEP- KONSEP DASAR
ARUS BARANG DAN MODAL INTERNASIONAL

  Arus barang :
1.      Ekspor: barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan dijual keluar negeri.
2.      Impor: barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri dan dijual di dalam negeri.
3.      Ekspor Neto: nilai ekspor sebuah negara dikurangidengan nilai impornya.
Ex/ penjualan Hyundai meningkatkan ekspor neto Korea Selatan, sedangkan penjualan Honda mengurangi ekspor neto Korea Selatan.
Karena ekspor neto menunjukan apakah suatu negara merupakan penjual atau pembeli di pasar barang dan jasa dunia, ekspor neto juga di sebut sebagaineraca perdagangan.
a.       Surplus Perdagangan: jika ekspor bernilai positif, ekspor lebih besar daripada impor. Yang mengindikasikan negara tersebut lebih banyak menjual barang dan jasa keluaar negeri dibandingkan dengan membeli barang dan jasa dari negara lain.
b.      Defisit Perdagangan: kelebihan impor daripada ekspor. ( bernilai negatif).
c.       Perdagangan Seimbang: situasi dimana ekspor sama dengan impor (ekspor neto bernilai nol).

Faktor- faktor yang mungkin mempengaruhi ekspor, impor, ekspor neto:
•         Selera konsumen untuk barang- barang produksi dalam dan luar negeri
•         Harga barang didalam negeri dan luar negeri
•         Nilai tukar dimana orang- orang dapat menggunakan mata uang domestik untuk membeli mata uang asing.
•         Pendapatan konsumen di dalam dan luar negeri
•         Biaya transportasi barang dari satu negara ke negara lain.
•         Kebijakan pemerintah terhadap perdagangan internasional

  Aliran Sumber Daya Keuangan : Arus Keluar Modal Neto
Arus Keluar Modal Neto : merujuk pada pembelian aset luar negeri oleh warga domestik dikurangi dengan pembelian aset domestik oleh warga asing (investasi luar negeri neto).
•         Invesasi luar negeri langsung
•         Investasi portofolio luar negeri

  Variabel yang mempengaruhi arus keluar modal neto:
•         Suku bunga riil yang dibayarkan atas aset luar negeri
•         Suku bunga riil yang dibayarkan atas aset domestik
•         Risiko ekonomi dan pilitik dalam memegang aset luar negeri
•         Kebijakan pemerintah yang memengaruhi kepemilikan aset domestik oleh investor asing.
  Persamaan Ekspor Neto dan Arus Keluar Modal Neto
Sebuah perekonomian sebagai satu keseluruhan, ketidakseimbangan ini harus mengimbangi satu sama lain, yakni arus keluar modal neto (NCO) selalu sama dengan ekspor neto (NX).
NCO = NX
Ex: Indonesia menjual bahan bakar pesawat ke Jepang dan Jepang membelinya

  Tahungan, Investasi, dan Hubungan dengan Arus Internasional

Produk Domestik Bruto suatu negara (Y) terbagi dalam empat komponen:
Konsumsi (C), investasi (I), belanja pemerintah (G), dan ekspor neto (NX).
Y = C + I  + G + NX.
Tabungan (S) nasional = Y – C – G.
Y – C – G = I +  NX
              S = I + NX
Karena ekspor neto (NX) juga sama dengan arus keluar modal neto (NCO),
Kita dapat menulisnya sebagai berikut
                        S     =              I                +                NCO
  Tabungan = Investasi domestik + Arus keluar modal neto
Persamaan ini menunjukan bahwa tabungan suatu negara harus sama dengan investai domestiknya ditambah dengan arus keluar modal netonya. Dalam perekonomian tertutup, arus keluar modal neto adalah nol (NCO = 0) sehingga tabungan (S) = iivestasi (I). Sebaliknya, dalam perekonomian terbuka memiliki dua pengunaan tabungannya: investasi domestik dan arus keluar modal neto.
Ringkasan: tabel ini menunjukan kemungkinan hasil dari perekonomian terbuka.

HARGA UNTUK TRANSAKSI INTERNASIONAL : NILAI TUKAR RIIL DAN NOMINAL

  Nilai Tukar Nominal
Nilai tukar nominal : nilai yang digunakan seseorang saat menukar mata uang suatu negara dengan mata uang nagara lain.
  Apresisi:  peningkatan nilai mata uang yang diukur oleh jumlah mata uang asing yang dapat dibeli
  Depresiasi:  penurunan nilai mata uang yang diukur oleh jumlah mata uang asin yang diukur oleh jumlah mata uang asing yang dapat dibeli.
  Nilai Tukar Riil
Adalah nilai yang digunakan seseorang saat mnukarkan barang dan jasa dari suatu negara dengan barang dan jasa dari negara lain.
Ex: harga keju di Australia dengan harga keju di Prancis.
Rumus menghitung nilai tukar riil:
Nilai tukar riil: Nilai tukar nominal x Harga domestik
                  Harga luar negeri
Ex:
Nilai tukar riil: (3 yen pr baht) x (100 baht per kilo gram beras Thailand)
1.500 yen per kilogram beras Jepang
                                    : 300 yen per kilogram beras Thailand
                                       1.500 yen per kilogram beras Jepang
                                    : 1/5 kilogram beras Jepang per kilogram beras Thailand
Untuk mengukur nilai tukar riil kita mengunakan indeks harga.

TEORI PERTAMA PENENTUAN NILAI TUKAR: PARITAS DAYA BELI

Paritas daya beli: teori nilai tukar yang menyatakan bahwa satu unit mata uang tertentu harus mampu membeli barang dalam jumlah yang sama di semua negara.
  Logika Dasar dari Teori Daya Beli
Ex: harga beras internasional
  Implikasi Teori Paritas Daya Beli
Ex: misalkan P adalah harga barang di Thailand (diukur dalam baht). P* adalah harga barang di Jepang (diukur dalam yen), dan e adalah nilai tukar nominal ( jumlah yen yang dapat dibeli baht). Di Thailand tingkat harga adalah P sehingga daya beli I baht adalah I/P. Di negara lain, satu baht dapat ditukar dengan unit e mata uang asing yang memiliki daya beli e/P*.
Agar daya beli sama perumusannya  I/P = e/P* atau I = eP/P*


BAB 32
PEREKONOMIAN TERBUKA
Slide 1
Slide 2
PENAWARAN DAN PERMINTAAN UNTUK DANA PINJAMAN DAN PERTUKARAN VALUTA ASING
  Pasar Dana Pinjaman
Kedua sisi identitas ini menunjukan kedua sisi pasar dan pinjaman. Penawaran untuk dana pinjaman berasal dari investasi domestik (I) dan arus keluar modal neto (NCO).
  Pasar dana pinjaman ditampilkan dalam diagram penawaran- permintaan yang sudah di kenal dalam figur 1. Tingkat suku bunga menyesuaikan diri untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan dana pinjaman. Jika tingkat suku bunga dibawah titik keseimbangan, jumlah dana pinjaman yang tersedia akan kurang dari jumlah permintaan. Kekurangan dana pinjaman akan mendorong tingkat suku bunga naik. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga diatas titik keseimbangan, jumlah dana pinjaman yang tersedia melebihi jumlah permintaan. Kelebihan dana pinjaman ini akan mendorong tingkat suku bunga turun.pada tingkat suku bunga keseimbangan, penawaran dana pinjaman seimbang dengan perminaannya.
Tingkat suku bunga dalam perekonomian terbuka, seperti dalam perekonomian tertutup, ditentukan oleh penawaran dan permintaan dana pinjaman. Tabungan nasional merupakan sumber penawaran dana pinjaman. Investasi domestik dan arus keluar modal neto adalah sumber permintaan dana pinjaman. Pada tingkat suku bunga seimbang dengan jumlah orang yang ingin meminjam uang untk membeli modal domestik dan aset luar negeri.
Slide 3
  Pasar Pertukaran Valuta Asing
Identitas tersebut menyatakan bahwa ketidakseimbangan antara pembelian dan penjualan aset modal di luar negeri (NCO) sama dengan ketidakseimbangan antara ekspor dan impor barang dan jasa (NX).
Ex: perusahaan anda mengalami surplus perdagangan (NX > 0), pihak asing yang membeli lebih banyak barang dan jasa anda ibandingkan dengan penduduk dalam negeri yang membeli barang dan jasa asing,  dan yang dilakukan oleh penduduk anda terhadap mata uang asing yang mereka peroleh dari penjualan bersih barang dan jasa diluar negeri adalah membeli aset asing sehingga modal negara anda mengalir ke luar negeri (NCO < 0 ), penduduk anda menghabiskan uang lebih banyak untuk barang dan jasa asing daripada uang yang mereka peroleh dari penjualan di luar negeri. Sebagian dari aset ini tentunya dibiayai oleh penjualan aset anda di luar negeri sehingga modal asing mengalir kedalam negara anda (NCO < 0) .
Slide 4
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA
  Arus keluar Modal Neto: Kaitan antara Kedua Pasar figur ini menunjukan hubungan negatif antara tingkat suku bunga dengan arus keluar modal neto. Kurva arus keluar modal neto ini merupakan penghubung antaara pasar untuk dana pinjaman dengan pasar pertukaran valuta asing.
Karena tingkat suku bunga riil domestik yang lebih membuat aset domestik lebih menarik, ia mengurangi arus keluar modal neto. Perhatikan posisi nol pada sumbu horizontal: Arus keluar modal neto dapat bernilai positif atau negatif.
Slide 5
  Keseimbangan riil dalam Perekonomian Terbuka
Pada panel (a) penawaran dan permintaan untuk dana pinjaman menentukan tingkat suku bunga riil. Pada panel (b), tingkat suku bunga menentukan arus keluar modal neto yang menyediakan penawaran mata uang lokal di pasar pertukaran valuta asing. Pada panel (c), penawaran dan permintaan untuk mata uang lokal di pasar pertukaran valuta asing menentukan nilai tukar riil
  Keseimbangan Simultan dalam Dua Pasar
Kedua pasar yang ditunjukan pada figur tersebut menentukan dua harga relatif – tingkat suku bunga riil dan nilai tukar riil. Tingkat suku riil di tentukan di panel (a) adalah harga barang dan jasa sekarang relatif terhadap barang dan jasa pada masa depan. Nilai tukar riil yang di tentukan di panel (c) adalah harga barang dan jasa domestik relatif terhadap barang dan jasa luar negeri.
Slide 6
BAGAIMANA KEBIJAKAN DAN PERISTIWA MEMENGARUHI PEREKONOMIAN TERBUKA
  Defisit Anggaran Pemerintah
Ketika pemerintah mengalami defisit anggaran, jumlah penawaran dana pinjaman dari S1ke S2 pada panel (a). Tingkat suku bunga naik dari r1 menjadi r2 untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan dana pinjaman. Pada panel (b), tingkat suku bunga yang lebih tinggi mengurangi arus keluar modal neto. Berkurangnya arus keluar modal neto, pada akhirnya, mengurangi penawaran mata uang lokal di pasar pertukaran valuta asing dari S1 ke S2 pada panel (c). Penurunan mata uang asing ini menyebabkan nilai tukar riil terapresiasi dari E1 ke E2. Apresiasi nilai tukar mendorong neraca perdagangan.
Slide 7
  Dampak- dampak Kouta Impor
Ketika pemerintah malaysia menerapkan kouta impor mobil dari Jepang, tidak terjadi apa- apa di pasar dana pinjaman pada panel (a) atau pada arus keluar modal neto pada panel (b). Satu- satunya dampak adalah meningkatnya ekspor neto (ekspor dikurangi impor) untuk setiap nilai tukar riil. Akibatnya, permintaan ringgit malaysia di pasar- pasar pertukaran valuta asing meningkat, seperti ditunjukan oleh pergeseran dari D1 ke D2 pada panel (c). Peningkatan permintaan ringgit ini mengapresiasi nilai mata uang ringgit, dari E1 ke E2. Apresiasi mata uang ringgit cenderung mengurangi ekspor neto sehingga mengimpaskan dampak langsung dari kouta impor terhadap neraca perdagangan.
Slide 8
  Dampak- dampak Pelarian Modal
Jika orang memutuskan bahwa Filipina merupakan tempat berisiko untuk menyimpan tabungannya, mereka akan memindahkan modal mereka ke tempat yang lebih aman seperti Amerika Serikat, yang mengakibatkan peningkatan arus keluar modal neto ke Filipina. Oleh karena itu, permintaan untuk dana pinjaman di Filipina dari D1 ke D2 seperti ditunjukan panel (a), dan hal ini mendorong tingkat suku bunga riil Filipina dari r1 ke r2. Karena arus keluar modal neto lebih tinggi untuk semua tingkat suku bunga, kurva inijuga bergeser dari NCO1 ke NCO2 pada panel (b). Pada saat yang bersamaan, di pasar pertukaran valuta asing, penawaran peso naik dari S1 ke S2. Seperti ditunjukan panel (c). Kenaikan penawaran peso ini menyebabkan peso terdepresiasi dari E1 ke E2 sehingga peso menjadi lebih bernilai dibandingkan dengan mata uang lain.
Slide 9
  Kebijakan Perdagangan
Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi jumlah barang dan jasa yang di impor atau di ekspor sebuah negara
Kebijakan- kebijakan perdagangan tidak memengaruhi keseimbangan perdagangan. Artinya, kebijakan yang langsung memengaruhi ekspor dan impor tidak mengubah ekspor neto. Kesimpulan ini tidak terlalu mengejutkan setalah kita mengingat identitas akuntasi:
NX = NCO = S – I
  Ketidakstabilan Politik dan Pelarian Modal
Pengurangan pada permintaan aset yang besar dan tiba- tiba yang terjadi disebuah negara.

Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat
Resesi adalah periode penurunan PDB riil, turunnya pendapatan, dan meningkatnya pengangguran.
Depresi adalah suatu resesi parah.
Tiga Fakta Penting Tentang Fluktuasi Ekonomi
•         Ekonomi yang tidak teratur dan tidak dapat diprediksi. Fluktuasi ekonomi sering disebut siklus bisnis.
•         Sebagian besar variabel makroekonomi berfluktuasi bersama-sama.
•         Saat hasil produksi turun, tingkat pengangguran naik.
Sebagian besar ekonom percaya bahwa teori klasik menggambarkan dunia dalam jangka
panjang tetapi tidak dalam jangka pendek.
Perubahan jumlah uang beredar mempengaruhi harga dan variabel nominal lain tetapi tidak mempengaruhi PDB Riil, pengangguran, atau variabel riil lainya.
Model Dasar Fluktuasi Ekonomi
Model fluktuasi jangka pendek terfokus pada perilaku dua variabel:
•         Hasil perekonomian barang dan jasa diukur dengan PDB riil.
•         Tingkat keseluruhan harga yang diukur oleh IHK atau deflator GDP.
Menganalisis fluktuasi-fluktuasi dalam perekonomiansecara keseluruhan menggunakan model permintaan dan penawaran agregat (model of aggregate demand and aggregate supply) adalah model yang banyak digunakan oleh ekonom untuk menjelaskan fluktuasi jangka pendek dalam aktivitas perekonomian selama kecenderungan jangka panjangnya. Dalam sebuah kuva sumbu vertical menunjukan tingkat harga keseluruhan dalam perekonomian .Sementara itu,sumbu horizontal menunjukan jumlah barang dan jasa secara keseluruhan. Kurva permintaan agregat (aggregate demand curve) menunjukan jumlah barang dan jasa yang dinginkan oleh rumah tangga,perusahaan,dan pemerintah pada tingkat harga tertentu. Kurva penewaran agregat (aggregate supply curve) kurva yang menunjukan jumlah barang dan jasa yang dipilih oleh perusahaan untuk diproduksi dan dijual pada tingkat harga tertentu.
Kurva Permintaan Agregat
Mengapa Kurva Permintaan Agregat Miring ke Bawah
Empat komponen GDP (Y) berkontribusi pada permintaan agregat untuk barang dan jasa.
Y = C + I + G + NX





Mengapa Kurva Permintaan Agregat Apakah Miring Downward
1.     Tingkat Harga dan Konsumsi :Efek Kekayaan
Penurunan tingkat harga membuat konsumsi lebih banyak yang selanjutnya mendorong mereka untuk menghabiskan dalam jumlah uang lebih banyak.Peningkatan belanja konsumsi berarti bertambahnya jumlahpermintaan barang dan jasa.
2.     Tingkat Harga dan Investasi : Efek Suku Bunga
Tingkat harga yang lebih rendah menurunkan tingkat suku bunga dan mendorong lebih besar belanja pada barang investasi sehingga meningkatkan jumlah permintaan barang dan jasa.
3.     Tingkat Harga dan Ekspor Neto : Efek Niai Tukar
Jatuhnya tingkat harga domestic menyebabkan tingkat suku bunga domestic turun,terdepresiasinya nilai tukar riil yang kemudian mendorong ekspor neto domestic dan meningkatkan jumlah barang dan jasa.
Mengapa Kurva Permintaan Agregat Dapat Bereser
kejadian yang menggeser permintaan agregat dapat dikelompokkan menurut komponen belanja yang paling memengaruhi secara langsung.
1.     Pergeseran yang Timbul dari Konsumsi
2.     Pergeseran yang Timbul dari Investasi
3.     Pergeseran yang Timbul dari Belanja Pemerintah
4.     Pergeseran yang Timbul dari Ekspor Neto
Kurva Penawaran Agregat
Kurva penawaran agregat menyatakan jumlah keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan dan dijualpada tingkat harga tertentu.Pada kondisi jangka panjang,kurva penawaran agregat besifat vertical,sedangkan pada kondisi jangka pendek,kurva penawaran agregat miring ke atas.
Mengapa Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang Bentuknya Vertikal
Dalam jangka panjang,,produksi barang dan jasa ekonomi (PDB riilnya) bergantung pada penawaran tenaga kerja,modal,dan sumber daya alam,serta pada penguasaan teknologi yang digunakan untuk mengubah factor-faktor produksi tersebut menjadi barang dan jasa.
Mengapa Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang Dapat Bergeser
Posisi kurva penawaran agregat jangka panjang menunjukkan jumlah barang dan jasa yang diperkirakan oleh teori ekonomi makro. Tingkat produksi ini sering disebut dengan output potensial atau output alamiah karena menunjukan apa yang dihasilkan dalam ekonomi ketika pengangguran pada kondisi tingkat alamiahnya atau normal. dan tingkat output alamiah adalah tingkat produksi yang akan terjadi dalam perekonomian jangka panjang.Sebagai pergeseran yang berasal dari sumber-sumber berikut:
•         Pergeseran yang berasal dari Tenaga Kerja.
•         Pergesaran yang Berasal dari Modal
•         Pergeseran yang Berasal dari Sumber Daya Alam
•         Pergeseran yang Berasal dari Pengetahuan Teknologi
Suatu Cara Baru Untuk Menggambarkan Pertumbuhan dan Inflasi Jangka Panjang
Fluktuasi jangka pendek dalam output dan tingkat harga harus dilihat sebagai penyimpangan-penyimpangan dari kecenderungan jangka panjang yang berkelanjutan.
Mengapa Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek Miring ke Atas
Yang menyebabkan hubungan positif antara tingkat harga dan output ini yaitu juka ekonomi makro telah mengemukakan tiga teori yang menjelaskan tentang kurva penawaran agregat jangka pendek miring ke atas
1.     Teori Kekuatan Upah
2.     Teori Kekakuan Harga
3.     Teori Kesalahan Persepsi
Dua Penyebab Fluktuasi Ekonomi
Dampak Pergeseran Permintaan Agregat
Tentang pergeseran pada permintaan agregat ini memiliki dua hal yang dapat diambil yaitu
•         Dalam jangka pendek,Pergeseran-pergesaran pada permintaan agregat menyebabkan fluktuasi pada output barang dan jasa dalam perekonomian.
•         Dalam jangka panjang,pergeseran pada permintaan agregat memengaruhi keseluruhan tingkat harga,tetapi tidak memengaruhi output.
Dampak Pergeseran Penawaran Agregat
Tentang pergeseran pada penawaranagregat ini memiliki dua hal yang dapat diambil,yaitu:
•         Pergeseran-pergeseran padapenawaran agregat dapat menyebabkan stagflasi (periode merosotnya output dan naiknya harga-harga)
•         Para pembuat kebijakan yang dapat memengaruhi permintaan agregat tidak dapat menyeimbangi kedua dampakyang berlawanan ini secara bersamaan
Pengaruh Kebijakan Moneter dan Fiskal dalam permintaan agregat
permintaan agregat
Banyak faktor yang mempengaruhi permintaan agregat selain kebijakan moneter dan fiskal.
Bagaimana Kebijakan Moneter memPengaruhi Permintaan Agregat
Kurva permintaan agregat miring ke bawah untuk tiga alasan:
1.     Efek kekayaan
2.     Pengaruh suku bunga
3.     Pengaruh nilai tukar
Teori Preferensi Likuiditas
Keynes mengembangkan teori preferensi likuiditas untuk menjelaskan faktor-faktor apa menentukan tingkat bunga perekonomian.
Menurut teori Keynes, suku bunga berubah - ubah untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan uang.
Jumlah Uang yang Beredar
Jumlah uang beredar dikendalikan oleh Bank Sentral melalui:
Operasi pasar terbuka
Mengubah persyaratan cadangan
Mengubah tingkat diskonto
Bank Sentral mengendalikan jumlah uang yang beredar secara langsung.
Permintaan Uang
Ada banyak factor yang menentukan jumlah permintaan uang, Faktor yang di garis bawah I oleh teory preferensi likuiditas adalah suku bunga
Alasanya adalah suku bunga merupakan biaya kesempatan untuk memiliki uang. Kenaikan suku bunga menaikkan biaya kepemilikan uang sehingga mengurangi jumlah permintaan uang. Penurunan suku bunga mengurangi biaya kepemilikan uang dan menaikkan jumlah permintaan.
Keseimbangan di Pasar Uang
Menurut teori preferensi likuiditas:
•         Tingkat bunga disesuaikan untuk menyeimbangkan jumlah uang yang beredar dan permintaan uang.
•         Ada jenis suku bunga, yang disebut suku bunga keseimbangan, di mana jumlah uang yang diminta sama dengan jumlah uang yang disediakan.
Kemiringan ke bawah Kurva Permintaan Agregat
1.     Tingkat harga yang lebih tinggi menaikkan permintaan uang.
2.     Permintaaan uang yang lebih tinggi menyebabkan suku bunga menjadi lebih tinggi.
3.     Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi jumlah permintaan barang dan jasa.
Jumlah barang dan jasa yang diminta jatuh.
Hasil akhir dari analisis ini adalah hubungan negatif antara tingkat harga dan jumlah permintaan barang dan jasa yang diilustrasikan oleh kurva permintaan agregat yang miring kebawah.
Perubahan Uang Beredar
Satu variable penting yang menggeser kurva permintaan agregat adalah kebijakan moneter.
Apabila bank sentral menaikkan jumlah uang yang beredar, suku bunga turun dan jumlah permintaan barang dan jasa untuk tingkat harga tertentu naik yang menyebabkan kurva permintaan agregat bergeser ke kanan. Sebaliknya, Apabila bang sentral menurunkan jumlah uang yang beredar, suku bunga naik dan jumlah jumlah permintaan barang dan jasa uantuk tingkat harga tertentu turun, yang menyebabkan kurva permintaan agregat bergeser ke kiri.
Peran Target suku bunga dalam kebijakan moneter.
Kebijakan moneter dapat dijelaskan baik dalam terminology jumlah uang yang beredar maupun terminology suku bunga.
Perubahan dalam kebijakan moneter dapat dilihat baik dari segi target berubah menjadi tingkat bunga atau dalam hal perubahan jumlah uang beredar.
Bagaimana Kebijakan Fiskal mempengaruhi Permintaan Agregat
Kebijakan fiscal merujuk pada pilihan-pilihan pemerintah mengenai tingkat pembelanjaan atau pajal Negara secara keseluruhan.
Perubahan Belanja Pemerintah
- Ketika pembuat kebijakan mengubah jumlah uang beredar atau pajak, efek pada permintaan agregat tidak langsung - melalui keputusan pengeluaran perusahaan atau rumah tangga.
- Ketika pemerintah mengubah pembelian sendiri barang atau jasa, itu menggeser kurva agregat permintaan langsung.
Ada dua efek ekonomi makro yang menyebabkan pergeseran kurva permintan agregat berbeda dengan perubahan belanja pemerintah:
Efek Pengandaan: Pergeseran tambahan pada permintaan agregat yang munculjika kebijakan fiscal ekspansif meningkatkan pendapatan yang menyebabkan kenaikan belanja konsumen.
RUMUS PENGGANDAAN BELANJA
Rumus untuk multiplier adalah:
Penggandaan = 1 / (1 – MPC)
Angka terpenting dalam rumus ini adalah kecenderungan konsumsi marginal (marginal propensity to consume –MPC ) bagian pendapatan tambahan yang di konsumsi oleh rumah tangga alih-alih oleh rumah tangga.
Efek Pembatasan Paksa
Kenaikan belanja pemerintah menyebabkan tingkat bunga naik. Tingkat bunga lebih tinggi mengurangi pengeluaran investasi. Penurunan permintaan yang terjadi ketika ekspansi fiskal meningkatkan tingkat bunga disebut efek pembatasan paksa (crowding-out effect).
Perubahan – Perubahan Dalam Perpajakan
Perangkat kebijakan fiskal lainnya, selain tingkat belanja pemerintah, adalah tingkat perpajakan. Apabila pemerintah menurunkan pajak pendapatan perseorangan, misalnya, pendapatan bersih rumah tangga pun menjadi meningkat. Rumah tangga akan menabung sebagian dari pendapatan tambahan ini, namun mereka juga akan membelanjakan sebagian untuk barang – barang konsumsi. Karena meningkatkan belanja konsumen, penurunan pajak menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Serupa dengan hal itu, kenaikan pajak menekan belanja konsumen dan menggeser kurva permintaan agregat ke kiri.
Menggunakan Kebijakan Untuk Menstabilkan Perekonomian
Pemahaman teoritis menimbulkan sejumlah pertanyaan penting tentang kebijakan, Haruskah para pembuat kebijakan benar – benar menggunakan berbagai perangkat tersebut untuk mengendalikan permintaan agregat dan menstabilkan perekonomian.
Pendukung Kebijakan Stabilisasi Aktif
Pada prinsipnya, pemerintah dapat mengubah kebijakan moneter dan fiskalnya untuk merespon gelombang optimisme dan pesimisme ini sehingga menstabilkan perekonomian. Sebagai contoh, ketika orang bersikap pesimisme secara berlebihan, bank sentral dapat meningkatkan jumlah uang yang beredar untuk menurunkan suku bunga dan meningkatkan permintaan agregat. Ketika mereka bersikap optimis secara berlebihan, bank sentral dapat mengurangi jumlah uang yang beredar untuk meningkatkan suku bunga dan menurunkan permintaan agregat.
Penentang Kebijakan Stabilisasi Aktif
Sebagian ekonom berpendapat bahwa pemerintah seharusnya tidak menggunakan kebijakan moneter dan fiskal aktif untuk menstabilkan perekonomian. Argumen utama yang menentang kebijakan moneter dan fiskal aktif adalah kedua kebijakan ini mempengaruhi perekonomian dalam jangka panjang. Kebijakan fiskal juga dapat menghadapi kelambanan, namun tidak seperti kelambanan kebijakan moneter, kelambanan kebijakan fiskal sebagian besar disebabkan oleh proses politik. Kelambanan kebijakan moneter dan fiskal ini menjadi masalah karena sebagian prakiraan ekonomi sangat tidak tepat. Hal terbaik yang dapat dilakukan oleh pemerintah setiap saat adalah merespon perubahan ekonomi ketika terjadi.
Stabilisator Otomatis
Stabilisator otomatis (automatic stabilizer) adalah perubahan – perubahan kebijakan fiskal yang mendorong permintaan agregat ketika perekonomian mengalami resesi yang tidak mengharuskan pemerintah melakukan tindakan yang sengaja. Stabilisator otomatis terpenting adalah sistem pajak. Apabila ekonomi mengalami resesi, jumlah pajak yang dikumpulkan oleh pemerintah menurun secara otomatis karena hampir semua pajak terkait erat dengan kegiatan perekonomian. Belanja pemerintah juga bertindak sebagai stabilisator otomatis. Kenaikan belanja pemerintah secara otomatis ini mendorong perintaan agregat tepay ketika permintaan agregat tidak memadai untuk memberikan pekerjaan penuh.

TRADEOFF JANGKA-PENDEK ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
Pengangguran dan Inflasi
Tingkat pengangguran alamiah tergantung pada berbagai ciri dari pasar tenaga kerja.
Seperti Undang – undang upah minimum, kekuatan pasar serikat pekerja, peran upah efisiensi, serta keefektifan pencarian kerja.
•         Tingkat inflasi terutama tergantung pada pertumbuhan jumlah uang yang beredar yang dikendalikan oleh bank sentral.
•         Orang menghadapi tradeoff ( pertukaran kepentingan ) jangka pendek antara inflasi dan pengangguran.
Kurva Phillips
Kurva Phillips adalah hubungan jangka pendek antara inflasi dan pengangguran.
Kurva Phillips menunjukkan kombinasi inflasi dan pengangguran jangka pendek ketika pergeseran pada kurva permintaan agregat menggerakkan perekonomian di sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek.
Kenaikan permintaan agregat terhadap barang dan jasa dalam jangka pendek mengakibatkan hasil produksi barang dan jasa yang lebih besar dan tingkat harga yang lebih tinggi.
Hasil produksi yang lebih besar berarti pekerjaan yang lebih tinggi sehingga tingkat pengangguran lebih rendah.
Pergeseran kurva Phillips: Peranan Harapan
Friedman berargumen bahwa satu yang tidak dapat dilakukan oleh kebijakan moneter, selain dari hanya untuk jangka pendek, adalah memilih kombinasi inflasi dan pengangguran di kurva Phillips.
Kurva Phillips jangka panjang vertikal menggambarkan kesimpulan bahwa pengangguran tidak bergantung pada pertumbuhan uang dan inflasi pada jangka panjang.
Fiedman dan Phelps menyimpulkan bahwa tidak ada alasan untuk berfikir bahwa tingkat inflasi akan, jangka panjang berhubungan dengan tingkat pengangguran.
Eksperimen Alamiah Untuk Hipotesis Tingkat Alamiah.
Hipotesis Tingkat alamiah yaitu penyataan bahwa pengangguran pada akhirnya akan kembali ketingkat normal atau alamiahnya, bagaimanapun tingkat inflasinya.
Hingga tahun 1973, para pembuat kebijakan telah mendapati bahwa friedman dan Phelps ternyata benar: Tidak ada Trade off antara inflasi dan pengangguran dalam jangka panjang.
Pergeseran Pada Kurva Phillips: Peranan Guncangan penawaran.
Guncangan penawaran ( supply shock ) adalah peristiwa yang secara langsung memengaruhi biaya produksi suatu perusahaan sehingga memengaruhi harga yang dibebankan oelh perusahaan tersebut.
Stagnasi adalah kombinasi harga yang naik dan hasil produkasi yang turun
Rasio Pengorbanan
Jika suatu negara ingin mengurangiinflasi, negara yang bersangkutan harus bertahan menjalani periode pengangguran yang tinggi dan hasil produksi yang rendah.
Rasio pengorbanan adalah angka dalam persen dari jumlah output yang hilang per tahun dalam proses mengurangi inflasi sebesar 1 poin persentase.
Harapan yang Rasional dan kemungkianan Disinflasi Tanpa Biaya.
Harapan yang rasional yaitu teori yang mnengatakan bahwa orang-orang secara optimal menggunakan semua informasi yang memiliki termsuk informasi tentang kebijakan pemerintah, ketika memperkirakan masa datang.
Disinflasi Volcker
Ketika bank sentral menghadapi prospek untukmengurangi inflasi, para ekonom menawarkan dua prediksi yang bertentangan :
1.     Kelompok ekonom menawarkan estimasi rasio pengorbanan dan menyimpulkan bahwa mengurangi inflasi akan memakan biaya yang besar. Dalam kaitanya dengan hasil produksi yang hilang dan pengangguran yang tinggi.
2.     Kelompok lain menawarkan teory hrapan yang rasional dan menyimpulkan bahwa mengurangi inflasi dapat jauh lebih tidak memakan biaya dan mungkin tidak memakan biaya sama sekali.
Era Greenspan
Ketika pengangguran turun dan inflasi naik pada tahun 1989 dan 1990, The Fed menaikkan suku bunga dan mengurangi permintaan agregat yang mengakibatkan kesesi kecil pada tahun 1991 dan 1992. Pengangguran kemudian naik di atas sebagian estimasi tingkat alamiahnya dan inflasi turun sekali lagi. Sejak saat itu sampai akhir tahun 1990-an perekonomian mengalami periode kemakmuran. Angka inflasi dan pengangguran turun mendekati nol menjelang akhir dekade tersebut. Pengangguran juga menyimpang ke arah bawah, mengakibatkan banyak pengamat meyakini bahwa tingkat pengangguran alamiah telah turun. Sebagian pujian dari perekonomian yang baik ini diberikan kepada Allan Greenspan dan rekan rekan kerjanya di bank sentral.
Tiga peristiwa yang menjadi penyebab pergeseran penawaran agregat yang menguntungkan:
1.     Penurunan harga komoditas.
2.     Perubahan-perubahan di pasar tenaga kerja
3.     Kemajuan Teknologi

5 Perdebatan selama kebijakan Makroekonomi
- Mei 13, 2018
Consider whether policymakers should  try to stabilize the economy



PERLUKAH PARA PEMBUAT KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL MENCOBA UNTUK MENSTABILKAN PEREKONOMIAN?

A.    Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter merupakan langkah ataupun strategi yang dilakukan oleh pemerintah dalam bidang perekonomian khususnya tentang pengaturan suku bunga dan nilai dari mata uang terhadap negara lain (pemerintah khususnya Bank Indonesia memiliki hak dan kewenangan untuk mempertahankan nilai dari suku bunga mata uang yang dimilikinya guna menjaganya agar bertahan dari krisis  laju inflasi. Termasuk juga pengaturan jumlah atau banyaknya uang yang beredar di negara tersebut, lagi guna untuk mencegah laju inflasi. Apabila kebijakan ini benar dijalankan sebagaimana idealnya kebijakan ini maka suatu negara akan berada di langkah aman dalam mencapai kestabilan perekonomian.

B.     Perbedaan Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Kebijakan moneter berkaitan dengan kebijakan pemerintah dari sisi Bank Indonesia yang mengkontrol jumlah uang yang beredar dan penetapan suku bunga, sedangkan kebijakan Fiskal merupakan kebijakan yang erat kaitannya dengan pemerintah dalam bidang perpajakan dan dana  pengeluaran pemerintah ataupun bisa juga dalam anggaran pengeluaran agregat.
Kedua kebijakan di atas bisa diartikan sebagai langkah dan strategi pemerintah untuk mewujudkan kestabilan perekonomian dalam negaranya, agar terciptanya kestabilan perekonomian tentunya bukan hanya dengan dua kebijakakan di atas saja, pemerintah masih perlu dan wajib untuk meninjau dari beberapa sektor yang lain (lapangan pekerjaan, kebijakan investasi, kebijakan neraca pembayaran dll) agar terciptanya kestabilan ekonomi peran besar ada ditangan pemerintah masyarakat sebagai support untuk penggerak kestabilan perekonomian tersebut dan kestabilan tersebut bisa dicapai apabila ada sinergi dari pemerintah dan masyarakat.

C.    PRO : Para Pembuat Kebijakan Perlu Mencoba untuk Menstabilkan Perekonomian
Perekonomian secara inheren tidak stabil, dan kiri sendiri akan berfluktuasi. Kebijakan dapat mengelola permintaan agregat dalam rangka untuk mengimbangi instabilitas ini dan mengurangi keparahan fluktuasi ekonomi. Tidak ada alasan bagi masyarakat untuk menderita melalui kenaikan dan penurunan dari siklus bisnis. Kebijakan moneter dan fiskal dapat menstabilkan permintaan agregat dan, dengan demikian, produksi dan lapangan kerja. Tindakan kebijakan seperti itu menempatkan teori ekonomi makro pada penggunaan terbaiknya dengan mengarah pada perekonomian yang lebih stabil yang menguntungkan semua orang.
Apabila dibiarkan, perekonomian cenderung berfluktuasi. Ketika rumah tangga dan perusahaan bersikap pesismistis, sebagai contoh mereka akan mengurangi pengeluaran, dan hal ini akan mengurangi produksi barang dan jasa. Perushaan memberhentikan para pekerja dan tingkat pengangguran pun meningkat. PDB riil dan ukuran-ukuran pendapat lainnya menurun.Meningkatnya pengangguran dan menurunnya pendapatan membantu memperkuat rasa pesimistis yang awalnya memicu resesi ekonomi.
Resesi semacam ini tidak bermanfaat bagi masyarakat. Para pekerja yang diberhentikan karena tidak cukupnya permintaan agregat seharusnya dapat bekerja. Para pemilik perusahaan yang pabriknya terbengkalai selama resesi berlangsung seharusnya dapat memproduksi barang dan jasa yang berharga kemudian menjualnya sehingga memeberikan keuntungan bagi mereka.
Tidak ada alasan bagi masyarakat untuk menderita akibat fluktuasi siklus bisnis. Perkembangan teori ekonomi makro telah membuat para pembuat kebijakan mampu melihat bagaimana mengurangi dahsyatnya fluktuasi ekonomi. Dengan bersandar pada perubahan ekonomi, kebijakan moneter dan fiskal dapat menstabilkan permintaan agregat, demikian juga produksi dan kesempatan kerja.Ketika permintaan agregat tidak cukup untuk memastikan penyerapan tenaga kerja penuh, para pembuat kebijakan harus meningkatkan anggaran belanja pemerintah, memotong pajak, dan meningkatkan jumlah uang yang beredar. Ketika permintaan agregat belebihan sehingga beresiko meningkatkan inflasi, para pembuat kebijakan harus memotong anggaran belanja pemerintah, meningkatkan pajak, dan mengurangi jumlah barang yang beredar. Tindakan-tindakan kebijakan semacam itu akan mengoptimalkan penggunaan teori ekonomi makro dengan menciptakan perekonomian yang lebih stabil dan menguntungkan semua orang.
Contoh : Para pembuat kebijakan seharusnya tidak mencoba untuk menstabilkan perekonomian
•         Kebijakan moneter mempengaruhi perekonomian dengan Kelambanan yang lama dan tak terduga antara kebutuhan untuk bertindak dan waktu yang dibutuhkan untuk kebijakan ini untuk bekerja.
•         Banyak studi menunjukkan bahwa perubahan dalam kebijakan moneter memiliki sedikit efek pada permintaan agregat sampai sekitar enam bulan setelah perubahan dilakukan.
•         Kebijakan fiskal bekerja dengan lag karena proses politik yang panjang yang mengatur perubahan dalam pengeluaran dan pajak.
•         Hal ini dapat waktu bertahun-tahun dalam mengusulkan, lulus dan menerapkan perubahan besar dalam kebijakan.
D.    KON : Para Pembuat Kebijakan Tidak Perlu Menstabilkan Perekonomian
1.    Kebijakan moneter dan fiskal tidak segera mempengaruhi perekonomian, tetapi bekerja dalam waktu yang lambat dan tak terduga antara kebutuhan untuk bertindak dan waktu yang dibutuhkan untuk kebijakan ini bekerja. Banyak penelitian menunjukkan bahwa perubahan kebijakan moneter hanya memiliki sedikit efek yang kecil terhadap permintaan agregat sampai sekitar enam bulan setelah perubahan dilakukan.
2.    Kebijakan fiskal bekerja lambat karena proses politik yang panjang yang mengatur perubahan dalam pengeluaran dan pajak. Hal ini butuh waktu bertahun-tahun untuk mengusulkan, lulus, dan menerapkan perubahan besar dalam kebijakan fiskal. Sering kali pembuat kebijakan secara tidak sengaja dapat memperburuk daripada mengurangi besarnya fluktuasi ekonomi. Mungkin diharapkan jika pembuat kebijakan bisa menghilangkan semua fluktuasi ekonomi, tapi ini bukan tujuan yang realistis.
Walaupun secara teoritis kebijakan moneter dan fiskal dapat digunakan untuk menstabilkan perekonomian, namun pemakaian kebijakan tersebut pada praktiknya menemui berbagai persoalan.
Salah satu persoalannya adalah kebijakan moneter dan fiskal tidak segera memengaruhi perekonomian, tetapi justru membutuhkan waktu yang lama.Kebijakan moneter memengaruhi permintaan agregat dengan mengubah suku bunga, yang kemudian memengaruhi pengeluaran, khususnya untuk investasi perumahan dan bisnis.Namun demikian, banyak rumah tangga dan perusahaan yang mengatur rencana pengeluaran mereka jauh di muka.Akibatnya, dibutuhkan waktu yang lama bagi  perubahan suku bunga untuk mengubah permintaan agregat barang dan jasa. Banyak penelitian menunjukkan bahwa perubahan kebijakan moneter memberikan dampak yang kecil terhadap permintaan agregat sampai kira-kira enam bulan setelah perubahan tersebut dilakukan.
Kebijakan fiskal juga baru berdampak setelah waktu yang lama karena adanya proses politik yang panjang pada saat dilakukan perubahan pengeluaran dan pajak oleh pemerintah. Untuk melakukan perubahan terhadap kebijakan fiskal, terlebih dahulu rancangan undang-undang harus disetujui oleh komite-komite kongres, kemudian disahkan oleh DPR dan Senat, dan selanjutnya ditandatangani oleh presiden.Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk merancang, mengesahkan dan menetapkan suatu perubahan besar dalam kebijakan fiskal.
Oleh karena adanya keterlambatan ini, para pembuat kebijakan yang ingin menstabilkan perekonomian perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi yang akan muncul ketika dampak tindakan mereka muncul. Sayangnya, peramalan ekonomi sangatlah tidak akurat, sebagian karena ilmu ekonomi makro merupakan ilmu yang primitif dan sebagian lagi karena guncangan-guncangan yang menyebabkan fluktuasi dalam perekonomian pada prinsipnya tidak dapat diramalkan. Dengan demikian, ketika para pembuat kebijakan mengubah kebijakan fiskal atau moneter, mereka harus bergantung pada dugaan-dugaan tentang kondisi perekonomian di masa depan.
Seringkali para pembuat kebijakan mencoba untuk menstabilkan perekonomian dengan cara yang berlawanan. Kondisi perekonomian dapat dengan mudah berubah pada waktu antara awal kebijakan tersebut dilakukan hingga dampaknya muncul. Oleh karena itu, para pembuat kebijakan bukannya meredakan, tapi justru secara tidak sengaja malah memperburuk fluktuasi.
E.     Ringkasan
1.    Para pendukung kebijakan moneter dan fiskal aktif memandang perekonomian sebagai inheren tidak stabil dan percaya kebijakan dapat digunakan untuk mengimbangi ini instabilitas.
2.    Kritik kebijakan aktif menekankan bahwa kebijakan mempengaruhi perekonomian dengan lag dan kemampuan kita untuk meramalkan kondisi ekonomi yang miskin, yang keduanya dapat menyebabkan kebijakan menjadi tidak stabil.
3.    Para pendukung aturan kebijakan moneter berpendapat bahwa kebijakan diskresioner dapat menderita ketidakmampuan, penyalahgunaan kekuasaan, dan waktu inkonsistensi.
4.    Kritik aturan kebijakan moneter berpendapat bahwa kebijakan diskresioner lebih fleksibel dalam merespon keadaan ekonomi.