EKONOMI MANAJERIAL
RESIKO KETIDAKPASTIAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
dosen pembimbing :
Anjar Sulistyowati,SE., M.M.
NAMA KELOMPOK :
1. Adhitian Mahasti Syamsal (18042081)
2. M. Kharis (18042083)
3. Ocha Firnanda Sagita (18042086)
4. Magfirotul Laili Hidayat (18042087)
UNIVERSITAS DARRUL ‘ULUM LAMONGAN
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAGEMENT
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas akuntansi manajemen dengan judul “Resiko Ketidakpastian dan Pengambilan Keputusan”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.
Lamongan, 8 April 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Resiko 3
B. Cara Mengatasi Resiko 4
C. Sikap Terhadap Resiko 5
D. Mengukur Resiko 6
E. Nilai Harapan (Expected Value) dan Resiko (Risk) 6
F. Langkah langkah Pengambilan Keputusan 7
G. Teknik Pengambilan Keputusan dalam Kepastian 9
BAB III PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Para pembuat keputusan dalam setiap permasalahan merupakan para pembuatan keputusan yang menggenggam kepastian dalam dunia yang tidak pasti. Mereka ingin tahu apa yang akan terjadi bukan apa yang mungkin terjadi. Seperti pembuatan keputusan ini, kebanyakan dari kita gagal untuk menerima bahwa banyak keputusan harus dibuat dalam menghadapi ketidakpastian.
Sebaliknya, kita cenderung ingin dan percaya bahwa jika kita bekerja cukup keras, kita dapat mengontrol hasil. Dawes (1988) telah mengamati bahwa cara yang umum untuk mengatasi ketidakpastian adalah dengan mengabaikannya.
Langer (1975) telah mendokumentasikan bahwa kecenderungan ini sering diterjemahkan ke dalam keyakinan yang tidak tepat yang kebetulan tidak melibatkan ketrampilan dan dapat di kontrol. Penjudi cenderung melempar dadu lebih keras ketika mereka mencoba untuk menggapai (roll) angka tinggi (Dawes, 1998). Pembeli tiket undian percaya bahwa kemampuan mereka untuk memilih jumlah akan meningkatkan kemungkinan mereka untuk menang. Dowes berpendapat bahwa manusia memiliki kebutuhan patologis untuk tahu sekarang dalam situasi yang mengandung ketidakpastian yang melekat. Ia menegaskan bahwa kebutuhan untuk meniadakan ketidakpastian sering menyebabkan orang mengambil kredibilitas terlalu banyak untuk keberhasilan dan terlalu banyak disalahkan atas kegagalan.
Suatu tindakan atau kebijakan administrasi bisnis membutuhkan pengambilan keputusan berdasarkan beberapa alternatif pemilihan keputusan. Dalam pengambilan keputusan, harus disertai sasaran yang jelas yang ingin dicapai. Dalam mencapai sasaran yang diinginkan, terdapat beberapa tindakan yang harus dipilih sebagai keputusan tindakan. Masing-masing dari beberapa alternatif tindakan perlu diukur manfaat atau biaya yang dihasilkannya. Tentunya dalam pengambilan keputusan, terdapat situasi ketidakpastian mengenai hasil yang dicapai, di mana terdapat risiko yang akan selalu mungkin terjadi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari resiko?
2. Bagaimana cara mengatasi resiko?
3. Bagaimana sikap terhadap resiko?
4. Bagaimana cara mengukur resiko?
5. Apakah pengertian dari nilai harapan?
6. Apa langkah-langkah dalam pengambilan keputusan?
7. Apa saja teknik pengambilan keputusan dalam ketidakpastian?
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa pengertian dari resiko
2. Mengetahui cara mengatasi resiko
3. Mengetahui bagaimana cara mengatasi resiko.
4. Mengetahui cara mengukur resiko.
5. Mengetahui apa itu nilai harapan.
6. Menegtahui langkah-langkah dalam pengambilan keputusan.
7. Mengetahui teknik pengambilan keputusan dalam ketidakastian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Resiko
Menurut Frank Knight yang dikutip dalam Robison dan Barry (1987), risiko menunjukkan peluang terhadap suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pembuat keputusan yang didasarkan pada data historis dan pengalaman selama mengelola kegiatan usaha. Risiko juga menunjukkan peluang terjadinya peristiwa yang menghasilkan pendapatan di atas atau di bawah rata-rata dari pendapatan yang diharapkan. Sementara itu, Debertin (1986) menyatakan bahwa kejadian berisiko adalah kejadian dimana peluang dan hasil dari kejadian tersebut dapat diketahui oleh pembuat keputusan. Risiko dapat pula diartikan sebagai kemungkinan kejadian yang merugikan. Menurut M, risiko merupakan peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan sehingga risiko hanya terkait dengan situasi yang memungkinkan munculnya hasil negatif serta berkaitan dengan kemampuan memperkirakan terjadinya hasil negatif tersebut.
Resiko berhubungan dengan ketidakpastian, akan tetapi terdapat perbedaan mendasar antara risiko dan ketidakpastian. Menurut Robison dan Barry (1987), risiko adalah peluang dari suatu kejadian yang dapat diperhitungkan dan akan memberikan dampak negatif yang dapat menimbulkan kerugian, sedangkan ketidakpastian adalah peluang dari suatu kejadian yang tidak dapat diperhitungkan oleh pebisnis selaku pengambil keputusan. Djohanputro (2006) menyatakan risiko sebagai ketidakpastian yang telah diketahui tingkat probabilitas kejadiannya. Menurut Kountur (2004) ketidakpastian ini terjadi akibat kurangnya atau tidak tersedianya informasi yang menyangkut apa yang akan terjadi. Ketidakpastian yang dihadapi oleh perusahaan dapat berdampak merugikan atau menguntungkan. Apabila ketidakpastian yang dihadapi berdampak menguntungkan maka disebut dengan istilah kesempatan (opportunity), sedangkan ketidakpastian yang berdampak merugikan disebut sebagai risiko.
B. Cara Mengatasi Resiko
Resiko adalah kejadian yang tidak diinginkan merupakan bagian dari kehidupan yang dapat terjadi tetapi tidak selalu dapat dihindari. Beberapa cara yang biasanya dipakai dalam menghadapi resiko.
Menghindari resiko ( avoiding risk ) yaitu menghindari penyebab timbulnya resiko. Menghindari risiko merupakan strategi yang sangat penting, strategi ini merupakan strategi yang umum digunakan untuk menangani risiko. Dengan menghindari risiko, kontraktor dapat mengetahui bahwa perusahaannya tidak akan mengalami kerugian akibat risiko yang telah ditafsir. Di sisi lain, kontraktor juga akan kehilangan sebuah peluang untuk mendapatkan keuntungan yang mungkin didapatkan dari asumsi risiko tersebut.
Contohnya : seorang kontraktor yang ingin menghindari risiko politik dan finansial berkaitan dengan proyek pada negara dengan kondisi politik yang tidak stabil, dapat menolak melakukan tender proyek pada negara tersebut. Namun demikian, apabila kontraktor tersebut menolak untuk melakukan tender, maka kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dari proyek tersebut juga ikut menghilang.
Mengurangi resiko ( reducing risk ) yaitu memperkecil kemungkinan atau probabilitas untuk terjadinya resiko tersebut atau memperkecil kerugian atau akibat resiko yang mungkin terjadi. Dengan strategi seperti itu, risiko dapat ditahan dengan berbagai cara, tergantung pada filosofi, Alternatif strategi yang kedua adalah mencegah risiko dan mengurangi kerugian. Strategi ini secara langsung mengurangi potensi risiko kontraktor dengan 2 cara, yaitu : 1.Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko.
2.Mengurangi dampak finansial dari risiko, apabila risiko tersebut benar benar terjadi. Contohnya : pemasangan alarm atau alat anti maling pada peralatan di proyek, akan mengurangi kemungkinan terjadinya pencurian. Sebuah gedung yang dilengkapi dengan sprinkler system, akan mengurangi dampak finansial, apabila gedung tersebut mengalami kebakaran.
Mengasuransikan resiko ( shifting the risk into an insurance company ) yaitu memindahkan resiko yang bakal terjadi keperusahaan asuransi. Asuransi menjadi bagian penting dari program manajemen risiko, baik untuk sebuah organisasi ataupun untuk individu. Asuransi juga termasuk di dalam strategi transfer risiko, dimana pihak asuransi setuju untuk menerima beban finansial yang muncul dari adanya kerugian. Secara formal, asuransi dapat didefinisikan sebagai kontrak persetujuan antara 2 pihak yang terkait yaitu : pengasuransi (insured) dan pihak asuransi (insurer). Dengan adanya persetujuan tersebut, pihak asuransi (insurer) setuju untuk mengganti rugi kerugian yang terjadi (seperti yang tercantum dalam kontrak) dengan balasan, pengasuransi (insured) harus membayar sejumlah premi tiap periodenya.
C. Sikap Terhadap Resiko
Dalam menjalankan usaha atau bisnis perusahaan, manajemen dalam menghadapi resiko dapat menentukan sikap terhadap resiko tersebut, yaitu
Menghindar dari resiko ( risk avers ), perusahaan akan menghitung mana yang lebih besar antara resiko dan harapan keuntungan. Bila resiko lebih besar dari keuntungan, maka manajemen yang masuk kelompok risk avers akan menghindar dari usaha tersebut.
Netral terhadap resiko ( risk netral ) yaitu sikap rasional dalam menghadapi resiko, bila peluang usaha mempunyai harapan keuntungan yang akan diperoleh dan juga peluang resiko mungkin juga terjadi.
Senang bermain dengan resiko ( risk preferer ) yaitu perilaku individu yang bersedia mengambil resiko. Risk preferer cenderung menganggap resiko sebagai sesuatu hal yang tidak perlu dikhawatirkan.
D. Mengukur Resiko
Besar kecilnya resiko dapat diukur dengan konsep statistik, yaitu teori probabilitas (Pi). Probabilitas adalah peluang timbulnya kejadian antara 0 ≤ P ≤ 1, maksutnya adalah Masalah ketidakpastian dicoba untuk dapat diukur atau dikuantifisir dengan suatu konsep Probabilitas (probability, kemungkinan). Probabilitas (P) dinyatakan dalam angka-angka 0 sampai 1. Probabilitas (P) = 0, artinya suatu peristiwa atau kejadian mempunyai kemungkinan terjadi 0% atau dengan kata lain peristiwa itu tidak mungkin terjadi. Di lain pihak, apabila suatu peristiwa atau kejadian dinyatakan probabilitasnya (P) = 1, berarti bahwa peristiwa atau kejadian itu 100% pasti terjadi.
Jenis kejadian (event) menurut probabilitas adalah
• Kejadian yang pasti terjadi ( certainly event ) bila Pi=1
• Kejadian yang tidak mungkin terjadi (impossible event ) bila Pi=0
• Kejadian yang mungkin terjadi ( possible event ) bila 0 ≤ P ≤ 1
E. Nilai Harapan (Expected Value) dan Resiko (Risk)
Dari sudut manajemen nilai harapan dan risiko berkaiatan dengan keputusan yang akan dibuat sekarang untuk dilaksanakan dimasa yang akan datang.
Nilai rata-rata yang diharapkan (Expected Value)
E(x) = ΣXi.Pi
Xi = even / kejadian
Pi = Probabilitas terjadinya Xi
E(x) dalam statistik diskriptif dikenal dengan rata-rata hitung probabilitas, dinotasikan Pi adalah besarnya peluang untuk terjadinya suatu kejadian dari beberapa alternatif kemungkinan.
F. Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan
1. Perumusan Masalah
Langkah ini sebagai awal menentukan batasan-batasan keputusan yang akan dibuat yang mencakup penentuan alternative-alternatif yang akan ditanyakan seperti:
• Masalah apa yang dihadapi
• Siapa yang memutuskan
• Bagaimana keadaan yang melatarbelakangi pengambilan keputusan
• Bagaimana pengaruhnya terhadap tujuan-tujuan manajemen
Dalam langkah ini keputusan yang dibuat tidak dalam ruang hampa udara melainkan dibuat berdasarkan fakta dan data yang akan dipakai dalam pengambilan keputusan.
2. Penentuan Tujuan
Pada tahap ini pertanyaan yang diajukan untuk antara lain
• Apa tujuan pengambilan keputusan
• Bagaimana seharusnya pengambil keputusan tersebut menilai hasilnya dibandingkan tujuannya
• Bagaimana jika pengambil keputusan tersebut ingin mencapai tujuan yang bertentangan satu sama lain
3. Pencarian Alternatif
Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu diajukan yaitu:
• Apa alternative untuk pencapain tujuan
• Variabel apa saja yang dapat kita kendalikan
• Apa kendala yang kita hadapi dalam pencapaian tujuan
Seorang pengambil keputusan yang ideal, akan membuka semua kemungkinan pilihan yang ada dan kemudian memilih satu diantaranya yang akan memberikan hasil terbaik bagi pencapaian tujuannya.
4. Peramalan Dampak
Pada tahap ini yang perlu dipahami adalah:
• Bagaiman konsekuensi dari setiap pilihan
• Jika hasil yang diharapkan tidak pasti bagaimana sifatnya
• Dapatkan informasi yang lebih baik diperoleh untuk meramalkan suatu hasil
Tugas peramalan konsekuensi ini tergantung pada keadaannya bisa dilakukan secara langsung atau diabaikan sama sekali.
5. Penentuan Pilihan
Seteleah semua analisis selesai dilakukan, kita dapat menentukan pilihan yang paling dingiinkan yaitu:
• Seorang pengambil keputusan menetapkan konteks permasalahan
• Menetapkan tujuan
• Mengidentifikasi alternative yang tersedia
• Bagaimana caranya untuk memilih satu pilihan yang diinginkan
6. Analisis Sensitivitas
Pada tahap akhir ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
• Bagaimana sifat dari masalah yang menentukan pilihan tindakan yang optimal
• Bagaimana pengaruh perubahan tertentu terhadap optimal yang diambil
• Apakah pilihan tersebut peka terhadap perubahan variabel-variabel ekonomi utama yang terabaikan oleh pengambil keputusan.
Kegunaan dari analisis sensitivitas, yaitu
• memberikan informasi faktor-faktor kunci dalam permasalahan yang mempengaruhi keputusan.
• menelusuri pengaruh perubahan-perubahan variabel yang tidak diyakini manajer.
• menghasilkan solusi dalam kasus proses pengulangan pengambilan keputusan jika keadaan-keadaan tertentu dimodifikasi
G. Teknik pengambilan keputusan dalam ketidakpastian
1. Teknik Optimasi
Manusia terlahir sebagai mahluk yang tak pernah puas. Manusia memiliki sejumlah besar kebutuhan dan lebih banyak lagi keinginan. Disisi lain, sumber daya ekonomi sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan manusia relatif langka. Dua hal ini memberikan latar belakang yang kontradiktif dan mengharuskan manusia memilih. Maka manusia selaku homoekonomicus akan senantiasa berupaya menetapkan pilihan yang terbaik sebagai solusi optimal yang dapat dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang nyaris tanpa batas itu. Lalu, apa dan bagaimanakah alternatif pilihan yang optimal itu? Apakah konsep maksimalisasi sama dengan optimalisasi?. Dari aspek Manajerial, pilihan yang optimal merupakan solusi yang efektif dan efisien. Secara harpiah, kata efektif dapat dipadankan dengan kata berdaya guna, sedangkan efisien lebih bersesuaian makna dengan kata berhasil guna. Pilihan yang efektif merujuk pada alternatif proses produksi untuk mencapai output maksimal pada level penggunaan input yang sudah ditetapkan besarannya, sementara pilihan yang efisien merujuk kepada alternatif proses produk untuk mencapai besaran out put tertentu dengan penggunaan input minimal. Dari uraian ini, dapat disimpulkan bahwa optimalisasi mencakup terminologi maksimalisasi output dan minimalisasi input atau biaya. Pemahaman atas solusi optimal ini dapat diterapkan baik pada kajian tentang perilaku produksi maupun prilaku konsumsi.
2. Teknik Analisis Resiko
Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu kegiatan / aktivitas yang dilakukan manusia, termasuk aktivitas proyek pembangunan dan proyek konstyruksi. Karena dalam setiap kegiatan, seperti kegiatan konstruksi, pasti ada berbagai ketidakpastian (uncertainty). Faktor ketidakpastian inilah yang akhirnya menyebabkan timbulnya risiko pada suatu kegiatan.
3. Teknik Pendugaan/Peramalan
Tujuan dari peramalan ekonomi adalah untuk mengurangi resiko atau ketidak pastian yang dihadapi suatu perusahaan dalam pengambilan keputusan operasional jangka pendeknya dan dalam merencanakan pertumbuhan jangka panjangnya. Teknik peramalan bervariasi dari yang sederhana dan tidak mahal hingga yang canggih tetapi mahal. Dengan mempertimbangkan semua keuntungan dan batasan dari berbagai macam teknik ramalan tersebut, manajer dapat memilih metode atau kombinasi dari metode yang paling cocok dengan perusahaannya. Peramalan kualitatif dalam didasari oleh survei terhadap rencana para eksekutif bisnis untuk rencana pengeluaran pembangunan dan peralatan, perubahan inventori, dan harapan penjualan, serta survei terhadap rencana pengeluaran konsumen. Ramalan penjualan dapat didasari oleh jajak pendapat terhadap eksekutif perusahaan, tenaga penjual, dan konsumen perusahaan biasanya meminta pandangan dari pejabat luar negeri atau orang-orang bisnis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perbedaan Risiko dan Ketidakpastian : Menurut Frank Knight (1922), risiko dapat menentukan probabilitas obyektif secara pasti terhadap hasil atau kejadian. Sedangkan ketidakpastian jika tidak ada probabilitas obyektif yang dapat ditentukan.
B. Saran
Dengan mempelajari risiko, ketidakpastian dan pengambilan keputusan ini, semoga dapat memberi pengetahuan bagi pembaca. Dimana dengan risiko, ketidakpastian dan pengambilan keputusan, seseorang atau manajemen dalam perusahaan dapat mengetahui risiko yang kemungkinan bisa terjadi dan bagaimana pengambilan keputusan dalam perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 2000. Ekonomi Manajerial.Yogyakarta. BPFE-YOGYAKARTA
Ulum, Miftachul. 2011. Resiko, Ketidakpastian Dan Pengambilan Keputusan. http//:mutiarailmudrajat.blogspot.com [16 Oktober 2011]
Janiasbomi. 2010. Pengambilan Keputusan Manajerial (Manajerial Decision Making). http//:bomeey89.blogspot.com [16 Oktober 2011]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar