AKUNTANSI MANAJEMEN
“ PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS “
Dosen Pembimbing :
Ariefah Sundari, S.Kom., M.M.
NAMA KELOMPOK :
1. Andi Eis Wahyudi (18042097)
2. Nimatus Solikah (18042070)
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Manajemen tentang “perhitungan biaya berdasarkan aktivitas”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dariberbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalampembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekuranganbaik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapatmemeperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “perhitungan biaya berdasarkan aktivitas” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi para pembaca.
Lamongan, 26 April 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Activity Based Costing 3
2.2 Karakteristik Activity Based Costing 4
2.3 Model Activity Based Costing 5
2.4 Tahap Penerapan Activity Based Costing 6
2.5 Perbandingan Traditional Costing dan Activity Based Costing 8
BAB III PENUTUP 13
3.1 Kesimpulan 13
3.2 Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam dunia usaha, mulai dari usaha kecil sampai pada perusahaan besar membutuhkan informasi akuntansi sebagai alat pengawasan maupun sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam proses pengambilan keputusan, seorang manajer membutuhkan informasi akuntansi manajemen, karena informasi manajemen cakupannya lebih luas, tidak hanya menyangkut masalah keuangan tetapi juga masalah non keuangan.Perkembangan yang pesat di bidang akuntasi manajemen mendorong para pakar di bidang akuntansi manajemen, baik perorangan maupun dalam wadah lembaga akuntansi untuk merumuskan definisi akuntansi manajemen.
Perkembangan akuntansi tidak terlepas dari perubahan inovasi dan teknologi yang terus-menerus mengalami perubahan. Hal ini membuat manajemen dituntut untuk dapat menetapkan suatu kebijakan strategi bisnis agar dapat mencapai keunggulan kompetitif. Salah satu cara perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitif adalah melalui produksi yang efisien dan efektif sehingga dapat menekan biaya langsung (bahan baku dan tenaga kerja langsung) dan biaya tidak langsung (biaya overhead).
Dalam sistem biaya tradisional, biaya tidak langsung hanya berdasarkan single tarif, dimana biaya-biaya dihitung berdasarkan satu satuan ukuran volume tertentu saja. Kelemahan dalam sistem biaya tradisional adalah tidak mampu perusahaan dalam mengelompokkan biaya-biaya overhead ke dalam aktivitas- aktivitas pemakai produk dan jasa. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan suatu alat bantu yang berguna dalam memecahkan persoalan yang timbul seiring dengan kegagalan sistem biaya tradisional. Pengadopsian sistem Activity Based Costing atau dikenal dengan istilah ABC merupakan salah satu kunci untuk menjawab kekurangan yang timbul dalam sistem tradisional.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Activity Based Costing?
2. Apa saja karakteristik Activity Based Costing?
3. Bagaimana model Activity Based Costing?
4. Bagaimana tahap penerapan Activity Based Costing?
5. Bagaimana perbandingan Traditional Costing dan Activity Based Costing?
1.3 TUJUAN
1. Untuk menjelaskan pengertian Activity Based Costing?
2. Untuk menjelaskan karakteristik Activity Based Costing?
3. Untuk menjeaskan model Activity Based Costing?
4. Untuk menjelaskan tahap penerapan Activity Based Costing?
5. Untuk menjelaskan perbandingan Traditional Costing dan activity Based Costing?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Activity Based Costing
Perhitungan Biaya berdasarkan Aktivitas (Activity Based Costing) adalah metode perhitungan biaya produksi dan nonproduksi berdasarkan aktivitas dan sumber daya yang dikonsumsi oleh produk yang diproses dalam satu periode tertentu. Activity Based Costing dirancang untuk menyediakan informasi biaya bagi manajer untuk keputusan strategis dan keputusan lainnya yang mungkin akan mempengaruhi kapasitas dan juga biaya tetap. Activity Based Costing biasanya digunakan sebagai pelengkap, bukan sebagai pengganti sistem biaya yang dipakai oleh perusahaan.
Dalam bukunya (Garrison: 1991) Managerial Accounting memberikan definisi mengenai Activity Based Costing (ABC) sebagai suatu metode kalkulasi biaya yang menciptakan suatu kelompok biaya untuk setiap kejadian atau transaksi (aktivitas) dalam suatu organisasi yang berlaku sebagai pemacu biaya. Biaya overhead kemudian dialokasikan ke produk dan jasa dengan dasar jumlah dari kejadian atau transaksi produk atau jasa yang dihasilkan tersebut.
Pada awal perkembangannya, ABC sistem dipakai sebagai alat untuk memperbaiki akurasi perhitungan biaya produk salah satu yang termasuk didalamnya adalah biaya overhead pabrik. Mulyadi (2003:50) menyatakan ABC sistem didesain dan dikelola dengan teknologi informasi memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Data biaya dan operasi dicatat dalam akun multidimensi. Paling tidak ada empat dimensi yang dicakup dalam catatan: pusat pertanggung jawaban, aktivitas, jenis biaya, dan produk/jasa.
b) Data biaya dan biaya operasi disediakan dalam shared database yang dapat diakses oleh karyawan dan manajer.
c) Informasi yang dihasilkan tidak terbatas pada informasi keuangan, namun mencakup pula informasi operasi.
d) Informasi biaya yang dihasilkan bersifat multidimensi.
2.2 Karakteristik Activity Based Costing
Karakteristik Activity Based Costing adalah:
1) Biaya produksi dan nonproduksi dibebankan ke produk.
2) Beberapa biaya produksi tidak dimasukkan ke biaya produk.
3) Ada sejumlah cost pool BOP. Setiap pool dialokasikan ke produk dan objek costing lainnya dengan menggunakan ukuran khusus aktivitas masing-masing.
4) Basis alokasi biasanya berbeda dengan basis alokasi dalam sistem akuntansi biaya tradisional. Activity Based Costing menggunakan lebih dari satu jenis cost driver.
5) Tarif overhead atau tarif aktivitas disesuaikan dengan kapasitas aktivitas, bukan dengan kapasitas yang dianggarkan.
Ada dua jenis ukuran aktivitas yaitu : penggerak transaksi (tmnsaction driver) dan penggerak durasi (duration driver). Penggerak transaksi (transaction drivers) adalah hitungan sederhana tentang berapa kali suatu aktivitas terjadi seperti jumlah tagihan yang dikirimkan ke pelanggan. Penggerak durasi (duration driver) mengukur waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu aktivitas seperti waktu yang digunakan untuk menyiapkan tagihan. Secara umum penggerak durasi adalah ukuran yang lebih akurat untuk penggunaan sumber daya dibanding penggerak transaksi, tetapi lebih memerlukan usaha untuk mencatatnya. Untuk alasan tersebut, penggerak transaksi lebih banyak digunakan.
Sistem biaya tradisional bergantung pada basis alokasi yang dibawa oleh volume produksi. Di lain hal, perhitungian biaya berdasarkan aktivitas mendefinisikan lima tingkat aktivitas-tingkat unit, tingkat batch, tingkat produk, tingkat pelanggan, aktivitas pemeliharaan organisasi yang secara luas tidak terkait dengan volume unit yang diproduksi. Biaya dan ukuran aktivitas yang merespons untuk aktivitas tingkat unit tidak terkait dengan volume dari unit yang diproduksi; tetapi, kategori sisanya tidak termasuk.
Tingkatan-tingkatan tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1. Aktivitas tingkat unit (unit-level activities) dilakukan untuk setiap unit produksi. Biaya aktivitas tingkat unit bersifat proporsional dengan jumlah unit produksi.
2. Aktivitas tingkat batch (batch-level activities) dilakukan setiap batch diproses, tanpa memperhatikan berapa unit yang ada dalam batch tersebut.
3. Aktivitas tingkat produk (product-level activities) berkaitan dengan produk spesifik dan biasanya dikerjakan tanpa memperhatikan berapa batch atau berapa unit yang diproduksi atau dijual.
4. Aktivitas tingkat pelanggan (customer-level activities) berkaitan dengan pelanggan khusus dan meliputi aktivitas seperti telepon untuk penjualan, pengiriman katalog, dukungan teknis yang tidak terpaku pada produk tertentu.
5. Aktivitas pemeliharaan organisasi (organization-sustaining activities) yang dilakukan tanpa memperhatikan pelanggan mana yang dilayani, barang apa yang diproduksi, berapa batch yang dijalankan, atau berapa unit yang dibuat.
2.3 Model Activity Based Costing
Manajer akuntansi membuat Gambar diatas untuk menjelaskan struktur umum dari model ABC. Objek biaya seperti aktivitas pembuatan produk Contohnya, pelanggan memesan tiang penyangga spesial memerlukan aktivitas menyiapkan pesanan produksi. Aktivitas seperti penggunaan sumber daya. Order produksi menggunaku formulir-formulir dan memakan waktu untuk diisi. Penggunaan dari sumber daya menyebabkan terjadinya biaya. Makin banyak jumlah formulir yang harus diisi untuk pesanan produksi makin besar jumlah waktu yang harus digunakan untuk mengisi formulir, makin besar biaya yang terjadi. ABC berusaha menelusuri hubungan ini dengan mengidentifikasikan bagaimana bajang dan pelanggan saling memengaruhi biaya.
2.4 Tahap Penerapan Activity Based Costing
Tahap penerapan Activity Based Costing adalah:
1) Mendefinisikan aktivitas, pul biaya aktivitas, dan pengukuran aktivitas.
Langkah utama yang pertama dalam menerapkan sistem ABC adalah mengidentifikasikan aktivitas yang akan menjadi dasar sistem tersebut. Langkah ini mungkin sulit, memakan banyak waktu, dan membutuhkan pertimbangan. Prosedur umum untuk melakukannya adalah melakukan wawancara terhadap semua orang yang terlibat atau setidaknya semua supervisor dan manajer dalam departemen yang menimbulkan overhead dan meminta mereka untuk menggambarkan aktivitas utama yang mereka lakukan. Biasanya, akan diperoleh catatan aktivitas yang sangat panjang.
2) Membebankan biaya overhead ke pul biaya aktivitas.
Alokasi tahap «pertama biasanya berdasarkan hasil tanya jawab dengan pegawai yang terkait langsung dengan aktivitas. Sebagai contoh, Classic Brass perlu mengalokasikan $500.000 upah pabrik tidak langsung ke dalam lima pul biaya aktivitas. Alokasi ini akan lebih akurat jika karyawan yang diklasifikasikan sebagai tenaga kerja tidak langsung (supervisor, teknisi, dan tenaga inspeksi kualitas) ditanya berapa persentase waktu yang digunakan untuk pesanan pelanggan, desain produk, jumlah pesanan dan berhubungan dengan pelanggan.
3) Menghitung tarif aktivitas.
Tarif aktivitas yang akan digunakan untuk pembebanan biaya overhead ke produk dan diharapkan diproduksi perusahaan untuk bauran produk saat ini dan untuk melayani pelanggannya saat ini. Sebagai contoh, tim ABC menemukan bahwa 400 desain produk baru dibutuhkan setiap tahun untuk melayani pelanggan perusahaan saat ini Tarif aktivitas dihitung dengan membagi total biaya untuk masing-masing aktivitas dengan total aktivitasnya.
4) Membebankan biaya ke objek biaya dengan menggunakan tarif aktivitas dan ukuran aktivitasnya
Langkah ke empat dalam penerapan ABC disebut alokasi tahap kedua (second-stage alocation). Dalam alokasi tahap kedua, tarif aktivitas digunakan untuk membebankan biaya produk dan pelanggan. Pertama, kita akan mengilustrasikan bagaimana membebankan biaya ke produk yang ada di contoh dan kemudian bagaimana membebankan biayanya kepada pelanggan Langkah ke empat dalam penerapan ABC disebut alokasi tahap kedua (second-stage alocation).
5) Menyiapkan laporan manajemen.
Laporan manajemen umumnya yang dibuat dengan data ABC adalah produk dan profitabilitas pelanggan. Laporan ini membantu perusahaan menghubungkan sumber dayanya pada kesempatan pertumbuhan yang lebih menguntungkan sedangkan dengan waktu yang sama memperbaiki produk dan pelanggan yang dapat menghasilkan laba. Kita memulai dengan mengilustrasikan suatu laporan profitabilitas sebuah produk kemudian diikuti oleh laporan profitabilitas pelanggan.
Tim ABC menyadari bahwa laba dari sebuah produk, disebut margin produk, adalah fungsi dari penjualan produk dan biaya langsung dan tidak langsung yang menyebabkan sebuah produk. Alokasi biaya ABC hanya meringkas tiap-tiap biaya tidak langsung produk (overhead). Sehingga, untuk menghitung laba sebuah produk (margin produk), tim desain perlu untuk mengumpulkan tiap-tiap penjualan produk dan biaya langsung sebagai tambahan ke biaya overhead yang telah dihitung sebelumnya.
2.5 Perbandingan Traditional Costing dan Activity Based Costing
Menurut (Tunggal 2000, Lambert dan Whitworth 1996; dalam Adi, 2005) memberikan gambaran tentang perbedaan antara penggunaan sistem ABC dan sistem biaya tradisional antara lain:
Keterangan Activity Basic Costing Sistem Tradisional
Dasar Alokasi Aktivitas Unit produksi, Jam Tenaga kerja, dsb
Fokus Pengukuran Biaya, kualitas, skala produk, data keuangan dan waktu Kinerja keuangan jangka pendek
Klasifikasi biaya Biaya variabel jangka pendek, biaya variabel jangka panjang dan biaya tetap Biaya variabel dan biaya tetap
Tim ABC menggunakan proses dua langkah untuk membandingkan biaya produk tradisional dan ABC. Pertama, tim menyajikan margin produk yang dilaporkan dengan sistem biaya tradisional. Kemudian, dibandingkan perbedaannya antara produk margin tradisional dan ABC.
1) Perhitungan Margin Produk dengan Sistem Biaya Tradisional
Sistem biaya tradisional di Classic Brass membebankan hanya biaya produksi ke dalam produk - hal ini termasuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya penjualan dan administrasi tidak dibebankan ke produk. Pertama, penjualan dan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung menggunakan jumlah yang sama seperti yang digunakan tim ABC. Dengan kata lain, sistem biaya tradisional dan sistem ABC memperlakukan tiga jenis data dari pendapatan dan biaya adalah sama jumlahnya.
Kedua, sistem biaya tradisional menggunakan tarif tunggal overhead untuk membebankan biaya overhead pabrik ke produk pembilang untuk tarif tunggal overhead dimana jumlah overhead pabrik yang ditampilkan di laporan laba rugi.
Tarif tunggal Overhead = Total estimasi overhead pabrik
Total estimasi jam mesin
2) Kalkulasi Biaya Produk Tradisional
Dalam sistem biaya tradisional, hanya penggerak aktivitas tingkat unit yang digunakan untuk membebankan biaya pada produk. Penggerak aktivitas tingkat unit (unit level activity driver) adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan biaya sebagai akibat perubahan unit yang diproduksi. Dengan hanya menggunakan penggerak tingkat unit, diasumsikan biaya overhead yang dikonsumsi oleh produk berkorelasi tinggi dengan jumlah unit yang diproduksi. Penggerak aktivitas berdasarkan unit membebankan biaya overhead ke produk melalui tarif pabrik secara menyeluruh maupun departemental. Penggerak tingkat unit yang biasa digunakan antara lain:
a) Unit yang diproduksi.
b) Jumlah jam tenaga kerja langsung.
c) Jumlah upah tenaga kerja langsung.
d) Jumlah jam mesin.
e) Jumlah bahan baku.
Setelah menentukan penggerak tingkat unit, langkah selanjutnya adalah memperkirakan tingkat output aktivitas yang akan diukur, yaitu melalui tingkat aktivitas yang diharapkan dan tingkat aktivitas normal. Tingkat aktivitas yang diharapkan adalah ouput yang diharapkan akan dicapai perusahaan di masa yang akan datang, sedangkan tingkat aktivitas normal adalah output aktivitas rata-rata yang merupakan pengalaman perusahaan dalam jangka panjang. Aktivitas normal memiliki keunggulan berupa penggunaan tingkat aktivitas yang sama dari tahun ke tahun sehingga fluktuasi pembebanan biaya overhead per unit dari tahun ke tahun relatif rendah.
3) Keterbatasan Sistem Akuntansi Tradisional
Seringkali organisasi mengalami hal-hal tertentu yang mengindikasikan bahwa sistem akuntansi biaya sudah ketinggalan jaman, contohnya:
1. Hasil dari penawaran bisnis sulit dijelaskan.
2. Harga pesaing tampak begitu rendah dan tidak masuk akal.
3. Produk-produksi yang memiliki tingkat kesulitan tinggi menunjukkan laba
yang tinggi.
4. Manajer operasional ingin menghentikan produksi dari produk-produknya
yang tampaknya menguntungkan.
5. Marjin laba sulit untuk dijelaskan.
6. Perusahaan memiliki ceruk pasar yang nampaknya hanya memberi laba tinggi pada perusahaan sendiri.
7. Pelanggan tidak mengeluh atas kenaikan harga produk-produk khusus.
8. Departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu untuk memberikan data biaya bagi produk khusus.
9. Beberapa departemen menggunakan sistem akuntansinya sendiri
10. Biaya produk berubah karena perubahan peraturan pelaporan keuangan.
4) Activity Based Costing (ABC)
Sistem biaya berdasar aktivitas menelusuri biaya aktivitas dan kemudian ke produk. Tidak seperti sistem tradisional, ABC menekankan penelusuran langsung dan penelusuran penggerak dengan menekankan hubungan sebab akibat. ABC menggunakan penggerak biaya aktivitas berdasarkan unit maupun non unit. Ada dua prosedur yang digunakan untuk menerapkan ABC, yaitu:
Prosedur Tahap I:
1. Identifikasi aktivitas.
2. Biaya-biaya dibebankan ke aktivitas.
3. Aktivitas yang berkaitan dikelompokkan untuk membentuk kumpulan sejenis
yang: (a) secara logika berkolerasi dan (b) memiliki rasio konsumsi yang sama untuk setiap produk.
4. Biaya aktivitas yang dikelompokkan dijumlah untuk mendefinisikan
kelompok biaya sejenis.
5. Tarif overhead kelompok dihitung.
Prosedur tahap II:
Biaya dari setiap kelompok overhead ditelusur ke produk.
Kumpulan aktivitas diklasifikasikan menjadi salah satu dari empat kategori umum aktivitas berikut ini:
1. Tingkat unit: aktivitas yang dilakukan setiap suatu unit diproduksi. Contoh: pengujian produk.
2. Tingkat batch: aktivitas yang dilakukan setiap suatu batch barang diproduksi. Contoh: persiapan, pemeriksaan, jadwal produksi, penanganan bahan.
3. Tingkat produk: aktivitas yang dilakukan untuk mendukung berbagai produk yang diproduksi perusahaan. Contoh: perubahan rekayasa, pengembangan prosedur pengujian produk, pemasaran produk, rekayasa produk.
4. Tingkat fasilitas: aktivitas yang menopang proses umum manufaktur suatu pabrik. Contoh: manajemen pabrik, landscaping, keamanan, pajak kekayaan, dan penyusutan pabrik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perhitungan Biaya berdasarkan Aktivitas (Activity Based Costing) adalah metode perhitungan biaya produksi dan nonproduksi berdasarkan aktivitas dan sumber daya yang dikonsumsi oleh produk yang diproses dalam satu periode tertentu. Activity Based Costing dirancang untuk menyediakan informasi biaya bagi manajer untuk keputusan strategis dan keputusan lainnya yang mungkin akan mempengaruhi kapasitas dan juga biaya tetap. Activity Based Costing biasanya digunakan sebagai pelengkap, bukan sebagai pengganti sistem biaya yang dipakai oleh perusahaan.
Sedangkan perhitungan biaya tradisional menelusuri hanya biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung ke setiap unit output.
1. Dengan menerapkan sistem ABC, maka manajemen akan dapat merencanakan proses secara rinci dan akurat (waktu penyelesaian produk dan harga pokok yang mengikutinya)
2. Analisa prediksi profit/loss proses pada bulan berjalan yang lebih akurat, sehingga akan membantu manajemen untuk segera mengambil tindakan strategis yang perlu.
3. Penelusuran penyebab loss/profit pada akhir bulan/periode analisa yang akurat, berdasarkan jenis produk dan faktor produksi (material, jam kerja yang digunakan dan bila memungkinkan hari dan jam terjadinya kerugian, departemen dan personil yang bertanggung jawab, dll.)
3.2 Saran
Kami sadar bahwasanya dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu masih perlu saran dan kritik para pembaca agar makalah ini bias mencapai kesempurnaa dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Eka Nicho. 2014. Pengertian Akuntansi Manajemen (Online). (http://nichonotes.blogspot.co.id, diakses 21 Desember 2016).
Garrison, Ray H. 1991. Managerial Accounting. 6th Edition. Richard D. Irwin.
Garrison, Ray H, Norren, Brewer. 2013. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.
Hansen, Don.R dan Maryanne M. Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Volume dua. Edisi Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.
Halim, Abdul,dkk. 2014. Akuntansi Manajemen (Akuntansi Manajerial). Yogyakarta: BPFE.
Muliyadi.2003. Activity Based Cost System – Sistem Informasi Biaya untuk Pengurangan Biaya Edisi ke 6. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Rayburn, L.G. Akuntansi Biaya: dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen
Biaya. Edisi 6. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Suedi, Bambang. 2012. Peranan Akuntansi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan Manajerial. Semarang: Jurnal Stie Semarang Vol.4, No. 2, Edisi Juni 2012.
Sugiri, S., dan Sulastiningsih. 2004. Akuntansi Manajemen: Sebuah Pengantar. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Senin, 27 April 2020
Jumat, 24 April 2020
Pajak 5
1. Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang duterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari indonesia maupun dari luar indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.
2. Penghasilan ditinjau dari segi sumbernya, antara lain:
a) Penghasilan dari (emploment incomelincome from personal service)
b) Penghasilan dari kegiatan (action income)
c) Penghasilan dari usaha (business income)
d) Penghasilan dari modal (capital income)
e) Penghasilan lain-lain (other income)
3. Penghasilan untuk pengenaan PPh, dikelompokkan menjadi:
a) Global taxation
b) Schedular taxation
c) Penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak
4. Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan pada badan atau orang pribadi pada tingkat penghasilan tertentu.
5. Objek pajak penghasilan adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk memperoleh penghasilan dan menjadi sasaran untuk dikenakan pajak penghasilan.
6. Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotongan pajak, dan pemungutan pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
7. Wajib pajak badan adalah sekumpulan orang atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun tidak melakukan usaha, meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi masa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga sertabentuk badan lainnya, termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
8. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode tahu pajak tersebut.
9. Wajib pajak yang memiliki kewajiban menyelenggarakan pembukuan, yaitu:
a) Wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
b) Wajib pajak badan, di indonesia
10. Stelsel adalah metode pengakuan penghasilan dan/atau biaya yang terjadi dalam suatu periode pembukuan, yang terdiri atas:
a) Stelsel akrual, yaitu pengakuan penghasilan dan biaya yang didasarkan pada waktu diperolehnya atau diterimanya penghasilan, serta waktu terutangnya suatu biaya tanpa memperhatikan arus kas masuk dna keluar.
b) Stelsel kas, yaitu suatu metode pengakuan penghasilan dan biaya yang diperhitngkan didasarkan pada penghasilan yang diterima dan biaya yang dibayar secara tunai.
Pajak 4
1. Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari indonesia maupun luar indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalambentuk apapun.
2. Pajak penghasilan pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain yang diterima atau diperoleh wajib pajak orang pribadi dalm negeri sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan jasa dan kegiatan.
3. Penerima penghasilan yang dipotong PPh pasal 21 adalah: pejabat negara, pegawai negeri, sipil(PNS), pegawai, pegawai tetap, pegawai dengan status wajib pajak luar negeri, tenaga lepas, penerima pensiun, penerima honorarium, penerima upah harian, upah mingguan, upah borongan, atau upah satuan.
4. Penerima penghasilan yang tidak dipotong PPh pasal 21 adalah:
a) Pejabat perwakilan diplomatik dan konsultan atau pejabat lain dari negara asing dan orang-orang yang diperbantukan lepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama mereka.
b) Pejabat perwakilan organisasi internasional sebagaimana dimaksut dalam keputusan mentri keuangan nomor 574/KMK.04/2000 sebagaimana telah diubah terahir dengan keputusan menteri keuangan nomor 601/KMK.Q3/2005 sepanjang bukan warga negara indonesia, dan tidak menjalankan usaha atau melakukan kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan di indonesia.
5. Pemotongan PPh pasal 21 adalaha wajib pajak orang pribadi atau wajib pajak badan, termasuk bentuk usaha tetap, yang mempunyai kewajiban untuk melakukan pemotongan pajak atas penghasilan sehubugan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan orang pribadi.
6. Pengurangan yang diperbolehkan, meliputi: biaya jabatan, biaya pensiun(PNS) dan penghasilan tidak kena pajak (PTKP).
7. Tarif pajak pasal 17 UU PPh kali penghasilan kena pajak dikenakan kepada: pegawai tetap, penerima pensiun yang dibayarkan secara bulanan, pegawai tidak tetap, dan distributor perusahaan multilevel marketing atau direct setting dan kegiatan sejenis lainnya.
8. Tarif pajak pasal 17 UU PPh kali penghasilan Bruto dikenakan pada:
a) Honorarium, uang saku, hadiah atau penghargaan, komisi, beasiswa, dan pembayarn lain
b) Honorarium yang diterima anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak merangkap sebagai pegawai tetap pada perusahaan yang sama, selama satu tahun takwim
c) Jasa produksi,tantiem, gratifikasi, bonus yang diterima mantan pegawai selama satu tahun takwim
d) Penarikan dana pada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh menteri keuangan.
9. Tarif sebesar 15%, diterapkan atas perkiraan penghasilan neto yang dibayarkan atau terhitung kepada tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas (pengacara, akuntan, doktor, konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris).
10. Tarif sebesar 5% diterapkan atas upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan, dan uang saku harian.
11. Formulir SPT Masa PPh Pasal 21 merupakan sarana bagi wajib pajak untuk melaporkan kewajiban pemungutan PPh atas pembayaran penghasilan kepada pegawai oarng pribadi sehubungan dengan pekerjaan adalah dengan menggunakan formulir SPT Masa PPh Pasal 21/26.
12. Pelaporan SPT Masa PPh Pasal 21/26, yaitu melalui: pelaporan dengan formulir kertas (hard copy) dan pelaporan dengan e-SPT.
Pajak 3
1. Surat pemberitahuan pajak adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak dan/atau harta dan kewajiban menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Surat pemberitahuan pajak masa, yaitu surat pemberitahuan pajak yang digunakan untuk melakukan pelaporan atas pembayaran pajak bulanan, anatar lain: SPT Masa PPh pasal 21 dan 26, pasal 22, pasal 23 pasal 24, pasal 4, pasal 15, PPN dan PPn-BM dan PPN dan PPn-BM bagi pemungut.
3. Surat pemberitahuan pajak tahunan, yaitu surat pemberitahuan pajak yang digunakan untuk pelaporan tahunan.
4. Surat setoran pajak (SSP) adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke kas negara melalui kantor pos dan/atau bank BUMN/BUMD atau tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh mentri keuagan.
5. Surat setoran pajak standar adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan atau berfungsi untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke kantor penerima pembayarn dan digunakan sebagai bukti pembayaran.
6. Surat setoran pajak khusus adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak terutang ke kantor penerima pembayaran yang dicetak oleh kantor penerima pembayaran dengan menggunakan mesin transaksi dan/atau alat lainnya yang isinya sesuaidengan yang ditetapkan dalam keputusan dirjen pajak.
7. Surat ketetapan pajak adalah surat ketetapan yang meliputi surat keterangan pajak kurang bayar, surat ketetapan kurang bayar tambahan, surat ketetapan bayar nihil, atau surat ketetapan lebih bayar. Surat ketetapan pajak merupakan hasil dari proses pemeriksaan pajak yang dilaksanakan oleh petugas fungsional pemeriksa pajak ataupun penyidik pajak atau hasil penelitian dari petugas pengawasan dan konsultasi pajak.
8. Surat ketetapan pajak kurang bayar (SKPKB) adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah pajak yang masih harus dibayar.
9. Surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan (SKPKBT) adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang tlah ditetapkan.
10. Suart ketetapan pajak lebih bayar adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak terutang.
11. Surat ketetapan pajak nihil adalah surat ketetapan pajak yang menentuan jumlah pokok pajak sama beasrnya jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.
12. Surat tagihan pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda.
Pajak 2
1. Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yag mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undang perpajakan.
2. Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2007, hak wajib pajak adalah:
a) Melaporkan beberapa masa pajal dalam 1 surat pemberitahuan masa.
b) Memperpanjang waktu penyampaian surat pemberitahuan pajak penghasilan.
c) Mengajukan keberatan atas suatu ketetapan pajak yang dikenakan kepadnya.
d) Mengajukan banding kepada badan peradilan pajak.
e) Mengajukan restitusi untuk meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak.
f) Mengajukan kompensasi untuk membayar utang pajak.
3. Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2007, kewajiban wajib pajak adalah:
a) Mendaftarkan diri untuk mendapatkan nomor pokok wajib pajak.
b) Melaporkan usahanya pada kantor dirjen pajak untuk dikukuhkan menjadi pengusaha kena pajak.
c) Mengisi surat pemberitahuan dengan benar, lengkap, dan jelas, dalam bahsa indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata uang rupiah.
d) Membayar pajak yang terutang dengan surat setoran pajak ke kas negara.
e) Membayar pajak yang terutang sesuai dengan kententuan peraturan perpajakan.
f) Menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan.
g) Memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan, dokumeb yang menjadi dasarnya, dan dokumen yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh.
h) Memberikan keterangan lain yang diperlukan apabila diperiksa.
4. Hak fiskus yang diatur dalam undang-undang perpajakan, antara lain:
a) Menerbitkan nomor pokok wajib pajak dan/atau mengukuhkan pengusaha kena pajak.
b) Menerbitkan surat tagihan pajak
c) Melakukan pemeriksaan dan penyegelan
d) Melakukan penyidikan
e) Menerbitkan surat paksa dan melaksanakan penyitaan.
5. Kewajiban fiskus yang diatur dalam undang-undang perpajakan, antara lain:
a) Menerbitkan nomor pokok wajib pajak
b) Menerbitkan kartu nomor pokok wajib pajak
c) Menerbitkan surat keputusan pengukuhan pengusaha kena pajak
d) Menerbitkan surat keputusan kelebihan pajak
e) Menerbitkan surat perintah membayar kelebihan pajak
f) Menerbitkan surat keputusan angsuran/penundaan pembayaran pajak
g) Memberikan keputusan atas keberatan yang diajukan oleh wajib pajak
h) Memberikan keputusan atas pengurangan/penghapusan bunga, denda, serta kenaikan dan pengurangan/pembatalan ketetapan pajak.
i) Merahasiakan data/informasi wajib pajak yang tlah disampaikan.
6. Wajib pajak yag melakukan pelanggaran terhadap kewajiban perpajakan akan dikenakan sanksi, antara lain:
a) Sanksi administrasi dikenakan kepada wajib pajak yang melakukan pelanggaran terhaap kewajiban perpajakan yang menyangkut tindakan administrasi perpajakan.
b) Sanksi berupa kenaikan dikenakan kepada wajib pajak sebagaimana yang tercantum dalam surat ketetapan pajak dan surat ketetapan pajak tambahan.
c) Sanksi pidana adalah sanksi yang diberikan kepada wajib pajak yang melakukan pelanggaran terhadap kewajiban perpajakan yang menyangkut tindak pidana di bidang perpajakan.
7. Nomor pokok wajib pajak (NPWP) Adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam admiistrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak melaksanakan han dan kewajiban perpajakan.
8. Fungsi NPWP berdasarkan UU No. 28 tahun 2007, antara lain:
a) Sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak
b) Menjaga ketertiban pembayaran pajak dan pengawasan administrasi perpajakan.
c) Keperluan pelaporan surat pemberitahuan (ST) masa dan tahunan
d) Memenuhu kewajiban perpajakan
e) Mendapatkan pelayanan dari instansi tertentu yang mewajibkan pencantuman NPWP.
9. Pihak-pihak yang wajib mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP, antara lain:
a) Setiap wajib pajak badan
b) Wajib pajak pribadi yang penghasilannya telah melebihi PTKP
c) Bentu usaha tetap (BUT)
d) Wajib pajak sebagai pemungut/pemotong pajak
e) Pengusaha kena pajak
f) Wanita kawin yang mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP
10. Tempat pendaftaran NPWP:
a) Langsung ke kantor pelayanan pajak
b) Melalui elektronik
11. Pengusaha kena pajak adalah pengusaha yang melakukan penyerahan barang kena pajak dan/atau penyerahan jasa kena pajak yang dikenai pajak berdasarkan undang-undang pajak pertambahan nilai 1984 dan perubahannya. Sementara itu, pengusaha kena pajak terdaftar adalah pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak yang telah tercatat dalam tata usaha kantor pelayanan pajak dan telah diberikan surat pengukuhan kena pajak.
12. Penghapusan NPWP diajukan karena wajib pajak sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif, antara lain:
a) Wajib pajak meninggal dunia
b) Wanita kawin tanpa membuat perjanjian memisah harta suaminya telah terdaftar sebagai wajib pajak
c) Wajib pajak badan dalam rangka likuidasi atau telah dibubarkan secara resmi
d) Bentuk usaha tetap (BUT) yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya sebagai BUT.
Pajak 1
1. Pajak adalah iuaran wajib dari rakyat kepada negara yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2. Pungutan lain yang serupa dengan pajak tetapi mempunyai perlakuan dan sifat yang berbeda dengan pajak, antara lain Bea Materai, Bea Masuk dan Bea Keluar, Bea Cukai dan Retribusi.
3. Fungsi pajak yang dipungut oleh negara, antara lain :
a) Fungsi anggaran (budgetair)
b) Fungsi mengatur (regularend)
c) Fungsi pemerataan pendapatan (redistribution)
d) Legalitas pemerintah (representation)
e) Fungsi stabilitas.
4. Hukum pajak adalah sekumpulan peraturan yang mengatur hubungan antara pemerintah dan wajib pajak, terdiri atas Hukum Pajak Formal dan Hukum Pajak Material.
5. Perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: perlawanan pasif dan perlawanan aktif.
6. Berbagai jenis pajak, antara lain:
a) Berdasarkan wewenang (lembaga) pemungutan yaitu pajak pusat dan daerah.
b) Berdasaran pihak yang memunggutnya, yaitu pajak langsung dan tidak langsung.
c) Berdasarkan sifat penarikannya, yaitu pajak subjektif dan objektif.
7. Cara pengenaan pajak, yaitu:
a) Stelsel nyata (Rill Stelsel), pengenaan pajak yang didasarkan pada objek yang sesungguhnya, yang benar-benar ada, dan dapat ditunjuk.
b) Stelsel anggaran (Fictive Stelsel), pengenaan pajak yang dipungut oleh negara yang selanjutnya akan dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk penyediaan fasilitas publik diseluruh wilayah.
c) Stelsel campuran merupakan gabungan dari stelsel rill dan stelsel fiktif, pada awal tahun pajak menggunakan stelsel fiktif, setelah akhir tahun menggunakan stelsel rill.
8. Sistem pemungutan pajak, antara lain:
a) Official Assesment System, besarnya pajak ditentukan oleh fiskus dengan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak.
b) Self Assesment System, wajib pajak diberikan kepercayaan untuk menghitung, memperhitungkan, dan membayar sendiri pajak yang terutang.
c) Withholding Tax System, pemungutan dan pemotongan pajak dilakukan pihak ketiga.
9. Pemungutan pajak harus memenuhi syarat, antara lain:
a) Syarat keadilan, pajak yang dikenakan sebanding dengan kemampuan untuk membayar.
b) Syarat yuridis, pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang
c) Syarat ekonomis, pemungutan pajak harus tidak menimbulkan kelesuan perekonomian.
d) Syarat finansial, pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil penghasilannya.
e) Pemungutan pajak harus sederhana agar dapat memudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan.
10. Asas pemungutan pajak, meliputi:
a) Asas pemungutan pajak menurut adam smith, antara lain: equality, certainty, convinience of payment, dan economic of collections.
b) Asas pemungutan pajak menurut W.J Langen, anatar lain: daya pikul, manfaat, kesejahteraan, keamanan, dan beban.
c) Asas pemungutan pajak menurut adolf wagner, antara lain: politik finansial ekonomi, keadilan, administrasi, dan yuridis.
d) Asas pemungutan pajak di indonesia, antara lain: domisili, sumber, dan kebangsaan.
11. Teori pajak yang memberikan dasar pembenaran (justification) untuk menjawab berbagai perdebatan yang ada di kalangan para sarjana dan pemikir masalah pemungut pajak, antara lain:
a) Teori asuransi, artinya untuk mendapat perlindungan, warga negara membayar pajak sebagai premi.
b) Teori kepentingan, artinya pembayaran pajak mempunyai hubungan dengan kepentingan individu yang diperoleh dari pekerjaan negara.
c) Teori daya pikul, artinya pemungutan pajak harus sesuai dengan kekuatan membayar dari si wajib pajak.
d) Teori kewajiban mutlak atau teori bakti, artinya organisasi negara mengajarkan bahwa negara mempunyai tugas untuk menyelenggarakan kepentingan umum.
e) Teori daya beli, artinya negara menarik daya beli dari rumah tangga masyarakat untuk rumah tangga negara. Selanjutnya, negara akan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalm bentuk pemeliharaan masyarakat. Dengan demikian, kepentingan seluruh masyarakat lebih diutamakan.
12. Untuk menghitung besarnya pajak yang terutang diperlukan tarif pajak dan dasar pengenaan pajak, jenis tarif pajak antara lain:
a) Tarif tetap, adalah tarif berupa jumlah atau angak yang tetap.
b) Tarif degresif, adalah tarif dengan presentase semakin menurun jika dasar pengenaan pajak semakin besar.
c) Tarif proposional, adalah tarif pajak dengan presentase tertentu yang sifatnya tetap.
d) Tarif progesif, tarif pajak dengan presentase tertentu yang semkain besar jika dasar pengenaan pajak semakin besar.
Kamis, 23 April 2020
Organisasi perusahaan
MAKALAH
“ ORGANISASI PERUSAHAAN “
Dosen Pengampu
Anjar sulistyowati,SE.,MM
Kelompok 8 :
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
TAHUN 2020
Kata Pengantar
Puji syukur kepada ALLAH SWT atas limpahan rahmt dan anugrah darinya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasatercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah menunjukan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh umat manusia.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas akuntansi manajemen “ keputusan investasi modal”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharpkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepanya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih terdapat banyak kesalahan.
Lamongan ,11 April 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Organisasi Perusahaan 2
2.2 Bentuk Bentuk Organisasi Perusahaan 2
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan 5
2.4 Bentuk- Bentuk Struktur Organisasi Perusahaan 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 8
3.2 Saran 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam kehidupan di jaman sekarang organissi justru sangat dibutuhkan agar lebih terarah lagi dalam mencapai suatu tujuan. Organisasi adalah penyusunan suatu anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang ingin di capai. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah untuk berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan SDM, sarana dan prasarana termanfaatkan secara efektif dan efisien untuk mencapa tujuan.
Organisasi perusahaan adalah terdapat orang- orang dalam suatu usaha dimana usaha tersebut dapat di koorinasi, dn tersusun dari jumlah sub system yang saling bergantung da berhubungan satu dengan yang lainnya, kemudian bekerja sama atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang. Kesuksesan perusahaan tergantung kepada leader/pimpinan perusahaan itu serta cara memimpinya, dn juga kerja sama yang ada didalam perusahaan tersebut.pimpinan harus sering berkomunikasi serta menyatukan visi dan misi kepada karyawanya agar tidak terjadi missed communication yang berdampak buruk untuk perusahaan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi organisasi perusahaan
2. Bagaimana bentuk- bentuk organisasi perusahaan
3. Bagaimana struktur organisasi perusahaan
4. Bagaimana bentuk struktur organisasi perusahaan
1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan definisi organisasi perusahaan
2. Untuk menjelaskan bentuk- bentuk organisasi perusahaan
3. Untuk menjelaskan struktur organisasi perusahaan
4. Untuk menjelaskan bentuk struktur organisasi perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Organisasi Perusahaan
Organisasi adalah penyusunan suatu anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang direncanakan dengan sumber daya yang dimiliki. Organisasi juga memiliki suatu struktur organisasi yang dapat diartikan sebagaik mekanisme formal yang dapat diolah. Struktur tersebut terdiri dari unsur spesialisasi kerja koordinasi standar desentralisasi.
Organisasi perusahaan adalah terdapat orang-orang dalam suatu usaha dimana usaha tersebut dapaat dikoordinasikan dan terususun dari jumlah sub sistem yang saling bergantungan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, kemudian bekerja sama atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang.
Arti penting sebuah organisasi dalam sebuah perusahaan:
a Adanya fungsi delegasi yaitu dengan organisasi dapat memisahkan fungsi dari delegasi setiap pekerjaan. Dan organisasi ini dapat dengan mudah mengetahui posisi mana yang cocok untuk didelegasikan
b Terciptanya bayangan untuk kesuksesan bisnis yaitu dengan adanya organisasi kita telah memikirkan terlebih dahulu bisnis apa yang ingin direncanakan. Divisi dan posisi apa saja yang bisa tergambar dengan jelas
c Mudahnya pengembangan SDM yaitu dengan organisasi kita dapat mengetahui perusahaan mana saja yang membutuhkan SDM yang cukup, organisasi yang dapat menjadi alat untuk melakukan perekrutan karyawan dan mendapatkan SDM yang berkualitas.
2.2 Bentuk- Bentuk Organisasi Perusahaan
a) Perusahaan perseroan
Usaha ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dari aktivitas perusahaan. Dalam hal ini ijin usaha secara relatif dapat dikatakan lebih ringan dan lebih sederhana persyaratannya dibandingkan dengan jenis perusahaan lain.
Kelebihan perusahaan ini adalah:
• Pendirian perusahaan sangat mudah dan tidak berbelit
• Cocok untuk usaha-usaha yang rekatif kecil atau yang memiliki modal terbatas
• Tidak memerlukan akta notaris, sehingga pemilik tidak memerlukan biaya cukup banyak
• Memiliki keleluasaan dalam mengambil keputusan, baik dalam arah perusahaan maupun keuangan perusahaan
• Dalam hal peraturan tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang mengatur perusahaan perseroan
• Dalam hal pajak pemilik tidak perlu membayar pajak badan, tetapi semua pendapatan tetap harus bayar pajak perorangan
Kekurangan perusahaan ini adalah:
• Permodalan: yang artinya jika perusahaan membutuhkan tambahan modal akan sulit mendapatkannya dari investor atau perbankan
• Ikut tender: dikarenakan saat tender akan memerlukan kelengkapan dokumen serta dana yang besar
• Tanggung jawab: perusahaan perseroan bertanggung jawab penuh terhadap utang perusahaan
• Kelangsungan hidup: biasanya kelangsungan berjalannya perusahaan waktunya relatif sangat
• Administrasi: yang tidak terkelolah dengan baik
b) Perusahaan FIRMA (Fa)
Merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk menjalankan usaha, dimana tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama, demikian pula jika menderita kerugian akan dipikul bersama.
Kelebihan perusahaan ini adalah:
• Kemampuan manajer lebih besar karena ada pembagian kerja
• Pendirian firma tidak memerlukan akta notaris
• Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi, lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan financial yang lebih besar
Kekurangan perusahaan ini adalah:
• Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang perusahaan, kekayaan pribadi jaminan bagi hutang-hutang firma
• Kerugian yang dibuat oleh seorang anggota harus ditanggung jawab bersama
• Kelangsungan perusahaan tidak menentu, sebab jika salah satu seorang anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama, secara otomatis firma menjadi bubar
c) perseroan komanditer (CV)
Merupakan suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan, serta bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertaanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikut sertakan dalam perusahaan itu.
Kelebihan perusahaan ini adalah:
• Pendirinya relatif mudah
• Kemampuan manajemennya lebih besar
• Mudah memperoleh kredit
• Modal yang dikumpulkan lebih besar
Kekurangan perusahaan ini adalah:
• Sebagian sekutu memiliki tanggung jawab tidak terbatas
• Sulit untuk menerima kembali modalnya terutama bagi sekutu pimpinan
• Kelangsungan berjalannya perusahaan tidak menentu
d) Perseroan Terbatas (PT)
Adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mencapai modal usaha yang terbagi atas beberapa saham, dimana tiap sekutu/persero turut mengambil bagian sebanyak satu atau dua saham. Disini para penanggung jawab saham terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan sebesar modal yang disetorkan. Kekayaan PT terpisah dari kekayaan pribadi masing-masing pemegang saham.
Kelebihan perseroan terbatas adalah:
• Terdapat efisiensi pengelolaan sumber dana dan efisiensi pimpinan, karena pimpinan yang kurang cakap dapat digantikan dengan yang lebih baik
• Kelangsungan berjalannya PT lebih terjamin, sebab pemiliknya dapat berganti-ganti
• Mudah mendapatkan tambahan modal, misalnya dengan mengeluarkan saham baru
• Adanya tanggung jawab terbatas dari para pemegang saham terhadap hutang-hutang perusahaan
Kekurangan perseroan terbatas adalah:
• Kurang terjamin rahasia perusahaan, karena semua kegiatan perusahaan harus di laporkan kepada pemegang saham, terutama yang menyangkut laba perusahaan
• Mendirikan sebuah PT tidaklah mudah atau lebih rumit, memerlukan akta notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu
• PT merupakan subjek pajak tersendiri dan dividen yang diterima oleh pemegang saham dikenakan pajak sebagai pajak pendapatan
e) Perseroan terbatas negara (PERSERO)
Terjadinya karena PERSERO mengadakan perubahan modal yang ditawarkan kepada pihak swasta. Perusahaan negara dapat dialihkan menjadi PEESERO jika telah memenuhi syarat-syarat:
1. Telah melakukan penyehatan sedemikian rupa sehingga perbandingan antata faktor-faktor produksi menunjukan perbandingan yang rasional
2. Telah menyusun neraca dan perkiraan laba rugi sampai saat dijadikan PERSERO dengan ketentuan neraca likuiditasnya diperiksa oleh direksi akuntansi negara dan disahkan oleh mentri bersangkutan
3. Telah melunasi semua hutang-hutangnya kepada kas umum negara
4. Ada harapan untuk mengembangkan usaha
Selain kelima perusahaan diatas masih banyak lagi bentuk-bentuk organisasi peeusahaan seperti joint ventura (patungan), trust, holding company, sundikat, kartel, yayasan, perusahaan asuransi dll.
2.3 Struktur Organisasi Perushaan
Struktur organisasi adalah suatu komponen-komponen atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan dan selain itu struktur organisasi juga menunjukan mengenai spesialisasi. Spesialisasi dari pekerjaan, satuan pemerintah maupun penyampaian laporan.
Ada empat elemen yang terdapat dalam struktur organisasi perusahaan:
1) Adanya spesialisasi kegiatan kerja
2) Adanya koordinasi kegiatan kerja
3) Adanya standarisasi kegiatan kerja
4) Besaran seluruh organisasi
Fungsi dari struktur organisasi peruaahaan adalah:
a Kejelasan tanggung jawab
Setiap anggota dalam organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa saja yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus mempertanggung jawabkan kepada atasannya yang telah memberikan kewenangan, karena pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut yang harus dipertanggung jawabkan
b Kejelasan kedudukan
Artinya anggota atau seseorang yang ada di dalam struktur organisasi sebenarnya dapat mempermudah melakukan koordinasi dan hubungan. Sebab adanya keterkaitan penyelesaian mengenai waktu fungsi yang telah dipercaya kepada seseorang atau anggota
c Kejelasan mengenai jalur hubungan
Dalam melaksankan pekerjaan dan tanggung jawab setiap pegawai didalam sebuah organisasi makan akan dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga dalam jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan semakin lebih efektif dan dapat memberikan saling keuntungan
d Kejelasan uraian tugas
Didalam struktur organisasi akan sangat membantu pihak atasan untuk dapat melabakan penawaran maupun mengendalikan, dan juga bagi bawahan akan dapat lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang jelas
2.4 Bentuk- Bentuk Struktur Organisasi Perusahaan
a. Struktur organisasi fungsional
Merupakan struktur organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam struktur ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti keuangan, produksi, pemasaran dan sumber daya manusia. Karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokkan bersama kedalam suatu unit kerja
b. Struktur organisasi divisional
Merupakan struktur organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Divisional ini biasanya diterapkan didalam perusahaan yang berskala menengah keatas hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinghi jikam dibandingkan dengan fungsional
c. Struktur organisasi matriks
Merupakan kombinasi dari struktur organisasi fungsional dan struktur organisasi divisional dengan tujuan untuk menutupi kekurangan yang terdapat pada keduabstruktur organisasi proyek karena karyawan yang berada dalam unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugaa proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya.
Contoh Struktur Organisasi Perusahaan :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Organisasi prusahaa adaah terdapat orang- orang dalam suatu usahad dimana usaha tersebut dapat di koordinasi,dan tersusun dari jumlah sub system dan saling bergantung dan berhubungan satu dengan yang lainya, kemudian bekerja sama atasdasar pembgian kerja , peran dan wewenang.
Bentuk organisasi perusahaan bermacam-macam beberapa di antaranya perusahaan perseron, perusahaan firma,perusahaan komanditer ( CV), pers Roan terbatas ( PT), perseroan terbatas Negara ( PERSERO) dll.
Struktur organisasi dibagi menjadi 3 yaitu struktur organisasi fugsional, struktur organisai divisional, struktur organisasi matriks.
3.2 Saran
Kami sadar bahwasanya dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu masih perlu saran dan kritik para pembaca agar makalah ini bias mencapai kesempurnaa dikemudian hari.
Daftar Pustaka
http://ilmuakuntansi.blogspot.com/2015/04/bentuk-bentuk-organisasi-perusahaan-dan.html?m=1
https://www.gurupendidikan.com.id/organisasi-perusahaan/
https://blog.payrollbozz.com/contoh-struktur-organissi-perusahaan-pada-umumnya.
Allanm.Rugman, Donald Jl.,Laurence DB.,1993,Bisnis Internasional, Jilit 1 Dan 2, Pustaka Bimanam, Presidp, Jakarta
“ ORGANISASI PERUSAHAAN “
Dosen Pengampu
Anjar sulistyowati,SE.,MM
Kelompok 8 :
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
TAHUN 2020
Kata Pengantar
Puji syukur kepada ALLAH SWT atas limpahan rahmt dan anugrah darinya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasatercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah menunjukan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh umat manusia.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas akuntansi manajemen “ keputusan investasi modal”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharpkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepanya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih terdapat banyak kesalahan.
Lamongan ,11 April 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Organisasi Perusahaan 2
2.2 Bentuk Bentuk Organisasi Perusahaan 2
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan 5
2.4 Bentuk- Bentuk Struktur Organisasi Perusahaan 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 8
3.2 Saran 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam kehidupan di jaman sekarang organissi justru sangat dibutuhkan agar lebih terarah lagi dalam mencapai suatu tujuan. Organisasi adalah penyusunan suatu anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang ingin di capai. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah untuk berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan SDM, sarana dan prasarana termanfaatkan secara efektif dan efisien untuk mencapa tujuan.
Organisasi perusahaan adalah terdapat orang- orang dalam suatu usaha dimana usaha tersebut dapat di koorinasi, dn tersusun dari jumlah sub system yang saling bergantung da berhubungan satu dengan yang lainnya, kemudian bekerja sama atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang. Kesuksesan perusahaan tergantung kepada leader/pimpinan perusahaan itu serta cara memimpinya, dn juga kerja sama yang ada didalam perusahaan tersebut.pimpinan harus sering berkomunikasi serta menyatukan visi dan misi kepada karyawanya agar tidak terjadi missed communication yang berdampak buruk untuk perusahaan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi organisasi perusahaan
2. Bagaimana bentuk- bentuk organisasi perusahaan
3. Bagaimana struktur organisasi perusahaan
4. Bagaimana bentuk struktur organisasi perusahaan
1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan definisi organisasi perusahaan
2. Untuk menjelaskan bentuk- bentuk organisasi perusahaan
3. Untuk menjelaskan struktur organisasi perusahaan
4. Untuk menjelaskan bentuk struktur organisasi perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Organisasi Perusahaan
Organisasi adalah penyusunan suatu anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang direncanakan dengan sumber daya yang dimiliki. Organisasi juga memiliki suatu struktur organisasi yang dapat diartikan sebagaik mekanisme formal yang dapat diolah. Struktur tersebut terdiri dari unsur spesialisasi kerja koordinasi standar desentralisasi.
Organisasi perusahaan adalah terdapat orang-orang dalam suatu usaha dimana usaha tersebut dapaat dikoordinasikan dan terususun dari jumlah sub sistem yang saling bergantungan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, kemudian bekerja sama atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang.
Arti penting sebuah organisasi dalam sebuah perusahaan:
a Adanya fungsi delegasi yaitu dengan organisasi dapat memisahkan fungsi dari delegasi setiap pekerjaan. Dan organisasi ini dapat dengan mudah mengetahui posisi mana yang cocok untuk didelegasikan
b Terciptanya bayangan untuk kesuksesan bisnis yaitu dengan adanya organisasi kita telah memikirkan terlebih dahulu bisnis apa yang ingin direncanakan. Divisi dan posisi apa saja yang bisa tergambar dengan jelas
c Mudahnya pengembangan SDM yaitu dengan organisasi kita dapat mengetahui perusahaan mana saja yang membutuhkan SDM yang cukup, organisasi yang dapat menjadi alat untuk melakukan perekrutan karyawan dan mendapatkan SDM yang berkualitas.
2.2 Bentuk- Bentuk Organisasi Perusahaan
a) Perusahaan perseroan
Usaha ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dari aktivitas perusahaan. Dalam hal ini ijin usaha secara relatif dapat dikatakan lebih ringan dan lebih sederhana persyaratannya dibandingkan dengan jenis perusahaan lain.
Kelebihan perusahaan ini adalah:
• Pendirian perusahaan sangat mudah dan tidak berbelit
• Cocok untuk usaha-usaha yang rekatif kecil atau yang memiliki modal terbatas
• Tidak memerlukan akta notaris, sehingga pemilik tidak memerlukan biaya cukup banyak
• Memiliki keleluasaan dalam mengambil keputusan, baik dalam arah perusahaan maupun keuangan perusahaan
• Dalam hal peraturan tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang mengatur perusahaan perseroan
• Dalam hal pajak pemilik tidak perlu membayar pajak badan, tetapi semua pendapatan tetap harus bayar pajak perorangan
Kekurangan perusahaan ini adalah:
• Permodalan: yang artinya jika perusahaan membutuhkan tambahan modal akan sulit mendapatkannya dari investor atau perbankan
• Ikut tender: dikarenakan saat tender akan memerlukan kelengkapan dokumen serta dana yang besar
• Tanggung jawab: perusahaan perseroan bertanggung jawab penuh terhadap utang perusahaan
• Kelangsungan hidup: biasanya kelangsungan berjalannya perusahaan waktunya relatif sangat
• Administrasi: yang tidak terkelolah dengan baik
b) Perusahaan FIRMA (Fa)
Merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk menjalankan usaha, dimana tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama, demikian pula jika menderita kerugian akan dipikul bersama.
Kelebihan perusahaan ini adalah:
• Kemampuan manajer lebih besar karena ada pembagian kerja
• Pendirian firma tidak memerlukan akta notaris
• Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi, lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan financial yang lebih besar
Kekurangan perusahaan ini adalah:
• Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang perusahaan, kekayaan pribadi jaminan bagi hutang-hutang firma
• Kerugian yang dibuat oleh seorang anggota harus ditanggung jawab bersama
• Kelangsungan perusahaan tidak menentu, sebab jika salah satu seorang anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama, secara otomatis firma menjadi bubar
c) perseroan komanditer (CV)
Merupakan suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan, serta bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertaanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikut sertakan dalam perusahaan itu.
Kelebihan perusahaan ini adalah:
• Pendirinya relatif mudah
• Kemampuan manajemennya lebih besar
• Mudah memperoleh kredit
• Modal yang dikumpulkan lebih besar
Kekurangan perusahaan ini adalah:
• Sebagian sekutu memiliki tanggung jawab tidak terbatas
• Sulit untuk menerima kembali modalnya terutama bagi sekutu pimpinan
• Kelangsungan berjalannya perusahaan tidak menentu
d) Perseroan Terbatas (PT)
Adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mencapai modal usaha yang terbagi atas beberapa saham, dimana tiap sekutu/persero turut mengambil bagian sebanyak satu atau dua saham. Disini para penanggung jawab saham terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan sebesar modal yang disetorkan. Kekayaan PT terpisah dari kekayaan pribadi masing-masing pemegang saham.
Kelebihan perseroan terbatas adalah:
• Terdapat efisiensi pengelolaan sumber dana dan efisiensi pimpinan, karena pimpinan yang kurang cakap dapat digantikan dengan yang lebih baik
• Kelangsungan berjalannya PT lebih terjamin, sebab pemiliknya dapat berganti-ganti
• Mudah mendapatkan tambahan modal, misalnya dengan mengeluarkan saham baru
• Adanya tanggung jawab terbatas dari para pemegang saham terhadap hutang-hutang perusahaan
Kekurangan perseroan terbatas adalah:
• Kurang terjamin rahasia perusahaan, karena semua kegiatan perusahaan harus di laporkan kepada pemegang saham, terutama yang menyangkut laba perusahaan
• Mendirikan sebuah PT tidaklah mudah atau lebih rumit, memerlukan akta notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu
• PT merupakan subjek pajak tersendiri dan dividen yang diterima oleh pemegang saham dikenakan pajak sebagai pajak pendapatan
e) Perseroan terbatas negara (PERSERO)
Terjadinya karena PERSERO mengadakan perubahan modal yang ditawarkan kepada pihak swasta. Perusahaan negara dapat dialihkan menjadi PEESERO jika telah memenuhi syarat-syarat:
1. Telah melakukan penyehatan sedemikian rupa sehingga perbandingan antata faktor-faktor produksi menunjukan perbandingan yang rasional
2. Telah menyusun neraca dan perkiraan laba rugi sampai saat dijadikan PERSERO dengan ketentuan neraca likuiditasnya diperiksa oleh direksi akuntansi negara dan disahkan oleh mentri bersangkutan
3. Telah melunasi semua hutang-hutangnya kepada kas umum negara
4. Ada harapan untuk mengembangkan usaha
Selain kelima perusahaan diatas masih banyak lagi bentuk-bentuk organisasi peeusahaan seperti joint ventura (patungan), trust, holding company, sundikat, kartel, yayasan, perusahaan asuransi dll.
2.3 Struktur Organisasi Perushaan
Struktur organisasi adalah suatu komponen-komponen atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan dan selain itu struktur organisasi juga menunjukan mengenai spesialisasi. Spesialisasi dari pekerjaan, satuan pemerintah maupun penyampaian laporan.
Ada empat elemen yang terdapat dalam struktur organisasi perusahaan:
1) Adanya spesialisasi kegiatan kerja
2) Adanya koordinasi kegiatan kerja
3) Adanya standarisasi kegiatan kerja
4) Besaran seluruh organisasi
Fungsi dari struktur organisasi peruaahaan adalah:
a Kejelasan tanggung jawab
Setiap anggota dalam organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa saja yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus mempertanggung jawabkan kepada atasannya yang telah memberikan kewenangan, karena pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut yang harus dipertanggung jawabkan
b Kejelasan kedudukan
Artinya anggota atau seseorang yang ada di dalam struktur organisasi sebenarnya dapat mempermudah melakukan koordinasi dan hubungan. Sebab adanya keterkaitan penyelesaian mengenai waktu fungsi yang telah dipercaya kepada seseorang atau anggota
c Kejelasan mengenai jalur hubungan
Dalam melaksankan pekerjaan dan tanggung jawab setiap pegawai didalam sebuah organisasi makan akan dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga dalam jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan semakin lebih efektif dan dapat memberikan saling keuntungan
d Kejelasan uraian tugas
Didalam struktur organisasi akan sangat membantu pihak atasan untuk dapat melabakan penawaran maupun mengendalikan, dan juga bagi bawahan akan dapat lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang jelas
2.4 Bentuk- Bentuk Struktur Organisasi Perusahaan
a. Struktur organisasi fungsional
Merupakan struktur organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam struktur ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti keuangan, produksi, pemasaran dan sumber daya manusia. Karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokkan bersama kedalam suatu unit kerja
b. Struktur organisasi divisional
Merupakan struktur organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Divisional ini biasanya diterapkan didalam perusahaan yang berskala menengah keatas hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinghi jikam dibandingkan dengan fungsional
c. Struktur organisasi matriks
Merupakan kombinasi dari struktur organisasi fungsional dan struktur organisasi divisional dengan tujuan untuk menutupi kekurangan yang terdapat pada keduabstruktur organisasi proyek karena karyawan yang berada dalam unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugaa proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya.
Contoh Struktur Organisasi Perusahaan :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Organisasi prusahaa adaah terdapat orang- orang dalam suatu usahad dimana usaha tersebut dapat di koordinasi,dan tersusun dari jumlah sub system dan saling bergantung dan berhubungan satu dengan yang lainya, kemudian bekerja sama atasdasar pembgian kerja , peran dan wewenang.
Bentuk organisasi perusahaan bermacam-macam beberapa di antaranya perusahaan perseron, perusahaan firma,perusahaan komanditer ( CV), pers Roan terbatas ( PT), perseroan terbatas Negara ( PERSERO) dll.
Struktur organisasi dibagi menjadi 3 yaitu struktur organisasi fugsional, struktur organisai divisional, struktur organisasi matriks.
3.2 Saran
Kami sadar bahwasanya dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu masih perlu saran dan kritik para pembaca agar makalah ini bias mencapai kesempurnaa dikemudian hari.
Daftar Pustaka
http://ilmuakuntansi.blogspot.com/2015/04/bentuk-bentuk-organisasi-perusahaan-dan.html?m=1
https://www.gurupendidikan.com.id/organisasi-perusahaan/
https://blog.payrollbozz.com/contoh-struktur-organissi-perusahaan-pada-umumnya.
Allanm.Rugman, Donald Jl.,Laurence DB.,1993,Bisnis Internasional, Jilit 1 Dan 2, Pustaka Bimanam, Presidp, Jakarta
Senin, 20 April 2020
Thoriqot
MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM THORIQOT
Dosen Pengampu:
Erna Ningsih,.S.Ag.M.PdI
Nama kelompok 8:
1. Anggraeni Purbosari (18042082)
2. Alicia nabila (18042103)
3. Tsalis nasihun A (18042065)
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVRSITAS DARUL ‘ULUM LAMONGAN
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah pendidikan agama islam tentang pengertian dan macam macam thoriqot. Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Lamongan, 19 April 2020
Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 1
3. Tujuan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
1. Pengertian Thoriqot 2
2. Macam-Macam Thoriqot 3
BAB III PENUTUP 10
Kesimpulan 10
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam mempelajari Akhlak Tassawuf kita harus mengetahui apa itu “TARIKAT”. Tarekat (Bahasa Arab: ,transliterasi: Tariqah) berarti “jalan” atau “metode”,dan mengacu pada aliran keagaman tasawuf atau sufisme dalam islam.
Tarikat secara konseptual terkait dengan haqiqah atau “kebenaran sejati”,yaitu cita-cita ideal yang ingin dicapai oleh para pelaku aliran tersebut. Seorang penuntut ilmu agama akan memulai pendekatannya dengan mempelajari hukum islam, yaitu praktik eksoteris atau duniawi islam, dan kemudian berlanjut pada jalan pendekatan mistis keagamaan yang berbentuk tariqah. Melalui praktik spiritual dan bimbingan seorang pemimpin tariqah, calon penghayat tarekat akan berupayah untung mencapai haqiqah (hakikat, atau kebenaran haqiqi).
Pada era sekarang akhlak tassawuf pada saat ini semakin di rasakan oleh masyarakat. Secara historis dan teologis Akhlak Tassawuf mengawal dan memandu perjalanan hidup umat manusia agar selamat dunia dan akhirat.
Kepada umat manusia, khususnya yang beriman kepada Allah diminta agar akhlak dan keluhuran budi Nabi Muhammad SAW di jadikan contoh dalam kehidupan di berbagai bidang. Mereka yang mematuhi permintaan ini dijamin keselamatan hidupnya di dunia dan akhirat.
2. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan thoriqot?
2. Apa saja macam-macam thoriqot?
3. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui tentang pengertian thoriqot
2. Untuk mengetahui tentang macam-macam thoriqot
BAB II
PEMBAHASAN
a) Pengertian Thoriqot
Kata thoriqot berasal dari kata bahasa Arab yang berarti “jalan”, setara dengan kata “path” atau “way” dalam bahasa Inggris. Thoriqot, atau “tarekat”, dalam konteks agama Islam, berarti jalan pertaubatan untuk kembali kepada Allah (“taubat” berasal dari kata “taaba” yang artinya “kembali”), melalui jalan penyucian jiwa dan penyucian hati.
Di sisi lain, meski kata syariat juga memiliki makna “jalan”, yang setara dengan “road” atau “street” dalam bahasa Inggris, makna thoriqot adalah jalan yang lebih abstrak, lebih halus, dan mutlak membutuhkan petunjuk arah untuk menempuhnya. Jalan “syariat” adalah jalan seperti di kota atau di daratan: seseorang cukup melihat sekelilingnya untuk mengetahui posisi dan ke arah mana ia harus melangkah. Sedangkan jalan “thoriqot” adalah jalan yang tak terlihat seperti di lautan atau di padang pasir: untuk mengetahui posisi dan arah, seseorang harus melihat dan memahami posisi bintang, matahari, mencermati arah angin, burung, hewan dan sebagainya, alih-alih sekedar melihat ke sekeliling. Di jalan yang tak tampak seperti ini, rasa pengharapan dan kebutuhan pertolongan Yang Maha Kuasa akan muncul sangat nyata pada diri seseorang.
Dengan demikian thoriqot memiliki dua pengertian, pertama ia berarti metode pemberian bimbingan spiritual kepada individu dalam mengarahkan kehidupannya menuju kedekatan diri dengan Tuhan. Kedua, thoriqot sebagai persaudaraan kaum sufi (sufi brotherhood) yang ditandai dengan adannya lembaga formal seperti zawiyah, ribath, atau khanaqah.
Dalam Al-Qur’an, kata thoriqot dikaitkan dengan makna literal maupun makna simbolik. Sebagai contoh, perintah Allah untuk tetap istiqomah di atas thoriqot agar dianugerahi air yang berlimpah (sebagai simbol keberlimpahan ilmu pengetahuan), pada Q.S. Al-Jin [72]: 16,
وَأَن لَّوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُم مَّاءً غَدَق
Dan sekiranya mereka mengokohkan diri di atas thoriqot, sungguh Kami akan benar-benar memberikan pada mereka air yang menyegarkan. – Q.S. Al-Jin [72]: 16 atau pada Q.S. Thaahaa [20]: 77,
وَلَقَدْ أَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِي فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيقًا فِي الْبَحْرِ يَبَسًا لَّا تَخَافُ دَرَكًا وَلَا تَخْشَىٰ
Dan sungguh, telah Kami wahyukan pada Musa, ‘Tempuhlah perjalanan di malam hari bersama para hamba-hamba-Ku, buatlah untuk mereka jalan kering di laut (thariqan fil bahr). Janganlah mencemaskan akan tersusul, dan janganlah menjadi takut. – Q.S. Thaahaa [20]: 77
Dalam ayat tersebut, Allah menggunakan kata “thoriqot” sebagai simbol perintah agar manusia menjalani kehidupannya di dunia dengan membuat jalan kering di laut: yaitu mengarungi lautan kehidupan duniawi tanpa terbasahi atau tenggelam di dalamnya. Dalam makna yang lebih dalam, Allah menjadikan sejarah Nabi Musa a.s. sebagai perlambang: Musa melambangkan jiwa kita yang telah mendapatkan pertolongan dan penguatan dari Allah, kaum Bani Israil melambangkan hawa nafsu diri kita, dan pembebasan seluruh Bani Israil dari perbudakan di negeri Mesir melambangkan pembebasan hawa nafsu dan syahwat kita dari perbudakan di negeri jasadiah menuju ke tanah yang dijanjikan.
Itulah esensi dari sebuah thoriqot yang haqq. Pertama, sebagai sebuah metode untuk menempuh jalan taubat—jalan untuk kembali kepada Allah—yaitu untuk meraih ampunan Allah, untuk memperoleh pengajaran-Nya mengenai siapa diri kita ini sebenarnya dan apa esensi kehidupan ini, bagaimana memahami agama dan hakikatnya, serta bagaimana agama Rasulullah Muhammad SAW bisa menjadi jalan untuk memperoleh semua itu. Kedua, sebagai sebuah metode untuk “menempuh jalan kering di laut”: cara untuk menempuh kehidupan di dunia tanpa ditenggelamkan oleh hasrat jasadiah maupun keduniawian.
b) MACAM-MACAM THORIQOT
A. Thoriqot Naqsabandiyah
Pendiri Thoriqot Naqsabandiyah ialah Muhammad bin Baha’uddin Al-Huwaisi Al Bukhari (717-791 H). Ulama sufi yang lahir di desa Hinduwan – kemudian terkenal dengan Arifan.
Pendiri Thorikoh Naqsabandiyah ini juga dikenal dengan nama Naksyabandi yang berarti lukisan, karena ia ahli dalam memberikan gambaran kehidupan yang ghaib-ghaib. Kata ‘Uwais’ ada pada namanya, karena ia ada hubungan nenek dengan Uwais Al-Qarni, lalu mendapat pendidikan kerohanian dari wali besar Abdul Khalik Al-Khujdawani yang juga murid Uwais dan menimba ilmu Tasawuf kepada ulama yang ternama kala itu, Muhammad Baba Al-Sammasi.
Thoriqot Naqsabandiyah mengajarkan zikir-zikir yang sangat sederhana, namun lebih mengutamakan zikir dalam hati daripada zikir dengan lisan.
Pokok-pokok ajaran Thoriqot Naqsabandiyah:
• Berpegang teguh dengan akidah ahli Sunnah
• Meninggalkan Rukhshah
• Memilih hukum yang azimah
• Senantiasa dalam muraqabah
• Tetap berhadapan dengan Tuhan
• Senantiasa berpaling dari kemegahan dunia.
• Menghasilkan makalah hudur (kemampuan menghadirkan Tuhan dalam hati)
• Menyendiri di tengah-tengah ramai serta menghiasi diri dengan hal-hal yang memberi faedah
• Berpakaian dengan pakaian orang mukmin biasa.
• Zikir tanpa suara
• Mengatur nafas tanpa lali dari Allah
• Berakhlak dengan akhlak Nabi Muhammad SAW
Ada enam dasar yang dipakai sebagai pegangan untuk mencapai tujuan dalam Thorikoh ini, yaitu:
a. Tobat
b. Uzla (Mengasingkan diri dari masyarakat ramai yang dianggapnya telah mengingkari ajaran-ajaran Allah dan beragam kemaksiatan, sebab ia tidak mampu memperbaikinya)
c. Zuhud (Memanfaatkan dunia untuk keperluan hidup seperlunya saja)
d. Taqwa
e. Qanaah (Menerima dengan senang hati segala sesuatu yang dianugerahkan oleh Allah SWT)
f. Taslim (Kepatuhan batiniah akan keyakinan qalbu hanya pada Allah)
Hukum yang dijadikan pegangan dalam Thoriqot Naqsabandiyah ini juga ada enam, yaitu:
a. Zikir
b. Meninggalkan hawa nafsu
c. Meninggalkan kesenangan duniawi
d. Melaksanakan segenap ajaran agama dengan sungguh-sungguh
e. Senantiasa berbuat baik (ihsan) kepada makhluk Allah SWT
f. Mengerjakan amal kebaikan
Syarat-syarat untuk menjadi pengikutnya :
a. I’tiqad yang benar
b. Menjalankan sunnah Rasulullah
c. Menjauhkan diri dari nafsu dan sifat-sifat yang tercela
d. Taubat yang benar
e. Menolak kezaliman
f. Menunaikan segala hak orang
g. Mengerjakan amal dengan syariat yang benar
B. Thoriqot Qadariyah
Pendiri Tarekat Qadiriyah adalah Syeikh Abduk Qadir Jailani, seorang ulama yang zahid, pengikut mazhab Hambali. Ia mempunyai sebuah sekolah untuk melakukan suluk dan latihan-latihan kesufian di Baghdad. Pengembangan dan penyebaran Tarekat ini didukung oleh anak-anaknya antara lain Ibrahim dan Abdul Salam. Thoriqot Qodariyah berpengaruh luas di dunia timur. Pengaruh pendirinya ini sangat banyak meresap di hati masyarakat yang dituturkan lewat bacaan manaqib.
Tujuan dari bacaan manaqib adalah untuk mendapatkan barkah, karena abdul Qadir jailani terkwenal dengan keramatnya.
Dasar pokok ajaran Thariqoh Qadariyah yaitu:
• Tinggi cita-cita
• Menjaga kehormatan
• Baik pelayanan
• Kuat pendirian
• Membesarkan nikmat Tuhan
C. Thoriqot Sadziliyah
Pendiri Tarekat Sadziliyah adalah Abdul Hasan Ali Asy-Syazili, seorang ulama dan sufi besar. Menurut silsilahnya, ia masih keturunan Hasan, putra Ali bin Abi Thalib dan Fatimah binti Rasulullah SAW. Ia dilahirkan pada 573 H di suatu desa kecil di kawasan Maghribi. Ali Syazili terkenal sangat saleh dan alim, tutur katanya enak didengar dan mengandung kedalaman makna. Bahkan bentuk tubuh dan wajahnya, menurut orang-orang yang mengenalnya, konon mencerminkan keimanan dan keikhlasan. Sifat-sifat salehnya telah tampak sejak ia masih kecil.
Pokok ajaran Thoriqot Sadziliyah yaitu:
• Bertaqwa kepada Allah ditempat sunyi dan ramai
• Mengikutu sunnah dalam segala perbuatan dan perkataan
• Berpaling hati dari makhluk waktu berhadapan dan membelakang
• Ridho dengan pemberian Allah sedikit atau banyak
• Kembali kepada Allah baik senang maupun sedih.
Tarekat Syaziliyah merupakan Tarekat yang paling mudah pengamalannya. Dengan kata lain tidak membebani syarat-syarat yang berat kepada Syeikh Tarekat. Kepada mereka diharuskan:
a. Meninggalkan segala perbuatan maksiat.
b. Memelihara segala ibadah wajib, seperti shalat lima waktu, puasa Ramadhan dan lain-lain.
c. Menunaikan ibadah-ibadah sunnah semampunya.
d. Zikir kepada Allah SWT sebanyak mungkin atau minimal seribu kali dalam sehari semalam dan beristighfar sebanyak seratus kali sehari-semalam dan zikir-zikir yang lain.
e. Membaca shalawat minimal seratus kali sehari-semalam dan zikir-zikir yang lain.
D. Thariqot Rifaiyah
Pendirinya Tarikat Rifaiyah adalah Abul Abbas Ahmad bin Ali Ar-Rifai. Ia lahir di Qaryah Hasan, dekat Basrah pada tahun 500 H (1106 M), sedangkan sumber lain mengatakan ia lahir pada tahun 512 H (1118 M). Sewaktu Ahmad berusia tujuh tahun, ayahnya meninggal dunia. Ia lalu diasuh pamannya, Mansur Al-Batha’ihi, seorang syeikh Trarekat. Selain menuntut ilmu pada pamannya tersebut ia juga berguru pada pamannya yang lain, Abu Al-Fadl Ali Al Wasiti, terutama tentang Mazhab Fiqh Imam Syafi’i. Dalam usia 21 tahun, ia telah berhasil memperoleh ijazah dari pamannya dan khirqah 9 sebagai pertanda sudah mendapat wewenang untuk mengajar. Ciri khas Tarekat Rifaiyah ini adalah pelaksanaan zikirnya yang dilakukan bersama-sama diiringi oleh suara gendang yang bertalu-talu. Zikir tersebut dilakukannya sampai mencapai suatu keadaan dimana mereka dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang menakjubkan, antara lain berguling-guling dalam bara api, namun tidak terbakar sedikit pun dan tidak mempan oleh senjata tajam
E. Thariqot Khalawatiyah
Tarikat Khalawatiyah ialah suatu cabang dari tarikat Suhrawadiyah yang didirikan di Bagdad oleh Abdul Qadir Suhrawardi dan Umar Suhrawardi, yang tiap kali menamakan dirinya golongan Siddiqiyah, karena mereka menganggap dirinya berasal dari keturunan Khalifah Abu Bakar. Bidang usahanya yang terbesar terdapat di Afghanistan dan India. Memang keluarga Suhrawardi ini termasuk keluarga Sufi yang ternama. Abdul Futuh Suhrawardi terkenal dengan nama Syeikh Maqtul atau seorang tokoh sufi yang oelh kawan-kawannya diberi gelar ulama, dilahirkan di Zinjan, dekat Irak pada tahun 549 H.
Suhrawardi yang lain bernama Abu Hafas Umar Suhrawardi, juga seorang tokoh sufi terbesar di Bagdad, pengarang kitab “Awariful Ma’arif”, sebuah karangan yang sangat mengagumkan dan sangat menarik perhatian Imam Ghazali, sehingga seluruh kitab itu di muat pada akhir karya “Ihya Ulumuddin” yang oleh tarikat Suhrawardiyah serta cabang-cabangnya dijadikan pokok pegangan dalam suluknya, dan Suhrawardani ini meninggal pada tahun 638 H.
F. Thoriqot Khalidiyah
Cabang Naqsabandiyah di Turkestan mengaku berasal dari tarekat Thaifuriyah dan cabang-cabang yang lain terdapat di Cina, Kazan, Turki, India, dan Jawa. Disebutkan dalam sejarah, bahwa tarekat itu didirikan oleh Bahauddin 1334 M.
Dalam pada itu ada suatu cabang Naqsabandiyah di Turki, yang berdiri dalam abad ke XIX, bernama Khalidiyah.
Menurut sebuah kitab dari Baharmawi Umar, dikatakan, bahwa pokok-pokok tarekat Khalidiyah Dhiya’iyah Majjiyah, diletakkan oleh Syeikh Sulaiman Zuhdi Al-Khalidi, yang lama bertempat tinggal di Mekkah. Kitab ini berisi silsilah dan beberapa pengertian yang digunakan dalam tarekat ini, setengahnya tertulis dalam bentuk sajak dan setengahnya tertulis dalam bentuk biasa. Dalam silsilah dapat dibaca, bahwa tawassul tarekat inidimulai dengan Dhiyauddin Khalid.
G. Thoriqot Sammaniyah
Nama tarikat ini diambil daripada nama seorang guru tasawwuf yang masyhur, disebut Muhammad Samman, seorang guru terikat yang ternama di Madinah, pengajarannya banyak dikunjungi orang-orang Indonesia di antaranya berasal dari Aceh, dan oleh karena itu terikatnya itu banyak tersiar di Aceh, bisa disebut terekat sammaniyah. Ia meninggal di Madinah pada tahun 1720 M. Sejarah hidupnya dibukukan orang dengan nama Manaqib Tuan Syeikh Muhammad Samman, ditulis bersama kisah Mi’raj Nabi Muhammad, dalam huruf arab, disiarkan dan dibaca dalam kalangan yang sangat luas di Indonesia sebagai bacaan amalan dalam kalangan rakyat.
H. Thoriqot Rifa’iyah
Tidak banyak kita mengetahui tentang tarekat ini, meskipun namanya terkenal di Indonesia karena tabuhan rebana, yang namanya di Aceh rapa’i, perkataan yang terambil dari Rifa’i, pendiri dan penyiar terekat ini, begitu juga dikenal orang Sumatera permainan debus, menikam diri dengan sepotong senjata tajam, yang diiringi zikir-zikir tertentu.
Akhmad ibn Ali Abul Abbas, yang dianggap pencipta daripada terekat Rifa’iyah itu. Ia meninggal di Umm Abidah pada 22 Jumadil Awal 578 H, sedang tanggal lahirnya diperselisihkan orang. Dalam kitab-kitab tua tulisan tangan, yang masih terdapat di sana sini di seluruh Indonesia, kita masih mendapati ajaran-ajaran Ahmad Rifa’i ini, meskipun gerakan ini tidak begitu kelihatan lagi hidup dalam masyarakat. Tarekat Rifa’iyah ini, yang mula-mula berdiri di Irak kemudian tersiar luas ke Basrah, sampai ke Damaskus dan Istanbul di Turki. Cabang-cabangnya yang terdapat di Syiria ialah Hariyah, Sa’diyah dan Sayyadiyah, dll. Terutama dalam abad yangke XIX Masehi. Cabang Sa’diyah di syiria didirikan oleh Sa’duddin Jibawi, yang bercabang pula, masing-masing didirikan oleh dan bernama Abdus Salamiyah dan Abdul wafaiyah.
I. Thoriqot Aidrusiyah
Salah satu daripada tarekat yang masyhur dalam kalangan Ba’alawi ialah Al’aidurusiyah, terutama dalam tasawuf aqidah. Hampir tiap-tiap buku tasawuf menyebut nama Al- aidrus sebagai salah seorang sufi yang ternama. Keluarga Al’Ahidus banyak sekali melahirkan tokoh-tokoh Sufi yang terkemuka, diantaranya, di antaranya S. Abdur Rahman Bin Mustafa Al’Aidus, yang pernah menjadi pembicaraan Al-Jabarti dalam sejarahnya. Al-Jabarti menerangkan, bahwa S.Abdur Rahman berlimpah-limpah ilmunya, ahli yang mempertemukan hakekat dan syariat sejak kecil ia telah menghafal Al’Quran 30 jus.
J. Thoriqot Al-Haddad
Sayyid Abdullah bin Alwi Muhammad Al-Haddad dianggap salah seorang qutub dan arifin dalam ilmu Tasawuf. Banyak ia mengarang kitab-kitab mengenai ilmu tasawuf dalam segala bidang, dalam aqidah, tarekat, dsb. Bukan saja dalam ilmu tasawuf, tetapi juga dalam ilmu-ilmu yang lain banyak ia mengarang kitab. Kitabnya yang bernama : “Nasa’ihud Diniyah”, sampai sekarang merupakan kitab-kitab yang dianggap penting. Muraqabah termasuk wasiat Al-Haddad yang penting. Muraqabah artinya selalu diawasi Tuhan, dan orang yang sedang melakukan suluk hendaknya selalu Muraqabah dalam gerak dan diamnya, dalam segala masa dan zaman, dalam segala perbuatan dan kehendak, dalam keadaan aman dan bahaya, di kala lahir dan di kala tersembunyi, selalu menganggap dirinya berdampingan dengan Tuhan dan diawasi oleh Tuhan. Jika beribadah itu seakan-akan dilihat Tuhan, jika ia tidak melihat Tuhan pun, niscaya Tuhan dapat melihat dia dan memperhatikan segala amal ibadahnya. Ak-Hadad mengatakan bahwa Muraqabah itu termasuk maqam dan manzal, ia termasuk maqam ihsan yang selalu dipuji-puji oleh nabi Muhammad.
K. Thoriqot Tijaniyah
Salah satu terekat yang terdapat di Indonesia di samping tarekat-tarekat yang lain ialah tarekat Tijaniyah. Dalam tahun beberapa rekat ini masuk ke Indonesia tidak diketahui orang-orang secara pasti, tetapi sejak tahun 1928 mulai terdengar adanya gerakan ini di Cirebon.
Seorang Arab yang tinggal di Tasikmalaya, bernama Ali bin Abdullah At-Tayib Al-Azhari, berasal dari Madinah, menulis sebuah kitab yang berjudul “Kitab Munayatul Murid”
(Tasikmalaya, 1928 M), berisi beberapa petunujk mengenai hakikat ini, dan kitab itu terdapat tersebar luas di Cirebon khususnya, dan di Jawa barat umumnya.
Pendirinya seorang ulama dari Algeria, bernama Abdul Abbas bin Muhammad bin Mukhtar At-Tijani, lahir di ‘Ain Mahdi pada tahun 1150 H, (1737-1738 M). Diceritakan bahwa dari bapaknya ia keturunan Hasan bin Ali bin Abi Thalib, sedang nama Tijani adalah dari Tijanah dari keluarga ibunya. Terekat ini mempunyai wirid yang sangat sederhana, dan wazifah yang sangat mudah. Wiridnya terdiri dari istighfar seratus kali, shalawat seratus kali, dan tahlil seratus kali. Boleh dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore. Di Cirebon tarekat Tijani ini pernah tersiar dengan suburnya di bawah pimpinan Kiyai Buntet dan saudaranya Kiyai Anas di desa Martapada, dekat kota Cirebon.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Thoriqot adalah jalan yang lebih abstrak, lebih halus, dan mutlak membutuhkan petunjuk arah untuk menempuhnya. Di Indonesia terdapat beberapa tarekat yang telah tersebar ke beberapa daerah seperti: Naqsabandiyah, Qadiriyah, Samaniyah, Khalawatiyah, Khalidiyah, Al-Hadad, Rifaiyah, dan Aidrusiyah, dll.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM THORIQOT
Dosen Pengampu:
Erna Ningsih,.S.Ag.M.PdI
Nama kelompok 8:
1. Anggraeni Purbosari (18042082)
2. Alicia nabila (18042103)
3. Tsalis nasihun A (18042065)
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVRSITAS DARUL ‘ULUM LAMONGAN
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah pendidikan agama islam tentang pengertian dan macam macam thoriqot. Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Lamongan, 19 April 2020
Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 1
3. Tujuan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
1. Pengertian Thoriqot 2
2. Macam-Macam Thoriqot 3
BAB III PENUTUP 10
Kesimpulan 10
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam mempelajari Akhlak Tassawuf kita harus mengetahui apa itu “TARIKAT”. Tarekat (Bahasa Arab: ,transliterasi: Tariqah) berarti “jalan” atau “metode”,dan mengacu pada aliran keagaman tasawuf atau sufisme dalam islam.
Tarikat secara konseptual terkait dengan haqiqah atau “kebenaran sejati”,yaitu cita-cita ideal yang ingin dicapai oleh para pelaku aliran tersebut. Seorang penuntut ilmu agama akan memulai pendekatannya dengan mempelajari hukum islam, yaitu praktik eksoteris atau duniawi islam, dan kemudian berlanjut pada jalan pendekatan mistis keagamaan yang berbentuk tariqah. Melalui praktik spiritual dan bimbingan seorang pemimpin tariqah, calon penghayat tarekat akan berupayah untung mencapai haqiqah (hakikat, atau kebenaran haqiqi).
Pada era sekarang akhlak tassawuf pada saat ini semakin di rasakan oleh masyarakat. Secara historis dan teologis Akhlak Tassawuf mengawal dan memandu perjalanan hidup umat manusia agar selamat dunia dan akhirat.
Kepada umat manusia, khususnya yang beriman kepada Allah diminta agar akhlak dan keluhuran budi Nabi Muhammad SAW di jadikan contoh dalam kehidupan di berbagai bidang. Mereka yang mematuhi permintaan ini dijamin keselamatan hidupnya di dunia dan akhirat.
2. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan thoriqot?
2. Apa saja macam-macam thoriqot?
3. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui tentang pengertian thoriqot
2. Untuk mengetahui tentang macam-macam thoriqot
BAB II
PEMBAHASAN
a) Pengertian Thoriqot
Kata thoriqot berasal dari kata bahasa Arab yang berarti “jalan”, setara dengan kata “path” atau “way” dalam bahasa Inggris. Thoriqot, atau “tarekat”, dalam konteks agama Islam, berarti jalan pertaubatan untuk kembali kepada Allah (“taubat” berasal dari kata “taaba” yang artinya “kembali”), melalui jalan penyucian jiwa dan penyucian hati.
Di sisi lain, meski kata syariat juga memiliki makna “jalan”, yang setara dengan “road” atau “street” dalam bahasa Inggris, makna thoriqot adalah jalan yang lebih abstrak, lebih halus, dan mutlak membutuhkan petunjuk arah untuk menempuhnya. Jalan “syariat” adalah jalan seperti di kota atau di daratan: seseorang cukup melihat sekelilingnya untuk mengetahui posisi dan ke arah mana ia harus melangkah. Sedangkan jalan “thoriqot” adalah jalan yang tak terlihat seperti di lautan atau di padang pasir: untuk mengetahui posisi dan arah, seseorang harus melihat dan memahami posisi bintang, matahari, mencermati arah angin, burung, hewan dan sebagainya, alih-alih sekedar melihat ke sekeliling. Di jalan yang tak tampak seperti ini, rasa pengharapan dan kebutuhan pertolongan Yang Maha Kuasa akan muncul sangat nyata pada diri seseorang.
Dengan demikian thoriqot memiliki dua pengertian, pertama ia berarti metode pemberian bimbingan spiritual kepada individu dalam mengarahkan kehidupannya menuju kedekatan diri dengan Tuhan. Kedua, thoriqot sebagai persaudaraan kaum sufi (sufi brotherhood) yang ditandai dengan adannya lembaga formal seperti zawiyah, ribath, atau khanaqah.
Dalam Al-Qur’an, kata thoriqot dikaitkan dengan makna literal maupun makna simbolik. Sebagai contoh, perintah Allah untuk tetap istiqomah di atas thoriqot agar dianugerahi air yang berlimpah (sebagai simbol keberlimpahan ilmu pengetahuan), pada Q.S. Al-Jin [72]: 16,
وَأَن لَّوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُم مَّاءً غَدَق
Dan sekiranya mereka mengokohkan diri di atas thoriqot, sungguh Kami akan benar-benar memberikan pada mereka air yang menyegarkan. – Q.S. Al-Jin [72]: 16 atau pada Q.S. Thaahaa [20]: 77,
وَلَقَدْ أَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِي فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيقًا فِي الْبَحْرِ يَبَسًا لَّا تَخَافُ دَرَكًا وَلَا تَخْشَىٰ
Dan sungguh, telah Kami wahyukan pada Musa, ‘Tempuhlah perjalanan di malam hari bersama para hamba-hamba-Ku, buatlah untuk mereka jalan kering di laut (thariqan fil bahr). Janganlah mencemaskan akan tersusul, dan janganlah menjadi takut. – Q.S. Thaahaa [20]: 77
Dalam ayat tersebut, Allah menggunakan kata “thoriqot” sebagai simbol perintah agar manusia menjalani kehidupannya di dunia dengan membuat jalan kering di laut: yaitu mengarungi lautan kehidupan duniawi tanpa terbasahi atau tenggelam di dalamnya. Dalam makna yang lebih dalam, Allah menjadikan sejarah Nabi Musa a.s. sebagai perlambang: Musa melambangkan jiwa kita yang telah mendapatkan pertolongan dan penguatan dari Allah, kaum Bani Israil melambangkan hawa nafsu diri kita, dan pembebasan seluruh Bani Israil dari perbudakan di negeri Mesir melambangkan pembebasan hawa nafsu dan syahwat kita dari perbudakan di negeri jasadiah menuju ke tanah yang dijanjikan.
Itulah esensi dari sebuah thoriqot yang haqq. Pertama, sebagai sebuah metode untuk menempuh jalan taubat—jalan untuk kembali kepada Allah—yaitu untuk meraih ampunan Allah, untuk memperoleh pengajaran-Nya mengenai siapa diri kita ini sebenarnya dan apa esensi kehidupan ini, bagaimana memahami agama dan hakikatnya, serta bagaimana agama Rasulullah Muhammad SAW bisa menjadi jalan untuk memperoleh semua itu. Kedua, sebagai sebuah metode untuk “menempuh jalan kering di laut”: cara untuk menempuh kehidupan di dunia tanpa ditenggelamkan oleh hasrat jasadiah maupun keduniawian.
b) MACAM-MACAM THORIQOT
A. Thoriqot Naqsabandiyah
Pendiri Thoriqot Naqsabandiyah ialah Muhammad bin Baha’uddin Al-Huwaisi Al Bukhari (717-791 H). Ulama sufi yang lahir di desa Hinduwan – kemudian terkenal dengan Arifan.
Pendiri Thorikoh Naqsabandiyah ini juga dikenal dengan nama Naksyabandi yang berarti lukisan, karena ia ahli dalam memberikan gambaran kehidupan yang ghaib-ghaib. Kata ‘Uwais’ ada pada namanya, karena ia ada hubungan nenek dengan Uwais Al-Qarni, lalu mendapat pendidikan kerohanian dari wali besar Abdul Khalik Al-Khujdawani yang juga murid Uwais dan menimba ilmu Tasawuf kepada ulama yang ternama kala itu, Muhammad Baba Al-Sammasi.
Thoriqot Naqsabandiyah mengajarkan zikir-zikir yang sangat sederhana, namun lebih mengutamakan zikir dalam hati daripada zikir dengan lisan.
Pokok-pokok ajaran Thoriqot Naqsabandiyah:
• Berpegang teguh dengan akidah ahli Sunnah
• Meninggalkan Rukhshah
• Memilih hukum yang azimah
• Senantiasa dalam muraqabah
• Tetap berhadapan dengan Tuhan
• Senantiasa berpaling dari kemegahan dunia.
• Menghasilkan makalah hudur (kemampuan menghadirkan Tuhan dalam hati)
• Menyendiri di tengah-tengah ramai serta menghiasi diri dengan hal-hal yang memberi faedah
• Berpakaian dengan pakaian orang mukmin biasa.
• Zikir tanpa suara
• Mengatur nafas tanpa lali dari Allah
• Berakhlak dengan akhlak Nabi Muhammad SAW
Ada enam dasar yang dipakai sebagai pegangan untuk mencapai tujuan dalam Thorikoh ini, yaitu:
a. Tobat
b. Uzla (Mengasingkan diri dari masyarakat ramai yang dianggapnya telah mengingkari ajaran-ajaran Allah dan beragam kemaksiatan, sebab ia tidak mampu memperbaikinya)
c. Zuhud (Memanfaatkan dunia untuk keperluan hidup seperlunya saja)
d. Taqwa
e. Qanaah (Menerima dengan senang hati segala sesuatu yang dianugerahkan oleh Allah SWT)
f. Taslim (Kepatuhan batiniah akan keyakinan qalbu hanya pada Allah)
Hukum yang dijadikan pegangan dalam Thoriqot Naqsabandiyah ini juga ada enam, yaitu:
a. Zikir
b. Meninggalkan hawa nafsu
c. Meninggalkan kesenangan duniawi
d. Melaksanakan segenap ajaran agama dengan sungguh-sungguh
e. Senantiasa berbuat baik (ihsan) kepada makhluk Allah SWT
f. Mengerjakan amal kebaikan
Syarat-syarat untuk menjadi pengikutnya :
a. I’tiqad yang benar
b. Menjalankan sunnah Rasulullah
c. Menjauhkan diri dari nafsu dan sifat-sifat yang tercela
d. Taubat yang benar
e. Menolak kezaliman
f. Menunaikan segala hak orang
g. Mengerjakan amal dengan syariat yang benar
B. Thoriqot Qadariyah
Pendiri Tarekat Qadiriyah adalah Syeikh Abduk Qadir Jailani, seorang ulama yang zahid, pengikut mazhab Hambali. Ia mempunyai sebuah sekolah untuk melakukan suluk dan latihan-latihan kesufian di Baghdad. Pengembangan dan penyebaran Tarekat ini didukung oleh anak-anaknya antara lain Ibrahim dan Abdul Salam. Thoriqot Qodariyah berpengaruh luas di dunia timur. Pengaruh pendirinya ini sangat banyak meresap di hati masyarakat yang dituturkan lewat bacaan manaqib.
Tujuan dari bacaan manaqib adalah untuk mendapatkan barkah, karena abdul Qadir jailani terkwenal dengan keramatnya.
Dasar pokok ajaran Thariqoh Qadariyah yaitu:
• Tinggi cita-cita
• Menjaga kehormatan
• Baik pelayanan
• Kuat pendirian
• Membesarkan nikmat Tuhan
C. Thoriqot Sadziliyah
Pendiri Tarekat Sadziliyah adalah Abdul Hasan Ali Asy-Syazili, seorang ulama dan sufi besar. Menurut silsilahnya, ia masih keturunan Hasan, putra Ali bin Abi Thalib dan Fatimah binti Rasulullah SAW. Ia dilahirkan pada 573 H di suatu desa kecil di kawasan Maghribi. Ali Syazili terkenal sangat saleh dan alim, tutur katanya enak didengar dan mengandung kedalaman makna. Bahkan bentuk tubuh dan wajahnya, menurut orang-orang yang mengenalnya, konon mencerminkan keimanan dan keikhlasan. Sifat-sifat salehnya telah tampak sejak ia masih kecil.
Pokok ajaran Thoriqot Sadziliyah yaitu:
• Bertaqwa kepada Allah ditempat sunyi dan ramai
• Mengikutu sunnah dalam segala perbuatan dan perkataan
• Berpaling hati dari makhluk waktu berhadapan dan membelakang
• Ridho dengan pemberian Allah sedikit atau banyak
• Kembali kepada Allah baik senang maupun sedih.
Tarekat Syaziliyah merupakan Tarekat yang paling mudah pengamalannya. Dengan kata lain tidak membebani syarat-syarat yang berat kepada Syeikh Tarekat. Kepada mereka diharuskan:
a. Meninggalkan segala perbuatan maksiat.
b. Memelihara segala ibadah wajib, seperti shalat lima waktu, puasa Ramadhan dan lain-lain.
c. Menunaikan ibadah-ibadah sunnah semampunya.
d. Zikir kepada Allah SWT sebanyak mungkin atau minimal seribu kali dalam sehari semalam dan beristighfar sebanyak seratus kali sehari-semalam dan zikir-zikir yang lain.
e. Membaca shalawat minimal seratus kali sehari-semalam dan zikir-zikir yang lain.
D. Thariqot Rifaiyah
Pendirinya Tarikat Rifaiyah adalah Abul Abbas Ahmad bin Ali Ar-Rifai. Ia lahir di Qaryah Hasan, dekat Basrah pada tahun 500 H (1106 M), sedangkan sumber lain mengatakan ia lahir pada tahun 512 H (1118 M). Sewaktu Ahmad berusia tujuh tahun, ayahnya meninggal dunia. Ia lalu diasuh pamannya, Mansur Al-Batha’ihi, seorang syeikh Trarekat. Selain menuntut ilmu pada pamannya tersebut ia juga berguru pada pamannya yang lain, Abu Al-Fadl Ali Al Wasiti, terutama tentang Mazhab Fiqh Imam Syafi’i. Dalam usia 21 tahun, ia telah berhasil memperoleh ijazah dari pamannya dan khirqah 9 sebagai pertanda sudah mendapat wewenang untuk mengajar. Ciri khas Tarekat Rifaiyah ini adalah pelaksanaan zikirnya yang dilakukan bersama-sama diiringi oleh suara gendang yang bertalu-talu. Zikir tersebut dilakukannya sampai mencapai suatu keadaan dimana mereka dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang menakjubkan, antara lain berguling-guling dalam bara api, namun tidak terbakar sedikit pun dan tidak mempan oleh senjata tajam
E. Thariqot Khalawatiyah
Tarikat Khalawatiyah ialah suatu cabang dari tarikat Suhrawadiyah yang didirikan di Bagdad oleh Abdul Qadir Suhrawardi dan Umar Suhrawardi, yang tiap kali menamakan dirinya golongan Siddiqiyah, karena mereka menganggap dirinya berasal dari keturunan Khalifah Abu Bakar. Bidang usahanya yang terbesar terdapat di Afghanistan dan India. Memang keluarga Suhrawardi ini termasuk keluarga Sufi yang ternama. Abdul Futuh Suhrawardi terkenal dengan nama Syeikh Maqtul atau seorang tokoh sufi yang oelh kawan-kawannya diberi gelar ulama, dilahirkan di Zinjan, dekat Irak pada tahun 549 H.
Suhrawardi yang lain bernama Abu Hafas Umar Suhrawardi, juga seorang tokoh sufi terbesar di Bagdad, pengarang kitab “Awariful Ma’arif”, sebuah karangan yang sangat mengagumkan dan sangat menarik perhatian Imam Ghazali, sehingga seluruh kitab itu di muat pada akhir karya “Ihya Ulumuddin” yang oleh tarikat Suhrawardiyah serta cabang-cabangnya dijadikan pokok pegangan dalam suluknya, dan Suhrawardani ini meninggal pada tahun 638 H.
F. Thoriqot Khalidiyah
Cabang Naqsabandiyah di Turkestan mengaku berasal dari tarekat Thaifuriyah dan cabang-cabang yang lain terdapat di Cina, Kazan, Turki, India, dan Jawa. Disebutkan dalam sejarah, bahwa tarekat itu didirikan oleh Bahauddin 1334 M.
Dalam pada itu ada suatu cabang Naqsabandiyah di Turki, yang berdiri dalam abad ke XIX, bernama Khalidiyah.
Menurut sebuah kitab dari Baharmawi Umar, dikatakan, bahwa pokok-pokok tarekat Khalidiyah Dhiya’iyah Majjiyah, diletakkan oleh Syeikh Sulaiman Zuhdi Al-Khalidi, yang lama bertempat tinggal di Mekkah. Kitab ini berisi silsilah dan beberapa pengertian yang digunakan dalam tarekat ini, setengahnya tertulis dalam bentuk sajak dan setengahnya tertulis dalam bentuk biasa. Dalam silsilah dapat dibaca, bahwa tawassul tarekat inidimulai dengan Dhiyauddin Khalid.
G. Thoriqot Sammaniyah
Nama tarikat ini diambil daripada nama seorang guru tasawwuf yang masyhur, disebut Muhammad Samman, seorang guru terikat yang ternama di Madinah, pengajarannya banyak dikunjungi orang-orang Indonesia di antaranya berasal dari Aceh, dan oleh karena itu terikatnya itu banyak tersiar di Aceh, bisa disebut terekat sammaniyah. Ia meninggal di Madinah pada tahun 1720 M. Sejarah hidupnya dibukukan orang dengan nama Manaqib Tuan Syeikh Muhammad Samman, ditulis bersama kisah Mi’raj Nabi Muhammad, dalam huruf arab, disiarkan dan dibaca dalam kalangan yang sangat luas di Indonesia sebagai bacaan amalan dalam kalangan rakyat.
H. Thoriqot Rifa’iyah
Tidak banyak kita mengetahui tentang tarekat ini, meskipun namanya terkenal di Indonesia karena tabuhan rebana, yang namanya di Aceh rapa’i, perkataan yang terambil dari Rifa’i, pendiri dan penyiar terekat ini, begitu juga dikenal orang Sumatera permainan debus, menikam diri dengan sepotong senjata tajam, yang diiringi zikir-zikir tertentu.
Akhmad ibn Ali Abul Abbas, yang dianggap pencipta daripada terekat Rifa’iyah itu. Ia meninggal di Umm Abidah pada 22 Jumadil Awal 578 H, sedang tanggal lahirnya diperselisihkan orang. Dalam kitab-kitab tua tulisan tangan, yang masih terdapat di sana sini di seluruh Indonesia, kita masih mendapati ajaran-ajaran Ahmad Rifa’i ini, meskipun gerakan ini tidak begitu kelihatan lagi hidup dalam masyarakat. Tarekat Rifa’iyah ini, yang mula-mula berdiri di Irak kemudian tersiar luas ke Basrah, sampai ke Damaskus dan Istanbul di Turki. Cabang-cabangnya yang terdapat di Syiria ialah Hariyah, Sa’diyah dan Sayyadiyah, dll. Terutama dalam abad yangke XIX Masehi. Cabang Sa’diyah di syiria didirikan oleh Sa’duddin Jibawi, yang bercabang pula, masing-masing didirikan oleh dan bernama Abdus Salamiyah dan Abdul wafaiyah.
I. Thoriqot Aidrusiyah
Salah satu daripada tarekat yang masyhur dalam kalangan Ba’alawi ialah Al’aidurusiyah, terutama dalam tasawuf aqidah. Hampir tiap-tiap buku tasawuf menyebut nama Al- aidrus sebagai salah seorang sufi yang ternama. Keluarga Al’Ahidus banyak sekali melahirkan tokoh-tokoh Sufi yang terkemuka, diantaranya, di antaranya S. Abdur Rahman Bin Mustafa Al’Aidus, yang pernah menjadi pembicaraan Al-Jabarti dalam sejarahnya. Al-Jabarti menerangkan, bahwa S.Abdur Rahman berlimpah-limpah ilmunya, ahli yang mempertemukan hakekat dan syariat sejak kecil ia telah menghafal Al’Quran 30 jus.
J. Thoriqot Al-Haddad
Sayyid Abdullah bin Alwi Muhammad Al-Haddad dianggap salah seorang qutub dan arifin dalam ilmu Tasawuf. Banyak ia mengarang kitab-kitab mengenai ilmu tasawuf dalam segala bidang, dalam aqidah, tarekat, dsb. Bukan saja dalam ilmu tasawuf, tetapi juga dalam ilmu-ilmu yang lain banyak ia mengarang kitab. Kitabnya yang bernama : “Nasa’ihud Diniyah”, sampai sekarang merupakan kitab-kitab yang dianggap penting. Muraqabah termasuk wasiat Al-Haddad yang penting. Muraqabah artinya selalu diawasi Tuhan, dan orang yang sedang melakukan suluk hendaknya selalu Muraqabah dalam gerak dan diamnya, dalam segala masa dan zaman, dalam segala perbuatan dan kehendak, dalam keadaan aman dan bahaya, di kala lahir dan di kala tersembunyi, selalu menganggap dirinya berdampingan dengan Tuhan dan diawasi oleh Tuhan. Jika beribadah itu seakan-akan dilihat Tuhan, jika ia tidak melihat Tuhan pun, niscaya Tuhan dapat melihat dia dan memperhatikan segala amal ibadahnya. Ak-Hadad mengatakan bahwa Muraqabah itu termasuk maqam dan manzal, ia termasuk maqam ihsan yang selalu dipuji-puji oleh nabi Muhammad.
K. Thoriqot Tijaniyah
Salah satu terekat yang terdapat di Indonesia di samping tarekat-tarekat yang lain ialah tarekat Tijaniyah. Dalam tahun beberapa rekat ini masuk ke Indonesia tidak diketahui orang-orang secara pasti, tetapi sejak tahun 1928 mulai terdengar adanya gerakan ini di Cirebon.
Seorang Arab yang tinggal di Tasikmalaya, bernama Ali bin Abdullah At-Tayib Al-Azhari, berasal dari Madinah, menulis sebuah kitab yang berjudul “Kitab Munayatul Murid”
(Tasikmalaya, 1928 M), berisi beberapa petunujk mengenai hakikat ini, dan kitab itu terdapat tersebar luas di Cirebon khususnya, dan di Jawa barat umumnya.
Pendirinya seorang ulama dari Algeria, bernama Abdul Abbas bin Muhammad bin Mukhtar At-Tijani, lahir di ‘Ain Mahdi pada tahun 1150 H, (1737-1738 M). Diceritakan bahwa dari bapaknya ia keturunan Hasan bin Ali bin Abi Thalib, sedang nama Tijani adalah dari Tijanah dari keluarga ibunya. Terekat ini mempunyai wirid yang sangat sederhana, dan wazifah yang sangat mudah. Wiridnya terdiri dari istighfar seratus kali, shalawat seratus kali, dan tahlil seratus kali. Boleh dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore. Di Cirebon tarekat Tijani ini pernah tersiar dengan suburnya di bawah pimpinan Kiyai Buntet dan saudaranya Kiyai Anas di desa Martapada, dekat kota Cirebon.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Thoriqot adalah jalan yang lebih abstrak, lebih halus, dan mutlak membutuhkan petunjuk arah untuk menempuhnya. Di Indonesia terdapat beberapa tarekat yang telah tersebar ke beberapa daerah seperti: Naqsabandiyah, Qadiriyah, Samaniyah, Khalawatiyah, Khalidiyah, Al-Hadad, Rifaiyah, dan Aidrusiyah, dll.
Langganan:
Postingan (Atom)