AKUNTANSI MANAJEMEN
PENILAIAN KINERJA KEUANGAN
Dosen pembimbing :
Ariefah Sundari, S.Kom., M.M.
NAMA KELOMPOK :
1. Nilla kurnia a. (18042062)
2. Maghfirotul laili h. (18042087)
UNIVERSITAS DARRUL ‘ULUM LAMONGAN
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAGEMENT
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas akuntansi manajemen dengan judul “penilaian kinerja keuagan”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.
Lamongan,
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian kinerja keuangan 3
B. Pengukuran kinerja keuangan 4
C. Analisis kinerja keuangan
D. Rasio kinerja keuangan 6
E. Penilaian kinerja keuangan 10
BAB III PENUTUP 16
A. Kesimpulan 16
B. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Persaingan antar perusahaan maupun antar negara tersebut berlangsung secara bebas dan ketat karena banyak bermunculan perusahaan asing di dalam negeri yang disebabkan oleh semakin tipisnya batas antar negara. Kondisi seperti ini menyebabkan perusahaan harus mampu meningkatkan kinerjanya. Kinerja suatu perusahaan sangat tergantung pada bagaimana manajemen mengelola keuangan dan melaksanakan aktivitas perusahaan tersebut. Oleh karena itu, pihak manajemen dituntut untuk mampu meningkatkan kemampuan dan profesionalismenya. Hal ini bertujuan agar manajemen perusahaan mampu mencapai tujuan-tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kinerja yang baik akan dapat membantu manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Semakin tinggi kinerja perusahaan, maka akan semakin baik pula nilai perusahaan di mata investor. Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan pada saat ini maupun prospek usaha yang akan datang adalah dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi. Alat analisis yang sering digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan adalah rasio keuangan. Analisis rasio keuangan bersifat menyeluruh karena mencakup tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya dan dapat mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian kinerja keuangan ?
2. Apa itu pengukuran kinerja keuangan ?
3. Apa itu analisis kinerja keungan ?
4. Apa itu penilaian dan rasio kinerja keuangan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kinerja keuangan.
2. Mengetahui pengukuran kinerja keuangan.
3. Mengetahui analisis kinerja keungan.
4. Mengetahui penilaian kinerka keuangan/.
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian
Kinerja keuangan adalah hasil kerja berbagai bagian dalam suatu perusahaan yang bisa dilihat pada kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu terkait aspek penghimpunan dan penyaluran dana yang dinilai berdasarkan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas perusahaan. Kinerja keuangan juga diartikan sebagai gambaran pencapaian perusahaan berupa hasil yang telah dicapai melalui berbagai aktivitas untuk meninjau sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan standar akuntansi keuangan secara baik dan benar yang mencakup tujuan dan contoh analisis laporan keuangan. Kinerja juga berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan yang mencakup aspek kuangan, pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana, teknologi, serta aspek sumber daya manusia.
B. Pengukuran kinerja keuangan
Kinerja keuangan perusahaan berkaitan erat dengan pengukuran dan penilaian kinerja. Pengukuran kinerja (performing measurement) adalah kualifikasi dan efisiensi serta efektivitas perusahaan dalam pengoperasian bisnis selama periode akuntansi. Adapun penilaian kinerja menurut Srimindarti (2006:34) adalah penentuan efektivitas operasional, organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya secara periodik. operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.
Menurut Munawir (2012:31) menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah:
1. Mengetahui tingkat likuiditas. Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih.
2. Mengetahui tingkat solvabilitas. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Mengetahui tingkat rentabilitas. Rentabilitas atau yang sering disebut dengan profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
4. Mengetahui tingkat stabilitas. Stabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya serta membayar beban bunga atas hutang-hutangnya tepat pada waktunya.
C. Analisis kinerja keuangan
Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis. Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan dapat dibedakan menjadi (Jumingan, 2006:242).
1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam persentase (relatif).
2. Analisis Tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.
3. Analisis Persentase per-Komponen (common size), merupakan teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang.
4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu yang dibandingkan.
5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode waktu tertentu.
6. Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.
7. Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba.
8. Analisis Break Even, merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
D. Penilaian kinerja keuangan
Bagi investor, informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Apabila kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan. Sedangkan bagi perusahaan, informasi kinerja keuangan perusahaan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.
2. Untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan.
3. Untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.
4. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang.
5. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya.
6. Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
E. Rasio kinerja keuangan
Semakin baik kinerja keuangan yang dimiliki perusahaan tentu akan diminati investor. Semakin banyak investor menanamkan sahamnya pada perusahaan, maka harga saham akan meningkat. Jika harga saham meningkat tentu nilai perusahaan akan meningkat. Karena nilai saham dapat dilihat dari harga sahamnya.
1. Rasio profitabilitas
adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini menunjukkan gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Perusahaan yang mempunyai laba atau keuntungan yang tinggi dipastikan kinerja keuangannya baik. Hal ini dikarenakan kemampuan perusahaan dalam menjual produk atau jasa dikurangi biaya yang dihasilkan dalam aktivitas operasional perusahaan. Sehingga dapat menaikkan nilai perusahaan.
2. Rasio aktivitas
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Kinerja keuangannya dikatakan baik jika dalam penggunakan aktiva seimbang dengan aktivitas operasional perusaahn tersebut. Jika penggunaan aktiva lebih banyak dibandingkan aktivitas operasionalnya, maka kinerja keuangannya kurang baik. Hal ini juga menjadi salah satu pertimbangan investor dalam pengambilan keputusan untuk menanamkan sahamnya pada sebuah perusahaan.
3. Rasio Solvabilitas
Menurut Kasmir (2010, h151) rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya seberapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Walau dalam akuntansi utang dikatakan baik karena menambah jumlah modal, tetapi jika pembelian aktiva atau pembiayaan biaya operasional terlalu banyak menggunakan hutang juga tidak baik. Maka dari itu rasio ini juga berpengaruh kepada investor dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi pada suatu perusahaan.
4. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Jika sebuah perusahaan mampu membayar kewajibannya secara tepat dan tidak ada resiko gagal bayar maka kinerja perusahaan tersebut dapat dikatakan baik. Seorang tentu tidak mau berinvestasi pada perusahaan yang mempunyai resiko gagal bayar yang tinggi. Seorang investor pasti hanya mau berinvestasi pada perusahaan yang sehat dan going concern.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Kinerja keuangan adalah suatu usaha formal ang dilakukan perusahaan sebagai tolak ukur yntuk megevaluasi efesien dan juga efektivitas dari aktifitas perusahaan. Jika kinerja keuangan ini baik, maka banyak parea investor melirik untuk menanamkan modal nya
B. Saran
Daftar Pustaka
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: ALFABETA.
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia, Yogyakarta.
Srimindarti, C. 2006. Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja, STIE Stikubank, Semarang.
Munawir, S. 2012. Analisis Informasi Keuangan, Liberty, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar