Selasa, 10 Maret 2020

Analisis permintaan kuantitatif

MAKALAH
Analisis Permintaan Kuantitatif
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ekonomi Manajerial








Dosen Pengampu:
Anjar
Disusun Oleh:
Kelompok 6 :
Silviana Indar Pramesti 18042061
Nila Kurnia Anggraeni 18042062
Juni Tiara Wulansari 180420
M. Irfani Firmansyah                      180420




PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ‘ULUM LAMONGAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengentahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima Kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Lamongan, 28 Februari 2020



Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan Penulisan 1

BAB II
PEMBAHASAN
Konsep elastisitas 2
Elastisitas harga permintaan 2
Elastisitas dan total penerimaan 3
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas harga…………………….
Permintaan marginal dan elastisitas harga permintaan
Elastisitas harga silang
Elastisitas pendapatan
Elastisitas lainnya


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan 7
Saran 7

Daftar Pustaka 8












BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan



BAB II
PEMBAHASAAN

Konsep elastisitas
Elastisitas mengukur keresposifan dari suatu variable atas perubahan variabel lainnya. Misalnya, elastisitasnilai terhadap belajar, mrupakan persentase perubahan dalam nilai karena perubahan dalam persentase waktu yang dihabiskan untuk belajar.
rumus
Dua aspek yang penting dalam elastisitas adalah :
Apakah nilai elastisitas positif atau negatif?
Apakah nilainya lebih besar dari 1 atau kurang dari 1?
Tanda elastisitas menentukan hubungan antara G dan S. jika elastisitas positif, kenaikkan S menyebabkan kenaikan G. Jika elastisitas negative, kenaikan S menyebabkan penurunan G.
Nilai elastisitas lebih besar atau kurang dari 1 menunjukkan seberapa responsive G terhadap perubahan S . jika nilai absolut elastisitas lebih besar dari 1, pembilang lebih besar daripada penyebut dalam rumus elastisitas, dapat diketahui bahwa perubahan persentase kecil dalam S  akan menyebabkan perubahan persentase yang relative besar dalam G. jika nilai absolut elastisitas kurang dari 1, pembilang lebih kecil dari penyebut dalam rumus elastisitas. Dalam hal ini persentase perubahan dalam S akan menyebabkan perubahan persentase yang relative kecil dalam G.
Elastisitas harga permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur keresponsifan dari kuantitas permintaan terhadap perubahan harga. Manajer dapat menggunakan ukuran ini untuk menentukan dampak kuantitatif dari kenikan atau penurunan harga terhadap penerimaan dan penjualan perusahaan.
Rumus
Permintaan dikatakan elastis, jika nilai absolut dari elastisitas harga lebih besar dari 1.
Permintaan dikatakan inelastic, jika nilai absolut dari elastisitas harga kurang dari 1.
Terakhir, permintaan dikatakan elastis uniter, jika nilai absolut dari elastisitas harga sama dengan 1.
Secara konseptual, kuantitas yang dikonsumsi dari suatu barang relative responsive terhadap perubahan harga barang itu ketika permintaan elastis dan relative tidak responsive terhadap perubahan harga ketika permintaan inelastis. Artinya, kenaikan harga akan mengurangi konsumsi sangat sedikit ketika permintaan inelastic. Namun, ketika permintaan elastis, kenaikan harga akan menyebabkan pengurangan konsumsi cukup besar.




Elastisitas dan total penerimaan
Elastisitas permintaan mempengaruhi total penerimaan yang diterima oleh penjual ataupun produsen. Pembuktiaan akan hubungan antara elastisitas dan total penerimaan ini dapat disimulasikan sendiri dengan menentukan koefisien elastisitas produk.
Ketika nilai absolut dari elastisitas harga kurang dari 1 (point A sampai D ditabel), enaikan harga menaikkan total permintaan. Contohnya, kenaikan hargaa dari $5 menjadi $10 per unit menaikkan total penerimaan sebesar $250. Perhatikaan bahwa untuk kedua harga ini elastisitas permintaanya kurang dari 1 secara absolut.
Tabel

Ketika nilai absolut dari elastisitas harga lebih besar dari 1 (titik F sampai I ditabel), kenaikkan harga menyebabkan pengurangan dalam total penerimaan. Contohnya, ketika harga naik dari $25 (yang mana elastisitas harga adalah -1,67) menjadi $30 (yang mana elastisitas harga adalah -3), kita melihat bahwa total penerimaan dalam table $150. Kombinasi harga-kuantitas yang memaksimalkan total penerimaan dalam table adalah pada point E yang mana elastisitas harga sama dengan -1.
Kurva
kurva perintaan dari titik A ke titik I, permintaan menjadi semakin elastis. Pada titik E, yang mana permintaan elastis uniter, total penerimaan dimaksimalkan. Pada titik barat laut E, permintaan inelastic dan penerimaan total turun ketika harga naik. Hubungan antara perubahan dalam harga, elastisitas, dan total penerimaan disebut total revenue test.
Total revenue test yaitu jika permintaan elastis, kenikan (penrunan) dalam harga akan menyebabkan penurunan (kenaikan) dalam total penerimaan. Jika permintaan inelastic, kenaikkan (penurunan) dalam harga akan menyebabkan kenaikan (penurunan) dalam hal penerimaan. Terakhir, total penerimaan dimaksimumkan pada titik dimaa permintaan elastis uniter.
Permintaan elastis sempurna (jika elastisitas harga tidak terbatas dalam nilai absolut), permintaan inelastic sempurna (jika elastisitas harga adalah nol).

Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas harga
Substitusi yang tersedia
Satu penentu kunci dari elastisitas permintaan sebuah barang adalah jumlah substitusi dekat dari barang itu. Secara intuitif, semakin banyak substitusi yang tersediauntuk barang itu, semakin elastis permintaan atasnya. Dalam kondisi ini, kenaikan harga menyebabkan konsumen berpidah ke produk lain sehingga cukup mengurangi kuantitas permintaan barang itu. Ketika ada sedikit substitusi dekat untuk suatu barang, permintaan cenderung relatife inelastic. Ini karena konsumen tidak siap untuk berganti ke substitusi dekat ketika harga naik.
Satu implikasi kunci dari efek jumlah subtitusi dekat pada permintaan adalah bahwa permintaan untuk komoditas yang didefinisikan luas cenderung lebih inelastic dari pada permintaan komoditas spesifik. Misalnya , permintaan makanan (komoditas luas) lebih inelastic daripada permintan daging sapi. Seperti halnya kelaparan, tidak ada substitusi dekat akan makanan, sehingga kuantitas permintaan makanan lebih kurang sensitive pada perubahan harga daripada jenis tertentu makanan, seperti daging sapi. Ketika harga daging sapi naik, konsumen dapat menggantinya dengan jenis lain makanan, termasuk daging ayam, daging babi, dan ikan. Oleh karena itu, permintaan daging sapi ebih elastis daripada permintaan makanan.
Tabel

Waktu
Permintaan cenderung lebih inelastic dalam jangka pendek daripada jangka panjang. Semakin banyak waktu yang dimiliki konsumen untuk bereaksi atas perubahan harga, semakin elastis permintaan untuk barang itu, secara konseptual, waktu mengizinkan konsumen untuk mencari subsitusi yang sesuai.
Tabel menyajikan elastisitas harga jangka pendek dan jangka panjang untuk transportasi, makanan, alcohol dan tembakau, rekreasi dan pakaian. Perhatikan bahwa semua elastisitas jangka pendek lebih kecil (dalam nilai absolut) dibandingkan elastisitas jangka panjangnya. Dalam jangka pendek, semua elastisitas harga sendiri kurang dari 1  secara absolut, kecuali untuk rekreasi. Nilai absolut elastisitas harga sendiri jangka panjang semuanyal ebih besar dari 1 kecuali alcohol dan tembakau.

Porsi pengeluaran
Barang yang mencakup pangsa pasar yang relative kecil dari porsi dari anggaran konsumen cenderung lebih inelastic daripada barang yang mana konsumen menghabiskan porsi yang cukup besar dari pendapatannya. Dalam kasus ekstrim, yang mana konsumen menghabiskan seluruh anggarannya pada suatu barang, konsumen pasti mengurangi konsumsi ketika harga naik. Esensinya, tidak ada yang lain dapat direlakan selain barang itu sendiri. Ketika suatu barang hanya merupakan porsi kecil dari anggran, konsumen dapat mengurangi konsumsi barang lain ketika harga naik. Contohnya, kebanyakan konsumen menghabiskan sangat sedikit untuk garam; kenaikan kecil dalam harga garam hanya mengurangi permintaan sangat kecil karena garam hanya merupakan fraksi kecil dari anggaran total konsumen.
Permintaan marginal dan elastisitas harga permintaan
Penerimaan marginal adalah perubahan dalam total penerimaan karena perubahan keluaran, dan untuk memaksimalkan laba, perusahaan harus berproduksi sampai penerimaan marginal sama dengan biaya marginal kita akan mencari keluaran yang memaksimalkan laba dan keputusan harga detail dalam bagian. Selanjutnya buku ini, tetapi berguna saat ini untuk menunjukkan bagaimana penerimaan marginal suatu perusahaan terkait dengan elastisitas harga permintaan produk prusahaan.
Garis yang disebut MR merupakan penerimaan marginal terkait dengan tiap pasang harga-keluaran pada kurva permintaan. Perhatikan bahwa untuk kurva perimintaan linear, penerimaan marginal terletak tepat ditengah kurva permintaan dan sumbu vertical. Lebih jauh lagi, penerimaan marginal kurang dari harga unit terjual. Mengapa penerimaan marginal kurang dari harga yang dibebankan atas barang ? untuk mendorong konsumen membeli lebih banyak barang, perusahaan harus menurunkan harganya.
Permintaan marginal dan elastisitas harga permintaan
Penerimaan marginal adalah perubahan dalam total penerimaan karena perubahan keluaran, dan untuk memaksimalkan laba, perusahaan harus berproduksi sampai penerimaan marginal sama dengan biaya marginal kita akan mencari keluaran yang memaksimalkan laba dan keputusan harga detail dalam bagian. Selanjutnya buku ini, tetapi berguna saat ini untuk menunjukkan bagaimana penerimaan marginal suatu perusahaan terkait dengan elastisitas harga permintaan produk prusahaan.
Garis yang disebut MR merupakan penerimaan marginal terkait dengan tiap pasang harga-keluaran pada kurva permintaan. Perhatikan bahwa untuk kurva perimintaan linear, penerimaan marginal terletak tepat ditengah kurva permintaan dan sumbu vertical. Lebih jauh lagi, penerimaan marginal kurang dari harga unit terjual. Mengapa penerimaan marginal kurang dari harga yang dibebankan atas barang ? untuk mendorong konsumen membeli lebih banyak barang, perusahaan harus menurunkan harganya.
Kurva: hal 81

Intuisi menyebabkan hubungan umum berikut antara permintaan marginal dan elastisitas pemintaan:
MR = P(1+E)/E
Rumus di atas menyederhanakan notasi dengan menghilangkan tulisan dibawah garis:padahal harga barang dan E adalah elastisitas harga permintaan barang. Perhatikan bahwa ketika -∞ <E< -1, permintaan elastis, dan rumus mengimplikasikan MR positif, ketika E= -1, permintaan elastis uniter, dan penerimaan marginal nol.
Elastisitas harga silang
Elastisitas penting laiinya adalah elastisitas harga silang permintaan, yang mengungkapkan keresponsifan permintaan suatu barang terhadap perubahan dalam harga barang yang berhubungan. Elastisitas ini membantu manajer menilai berpa banyak permintaan akan naik atau turun akibat perubahan harga produk perusahaan lain. Elastisitas harga silang permintaan antara barang X dan Y, disimbolkan oleh E_(QxP_Y ) secara matematis ditulis:
E_(QxP_Y ) = (%∆Q_x^d)/(%∆P_y )

Misalnya, jika elastisitas harga silangpermintaan antara perangkat lunak pengolah kata corel wordperfect dan Microsoft word adalah 3, kenaikan 10% pada harga word akan menyebabkan kenaikan permintaan wordperfect sebesar 30%, karena 30%/10% = 3. Kenaikan dalam permintaan wordperfect ini terjadi karena konsumen beralih dari word ke wordperfect, yang disebabkan oleh kenaikan harga.
Elastisitas harga silang memainkan peran penting dalam keputusan harga perusahaan yang menjual banyak produk. Contohnya banyak makanan cepat saji menawarkan hamburger dibawah $1.00 karena manajer menyadari bahwa hamburger dan soda adalah makanan komplementer. Oleh karena itu, dengan menurunkan harga hamburger, restoran itu memengaruhi penerimaanya dari penjualan hamburger dan juga soda. Dampak pastinya dari penerimaan ini bergantung pada elastisitas harga permintaan dan elastisita harga silang. Kita mengetahui dari total revenue test bahwa pengurangan harga hamburger akan menaikkan (menurunkan) penerimaan penjualan hamburger ketika elastisitas harga permintaan hamburger elastis (inelastic). Selain itu, karena hambuerger dan soda adalah komplementer, mengurangi harga hamburger menaikkan kuantitas permintaan soda sehingga menaikkan penerimaan soda. Besaran kenaikan penerimaan soda akan bergantung pada besaran elastisitas harga silang  permintaan antara hamburger dan soda.
Elastisitas pendapatan
Elastisitas pendapatan adalah ukuran keresponsifan permintaan konsumen terhadap perubahan pendapatan. Secara matematis, elastisitas pendapatan dari permintaan, disimbolkan denganE_(QxM_ )ditulis sebagai berikut:
E_(QxM_ )= (%∆Q_x^d)/(%∆M)
Elastisitas pendapatan untuk suatu barang dengan fungsi permintaan Q_x^d =

Ketika barang X adalah barang normal, kenaikan dalam pendapatan kenikan konsumsi X. oleh karena itu, E_(Q_x)^  〖_M〗 >0 ketika X adalah barang normal. Ketika X adalah barang inferior, kenaikan pendapatan menyebabkan penurunan dalam konsumsi X. oleh karena itu, E_(Q_x)^  〖_M〗 <0 ketika X adalah barang inferior.
Table 3-5 menyajikan beberapa estmasi klasik dari elastisitas pendapatan untuk beragam produk. Contohnya elastisitas pendapatan untuk trasportasi adalah 1,8. Angka ini memberikan 2 informasi penting mengenai hubungan antara pendapatam dan permintaan transportasi. Pertama, karena elastisitas pendapatan adalah positif, kita mengetahui bahwa konsumen menaikkan jumlah yang mereka habiskan pada trasporasi ketika pendapataanya naik. Tasportasi, dengan demikian, merupakan barang normal. Kedua, karena elastisitas pendapatan untuk transportasi lebih besar dari 1, kita mengetahui bahwa pengeluaran trasnporasti tumbuh lebih cepat daripada pendapatan.
Baris kedua table mengungkapkan bahwa makanan barang normal karena elastisitas pendapatan makanan adalah 0,8. Karena elastisitas pendapatan  ini lebih kecil dari 1, kenaikan pendapatan akan menaikkan pengeluaran makanan dengan persentase yang lebih kecil daripada kenaikkan persentase pendapatan.
Baris ketiga menyajikan elastisitas pendapatan untuk daging sapi liar. Daging sapi liar. Daging sapi liar dating dari sapi yang tidak diberikan makanan khusus. Elastisitas pendapatan untuk daging sapi liar ini negative; dengan demikian, kita mengetahui bahwa daging sapi adalah barang inferior. Konsumsi daging sapi liar akan turun 1,94% setiap 1 % kenaikan pendapatan konsumen.
Table 3-5
Elastisitas lainnya
Dengan pengertian elastisitas, tidak sulit untuk mengonseptualisasikan bagaimana dampak perubahan dalam variabel-variabel lainya, seperti iklan, dapat dianalisis dari sisi elastisitas. Contohnya, elastisitas iklan sendiri untuk barang X adalah rasio persentase perubahan dalam konsumsi X terhadap persentase iklan yang dihabiskan untuk X. elastisitas iklan silang antara X dan Y akan mengukur persentase perubahan dalam konsumsi X yang terjadi akibat 1% perubahan dalam iklan yang ditunjukan untuk Y.
Table 3-6




MEMPEROLEH ELASTISITAS DARI FUNGSI PERMINTAAN
Sekarang, sesudah anda memahami apakah elastisitas itu danbagaimana menggunakannya untuk membuat keputusan manajerial, kita akan menguji bagaimana menghitung elastisitas dari fungsi permintaan. Pertama, kita akn mempertimbangkan elastisitas berdasakan fungsi permintaan linear. Kemuadian, kita akan melihat bagaimana menghitung elastisitas dari fungsi permintaan nonlinear tertentu.
Elastisitas untuk fungsi permintaan linear
Dengan estimasi fungsi permintaan linear, cukup mudah untuk menghitung beragam elastisitas permintaan.
Rumus: Elastisitas untuk permintaan linear, jika fungsi permintaan linear dan ditulis sebagai berikut.
Q_x^d = ∝_0 + ∝_x P_x + ∝_y P_y + ∝_MM + ∝_HH
Maka, elastisitas adalah:
Elastisitas harga permintaan:  E_(QxP_x ) = ∝_x P_x/Q_x
Elastisitas harga silang:          E_(QxP_y ) = ∝_y P_y/Q_x
Elastisitas pendapatan:           E_(Qx M) = ∝_M M/Q_x
Elastisitas untuk sebuah kurva permintaan linear dapat ditentukan dengan menggunakan kalkulus. Khususnya,
E_(QxP_x ) = ∂y/〖∂P〗_(y )  P_y/Q_x  = α_x P_y/Q_x
Dan, serupa untuk elastisitas harga silang dan pendapatan.
Oleh karena itu, untuk kurva permintaan inear, elastisitas permintaan sehubungan dengan suatu variable adalah koefisien variable itu dikali dengan rasio variable terhadap kuantitas permintaan. Misalnya, elastisitas harga permintaan adalah koefisian P_x (yakni α_x dalam fungsi permintaan) dikali dengan rasio harga X terhadap kuantitas X yang dikonsumsi.
Untuk sebuah kurva permintaan linear, nilai suatu elastisitas bergantung pada harga dan kuantitas yang mana ia dihitung. Ini berarti bahwa elastisitas harga tidak sama dengan kemiringan kurva permintaan. Faktanya, untuk suatu fungsi permintaan linear, permintaan elastis pada harga tinggi dan inelastic pada harga rendah.
Elastisitas untuk Fungsi Permintaan Nonlinear
Manajer sering menghadapi situasi yang mana permintaan suatu produk bukan merupakan fungsi linear dari harga, pendapatan, iklan, dan penggeser permintaan lainnya. Dalam bagian ini, kita menunjukkan bahwa alat yang kita kembangkan dapat dengan mudah diadaptasikan untuk lingkungan yang lebih kompleks ini.
Andaikan fungsi permintaan bukan sebuah fungsi linear melainkan dituliskan sebagai berikut.
Q_x^d = cP_x^(β_y ) P_y^(β_y ) M_^(β_M ) H_^(β_H )
Yang mana, c adalah konstanta. Dalam hal ini, kuantitas permintaan barang X bukanlah fungsi linear dari harga dan pendapatan, tetapi fungsi nonlinear. Jika kita mengambil logaritma natural persamaan ini, kita memperoleh persamaan yang linear dalam logaritma variabel:
In Q_x^d = β_0 + β_x In P_x + β_y In P_y + β_M In M + β_H In H
Yang mana β_0 = In(c) dan β_1 adalah angka rill arbiter. Hubungan ini disebut fungsi permintaan log-linear.
Rumus: elastisitas untuk permintaan log-linear, ketika fungsi permintaan untuk barang X merupakan log-linear dan ditulis :
In Q_x^d = β_0 + β_x In P_x + β_y In P_y + β_M In M + β_H In H
Elastisitas adalah:
Elastisitas harga permintaan:  E_(Q_x)^  P_x = β_x
Elastisitas harga silang: E_(Q_x)^  P_y = β_y
Elastisitas pendapatan: E_(Q_x)^  〖_M〗 = β_M
ANALISIS REGRESI
Analisis sebelumnya mengasumsikan bahwa manajer mengetahui permintaan produk perusahaan. Kita menunjukkan beberapa studi yang memberikanestimasieksplisit dari elastisitas permintaan dan bentuk fungsional untuk fungsi permintaan. Sebagai seorang manajer, anda dapat memperoleh estimasi permintaan dan elastisitas dari studi yang diterbitkan yang tersedia diperpustakaan atau dari seorang konsultan yang direkrut untuk mengestimasi fungsi permintaan berdasarkan spesifikasi produk anda. Atau, anda dapat memasukkan data kedalam program pengolah angka dan mengeklik tombol regresi tertentu. Entah bagaimana manajer memperoleh estimasi itu, ada baiknya memahami bagaimana fungsi permintaan diestimasi dan apa saja statistic diagnostic yang mengikuti rata-rata hasil keluaran. Pengetahuan detail mengenai ini dari cabang ekonomi disebut ekonometrika.
Ekonometrika adalah analisis statistic sederhana atas fenomena ekonomi. Tugas utama anda sebagai seorang manajer adalah menggunakan informasi untuk mengambil keputusan serupa dengan contoh-contoh yang diberikan dalam bagian-bagian sebelumnya bab ini. Pekerjaan ahli ekonometrika adalah menemukan sebuah kurva atau garis lurus yang dapat menghubungkan titik-titik itu dengan baik.
Ahli ekonometrika menggunakan sebuah paket piranti lunak regresi untuk menentukan nilai a dan b yang meminimalkan jumlah deviasi kuadrat antara titik actual dengan garis. Esensinya, garis regresi adalah garis yang meminimalkan jumlah deviasi kuadrat antara titik actual dan garis. Esensinya garis regresi adalah garis yang meminimalkan deviasi kuadrat antara garis (hubungan yang diekspektasikan) dan titik data actual. Nilai a dan b ini, yang sering kali disimbolkan a dan b, disebut estimasi parameter, dan garis yang sesuai disebut regresi kuadrat terkecil (least squares regression).
Garis regresi kuadrat terkecil untuk persamaan:
Y = a + bX + e
Adalah
Y = a + bX
Estimasi parameter a dan b, mewakili nilai a dan b yang menghasilkan jumlah kesalahan kuadrat terkecil antara garis dan data aktual.



Regresi untuk Fungsi Nonlinier
Kadang-kadang, suatu plot data akan mengungkapkan nonlinearitas dalam data. Disini tampak bahwa harga dan kuantitas tidak berhubungan linear, fungsi permintaan adalah sebuah kurva. Untuk mengestimasi fungsi permintaan log-linear, ahli ekonometrika menggunakan logaritma natural dari harga dan kuantitas sebelum menjalankan langkah-langkah regresi yang meminimalkan jumlah kesalahan kuadrat (e):
In Q = β_0+ β_p In P + e
Dengan kata lain, deengan menggunakan pengolah angka untuk menghitung Q + In Q dan P = In P, spesifikasi permintaan ini dapat dianggap ekuivalen dengan:
Q^2=  β_0+ β_p P^2 + e
Yang mana, linear dalam Q dan P. oleh karena itu, dapat digunakan prosedur yang ideal dengan yang dijelaskan sebelumnya dan meregresikan Q dan P yang ditransformasikan untuk memperoleh parameter estimasi. Ingat kembali bahwa parameter estimasi yang dihasilkan untuk  β_p dalam hal ini merupakan elastisitas harga permintaan, karena ini merupakan fungsi permintaan log linear.

Regresi Berganda
Secara umum, permintaan suatu barang akan bergantung tidak hanya pada harga barang itu, teapi juga pada penggeser permintaan. Teknik regersi dapat juga digunakan untuk menjalankan regresi berganda, regresi dari sebuah variable dependen atas beberapa variable penjelas. Untuk kasus hubungan permintaan linier, fungsi permintaan dapat dispesifikasi sebagai:

Q_x^d = α_0  +〖 α〗_x P_x + α_y P_y + α_MM + α_HH + e
Dimana, ∝ adalah parameter yang akan diestimasi, P, M, dan H adalah penggeser permintaan, dan e adalah kesalahan acak yang memiliki rata-rata nol. Alternatifnya, sebuah spesifikasi log linear bisa jadi pantas jika kuantitas permintaan tidaklah berhubungan linear dengan variable penjelas:
In Q_x^d = β_0 +〖 β〗_x In P_x + β_y In P_y + β_M In M + β_H In H  + e
Dengan jumlah observasi lebih besar daripada jumlah parameter yang akan diestimasi paket regresi standar yang ada dalam program pengolah angka dapat digunakan untuk menentukan nilai parameter yang meminimalkan jumlah kesalahan kuadrat dari regresi. R-kuadrat, statistik-F, statistik-t, dan interval kepercayaan untuk regresi berganda memiliki penggunaan dan interprestasi sama yang dijelaskan sebelumnya untuk kasus dari sebuah regresi sederhana dengan satu variable penjelas.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam bab ini, kita mencakup aspek kuantitatif dari analisis permintaan, termasuk elastisitas harga permintaan, elastisitas pendapatan, dan elastisitas hara silang dari permintaan. Kita menguji bentuk fungsional dari fungsi permintan, termasuk spesifikasi linear dan log linear, dan membahas prosedur regresi yang digunakan untuk mengestimasi hubungan permintaan. Dilengkapi dengan alat-alat, seorang manajer dapat memprediksi tidak hanya arah dari perubahan permintaan, tetapi seberapa jauh permintaan akan bergerak ketika salah satu penentu permintaan berubah. Mengetahui konsep elastisitas dan kegunaan statistik-t dan interval kepercayaan adalah sangat peenting ketika membuat keputusan mengenai berapa banyak persediaan dijaga, berapa banyak pegawai dijadwalkan, dan berapa banyak unit diproduksi ketika penentu berbeda permintaan berubah.
Dalam bab ini, kita melihat bahwa kenaikan harga tidak selalu menaikkan penerimaan, jika nilai absolut dari elastisitas harga sendiri lebih besar darii 1, kenaikan harga akan menurunkan total penerimaan. Kita juga membahas besaran perubahan yang disebabkan oleh perubahan harga subsitusi atau pelengkap.
Terakhir, kit memperkenalkan konsep regresi dan interval kepercayaan. Dengan menggunakan elastisitas berdasarkan fungsi permintaan yang diestimasi dan membangun suatu level kepercayaan, sesorang manajer dapat 95 persen yakin mengenai jumlah yang dengannya permintaan bergerak ketika sebuah variable seperti pendapatan atau iklan berubah.
Saran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar