Jumat, 26 Juli 2019

Makalah PROSES KOMUNIKASI

MAKALAH
Pengantar Keorganisasian
“PROSES KOMUNIKASI”






DOSEN PENGAMPU
Drs. H. Miftahul Huda, SH. MM
DISUSUN OLEH

Kelompok 5
1. Fira alfia (19) 18042078
2. Adhitian mahasti S. (21)  18042081
3. M. Kharis (23) 18042083
4. Hilmidatul masruroh (25)  18042085
5. Maghfirotul laili hidayati (27) 18042087
6. M risky hidayatullah (32) 18042094


FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ‘ULUM LAMONGAN
TAHUN PELAJARAN 2018-2019









KATA PENGATAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini yang berjudul “PROSES KOMUNIKASI” bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
.
Lamongan, 30 April  2019
Penyusun

Kelompok 5










DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan masalah 2
1.3 Tujuan penulisan 2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi (fira alfia) 3
2.2 Fungsi Komunikasi (fira alfia) 3
2.3 Proses Komunikasi (adhitiyan M.S) 4
2.4 Hal-hal Mendasar Dalam Komunikasi (M. Karis) 5
2.5 Penghalang Komunikasi Efektif (M.risky) 7
2.6 Faktor Yang Berkaitan Dengan Efektifitas Komunikasi Dalam Perusahaan (maghfirotul L) 10
2.7 Isu-Isu Dalam Komunikasi (Hilmidatul M) 12
BAB BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan 14
3.2 Saran 15
DAFTAF PUSTAKA 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun organisasi selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok yang terdiri dari atasan dan bawahannya.
Komunikasi tidak hanya penting untuk manusia tetapi juga penting untuk sistem pengendalian manajemen yang merupakan alat untuk  mengarahkan, memotivasi, memonitor atau mengamati serta evaluasi pelaksanaan manajemen perusahaan yang mencoba mengarahkan pada tujuan organisasi dalam perusahaan agar kinerja yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dapat berjalan lebih efesien dan lancar, yang dimonitor atau yang diatur dalam sistem pengendalian manajemen adalah kinerja dari perilaku manajer di dalam mengelola perusahaan.
Merchant (1998) mengatakan bahwa orientasi perilaku berhubungan dalam lingkungan pengendalian manajemen. Perilaku berpengaruh dalam desain sistem pengendalian manajemen untuk membantu mengendalikan, memotivasi manajemen dalam mengambil keputusan dan memonitor perilaku yang dapat mengendalikan aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam sebuah organisasi. Sistem pengendalian manajemen adalah sejumlah struktur komunikasi yang saling berhubungan yang mengklasifikasikan proses informasi yang dapat membantu manajer dalam mengkoordinasi bagiannya untuk mengubah perilaku dalam pencapaian tujuan organisasi yang diharapkan pada dasar yang berkesinambungan (Maciarriello dan Kirby, 1994).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian komunikasi?
2. Apa fungsi komunikasi?
3. Bagaimana proses komunikasi?
4. Apa yang dimaksud arah komunikasi
5. Apa saja penghalang komunikasi efektif?
6. Apa saja yang berkaitan dengan efektifitas komunikasi?
7. Apa isu isu terbaru dalam komunikasi?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian komunikasi
2. Mengetahui fungsi komunikasi
3. Mengetahui proses komunikasi
4. Mengetahui arah komunikasi.
5. Mengetahui penghalang komunikasi efektif
6. Mengetahui keterkaitan efektifitas komunikasi
7. Mengetahui isu terbaru dalam komunikasi








BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pikiran atau juga perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang yang bermaksud bagi kedua belah pihak, didalam situasi yang tertentu komunikasi itu menggunakan media tertentu untuk dapat merubah sikap atau juga tingkah laku seorang atau juga sejumlah orang sehingga terdapat efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000 : 13).
Komunikasi adalah suatu proses pemindahan pengertian didalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30). Tidak ada kelompok yang bisa eksis tanpa adanya komunikasi : pentransferan makna diantara anggotanya .  Hanya dengan lewat pentransferan makna dari satu orang kepada orang lain informasi serta juga gagasan itu dapat dihantarkan. Namun komunikasi itu lebih dari hanya sekedar menanamkan makna tetapi juga harus dapat dipahami (Robbins, 2002 : 310).
B. FUNGSI KOMUNIKASI
1. Kendali (kontrol, pengawasan)
Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota organisasi. Bila karyawan diminta untuk mengkomunikasikan keluhannya berkaitan dengan pekerjaan kepada atasan langsungnya, sesuai dengan uraian tugasnya, atau sesuai dengan kebijakan perusahaan, komunikasi tersebut menjalankan suatu fungsi kontrol.
2. Motivasi
Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada karyawan apa yang harus dikerjakan, bagaimana mereka bekerja yang baik, dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja


3. Pengungkapan emosional
Bagi banyak karyawan, kelompok kerja mereka merupakan sumber pertama untuk interaksi sosial. Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dimana anggota–anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka. Oleh karena itu, komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
4. Informasi
Komunikasi memberi informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenali dan menilai pilihan – pilihan alternatif

C. PROSES KOMUNIKASI
Pengirim—>Berita—>Penerima Jika salah satu elemen komunikasi tidak ada maka komunikasi tidak akan berjalan. Ada komponen-komponen dalam komunikasi antara lain :
Pengirim(Sender=Sumber) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi serta mempunyai kepentinga mengkomunikasikan kepada orang lain.
Pengkodean (Encoding) adalah pengirim mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam symbol atau isyarat.
Pesan (Massage), pesan dapat dalam segala bentuk biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
Saluran (Chanel) adalah cara mentrasmisikan pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan.
Penerima (Recaiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.
Penafsiran kode (Decoding) adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
Umpan balik (Feedback) adalah pembalikan dari proses komunikasi dimana reaksi
kominikasi pengirim dinyatakan.
D. HAL HAL MENDASAR DALAM KOMUNIKASI
ARAH KOMUNIKASI
1. Komunikasi ke bawah (downward communication)
Komunikasi ke bawah (downward communication) adalah penyampaian informasi dari atasan ke bawahan sesuai dengan struktural di organisasi. Penggunaan komunikasi ini sangat efektif untuk penyampaian instruksi, pengarahan, pengontrolan kepada anak buah. Komunikasi dapat tertulis maupun lisan yang dapat disesuaikan dengan konteks serta kontennya. Komunikasi ke bawah harus Anda perbanyak porsinya terutama pada karyawan Anda yang baru bergabung.
2. Komunikasi ke atas (upward communication)
Komunikasi ke atas (upward communication) adalah penyampaian informasi dari bawahan ke atasan. Biasanya hal ini terjadi saat karyawan kita ingin menyampaian usulan, ide, keluhan, pengaduan, laporan. Apa yang disampaikan oleh anak buah kita ini bisa jadi sebuah informasi yang penting guna pengambilan kita sebagai atasan. Namun kita tetap perlu mencermati dan memvalidasinya kembali, tentunya pencatatan data bisa menjadi bahan pembandingnya. Arah komunikasi demikian harus tetap hidup guna perputaran informasi khususnya bagi Anda para atasan yang tidak terjun langsung ke ranah operasional.
3. Komunikasi horisontal (horizontal communication)
Komunikasi horisontal (horizontal communication) adalah komunikasi yang melibatkan antar individu atau kelompok pada level yang sama. Contoh arah komunikasi ini adalah diskusi antar staff akuntan, diskusi antar manajer, diskusi direktur dengan kolega. Konteks dari komunikasi ini bersifat koordinasi sehingga satu dengan yang lain saling memberikan informasi.
4. Komunikasi diagonal (diagonal communication)
Komunikasi diagonal (diagonal communication) adalah komunikasi yang dilakukan antar individu atau kelompok pada bagian berbeda dan tingkatan yang berbeda pula. Komunikasi diagonal banyak terjadi pada organisasi berskala besar dimana ketergantungan antar departemen yang berbeda sangat besar. Kelebihan dari komunikasi ini dapat mempercepat penyebaran informasi. Namun ada kelemahan dari komunikasi ini karena penyebaran informasi tidak sesuai dengan jalur rutin dan struktur organisasi yang sudah ada.
KOMUNIKASI FORMAL DAN INFORMAL
1. Komunikasi formal
Komunikasi formal adalah suatu proses komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis perintah atau sifatnya instruktif, berdasarkan struktur organisasi oleh pelaku yang berkomunikasi sebagai petugas organisasi dengan status masing - masing yang tujuannya menyampaikan pesan yang terkait dengan kepentingan dinas . Suatu komunikasi juga dapat dikatakan formal ketika komunikasi antara dua orang atau lebih yang ada pada suatu organisasi dilakukan berdasarkan prinsip - prinsip dan struktur organisasi .
2. Komunikasi Informal
Komunikasi Informal adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi . Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal , penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu , gosip , atau rumor . Tentang komunikasi informal sebaiknya tidak dilakukan berdasarkan informasi yang masih belum jelas dan tidak akurat , carilah sumber informasi yang dapat dipercaya , selalu gunakan akal sehat dan bertindak berdasarkan pikiran yang positif .
Informasi dalam komunikasi informal biasanya timbul melalui rantai kerumunan di mana seseorang menerima informasi dan diteruskan kepada seseorang atau lebih dan seterusnya sehingga informasi tersebut tersebar ke berbagai kalangan . Implikasinya adalah kebenaran informasi tersebut menjadi tidak jelas atau kabur . Meski demikian komunikasi informal akan untuk memenuhi kebutuhan sosial , mempengaruhi orang lain, dan mengatasi kelambatan komunikasi formal yang biasanya cenderung kaku dan harus melalui berbagai jalur terlebih dahulu.

KOMUNIKASI NON VERBAL
Komunikasi non verbal adalah proses komunikasi di mana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.

E. PENGHALANG KOMUNIKASI EFEKTIF
1. Penyaringan
Penyaringan (filtering) mengacu pada tujuan memanipulasi informasi oleh si pengirim sehingga si penerima akan melihatnya menjadi lebih menguntungkan. Seorang manajer yang berbicara kepada bosnya mengenai hal yang dia rasa ingin didengar bosnya merupakan penyaringan informasi. Level yang semakin vertikal dalam hierarki organisasi, maka akan semakin membuka banyak kesempatan untuk melakukan penyaringan. Tetapi beberapa penyaringan akan terjadi di mana pun yang terdapat perbedaan status.

2. Pemilihan Persepsi
Diulas kembali disini karena pemilihan persepsi merupakan hal penting sebab para penerima dalam proses komunikasi melihat dan mendengar secara selektif berdasarkan pada kebutuhan mereka, motivasi, pengalaman, latar belakang, dan karakteristik personal lainnya. Para penerima juga memproyeksikan ketertarikan dan ekspektasi mereka ke dalam komunikasi seperti mereka akan menguraikan isi pesan mereka.
3. Informasi yang Berlebihan
Para individu memiliki kapasitas yang terbatas untuk memproses data. Ketika informasi yang kita miliki harus bekerja melebihi kapasitas pemrosesan kita, maka hasilnya adalah informasi yang berlebihan. Apa yang terjadi ketika para individu memiliki lebih banyak informasi daripada yang dapat mereka sortir dan gunakan? Mereka cenderung untuk memilih, mengabaikan, melewati atau melupakannya. Atau mereka dapat menangguhkan pemrosesan lebih lanjut hingga situasi yang berlebihan telah berakhir. Dalam beberapa kasus, informasi yang hilang dan hasil komunikasi yang kurang efektif, membuatnya menjadi lebih penting untuk menangani kelebihan ini dengan lebih baik.
4. Emosi
Anda dapat menginterprestasikan pesan yang sama secara berbeda ketika Anda marah atau putus asa dibanding Anda sedang bahagia. Orang-orang yang berada dalam suasana hati negatif lebih cenderung untuk mengkritisi pesan dengan lebih terperinci, sedangkan mereka yang berada dalam suasana hati positif cenderung untuk menerima komunikasi begitu saja. Emosi yang lebih ekstrem seperti sorak kegirangan atau depresi beresiko menghalangi komunikasi yang efektif. Dalam kondisi seperti ini, kita akan sangat rentan terhadap mengabaikan rasional kita dan proses berpikir yang objektif dan berganti dengan penilaian secara emosional.
5. Bahasa
Bahkan ketika kita sedang bekomunikasi dalam bahasa yang sama, kita-kita dapat berarti hal-hal yang berbeda dengan orang lain. Umur dan konteks adalah dua dari faktor terbesar yang mempengaruhi perbedaan-perbedaan tersebut.
Penggunaan bahasa di antara masing-masing orang sangat tidak beragam. Jika kita mengetahui bagaimana masing-masing dari kita memodifikasi bahasa, kita dapat meminimalkan kesulitan dalam komunikasi, tetapi kita biasanya tidak mengetahuinya. Para pengirim cenderung untuk mengasumsikan kata-kata dan istilah-istilah dengan tidak tepat yang mana mereka pergunakan arti yang sama dengan yang mereka gunakan kepada penerima.
6. Keheningan
Hal yang mudah untuk mengabaikan keheningan atau kurangnya komunikasi karena didefinisikan dengan ketiadaan informasi. Namun, riset menyarankan untuk menggunakan keheningan dan penangguhan komunikasi adalah hal yang umum dan problematis. Salah satu studi menemukan bahwa lebih dari 85% para manajer yang melaporkan tetap berdiam diri terhadap sedikitnya satu permasalahan yang memperoleh perhatian yang signifikan.
Keheningan menjadi kurang dimana opini dari kaum minoritas diperlakukan dengan hormat, identifikasi kelompok kerja tinggi, dan keadilan prosedural tinggi yang menang. Secara praktik, hal ini berarti bahwa para manajer harus memastikan bahwa mereka berperilaku dalam hal suportif ketika para pekerja menyarankan opini-opini yang berbeda atau perhatian, dan mereka harus memandangnya berdasarkan nasihat.
7. Kekhawatiran Komunikasi
Diperkirakan 5-20% dari populasi menderita kekhawatiran komunikasi (communication apprehension) yang melemahkan tenaga atau kecemasan sosial. Orang-orang tersebut mengalami ketegangan dan kecemasan yang tidak semestinya dalam komunikasi secara tertulis, lisan atau kedua-duanya. Mereka menemukan luar biasa sulit untuk berbicara antar muka dengan orang lain atau menjadi luar biasa cemas ketika mereka harus menggunaka telepon, bergantung pada memo, atau e-mail ketika panggilan telepon menjadi lebih cepat dan lebih sesuai.
8. Berbohong
Hambatan terakhir terhadap komunikasi yang efektif adalah kesalahan penyajian atas informasi secara sekaligus atau berbohong. Setiap orang memiliki definisi berbeda mengenai suatu kebohongan. Dapatkah Anda mendeteksi kebohongan? Literatur menyarankan bahwa sebagian besar orang sangat tidak ahli dalam mendeteksi penipuan yang dilakukan oleh orang lain. Permasalahanya adalah tidak terdapat isyarat secara verbal atau nonverbal yang khas mengenai kebohongan, menghindari pandangan, berhenti sejenak, dan menggeser postur tubuh juga dapat sebagai tanda dari kegelisahan. Secara jumlah, frekuensi kebohongan dan kesulitan dalam mendeteksi kebohongan terutama membuatnya menjadi hambatan yang besar bagi komunikasi yang efektif.
F. FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN EFEKTIFITAS KOMUNIKASI DALAM BEBERAPA PERUSAHAAN BERDASARKAN HASIL RISET
Agar mencapai tujuan, maka komunikasi bisnis sebaiknya dilakukan secara efektif. Berikut ini beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi bisnis.
1. Persepsi
Dalam melakukan komunikasi, seorang komunikator juga harus memiliki persepsi terkait topik pembicaraannya. Komunikator harus dapat memprediksi lewat berbagai macam persepsi nya tentang pesan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan diterima oleh penerima atau komunikan
2. Keberhasilan Teknologi Informasi & Komunikasi
Pada era teknologi seperti sekarang teknologi informasi juga memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan efektivitas komunikasi. Dengan menggunakan internet, komunikasi juga menjadi mudah, cepat, dan luas cakupannya. Oleh karena itu, internet memiliki peranan yang penting dalam perkembangan bisnis. Adapun perkembangan bisnis tersebut mencakup nilai produk, aktivitas operasional, dan pelayanan jasa.
3. Ketepatan
Dalam berkomunikasi, manusia pasti memiliki kerangka berpikir yang berbeda-beda. Agar informasi yang akan diberikan sampai dengan tepat, maka komunikator juga harus mengekspresikan atau mengimplementasikan apa yang dipikirkan oleh komunikan.
4. Kredibilitas
Terkadang sebuah informasi yang disampaikan oleh seseorang tidak dipercaya oleh orang lain. Untuk menghindari hal tersebut, maka komunikator juga harus yakin bahwa komunikan adalah pihak yang dapat dipercaya. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya, intinya setiap pihak harus memiliki sikap saling percaya satu sama lain.
5. Pengendalian
Pengendalian juga diperlukan dalam proses komunikasi. Setiap komunikasi pasti akan ada tanggapan dari pihak penerimaan. Disinilah tugas komunikator untuk dapat mengendalikan tanggapan dari komunikan.
6. Kecocokan
Seperti yang telah disebutkan di atas, dalam komunikasi harus ada kepercayaan dan hubungan baik yang harus dijaga. Sehingga persahabatan antar perusahaan juga dapat terjalin dengan adanya komunikasi.
Selain menjaga hubungan baik dengan komunikasi bisnis, Anda juga harus memerhatikan keuangan bisnis Anda. Dengan keuangan bisnis yang baik, Anda dapat dengan mudah menjalankan dan mengembangkan bisnis Anda. Jurnal merupakan salah satu software akuntansi online yang membantu Anda mengelola keuangan bisnis dengan muda. Dengan Jurnal, Anda dapat dengan mudah melihat kinerja keuangan bisnis kapan dan di mana saja. Jurnal juga dilengkapi dengan beberapa fitur yang memudahkan Anda dalam menjalankan bisnis, mulai dari mengelola utang-piutang, penjualan-pembelian, arus kas, hingga pengelolaan aset dan proses rekonsiliasi yang mudah. Informasi lengkap mengenai Jurnal dan fitur lainnya silakan klik di sini.


G. ISU ISU DALAM KOMUNIKASI
Isu (bahasa inggris, issue). Issue:isu, persoalan terbitan, pengeluaran, nomor, pemberian. Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, social, politik, hukum, pembangunan nasioanal, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Isu juga sering disebut rumor, kabar burung dan gossip. Contoh isu yang terbaru mengenai kepemimpinan di Jakarta baru-baru ini adalah isu gubernur Jakarta Batsuki Tjahya Poernama atau yang dikenal Ahok. Sebelum terbukti atau sebelum benar-benar adanya maka hal itu masih namanya isu.
Isu adalah sebagai suatu konsekuensi atas beberapa tindakan yang dilakukan oleh satu atau beberapa pihak yang dapat menghasilkan negosiasi dan penyesuaian sector swasta, kasus pengadilan sipil atau criminal atau dapat menjadi masalah kebijakan public melalui tindakan legislative atau perundangan menurut Hainsworth & Meng sedangkan menurut Barry Jones & Chase isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya. Isu merepresentasikan suatu kesenjangan antara praktik korporat dengan harapan-harapan para Stakeholder. Jadi  berdasarkan definisi yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan isu adalah suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negative terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis
Kebiasaan perempuan berbicara basa-basi dan tidak direct, sementara pria tidak suka itu.
Sebagai orang yang belajar dan bekerja di dunia komunikasi, tidak serta merta membuat saya ahli berkomunikasi kepada lawan jenis, termasuk pengalaman dengan suami sendiri. Ternyata ini tidak hanya dialami oleh saya seorang, mungkin juga anda atau banyak juga perempuan yang komplen bahwa pria tidak bisa memahami komunikasi yang dilakukannya. Lalu laki-laki juga mengeluh bahwa mereka selalu gagal berkomunikasi dengan perempuan, terutama perempuan yang dicintainya.
Komunikasi yang benar secara politis
Istilah "benar secara politis" terkadang disalahpahami — hal ini bukanlah tentang bertindak benar, tetapi bersikap menghargai dan memikirkan perasaan orang lain. Bertindak benar secara politis berarti Anda menghindari ekspresi dan tindakan yang mungkin tidak melibatkan, memarjinalkan, atau menyinggung sekelompok orang. Istilah ini pertama kali dipopulerkan di tahun 1970 dan 1980-an. Kebenaran politis itu sendiri memiliki tujuan yang penting: hal ini mempromosikan kesetaraan dengan mendemonstrasikan pemahaman bahwa semua orang dan kelompok berguna bagi masyarakat, terlepas dari ras, budaya, agama, jenis kelamin, atau orientasi seksual.
Komunikasi silang budaya.
Diperlukan pemahaman mendasar mengenai keterampilan dalam berkomunikasi dan ragam atau silang budaya. Globalisasi menyebabkan interaksi dan hubungan antar-manusia yan berbeda budaya menjadi tak terelakan, terutama dalam dunia bisnis.Tak ayal, suatu interaksi bisnis bisa menjadi gagal hanya disebabkan oleh Gap Communication ini. Ada etika, etos, dan budaya bisnis yang harus dipahami bila berkomunikasi atau berinteraksi dengan individu yang berbeda budaya atau tradisinya. Sebagai misal, etos bisnis orang tionghoa sangat berbeda dengan masyarakat timur tengah, tradisi kultural orang eropa berbeda dengan masyarakat di Asia atau Afrika
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada dasarnya komunikasi sangat diperlukan didalam kehidupan sehari-hari dalam aspek apapun, baik itu dalam kegiatan berorganisasi atau dalam kehidupan sehari-hari, dalam kegiatan berorganisasi, komunikasi diperlukan dengan tujuan agar sebuah system atau komunikasi yang ada bisa terjalin dengan sempurna dan lebih baik.
Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan telah diterima.
Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia adalah makhluk social yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi patokan seseorang tersebut dalam berkomunikasi. Dalam proses kita juga harus ingat bahwa terdapat banyak hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan nonverbal, komunikasi verbal atau tertulis dan komunikasi nonverbal atau bahasa (gerak tubuh). Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan san mendapatkan umpan balik. Seseorang dalam berkomunikasi pasti dapat merasakan timbale balik antara pemberi informasi serta penerima informasi sehingga terciptanya suatu hubungan yang mutualisme antara keduanya

B. SARAN
Dengan disusunnya makalah ini, maka pembaca atau mahasiswa dapat mengerti dan memahami pentingnya arti komunikasi dalam organisasi, didalam kehidupan berorganisasi atau dikehidupan sehri-hari yang membutuhkan komunikasi.
Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi pembaca atau mahasiswa, dalam makalah ini kami mohon maaf jika ada tulisan kami atau bahasa kami kurang berkenan, dengan demikian kami mengharapkan kritik dan saran atas tulisan kami agar bisa membangun dan memotivasi kami agar membuat tulisan jauh lebih baik lagi.




















Daftar Pustaka
Hasibuan, Malayu. S.P. 2002. Manajemen Pasar. Pengertian dan Masalah, Jakarta : Gunung Agung.
Robbin, Stephen D. 2006. Perilaku Organisasi. Jilid Kesatu. Prenhalindo Persada. Jakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar