MAKALAH
ILMU DASAR ALAMIAH
" MENGOPERASI EMBRIO DALAM KANDUNGAN"
Disusun oleh kelompok 6
1. Ismawati (18042073)
2. Fira Alfia(18042078)
3. Nila Kurnia A ( 18042062)
4. M.Kharis(18042083)
Dosen pengampu: Arif Rahmatullah M.Si
FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ‘ULUM LAMONGAN
TAHUN PELAJARAN 2019
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 pembedahan janin
1) Pengertian pembedah janin
Pembedahan janin juga dikenal sebagai pembedahan rekonstruksi janin, [1] pembedahan antenatal, pembedahan prenatal, [2] adalah cabang kedokteran ibu-janin yang sedang berkembang yang mencakup berbagai teknik teknik bedah yang digunakan untuk mengobati cacat lahir pada janin yang masih dalam kandungan. Fetal surgery atau operasi janin merupakan terapi bedah untuk memperbaiki kelainan bawaan pada janin sebelum dilahirkan. Jadi, tindakan koreksi/pengobatan dilakukan saat janin masih berada di dalam kandungan ibu. Dengan menggunakan alat-alat bedah canggih dengan teknologi khusus, operasi ini mampu mengoreksi kelainan bawaan yang ada sejak dini.
Ada tiga jenis utama : [1] operasi janin terbuka, yang melibatkan pembukaan uterus sepenuhnya untuk operasi janin. [2] pembedahan mikroskopik invasif minimal, yang menggunakan sayatan kecil dan dipandu oleh fetoskopi dan sonografi. [3] terapi janin perkutan, yang melibatkan menempatkan kateter di bawah bimbingan USG terus menerus.
Intervensi janin relatif baru. Teknologi maju memungkinkan diagnosis penyakit dan masalah bawaan sejak dini dan lebih akurat pada janin. Sebagian besar masalah tidak memerlukan atau tidak dapat diobati melalui intervensi janin. Pengecualian adalah masalah anatomi yang memungkinkan koreksi dalam Rahim dan mungkin bermanfaat secara signifikan dalam pengembangan dan kelangsungan hidup janin di masa depan. Koreksi dini (sebelum kelahiran) dari masalah ini kemungkinan akan meningkatkan kemungkinan bayi yang sehat dan relatif normal.
Secara umum, terdapat tiga teknik operasi untuk memperbaiki kelainan janin yang masih berada di dalam kandungan, yaitu:
1. Open Fetal Surgery
Operasi janin terbuka atau open fetal surgery merupakan tindakan menyayat pada rahim besar, agar dapat melakukan tindakan pada janin. Teknik histerotomi (bedah caesar) dilakukan dengan cara sebagian janin diangkat sehingga area yang perlu dioperasi terbuka. Setelah melakukan operasi korektif, janin dikembalikan dan rahim tertutup.
Dalam beberapa kasus, operasi pada janin dijadwalkan bertepatan dengan kelahiran. Pembedahan dilakukan pada bayi setelah operasi sesar, tapi sebelum tali pusat dipotong, agar janin ditopang oleh plasenta ibu dan tidak harus bernafas sendiri.
Metode ini dikenal sebagai EXIT (ex utero intrapartum treatment) biasanya digunakan saat janin menderita cacat bawaan yang menghalangi jalan nafas, seperti teratoma serviks. EXIT memberi waktu kepada ahli bedah untuk melakukan beberapa prosedur mengamankan jalan napas bayi, sehingga pada saat pusat terpotong dan bayi dipastikan harus bernafas, pastikan bayi memiliki jalan napas yang tidak terblokir.
2. Minimally Invasive Fetoscopic Surgery
Sayatan pada rahim kecil, untuk selanjutnya dipandu oleh kamera (fetoskopi) dan USG guna melakukan pembedahan.
PREGNANCY / BIRTH
Salah satu janin kembar marissa nasution meninggal dunia, jantung putrinya berhenti setelah melalui operasi fetal. Salah satu janin kembar marissa nasution meninggal dunia. instagram.com/marissaln. Onic Metheany. Onic Metheany. 16 Februari 2018
Hati orang tua mana yang tak patah ketika mengetahui anak yang tengah dinantikan tiba-tiba jantungnya berhenti. Hal ini tengah dialami oleh artis dan pembawa acara, Marissa Nasution. Istri dari Warren Conrad ini harus menghadapi kenyataan bahwa salah satu janin putrinya meninggal dunia.
Berikut informasi mengenai kehamilan anak kembar Marissa Nasution.
1. Diketahui jantungnya berhenti sejak awal februari
Instagram.com/marissaln. Melalui akun Instagramnya @marissaln, Marissa Nasution mengungkapkan curahan hatinya mengenai kehilangan salah satu janinnya. “On the 7th February 2018 our daughter Moana’s heart stopped beating after undergoing fetal surgery. As parents we are both heartbroken and devastated grieving for our daughter but at the same time her sister is fighting every day to survive and become stronger. Mama and baby are recovering now in Singapore. For now we hope that you can put our little fighter and our little Moana in your prayers. Thank you, mama marissa and papa benedikt.”
Seperti yang diungkapkan melalui caption fotonya, saudara kembar dari anaknya masih bertahan dalam kandungan Marissa Nasution. Marissa melakukan operasi fetal di Singapura. Pada caption-nya, ia mengatakan bahwa dirinya beserta bayinya sudah dalam masa pemulihan.
2. Suami yang terus menguatkannya
Instagram.com/marissaln. Meski sedih harus kehilangan salah satu bayi kembarnya, Marissa begitu bersyukur karena memiliki suami yang begitu mencintainya dan menguatkan langkahnya. Tepat di hari Valentine, Marissa memposting foto yang mengungkapkan bagaimana sang suami begitu indah dimatanya. Marissa begitu berterima kasih kepada sang suami yang terus memegang tangannya pada setiap langkahnya.
“The last days have not been easy on us but in our grief together I have truly seen you and what a wonderful father you have already become. You love our little girls so much and it broke my heart seeing you in pain but I am so endlessly grateful for your selfless love, for me and our baby girls. Thank you for holding my hand every step of the way. Thank you for being my husband. Happy Love Day, to the moon and back.”
2) Apa itu operasi fetal?
Instagram.com/marissaln. EDITORS' PICKS. Penyebab Infertilitas pada perempuan dan upaya pengobatannya. biaya persalinan normal di rumah sakit besar area jakarta selatan. sebelum terlambat, ketahui 5 bahaya memasang kawat gigi saat hamil. pada caption instagramnya, marissa nasution menyebutkan operasi fetal. sebenarnya apa itu operasi fetal ya, ma..
Dilansir dari medicinenet.com, fetal surgery atau operasi janin adalah perawatan bedah janin sebelum kelahiran. Operasi ini juga disebut operasi prenatal atau antenatal. Misalnya, jika janin memiliki bentuk hernia diafragma bawaan yang parah, di mana hati berada di dada dan perkembangan paru-paru sangat dibatasi, operasi janin dilakukan untuk mengurangi tingkat keparahan masalah tersebut dan memungkinkan bayi untuk hidup sampai kelahiran.
3) Teknik dari operasi fetal
Dilansir dari childrenshospital.org, terdapat dua kategori teknik operasi fetal, yaitu:
1. Open fetal surgery
Teknik histerotomi (bedah caesar) dilakukan dengan cara sebagian janin diangkat sehingga area yang perlu dioperasi terbuka. Setelah melakukan operasi korektif, janin dikembalikan dan rahim tertutup. Dalam beberapa kasus, operasi pada janin dijadwalkan bertepatan dengan kelahiran. Pembedahan dilakukan pada bayi setelah operasi sesar, tapi sebelum tali pusat dipotong, agar janin ditopang oleh plasenta ibu dan tidak harus bernafas sendiri. Metode ini dikenal sebagai EXIT (ex utero intrapartum treatment) biasanya digunakan saat janin menderita cacat bawaan yang menghalangi jalan nafas, seperti teratoma serviks. EXIT memberi waktu kepada ahli bedah untuk melakukan beberapa prosedur mengamankan jalan napas bayi, sehingga pada saat pusat terpotong dan bayi dipastikan harus bernafas, pastikan bayi memiliki jalan napas yang tidak terblokir.
2. Fetoscopic surgery
Jenis operasi ini menggunakan teknik invasif minimal, lebih sering digunakan daripada operasi terbuka. Ahli bedah menggunakan fiber-optic telescopes dan alat yang dirancang khusus untuk masuk ke dalam rahim melalui lubang bedah kecil demi memperbaiki malformasi bawaan tanpa sayatan besar atau mengeluarkan janin dari rahim. Alternatif ini kurang traumatis dan mengurangi kemungkinan persalinan prematur.
4) Percutaneous fetal therapy
Tindakan ini menggunakan kateterisasi dengan panduan USG untuk mengoperasi janin. Saat ini, tindakan operasi pada janin lebih banyak digunakan untuk memperbaiki kelainan anatomi seperti masalah pada katup jantung, kelainan paru, menghilangkan sumbatan pada saluran kemih, atau mengoreksi kelainan saraf.
Di luar negeri, misalnya Amerika Serikat, tindakan koreksi pada kelainan-kelainan tersebut dapat bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin, serta meningkatkan peluang melahirkan bayi yang sehat dan relatif normal. Pada kasus kehamilan kembar seperti Marissa, fetal surgery biasanya dilakukan untuk mengatasi twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS), dimana aliran darah dan nutrisi pada janin yang satu lebih banyak dari janin yang lain. Operasi yang dilakukan sesungguhnya untuk mengoreksi kelainan pembuluh darah yang menyebabkan salah satu janin memiliki berat lebih besar daripada saudara kembarnya. Pada kasus TTTS, tidak ada batasan khusus mengenai waktu yang tepat untuk melakukan fetal surgery. Namun pada umumnya, tindakan ini dilakukan pada trimester dua kehamilan.
5) Risiko Fetal Surgery yang perlu Anda tahu
Sama seperti operasi pada umumnya, fetal surgery pun memiliki banyak risiko, baik pada janin maupun ibu. Tindakan yang bermanfaat untuk janin dapat membahayakan ibu. Sebaliknya, tindakan yang bermanfaat bagi ibu dapat berdampak negative terhadap proses kehamilan dan janin.
Risiko pada ibu dapat berupa ketuban pecah dini, melahirkan secara prematur, infeksi pada luka operasi, infeksi selaput ketuban, perdarahan, lepasnya plasenta, mengalami komplikasi sehingga rahim akhirnya harus diangkat, kerusakan organ sekitar rahim hingga kematian.
Fetal surgery tidak selalu dapat memperbaiki kualitas hidup janin. Malah, risikonya sangat besar bagi sang ibu, kendati sampai saat ini belum ada laporan adanya kematian ibu akibat tindakan ini. Oleh karena itu, bila pada akhirnya fetal surgery menjadi pilihan, risiko dan manfaatnya benar-benar harus dipertimbangkan dan didiskusikan bersama-sama oleh tim medis dan ibu hamil beserta pasangan.
6) Menangani kelainan janin dalam kandungan
Peningkatan kemampuan di bidang pemeriksaan prenatal dan pencitraan pada janin memungkinkan semakin banyak kondisi kesehatan yang dapat didiagnosis pada saat janin masih berada di dalam kandungan. Kemampuan tersebut telah membantu para pakar kesehatan untuk tidak hanya menentukan diagnosis, namun juga melakukan penanganan dengan lebih cepat pada saat janin masih berada di dalam kandungan. Tentu saja hal ini dilakukan bila dinilai dibutuhkan.
Lewat tindakan pembedahan yang mutakhir dan berteknologi tinggi, beberapa kelainan bawaan yang mengancam jiwa dan bisa menyebabkan kecatatan dapat ditindaklanjuti. Tindakan tersebut bisa dilakukan tanpa harus menunggu kelahiran bayi terlebih dahulu. Hal ini tentunya memberikan harapan baru bagi banyak keluarga. Oleh sebab itu, tim yang menangani pasien pun harus mencakup pakar dari berbagai disiplin ilmu. Seiring dengan terus berkembangnya bidang fetal medicine atau ilmu kedokteran yang mendalami kesehatan janin, semakin banyak calon bayi yang dapat memperoleh penanganan sebelum k elahiran.
7) Kondisi yang memerlukan fetal surgery
Salah satu kelainan bawaan yang telah berhasil ditangani dengan fetal surgery adalah spina bifida. Ini adalah kondisi di mana tulang belakang tidak menutup dengan sempurna pada saat perkembangan janin.
Kondisi ini umumnya dapat terdeteksi pada awal kehamilan dan dikaitkan dengan kurangnya asupan asam folat pada wanita yang mengandung. Untuk menangani kondisi ini, dapat dilakukan operasi pada saat kelahiran. Akan tetapi, beberapa kasus dikaitkan dengan adanya masalah kehamilan seperti kesulitan berjalan dan berbagai masalah kesehatan lain. Oleh sebab itu, para pakar di bidang bedah berspekulasi bahwa bila operasi dilakukan lebih dini, dampak klinis yang terjadi pada bayi di masa pertumbuhan dapat diminimalkan.
8) Kapan waktu ideal dilakukan fetal surgery?
Dari berbagai penelitian yang dilakukan, dikemukakan bahwa waktu yang paling ideal untuk dilakukan fetal surgery pada spina bifida adalah pada usia kehamilan 24–26 minggu.Hal ini dikarenakan bahwa pada usia tersebut, kemungkinan untuk menghindari cedera saraf lebih tinggi. Kemungkinan untuk bayi dapat tertolong bila terdapat komplikasi dan harus dilahirkan segera juga tinggi. Namun di beberapa negara maju, fetal surgery juga sudah dilakukan untuk mengatasi berbagai kasus lain. Misalnya hernia diafragmatika kongenital, obstruksi saluran kemih bawah, transfusi intrauterin, beberapa jenis tumor, dan sebagainya. Fetal surgery merupakan salah satu bagian dari ilmu kedokteran yang terus berkembang dengan pesat. Diharapkan bahwa seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak janin yang dapat tertolong dengan berbagai teknik fetal surgery.
Sebagian besar gangguan yang didiagnosis sebelum kelahiran paling baik ditangani dengan pengobatan setelah lahir. Namun, beberapa penyakit dengan konsekuensi perkembangan yang dapat diprediksi dapat mengambil manfaat dari perawatan janin. Intervensi bedah pada janin manusia telah dilakukan selama lebih dari dua dekade di Amerika Serikat, terutama di dua pusat. Baru-baru ini, operasi janin telah menjadi upaya internasional, dengan hampir selusin pusat di seluruh dunia. Juga hingga baru-baru ini, hanya janin dengan cacat yang mengancam jiwa yang dianggap sebagai calon untuk perbaikan prenatal. Sekarang prosedur bedah janin sedang dilakukan untuk kondisi yang tidak mematikan. Meskipun ada perluasan operasi janin, beberapa pertimbangan etis masih ada.
9) Pertimbangan etis
Konflik mendasar dalam operasi janin adalah menyeimbangkan risiko bagi ibu dan janin terhadap manfaat potensial hanya bagi janin.1 Karena ibu adalah pengamat yang tidak bersalah dalam upaya keterlibatannya hanya melibatkan risiko. Intervensi besar untuk menyelamatkan nyawa janin tampaknya diperlukan jika risiko ibu dapat diminimalisir dan hasil janin yang baik terjamin.2,3 Jika seseorang dapat meminimalkan risiko ibu dengan menghindari histerotomi dan risiko ruptur uterus seumur hidup yang menyertainya maka peningkatan yang lebih kecil dalam hasil janin mungkin ditoleransi. Komite pengawasan janin telah dibentuk di sebagian besar pusat yang melakukan operasi janin untuk bertindak sebagai penasehat multidisiplin dan komite penjaminan kualitas. Komite-komite ini meninjau setiap prosedur bedah janin tunggal yang dilakukan di institusi mereka. Bidang yang baru lahir ini sebagian besar diatur sendiri melalui komitmen dari mereka yang terlibat dalam Kedokteran Janin Internasional dan Masyarakat Bedah.
Prinsip-prinsip yang dikembangkan pada 1980-an yang mendasari aplikasi klinis bedah janin sebagian besar tetap tidak berubah: dokumentasi sejarah alami penyakit yang tidak diobati dalam rahim sebelum aplikasi klinis, dasar pemikiran patofisiologis yang baik untuk perawatan sebelum kelahiran, demonstrasi keselamatan dan kemanjuran prosedur janin dalam model hewan yang tepat, dan pengembangan kriteria seleksi inklusi dan eksklusi untuk pengobatan. Pekerjaan dasar yang keras telah dilakukan untuk beberapa anomali yang dapat menerima intervensi bedah janin.
10) Hernia diafragma bawaan
Hernia diafragma kongenital terjadi akibat defek perkembangan diafragma janin, di mana visera perut hernia menekan paru-paru janin yang tumbuh dan mencegah pertumbuhan normal. Untuk meningkatkan pertumbuhan paru-paru dan membalikkan efek hipoplasia paru yang berpotensi mematikan, strategi untuk pengobatan dalam rahim telah dikembangkan selama 20 tahun terakhir. Tren dalam perawatan untuk hernia diafragma kongenital mencerminkan tren di semua operasi janin, yaitu tren dari histerotomi terbuka ke perbaikan “fetoscopic” invasif yang minimal, perpindahan dari rekapitulasi perbaikan pascanatal ke serangan langsung pada cacat patofisiologis janin. dan tren dari laporan seri kasus anekdotal hingga uji coba acak untuk menguji modalitas baru.
Satu dekade telah berlalu sejak operasi janin terbuka pertama yang sukses untuk hernia diafragma kongenital yang parah dilakukan di University of California, San Francisco. Prosedur ini memerlukan perbaikan anatomi lengkap dari cacat diafragma setelah histerotomi ibu dan pengangkatan sebagian janin. Sementara perbaikan lengkap sebelum kelahiran layak dilakukan, itu tidak meningkatkan hasil dibandingkan kontrol postnatal yang diperbaiki dalam percobaan acak prospektif. Pendekatan ini sejak itu telah ditinggalkan.
Strategi alternatif kemudian dikembangkan untuk menutup trakea sementara waktu, memperbesar paru-paru hipoplastik. Pendekatan "fetoskopi" ini menggunakan lingkup kecil dan peralatan video, untuk penempatan balon yang bisa dilepas dengan bronkoskopi janin. Keuntungan utama yang jelas menggunakan operasi teknologi fetoscopic video (FETENDO) adalah kurangnya histerotomi ibu dan morbiditas terkait. Dalam sebuah studi percontohan, kelangsungan hidup untuk janin yang terkena dampak parah adalah 75% dibandingkan dengan 40-50% untuk kontrol historis yang dirawat setelah lahir selama periode yang sama di institusi yang sama. 4 Keamanan dan kemanjuran oklusi trakea sementara fetoscopic untuk mengobati parah hernia diafragma bawaan sedang diuji dalam uji coba yang disponsori oleh National Institutes of Health yang saat ini sedang berlangsung. Hanya janin yang terkena herniasi paling berat di dada, diagnosis sebelum 24 minggu, dan rasio paru-paru kurang dari 1,4 yang memenuhi syarat untuk pengobatan. Janin yang kurang terkena dampak paling baik ditangani setelah lahir.
Referensi
1. Serpihan AW. Intervensi prenatal: Pertimbangan etis untuk anomali yang mengancam jiwa dan tidak mengancam jiwa. Semin Pediatr Surg. 2001; 10: 212–221. [PubMed]
2. Lyerly AD, Cefalo RC, Socol M, Fogarty L, Sugarman J. Sikap spesialis ibu-janin tentang operasi ibu-janin. Am J Obstet Gynecol. 2001; 185: 1052-1058. [PubMed]
Kondisi yang Mungkin Membutuhkan Operasi Janin
Masalah yang menyebabkan hidrops (gagal jantung janin) dengan menekan jantung:
Lesi paru masif CCAM (malformasi kistik adenomatoid kongenital) / CPAM (malformasi jalan napas paru kongenital) dan BPS (sekuestrasi bronkopulmonalis)
Tumor jantung (teratoma)
Masalah yang menyebabkan hidrops dengan mencuri aliran darah:
Teratoma sakrokoksigeal
Kembar acardiac
Sindrom transfusi kembar-kembar
Sindrom perfusi arteri kembar terbalik
Masalah dengan jalan napas atau paru-paru saat lahir:
Sindrom obstruksi jalan nafas tinggi bawaan
Teratoma serviks
Hygroma kistik masif
Masalah dengan paru-paru kecil (hipoplasia paru)
Efusi pleura
Lesi paru masif
Oligohidramnion berat
Masalah yang dapat menyebabkan kerusakan organ atau ekstremitas yang ireversibel:
Obstruksi Outlet Kandung Kemih (anhydramnios dan hipoplasia paru)
Sindrom Band Amniotik
Myelomeningocele (Spina Bifida)
Kardinal Glennon St. Louis Dewan Perawatan Ilmiah dan Etika Institute Lembaga Tinjauan Janin — terdiri dari ahli bedah anak, neonatologis, spesialis kedokteran janin ibu, ahli etika, dan perawat persalinan dan persalinan — tersedia jika diperlukan untuk meninjau kasus sebelum operasi. Dewan bertemu untuk membahas kasus ini, menimbang manfaat dan risikonya, dan memastikan bahwa keputusan yang diambil secara medis dan etis sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar