Senin, 09 November 2020

Perilaku konsumen dan strategi pemasaran

MAKALAH PERILAKU KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN DOSEN PEMBIMBING : DISUSUN OLEH : Anggraeni Kartika Ismayanti (18042057) Ayuk Sulistyawati (18042089) Siti Mabruroh (18042088) M. Tsalis Nasihun Amin (18042065) FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN TAHUN PELAJARAN 2019/2020 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dan tak lupa pula shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw, yang telah membimbing umatnya hingga sampai pada zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini. Makalah kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perilaku organisasi, yang membahas tentang “Ejaan dalam bahasa indonesia”. kami menyadari bahwa masih terdapat beberapa kelemahan atau kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, segala tegur sapa, kritik, koreksi dan saran yang diberikan akan kami sambut dengan kelapangan hati guna perbaikan pada masa yang akan datang. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan motivasi bagi siapa saja yang membaca dan memanfaatkan. KATA PENGANTAR BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 4 Latar belakang ....................................................................................................... 4 Rumusan masalah .................................................................................................. 4 Tujuan masalah ...................................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 5 Pengertian perilaku konsumen ............................................................................... 5 Macam-macam Konsumen ..................................................................................... 5 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ......................................... 5 Teori perilaku konsumen ........................................................................................ 5 Pendekatan perilaku konsumen .............................................................................. 5 Pengertian strategi pemasaran ................................................................................ 6 Langkah-langkah strategi pemasaran ..................................................................... 6 Unsur-unsur strategi pemasaran ............................................................................. 7 Prinsip-prinsip pemasaran ...................................................................................... 7 Tujuan strategi pemasaran ...................................................................................... 7 Jenis-jenis strategi pemasaran ................................................................................ 7 Fungsi strategi pemasaran ...................................................................................... 8 BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 9 Kesimpulan ............................................................................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang karena berbagai alasan berhasrat mempengaruhi atau mengubah perilaku itu, termasuk mereka yang kepentingan utamanya adalah pemasaran, pendidikan, dan perlindungan konsumen, serta kebijakan umum. Masing-masing pihak memberikan sesuatu yang bernilai kepada pihak lain dengan tujuan memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Sedangkan strategi pemasaran merupakan suatu hal yang sangat penting dan berpengaruh terhadap suatu hal yang sangat penting dan berpengaruh terhadap suatu bisnis atau usaha. Perkembangan dunia usaha pada saat ini menunjukkan adanya gejala persaingan yang semakin meningkat kearah penguasaan pasar secara luas. Perusahaan besar maupun kecil, saling bersaing dan berpacu untuk merebut tempat pemasaran dengan berbagai macam cara dan usaha supaya perusahaan dapat menjual produk sebanyak banyaknya pada konsumen yang membutuhkan. Rumusan Masalah Apa itu perilaku konsumen Apa saja teori perilaku konsumen Apa itu strategi pemasaran Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran Tujuan Masalah Untuk mengetahui pengertian perilaku konsumen Untuk mengetahui pengertian strategi pemasaran Untuk mengetahui faktor strategi pemasaran dan teori perilaku konsumen BAB II PEMBAHASAN Pengertian perilaku konsumen Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Macam-macam Konsumen : 1. Personal Konsumen Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk pemggunannya sendiri. 2. Organizational Konsumen Konsumen ini membeli atau menggunakan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen Menurut philip kotler dan gary armstrong (1996) keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psokologi dari pembeli. Faktor budaya Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen. Perusahaan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh beberapa budaya, sub budaya dan kelas sosial pembeli. Faktor sosial Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta peranan dan status sosial konsumen. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Faktor pribadi Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Faktor psikologis Pemilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologis yaitu motivasi, persepsi, pengetahuanserta kepercayaan. Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut: Teori ekonomi mikro, teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Teori psikologis, teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Teori antropologis, teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya. Pendekatan perilaku konsumen Pendekatan nilai guna kardinal Pendekatan nilai guna kardinal atau sering disebut dengan teori nilai subyektif menganggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif/ dapat diukur, dimana keseimbangan konsumen dalam memaksimalkan kepuasan atas konsumsi berbagai macam barang, dilihat dari seberapa besar uang yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya. Pendekatan nilai guna ordinal Pendekatan nilai guna ordinal atau sering juga disebut analisis kurva indeference menganggap bahwa manfaat yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak kuantitatif/ tidak dapat diukur. STRATEGI PEMASARAN Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi. Pemasaran adalah sekelompok aktivitas yang saling berkaitan yang dirancang untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan mengembangkan distribusi, promosi, dan penetapan harga serta pelayanan untuk memuaskan kebutuhan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu. Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Langkah-langkah strategi pemasaran yang dapat diterapkan Kenalilah pelanggan Identifikasi target market anda akan membantu dalam menyusun strategi marketing yang efektif. Jadi dengan mengetahui siapa target market anda, maka akan terhindar dari terbuangnya waktu dan biaya yang sia-sia. Lakukanlah promosi Lakukan upaya promosi atau memperkenalkan produk bisnis kepada konsumen. Usahakan agar promosi yang dilakukan tersebut konsisten, terus menerus dan dengan cara-cara kreatif sehingga para pelanggan tidak merasa bosan. Pilih lokasi yang strategis Faktor penting dalam strategi pemasaran lainnya adalah masalah pemilihan tempat usahakan untuk memilih lokasi yang tepat, strategis, agar kesempatan bisnis anda untuk dapat diakses oleh pelanggan lebih terbuka. Gunakan internet marketing Internet marketing bisa jadi salah satu strategi marketing yang sangat efektif dan dapat mengetahui selera pelanggan dan kebutuhan pelanggan anda dengan menempatkan bisnis anda disitus jaringan sosial’ Jalin hubungan dengan pelanggan Memelihara pelanggan lama lebih mudah dibandingkan mendapatkan pelanggan baru. Unsur-unsur strategi pemasaran Unsur strategi pemasaran Segmentasi pasar, yaitu tindakan menidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing konsumen dibedakan menurut karakteristik kebutuhan produk dan bauran pemasaran sendiri. Targeting, yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki. Positioning, yaitu menetapkan posisi pasar, tujuannya adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan produk yang ada dipasar kepada konsumen. Unsur taktik persaingan Differensiasi, yaitu pembeda antara produk sendiri dengan produk lain. Bauran pemasaran (marketing mix), yaitu meliputi produk,harga,promosi,dan tempat. Unsur nilai pemasaran Indentifikasi untuk membedakan satu produk dengan produk lain. Garansi atas kualitas dan kinerja dari produk yang akan dibeli. Prinsip-prinsip pemasaran Organisasi yang melakukan tugas atau kegiatan pemasaran. Barang-barang dan jasa yang dipasarkan. Pasar yang akan dituju. Perantara yang membantu dalam pertukaran barang dan jasa. Faktor lingkungan lainnya. Tujuan strategi pemasaran Meningkatkan kualitas koordinasi kepada tim pemasaran. Mengukur hasi pemasaran menurut standar prestasi yang belaku. Memberikan dasar yang masuk akal didalam setiap mengambil keputusan. Meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi apabila terjadi perubahan dalam pemasaran. Jenis-jenis strategi pemasaran Assauri (2008:163) mengemukakan ada tiga jenis strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan yakni: Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (undifferentiated marketing). Strategi jenis ini menganggap pasar adalah keseluruhan, sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan secara umum. Produk yang dihasilkan dan dipasarkan seringkali hanya satu produk saja dan berusaha menarik konsumen dengan satu rencana pemasaran saja. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (differentiated marketing). Strategi pemasaran ini melayani keperluan sebagian kelompok tertentu dengan satu jenis produk tertentu. Sehingga produsen atau perusahaan menghasilkan produk yang berbeda sesuai dengan segmen pasar. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (concentrated marketing) Strategi pemasara ini mengkhususkan pemasaran produk kepada sebagian segmen pasar dengan pertimbangan keterbatasan sumber daya yang ada di perusahaan. Fungsi strategi pemasaran Meningkatkan motivasi pengembangan bisnis Melihat peluang dengan cara berbeda adalah salah satu fungsi strategi pemasaran yang memengaruhi kelangsungan bisnis dimasa mendatang. Membuat koordinasi tim lebih efektif Dengan adanya strategi pemasaran, koordinasi tim menjadi lebih baik dan terarah untuk mencapai tujuan yang sama. Merumuskan tujuan perusahaan Tanpa tujuan yang jelas, perusahaan tidak akan berkembang. Mengawasi kegiatan pemasaran Untuk meningkatkan kualitas kegiatan pemasaran perusahaan yang jelas sehingga potensi dari setiap anggota bisa terdeteksi dan digunakan untuk mendukung perusahaan mencapai tujuan. BAB III PENUTUP Kesimpilan Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta mengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Sedangkan strategi pemasaran adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Engel, James F, Black Well Roger D, Miniard Paul W..1994. Perilaku konsumen, Jakarta, Binarupa Aksara. Kotler, P. 1995. Manajemen Pemasaran; Analisa, Perencanaan, Implementasi dan pengendalian. Jilid I, Edisi Kedelapan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Pengenalan terhadap perilaku konsumen dan strategi pemasaran

MAKALAH PENGENALAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perilaku Konsumen DOSEN PEMBIMBING Anjar Sulistyowati SE,MM DISUSUN OLEH: KELOMPOK I Taufiqur Rahman (18042084) Adhitian Mahasti Syamsal (18042081) Ita Hidayatus Sholihah (18042069) Juni Tiara Wulansari (18042063) Hilmidatul M (18042085) PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM DARUL ‘ULUM LAMONGAN 2020 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Perilaku Konsumen tentang Pengenalan terhadap perilaku konsumen dan strategi pemasaran. Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Lamongan, 18 Oktober 2020 Kelompok 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Tujuan Masalah 2 BAB II PEMBAHASAN 3 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen 3 2.2 Strategi Pemasaran Dan Proses Perilaku Konsumen 4 2.3 Analisis Pasar dan persaingan 6 2.4 Segmentasi Pasar 7 BAB III PENUTUP 9 3.1 Kesimpulan 9 3.2 Saran 10 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Suatu organisasi harus mampu memahami perilaku konsumen untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Perilaku konsumen adalah kegiatan seseorang dalam membeli dan menggunakan produk barang atau jasa. Pemasaran yang memahami perilaku konsumen dapat menciptakan strategi pemasaran yang efektif. Untuk dapat memahami perilaku konsumen, pemasara harus mengetahui bagaimana konsumen melakukan keputusan pembelian. Pangkal tolak pemahaman perilaku konsumen adalah memahami perilaku pembelian yang merupakan reaksi atas rangsangan (stimulus) dari perusahaan. Sedangkan tugas pemasaran adalah memahami ciri-ciri pembeli dan proses keputusan pembeli. Keputusan pembelian oleh konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, kepribadian, sosial, dan psikologis. Sebagian besar faktor itu tidak bisa dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus diperhitungkan sebagai karakteristik yang mempengaruhi perilaku pembelian. Suatu tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli atau calon pembeli agar bersedia membeli produk perusahaan. Karena itu sangat penting bagi manajer pemasaran untuk mengetahui prilaku pembelian dan pola pembelian mereka, sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, melakukan promosi dan mendistribusikan produknya secara lebih efektif. Rumusan Masalah Apa pengertian dari Perilaku Konsumen ? Bagimana Strategi Pemasaran Dan Proses Keputusan Konsumen ? Bagaimana cara menganalisis pasar dan persaingannya? Bagaimana segmentasi pasar? Tujuan Masalah Mengetahui pengertian dari perilaku konsumen Mengetahui strategi pemasaran dan proses keputusan konsumen Mengetahui cara menganalisis pasar dan persaingannya Mengetahui segmentasi pasar BAB II PEMBAHASAN Pengertian Perilaku Konsumen Bagi pemasar memahami cara konsumen mengambil keputusan adalah sangat penting, karena dengan memahami keputusan dan perilaku konsumen tersebut maka para pemasar maupun produsen dapat merumuskan kebijakan dan strateginya yang lebih baik di dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya, dan pengaruh dari proses ini bagi konsumen dan masyarakat. Aplikasi dari Perilaku Konsumen Semua strategi pemasaran dan taktiknya, dirancang berdasarkan kepercayaan secara eksplisit maupun implisit tentang perilaku konsumen. Keputusan yang diambil berdasarkan asumsi yang jelas, teori yang ada, dan riset lebih terbukti sukses dibanding dengan keputusan yang diambil hanya berdasrkan dugaan atau intuisi semata. Jadi pengetahuan tentang perilaku konsumen lebih memberikan keuntungan. Hal itu dapat mengurangi keganjilan dalam keputusan dan kegagalan pasar. Ragulatory policy (peraturan kebijakan) Kebijakan disusun untuk membangun, menerjemahkan, dan menerapkan peraturan yang dibuat sebagai perlindungan dan bantuan bagi konsumen Social Markrting (Pemasaran Untuk Kelayak) Social marketing digunakan untuk merubah atau menciptakan perlikau yang berefek positif pada target secara individual maupun masyarakat luas. Social marketing biasanya digunakan untuk mengkampanyekan usaha mengurangi rokok, imunisasi pada anak-anak, mengkampanyekan bahaya AIDS, bahaya narkoba serta hal lain yang sangat penting dan berhubungan dengan masyarakat luas. Informed Individuals (Informasi Untuk Individu) Masyarakat yang tinggal di negara berkembang, pada umumnya adalah masyarakat yang konsumtif. Kebanyakan penduduk pada masyarakat ini menggunakan lebih banyak waktu untuk kegiatan konsumsi dibandingkan kegiatan lainnya, termasuk tidur dan bekerja. Sehingga pengetahuan tentang perilaku konsumen dapat meningkatkan pemahaman kita terhadap lingkunagan dan diri kita sendiri. Pemahaman ini berguna bagi penduduk, membentuk perilaku pembelian yang efektif dan pertimbangan bisnis. Marketing Strategty (Strategi Pemasaran) pengertian strategi pemasaran adalah upaya memasarkan suatu produk, baik itu barang atau jasa, dengan menggunakan pola rencana dan taktik tertentu sehingga jumlah penjualan menjadi lebih tinggi Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Untuk dapat bertahan dalam kompetisi, perusahaan harus mampu memberikan keuntungan yang lebih kepada konsumen dibanding kompetitornya. Keuntungan konsumen adalah selisih antara manfaat yang dapat diambil dari produk dan semua biaya yang dilakukan untuk mendaptkan manfaat dari produk tersebut Esensi dari strategi pemasaran adalah menyediakan keuntungan bagi konsumen, mewajibkan organisasi untuk bekerja dengan baik untuk mengantisipasi dan mereaksi kebutuhan konsumen sebagi wujud dari kompetisi itu. Reaksi dari konsumen terhadap suatu produk menentukan sukses atau gagal dari sebuah produk. Strategi Pemasaran Dan Proses Keputusan Konsumen Memahami konsumen dan proses keputusan konsumen adalah sangat penting bagi pemasar agar dapat merumuskan strategi pemasaran dengan tepat, sebagaimana dikemukakan oleh Matin Khan (2006). Pengetahuan perilaku konsumen diterapkan dalam Manajemen Pemasaran. Sebuah pemahaman mengenai perilaku konsumen adalah penting untuk keberhasilan jangka panjang setiap program pemasaran. Hal ini adalah ujung tombak dalam konsep pemasaran yang menekankan pada keinginan dan kebutuhan konsumen, pemilihan target pasar, pemasaran terpadu dan keuntungan melalui kepuasan konsumen. Perilaku konsumen juga penting dalam organisasi non-profit dan organisasi sosial. Seperti organisasi dalam lembaga pemerintahan, organisasi keagamaan, organisasi universitas dan amal. Perilaku konsumen diterapkan untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah. Misalnya, kinerja pergerakan pemerintah dianggap kurang. Metode ini bisa ditingkatkan dengan mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen. Mendapatkan pengecekan dari mereka untuk suka atau ketidaksukaan mereka. Yang sama dapat diterapkan pada organisasi lain seperti universitas dan organisasi amal. Perilaku konsumen juga membantu dalam pemasaran berbagai barang adalah barang langka. Orang disadarkan bahwa gas, bahan bakar, air dan sumber daya alam barang langka. Konsumen didorong untuk mengurangi konsumsi komoditas tersebut. Manfaat konsumen dari penyelidikan perilaku mereka sendiri. Ketika konsumen belajar banyak variabel yang mempengaruhi perilakunya. Dia akan dididik dan memahami berdiri lebih baik bagaimana efek perilakunya sendiri. Apa yang dipelajari tentang prilaku konsumen juga menguntungkan konsumen dalam arti formal. Strategi pemasaran bertujuan untuk mempengaruhi proses keputusan yang akan dilakukan oleh konsumen. Keputusan konsumen ini tentu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individu sehingga mencapai kesejahteraannya dan perusahaan pun harus mampu memberikan kesejahteraan kepada perusahaan dan masyarakat. Merumuskan strategi pemasaran dimulai dengan menganalisis pasar. Analisis pasar mengharuskan sebuah perusahaan menganalisis kemampuan organisasinya, kelemahannya, dan kekuatannya dari para pesaing. Pengelompokan pasar atau segmen konsumen ini digambarkan sesuai perspektif dan demografi, referensi media, lokasi tempat tinggal, atau geografis dan sebagainya. Selanjutnya perusahaan akan memilih satu atau lebih segmen konsumen sebagai sasaran pasar berdasarkan kemampuan pasar dibandingkan dengan pesaing. Selanjutnya strategi pemasaran akan dirumuskan. Strategi pemasaran menyediakan pelanggan dengan memberikan nilai lebih dibandingkan pesaingnya namun tetap menghasilkan laba bagi perusahaan. Strategi pemasaran dirumuskan dengan menyusun bauran perusahaan, yaitu menentukan fitur produk, menetapkan harga, melakukan komunikasi dengan pelanggan, mendistribusikan barang dan jasa tersebut, dan memberikan pelayanan, sehingga konsumen mendapatkan nilai yang sangat tinggi. Analisis pasar mengharuskan memahami kemampuan diri sendiri dari sebuah perusahaan dan memahami kemampuan pesaing dimasa depan maupun masa sekarang serta harus memahami proses konsumsi dari pelanggan potensial, serta mampu memahami lingkungan ekonomi,lingkungan fisik dan lingkungan teknologi keseluruhan sebagai tempat dimana akan berinteraksi. Apa yang dibutuhkan konsumen atau pelanggan, maka perusahaan harus mampu memahami konsumen dengan rinci. 2.3 Analisis Pasar dan pesaingannya Analisis pasar Analisis perusahaan adalah memahami apa kekuatan dan kelemahan perusahaan dari sumberdaya manusia dan teknologi yang dimilikinya serta budaya dan sistem kerja yang telah dibangunnya. Perusahaan harus memahami sepenuhnya kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan harus mengevaluasi semua aspek dari perusahaan yang meliputi kondisi keuangan, keahlian utama yang dimilikinya,kemampuan berproduksi, kemampuan penelitian dan pengembangan, dan penguasaan teknologi, reputasi, dan keahlian pemasaran. Perusahaan harus mampu mengembangkan produk baru. Perusahaan harus mampu melakukan saluran pemasaran dengan baik, memiliki kemampuan berkomunikasi dan merancang iklan, kemampuan memberikan pelayanan, serta kemampuan riset pemasaran, serta pengetahuan mengenai pelanggan dan pasar. Pesaing Perusahaan harus mampu memahami kekuatan dan kelemahan pesaing. Ketidakmampuan memahami pesaing menyebabkan perusahaan tidak akan mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Oleh karena itu perusahaan harus mampu memiliki pengetahuan yang sama dengan para pesaingnya. Perusahaan harus mampu menganalisis pesaingnya dengan bahan berikut: Jika sebuah perusahaan sukses maka kita harus mengetahui perusahaan mana yang terkena dampaknya sehingga perusahaan tersebut kehilangan penjualannya. Perusahaan-perusahaan yang terkena dampak maka cari dari perusahan-perusahan tersebut yang mampu memiliki keuangan yang sangat baik, memiliki pasar yang sangat baik, dan yang mampu bereaksi Bagaimana mereka bereaksi? Apakah menurunkan harga? Meningkatkan iklan atau memperkenalkan produk baru? Apakah rencana strategi kita mampu bertahan dengan serangan para kompititor atau kita harus merumuskan perencanaan yang lain? Analisis berikutnya yang sangat penting adalah analisis situasi lingkungan. Lingkungan ekonomi, lingkungan fisik, peraturan pemerintah serta perkembangan teknologi akan mempengaruhi kebutuhan konsumen. Harapan konsumen juga akan mempengaruhi kemampuan perusahaan kita dan para pesaing. Lingkungan alam yang semakin buruk telah menyebabkan cepatnya permintaan konsumen terhadap produk-produk yang akan mempengaruhi lingkungan sehingga pemerintahpun bereaksi dengan kondisi tersebut dengan memberlakukan peraturan perundangan yang mengharuskan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan yang ramah. 2.4 Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah bagian dari pasar yang lebih besar, yang kebutuhannya sedikit berbeda dibanding pasar yang lebih besar. Karena segmen pasar mempunyai kebutuhan yang unik, perusahaan yang mengkhususkan produk untuk segmen ini semata, akan lebih dapat memenuhi keinginan konsumen dibanding perusahaan yang meproduksi barang untuk segmen yang luas. Agar dapat terus berjalan segmen pasar khusus harus luas agar tetap dapat memberikan keuntungan. Ada 4 langkah dalam melakukan segmentasi yaitu: Mengidentifikasi sekelompok kebutuhan yang dikaitkan dengan produk Mengelompokan pelanggan dengan kebutuhan yang sama, Mendiskripsikan masing-masing kelompok Memilih segmen yang menarik untuk dilayani. Langkah pertama kebutuhan pelanggan tidak hanya dibatasi kepada gambar produk. Kebutuhan tersebut meliputi tipe dan sumber informasi tentang produk, outlet dimana produk tersedia, harga produk, layanan untuk produk tersebut, citra produk atau perusahaan, bahkan dimana dan bagaimana produk tersebut dibuat.Perusahaan sering melakukan penelitian untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan tersebut. Penelitian dapat dilakukan menggunakan fokus group maupun wawancara mendalam. Penelitian juga dilakukan dengan menggunakan intuisi dan logika berpikir. Langkah kedua mengidentifikasi pelanggan dengan kebutuhan yang sama. Tahap selanjutnya dari proses segmentasi adalah mengelompokan pelanggan atau konsumen dengan kebutuhan yang sama atau mirip. Misalnya, kebutuhan akan makan semua orang membutuhkan makan agar semua bisa hidup namun dari kelompok ini kita bisa membedakan lagi makanan pokok apa yang biasanya dikonsumsi oleh pelanggan tersebut. Kita bisa mengelompokan orang yang membutuhkan pangan pokok beras, terigu maupun kentang. Mengidentifikasi kebutuhan dengan mengidentifikasi pelanggan dengan kebutuhan yang sama melibatkan penelitian konsumen yang meliputi wawancara fokus group, survey ataupun uji produk konsep. Penelitian ini juga dapat menganalisis pola konsumsi terkini. Langkah ketiga adalah mendiskripsikan setiap kelompok segmen. Apabila kita telah mengidentifikasi kebutuhan yang sama dari sebuah kelompok maka pelanggan tersebut harus didiskripsikan faktor demografinya, gaya hidupnya, dan penggunaan medianya. Agar perusahaan mampu merancang pemasaran yang efektif maka perusahaan harus memahami sepenuhnya pelanggan potensial mereka, hanya dengan memahami sepenuhnya pelanggan kita, maka kita dapat dengan tepat mengidentifikasi kebutuhan mereka. Langkah keempat adalah memilih segmen yang menarik untuk dilayani. Apabila perusahaan telah memahami setiap segmen konsumen maka kita harus memilih sasaran pasar yaitu segmen yang merupakansebagian segmen dari sebagian pasar yang sangat besar yag akan kita jadikan sasaran atau fokus kita. Didalam strategi pemasaran, keputusan ini harus didasarkan kepada kemampuan perusahaan untuk memberikan nilai pelanggan yang superior kepada kelompok segmen konsumen tersebut. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya, dan pengaruh dari proses ini bagi konsumen dan masyarakat. Aplikasi dari Perilaku Konsumen Ragulatory policy (peraturan kebijakan) Social Markrting (Pemasaran Untuk Kelayak) Informed Individuals (Informasi Untuk Individu) Marketing Strategty (Strategi Pemasaran) Memahami konsumen dan proses keputusan konsumen adalah sangat penting bagi pemasar agar dapat merumuskan strategi pemasaran dengan tepat, sebagaimana dikemukakan oleh Matin Khan (2006). Pengetahuan perilaku konsumen diterapkan dalam Manajemen Pemasaran. Perilaku konsumen juga penting dalam organisasi non-profit dan organisasi sosial. Perilaku konsumen diterapkan untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah. Perilaku konsumen juga membantu dalam pemasaran berbagai barang adalah barang langka. Manfaat konsumen dari penyelidikan perilaku mereka sendiri. Analisis perusahaan adalah memahami apa kekuatan dan kelemahan perusahaan dari sumberdaya manusia dan teknologi yang dimilikinya serta budaya dan sistem kerja yang telah dibangunnya. Perusahaan harus mampu menganalisis pesaingnya dengan bahan berikut: Jika sebuah perusahaan sukses maka kita harus mengetahui perusahaan mana yang terkena dampaknya sehingga perusahaan tersebut kehilangan penjualannya. Perusahaan-perusahaan yang terkena dampak maka cari dari perusahan-perusahan tersebut yang mampu memiliki keuangan yang sangat baik, memiliki pasar yang sangat baik, dan yang mampu bereaksi Bagaimana mereka bereaksi? Apakah menurunkan harga? Meningkatkan iklan atau memperkenalkan produk baru? Apakah rencana strategi kita mampu bertahan dengan serangan para kompititor atau kita harus merumuskan perencanaan yang lain? Segmentasi pasar adalah bagian dari pasar yang lebih besar, yang kebutuhannya sedikit berbeda dibanding pasar yang lebih besar. Karena segmen pasar mempunyai kebutuhan yang unik, perusahaan yang mengkhususkan produk untuk segmen ini semata, akan lebih dapat memenuhi keinginan konsumen dibanding perusahaan yang meproduksi barang untuk segmen yang luas. 3.2 Saran Makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari kapasitas materinya yang kurang ataupun dari segi bahasanya. Maka dari itu untuk perbaikan makalah-makalah yang selanjutnya, mohon kritik dan saran yang membangun sebagai bahan instropeksi kami dalam penyusunan sebuah makalah.

Kamis, 06 Agustus 2020

RUMAH TANGGA ITU IBARAT NGOPI... Berumah tangga itu ibarat ngopi. Takarannya gak melulu pas. Kadang manisnya lebih terasa, suatu waktu pahitnya pun dominan. Jangan kau hindari. Nikmati saja hingga suatu saat kau terbiasa. Ketika rumah tanggamu sudah jadi candu bagimu, maka percayalah bahwa gak ada regukan yg lebih nikmat di luar sana. Berumah tangga itu ibarat ngopi. Harga kopi di kafe tentu beda dengan harga kopi di warung, meski rasanya sama. Karena yg dibeli sebenarnya bukan semata-mata kopinya, melainkan suasananya. Karena itu mahalkanlah suasana rumah tanggamu. Buatlah berkualitas setiap waktu kebersamaanmu. Berumah tangga itu ibarat ngopi. Jika kau hanya mau manisnya saja, jangan ngopi, tapi minumlah sirup. Sirup adalah rasa manis yg dinikmati oleh mereka yg memutuskan pilihan hidup single. Gak ada pilihan lain selain manis. Memang manis, tapi tentu saja gak senikmat kopi. Demikian pula jika kau hanya menikmati sensasi pahitnya saja. Jangan ngopi, tapi minumlah jamu. Nah itulah jomblo. Berumah tangga itu ibarat ngopi. Para pengopi adalah orang-orang yg terlatih dalam menakar hidup. Istri pemasak airnya, suami baristanya. Dibutuhkan kerja sama yg cermat mulai dari proses hingga hasil. Orang-orang hanya boleh melihat asap yg mengepul dan aroma yg wangi, tanpa perlu tau gimana berantakannya dapurmu. Berumah tangga itu ibarat ngopi. Soal rasa yg utama. Nikmatnya ada di permukaan, ampasnya cukup kau sembunyikan, jika perlu endapkan hingga ke dasar terdalam gelasmu. Jangan kau umbar pada siapapun bahkan ke orang-orang terdekatmu. Jika rumah tanggamu ibarat kafe besar, tentu saja konyol membagi rahasia racikanmu. Berumah tangga itu ibarat ngopi. Kadangkala ada pihak ke tiga yg mencampuri, otomatis menambah gurih, tapi bisa pula sebaliknya. Taruhlah seperti krimer atau susu. Jika krimer atau susunya kebanyakan, maka berpotensi mengurangi kenikmatan. Krimer itu bisa berwujud saudara atau ipar-ipar, sementara susu itu anggap saja mertua. Campuran lain yg mematikan adalah sianida. Kalo yg ini sudah pasti mantan. Maka buang jauh-jauh. Pastikan gelasnya bersih sebelum menuang kopi yg baru. Berumah tangga itu ibarat ngopi. Kau tentu gak sudi jika ada yg mencoba mengaduk kopi di gelas istrimu. Tapi sebaiknya kembalikan juga pada dirimu, apa kau yakin gak pernah menikmati adukan kopi yg lain? Demikianlah cemburu. Akarnya adalah ketidaknyamanan. Jangan sepelekan selingkuh-selingkuh kecil, karena ia adalah awal pengkhianatan terhadap kasih sayang. Berumah tangga itu ibarat ngopi. Jangan berharap kesempurnaan pada segelas kopi yg murahan. Jangan menuntut berlebihan, jika kau sendiri main belakang. Kau tanamkan pada istrimu definisi setia, sementara kau sibuk menjempol foto profil wanita. Jika bersama, kau bermanja-manja, oh my wife.. Oh my wife.. Tapi jika ia gak ada, kau berasyik masyuk dengan bigo live. Lalu kesetiaan mana yg kau maksud? Berumah tangga itu ibarat ngopi. Kebanyakan ngopi di kafe, niscaya akan membuatmu merasa hambar pada kopi di rumah. Kebanyakan urusan di luar, biasanya akan membuatmu gak peka pada masalah internal. Jika istrimu bermuka masam, cari tau jangan hanya diam. Mungkin ia lelah, mungkin pula kau ada salah. Sekali-sekali, rengkuhlah ia dari belakang, belai rambutnya, dan bisikkan lembut di telinganya: "Sayang.. Postingan tas yg waktu itu kau jempol di olshop, sekarang sudah pre order loh. Mau aku transferin?" Kopi boleh pahit, rumah tanggamu jangan.. —

Rabu, 03 Juni 2020

Pidato bahasa jawa

Engkang kito agungaken poro alim ulama’.
Wabil khusus, dhumateng  panjenenganipun  KH. Miftahul Mufid Mag.
Ingkang kito  mulyaaken  bapak maskun S E. Spd.
Ingkang minulyo Hj. Kartika hidayati, M.M,MHP.
Ingkang minulyo Bpk KADES.
Lan sedanten dewan guru, tokoh masyarakat, ugi wali santri, sedoyo alumni. lan poro hadirin sedoyo, ingkang bahagia.
Pertama tama, monggo kito aturaken puja lan puji syukur dhumateng  allah swt, kelawan pengucap   الحمدلله رب العالمين       senaoso  nikmat lan rohmat allah meniko, kito saget kempal  ngeraosi  adicoro Haflah akhirusanah SMP, MA  diniyah Gowah Turi lamongan ,  wakdal  enjing  meniko.
Engkang ke kali, sholawat ugi salam mugi kaunjuk dhumateng  nabi muhammad saw, kanti pengucap      اللَّهُمَّ صَلِى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ  
  Selami suryo meniko tasek menyinari kota mekkah, ugi rembulan meniko menerangi kota madinah.
Hadirin engkang bahagia.
Al qur’an meniko wahyu engkang sampun dipun paringaken allah swt, dhumateng nabi muhammad saw, damel penerang lan pitedah, ugi pedoman lan rohmat engkang kekal abadi, sarono dados  mukjizat lan bukti keleresanipun kautuse rosulullah saw. Allah ngutus dumateng kito supadoso ngelanggengaken maos al qur’an, dawuhipun allah ingdalem al qur’an  surat al kahfi ayat 27 : ( kale doso pitu )
وَاتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ كِتَابِ رَبِّكَ ۖ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَلَنْ تَجِدَ مِنْ دُونِهِ مُلْتَحَدًا
Engkang  artosipun  : mocoho o siro muhammad ing opo kang wes den dawuhaken maring siro , hiyo iku kitab al qur’an , ora ono salah sawijine wong kang iso ngerubah ukoro ukorone, lan ora ono ngon berlindung sing siro temu, kejobo saking allah.
Sekedik sanget, tiang engkang ngelanggegaken maos al qur’an amergi males. Mengertosi  al qur’an niku kata kandunganipun, engkang saget damel  pitedah gesang wonten dunyo. Ugi sebagian tiang meniko ngeraos mboten ngadah wadal kangge maos al qur’an .  mangertosi bilih ngaos al qur’an  meniko katah sanget keutamaannipun. Salah setunggal inggih meniko maos setunggal huruf mawon niku, diganjar  setunggal amal kesaenan engkang dipun tikelaken dados sedoso kesaenan, ugi al qur’an niku sanget dados syafaat, pitulung dateng ahlinipun mbenjeng dinten qiyamat, lan tasek katah sanget keutamaanipun.
Hadirin engkang dirahmati allah..
Saklintunipun maos puniko , supados sanget luweh celak dumateng al qur’an inggih meniko dipun apalaken , kito sedoyo sampun semerap, beleh al qur’an meniko salah setunggalipun kitab suci, ingkang kareksan kanti sae dumugi lafadz ugi kandunganipun. Allah ngerekso al qur’an  puniko salah setunggalipun kanti mulyaaken penghafalipun, lan pinten’’ keutamaanipun tiang ingkang hafal al qur’an meniko :
1. Manahipun ampun nate kosong saking cahayanipun al qur’an.
2. Poro penghafal al qur’an meniko benjeng dipun paringi mahkota engkang dipun anggeaken ten piyambaipun, rasulullah dawuh : al qur’an meniko benjeng dinten qiyamat nyuwun ten gusti allah sipados maringi mahkota lan jubbah kemulyan maring penghafalipun, ugi ditambahipun bertambah kesaeanipun sakeng saben ayat ingkang dipun waos.
3. Dipun panggenaken paling inggil ten suwargo, mugi mugio allah ndadosaken kito kawulo ingkang remen dumateg  firmanipun, kelawan ngaos atawinipun saget ngafalaken , anging meniko saget ngamalaken niku ingkat dados langkung sae.
Mekaten engakang  saget kito aturaken  dumateng panjenenganipun sedoyo, ugi kito piyambak , selajengipun kito nyuwun agungipun pengapunten menawi katah kekirangan milai awal ngantos akhir.

Selasa, 19 Mei 2020

Wirid dan diba'

 MAKALAH
Wirid dan dhiba’


Dosen pembimbing :


NAMA KELOMPOK :
1. Fahmi yoga pratama (18042071)
2. Maghfirotul laili h. (18042087)


UNIVERSITAS DARRUL ‘ULUM LAMONGAN
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAGEMENT
TAHUN 2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengentahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima Kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.




Lamongan, 23  Maret 2020



Penyusun






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian wirid 2
Pengertian dhiba 3
Hukum wirid dan dhiba 4
Manfaat wirid dan dhiba 5
BAB III PENUTUP
Kesimpulan 6
Saran 6
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari agama sudah menjadi kebutuhan bagi manusia. Agama berperan penting dalam memberi arah menuju Tuhan sebagai keseimbangan dan kelangsungan hidup manusia. Agama juga bisa dikatakan sebagai way of life karena menjadi pedoman hidup manusia. Agama juga memiliki fungsi tersendiri bagi manusia baik sebagai fungsi sosial maupun individu. Fungsi tersebut mempunyai kekuatan yang besar dalam menggerakan komunitas sosial.
Namun, dalam realitasnya terkadang mengalami kesulitan untuk membedakan antara keduanya karena secara sadar maupun tidak terjadi pencampuradukan makna antara agama yang murni bersumber dari Tuhan dengan pemikiran agama yang bersumber dari manusia. Perkembangan selanjutnya, hasil dari pemikiran agama tidak jarang telah berubah menjadi agama itu sendiri, sehingga ia seakan-akan disakralkan dan berubah menjadi sebuah tradisi keagamaan bagi masyarakat.

B. Rumusan masalah
a. Apa pengertian dari wirid?
b. Apa pengertian dhiba?
c. Apa hukum wirid dan dhiba?
d. Apa manfaat wirid dan dhiba?
C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian wirid.
b. Mengetahui pengertian dhiba.
c. Mengetahui Hukum wirid dan dhiba.
d. Mengetahui Manfaat wirid dan dhiba.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN WIRID
Wirid secara bahasa “ingat” sedangkan  menurut istilah “mengingat Allah SWT”.
 Yang dimaksud wirid ialah perbuatan seorang hamba yang berbentuk ibadah,lahir dan batin. Hasil nya adalah dinamakan “WARID” Sedangkan Al Warid yaitu karunia Allah ke dalam batinnya si hamba menyerupai cahaya yang halus, pemahaman, keterangan, kesenangan  beribadah, taufik  dan  lain-lain  anugrah  dari  Allah. Semuanya sebagai karunia Allah yang wujudnya dalam ibadah si hamba. Adapun wirid yaitu amalan yang dikerjakan di dunia secara tetap dan tertib di dunia ini juga berupa ibadah secara tertib termasuk zikir yang dikerjakan terus menerus, tidak pernah ditinggalkan. Kenikmatan warid itu berkelanjutan hingga hari akhirat. Antara Wirid dan Al Warid memiliki kaitan yang kuat. Apabila Al Warid itu karunia Allah maka Wirid yaitu ibadah yang tetap dan tertib.
Orang yang melakukan wirid dalam ibadah, yaitu orang yang memelihara hubungannya dengan Allah secara tetap, tidak pernah tertutup dalam ketika dan waktu yang tetap pula. Dalam keadaan apa pun dan di manapun, ia senantiasa menjaga ibadah rutinnya itu dengan baik dan dikerjakan sebagus-bagusnya. misal ibadah yang diwiridkan mirip salat sunah yang dipilih untuk diwirid, zikir yang diwiridkan, puasa sunat yang diwiridkan, dan lain-lainnya. Hamba yang wirid selalu membasahi jiwa dan lidahnya dengan zikrullah. Karena dikerjakan secara rutin, maka ibadah tersebut sudah menjadi kebiasaan serta dikerjakan dengan bahagia hati dan dirasakan kenikmatannya. Kedua-duanya, Wirid dan Warid  menyerupai saudara kembar yang saling berlomba menjadi ibadah yang sangat dicintai untuk mendapat keridaan Allah swt. Yang satu (wirid) ibadah untuk menghiasi lahir yang satu ibadah (warid) untuk menghiasi batin. Wirid yaitu hak Allah yang diperintahkan semoga diamalkan oleh para hamba. Sedangkan Warid yaitu hak hamba yang disampaikan kepada Allah swt. Menghidupkan wirid dalam hidup hamba Allah diperlukan, semoga si hamba tetap kontak dengan Allah di waktu-waktu yang sudah ditentukan oleh si hamba sendiri. Sebab amal ibadah yang paling baik, ialah dikerjakan terus menerus, walaupun sedikit (kecil). Amal mirip ini sangat disukai oleh Allah .
Diriwayatkan sebenarnya Al Jundi yaitu spesialis makrifat yang membiasakan dirinya membaca Al-Qur'an dalam waktu yang sudah diputuskan, sehingga waktu ia.wafat bertepatan dengan ia menghatamkan Al-Qur'an, dan menghatamkan bacaannya di ketika itu. Disebutkan juga dalam beberapa riwayat oleh Abu Qasim Ad Daraj, bahwa Al Jundi yaitu spesialis makrifat yang bahagia diberibadah dan mewiridkan ibadah-ibadahnya itu, dan ia mendapat inayah lantaran wiridan atas ibadahnya itu. Abu Talib Al Makky berkata: "Orang yang senantiasa men-dawam-kan (membiasakan ibadah rutin), termasuk tabiat orang diberiman, dan jalan para abidin, alasannya cara ini akan memperkokoh iman, termasuk hal ini juga yang menjadi amalan Rasulullah saw. Di samping wirid yang dikerjakan secara tetap dan tertib, seorang hamba memerlukan warid, yang disebut imdad, artinya warid yang tidak terputus-putus dan senantiasa bersambung yang dipersiapkan. melaluiataubersamaini persiapan melalui wirid ini barulah warid itu masuk menjadi hiasan kalbu para jago makrifat. Tanpa wirid maka tidak ada warid.
Syekh Ahmad Ataillah membuktikan lagi:
“Masuknya Warid imdad berdasarkan persiapannya (wirid), dan terbitnya cahaya atas hati sesuai kemembersihkanan hati itu pula.”
Warid itu sanggup memasuki hati dan rasa seorang hamba, apabila hati si hamba sudah membersihkan dari imbas duniawi yang meresahkan dan mengendorkan iman. Hati akan menjadi membersihkan berdasarkan wirid yang di lakukan oleh si hamba dengan terus menerus, tertib, dan kontinyu. Memelihara terlaksananya wirid sangat diharapkan bagi terangnya hati insan dengan nurullah.

B. PENGERTIAN DHIBA’
Diba’ adalah tradisi membaca atau melantunkan sholawat kepada nabi Muhammad yang dilakukan oleh masyarakat NU. Pembacaan sholawat dilakukan bersama secara bergantian. Ada bagian dibaca biasa, namun pada bagian-bagian lain lebih banyak menggunakan lagu. Istilah diba’an mengacu pada kitab berisi syair pujian karya al-Imam al-Jaliil as-Sayyid as-Syaikh Abu Muhammad Abdurrahman ad-Diba’iy asy-Syaibani az-Zubaidi al-Hasaniy. Kitab tersebut secara populer dikenal dengan nama kitab Maulid Diba’. Pembacaan syair-syair pujian ini biasanya dilakukan pada bulan maulud (Rabiul Awal) sebagai rangkaian peringatan maulid Nabi. Di sejumlah desa di Jawa, pembacaan syair maulid dilakukan setiap minggu secara bergilir dari rumah ke rumah. Seperti halnya pembacaan kitab al-Barzanji, al-Burdah, dan Manaqib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, pembacaan Diba’ atau biasa disebut diba’an juga dilakukan saat hajatan kelahiran anak, pernikahan, khitanan, tingkeban, ketika menghadapi kesulitan dan musibah, atau untuk memenuhi nazar.Kitab Diba’ adalah salah satu dari sekian banyak kitab klasik yang tidak masuk di dalam pengajaran pesantren, namun akrab dan populer digunakan oleh masyarakat pesantren.
Tentang Syaikh Abu Muhammad Abdurrahman ad-Diba’iy :
Syaikh Abu Muhammad Abdurrahman ad-Diba’iy lahir pada hari ke-4 bulan Muharram tahun 866 H dan wafat hari Jumat 12 Rajab tahun 944 H. Dia adalah seorang ulama hadits terkemuka dan mencapai tingkatan hafidz dalam ilmu hadits, yaitu seorang yang menghafal 100.000 hadits lengkap dengan sanadnya. Selain ahli ilmu hadis, Syaikh Abu Muhammad Abdurrahman ad-Diba’iy juga seorang muarrikh atau ahli sejarah. Beberapa di antara sekian banyak kitab karangannya ialah Taisirul Wusul ila Jaami`il Usul min Haditsir Rasul, Qurratul ‘Uyun fi Akhbaril Yaman al-Maimun, Bughyatul Mustafid fi akhbar madinat Zabid, dan lain-lain.Tradisi membaca syair pujian dari kitab Maulid Diba’ ini (selain al-Barzanji dan al-Burdah) adalah salah satu tradisi yang menjadi sasaran kritik kaum puritan. Kaum puritan menolak peringatan maulid apalagi disertai dengan ritual-ritual pembacaan puji-pujian. Mereka menganggap peringatan maulid yang dilakukan dengan cara membaca kitab-kitab tersebut adalah perbuatan bid’ah.
Selain dianggap tidak dicontohkan oleh Nabi, kaum puritan juga menganggap isi atau apa yang dibaca dalam tradisi diba’an adalah kisah-kisah palsu dan pujian berlebihan sehingga merupakan syirik. Di tengah acara diba’an atau berzanjen ada ritual berdiri atau yang populer disebut dengan istilah “srakalan” atau “marhabanan” yakni ketika pembacaan kitab sampai pada kalimat “Asyaraqal badru ‘alaina”. Pada saat ini semua hadirin berdiri.  Perkara berdiri pada saat seperti ini pernah dibahas dalam Muktamar NU, yakni pada Muktamar NU ke V tahun 1930 di Pekalongan. Batsul masail pada muktamar ini memutuskan bahwa berdiri ketika berzanjen/diba’an hukumnya sunnah, termasuk ‘uruf syar’i.


C. HUKUM WIRID DAN DHIBA’
Ada sebuah maqalah yang mengatakan bahwa “ man laysa lahu wirdun fahuwa qirdun”,barang siapa yang tidak wiridan, maka dia seperti monyet. Memang jika diangan-angan salah satu kewajiban manusia adalah mengingat Sang Khaliq. Apabila seseorang tidak pernah mengingat (wirid) Sang Khaliq maka orang itu bagaikan seekor monyet yang tidak tahu diri dan tidak mengerti balas budi.
Begitulah perintah Allah swt dalam surat an-Nisa’ ayat 103 diterangkan:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا ٱطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ ۚ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوْقُوتًا
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.
    Secara praktis, melatih membiasakan wirid dapat dimulai dari hal yang paling kecil dan sederhana. Misalkan dengan meluangkan waktu setelah shalat fardhu membaca istighfar sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah saw dalam haditsnya.
Tsauban bercerita, “Jika Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam selesai shalat beliau beristighfar tiga kali, lalu membaca “Allahumma antas salam wa minkas salam tabarokta ya dzal jalali wal ikrom”. Al-Walid (salah satu perawi hadits) bertanya kepada al-Auza’i, “Bagaimanakah (redaksi) istighfar beliau?”. “Astaghfirullah, astaghfirullah” jawab al-Auza’i.
Hukuman Membaca Diba'iyyah dan Shalawatan membaca shalawat Diba’iyyah atau shalawat yang lain menurut pendapat yang tersohor di kalangan Jumhurul Ulama adalah sunnah Muakkadah. Kesunatan membaca shalawat ini didasarkan pada beberapa dalil, antara lain:
a. Firman Allah SWT Artinya :
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan sampaikanlan salatu penghormatan kepadanya. (QS.AI-Ahzab:56)
b. Sabda Nabi SAW :
( ماجه ابن رواه) وزكاة لكم كفارة علي الصلاةفإن علي صلوا
Artinya : “Bershalawatlah kamu untukku, karena membaca shalawat untukku bisa mengahapus dosamu dan bisa membersihkan pribadimu”. (HR. lbnu Majah)
c. Sabda Nabi SAW :
  [رواهالديلمي] القيامة. يوم لك نور علي صلاتكم فإن علي بالصلاة مجالسكم زينوا
Artinya: “Hiasilah tempat-tempat pertemuanmu dengan bacaan shalawat untukku, karena sesungguhnya bacaan shalwat untukku itu menjadi cahaya bagimu pada hari kiamat”. (HR. Ad-Dailami).
D. MANFAAT WIRID DAN DHIBA’
Seseorang yang ahli membaca shalawat akan diberi anugerah oleh Allah, antara lain :
a. Dikabul kan do’anya :
“Setiap do’a adalah terhalang, sehingga dimulai dengan memuji kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi, kemudian baru berdo'a dan akan dikabulkan do’a itu”. (HR. Nasa’i).
b. Peluang untuk mendapat syafa'a Nabi pada hari kiamat.
c. Dihilang kan kesusahan dan kesulitannya.

BAB III

KESIMPULAN
Wirid secara bahasa “ingat” sedangkan  menurut istilah “mengingat Allah SWT”. Yang dimaksud wirid ialah perbuatan seorang hamba yang berbentuk ibadah,lahir dan batin. Hasil nya adalah dinamakan “WARID” Sedangkan Al Warid yaitu karunia Allah ke dalam batinnya si hamba menyerupai cahaya yang halus, pemahaman, keterangan, kesenangan  beribadah, taufik  dan  lain-lain  anugrah  dari  Allah.
Hukuman Membaca Diba'iyyah dan Shalawatan membaca shalawat Diba’iyyah atau shalawat yang lain menurut pendapat yang tersohor di kalangan Jumhurul Ulama adalah sunnah Muakkadah.
Diba’ adalah tradisi membaca atau melantunkan sholawat kepada nabi Muhammad yang dilakukan oleh masyarakat NU. Pembacaan sholawat dilakukan bersama secara bergantian. Ada bagian dibaca biasa, namun pada bagian-bagian lain lebih banyak menggunakan lagu.
Manfaat wirid dan diba’
a. Dikabul kan do’anya
 “Setiap do’a adalah terhalang, sehingga dimulai dengan memuji kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi, kemudian baru berdo'a dan akan dikabulkan do’a itu”. (HR. Nasa’i).
b. Peluang untuk mendapat syafa'a Nabi pada hari kiamat.
c. Dihilangkan kesusahan dan kesulitannya
SARAN
Dalam menyusun makalah tentang yasinan, tahlilan, wirid dan puasa khusus  pastilah makalahini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu bagi para mahasiswa, pembaca dan khususnya kepada dosen pembimbing pai 3, kami sangat mengharapkan kritik dan saran.


DAFTAR PUSTAKA

Abdillah,Abu, argument ahlussunnah wal jama’ah,Tangerang s: Pustaka     ta’awun,2011.
http//islmiwiki.blog.com/2013/05/pengertian-wirid-dan-manfaatnya.html
httpps://emka.web.id/NU/2012/apa-itu-diba-dan-manfaatnya.html


Senin, 18 Mei 2020

Tahlil dan istighosah

MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM III
“TAHLIL DAN ISTIGHOSAH”

Dosen Pembimbing :
Erna Ningsih,.S.Ag.M.PdI

NAMA KELOMPOK :
1. Nimatus Solikah (18042070)
2. Siti Mabruroh (18042088)
3. Ocha Firnanda Sagita      (18042086)


UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Agama Islam III tentang “Tahlil dan istighosah”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalampembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekuranganbaik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapatmemeperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berhara semoga makalah tentang “Tahlil dan istighosah” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi para pembaca.




Lamongan, 17 Mei 2020


Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang1
1.2 umusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tahlil 3
2.2 Pengertian Istighosah 4
2.3 Perbedaan Tahlil dan Istighosah 5
2.4 Manfaat Tahlil dan Istighosah 7
2.5 Hukum Tahlil dan Istighosah 10

BAB III PENUTUP 13

3.1 Kesimpulan 13
3.2 Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Seiring  dengan derasnya arus globalisasi dan modernisasi, sekarang telah berkembang beberapa aliran anti tradisi yang berupaya untuk membid’ahkan atau bahkan mengkafirkan pelaku tradisi tersebut, serta menggantinya dengan tradisi sebagian bangsa Arab modern. Terdapat beberapa amaliah-amaliah kita yang dianggap bid’ah, seperti majelis maulid, sholawat, yasinan, ziarah kubur, tabarruk, tahlilan, dan lain-lain. Amaliah-amaliah tersebut merupakan amalaih yang sudah mendarah daging di Nusantara pada khususnya dan dunia Islam pada umumnya. Amaliah-amaliah tersebut diwariskan oleh ‘alim ulama dan kaum sholihin yang dikenal keluasan ilmunya dan kemuliaan akhlaknya.

Kehadiran agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW bukanlah untuk menolak atau memberantas segala bentuk tradisi yang ada dan sudah mengakar menjadi kultur budaya masyarakat, melainkan untuk melakukan pembenaran atau meluruskan tradisi dan budaya yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Sedangkan tradisi yang baik dan tidak bertentangan dengan risalah Rasulullah harus tetap dilestarikan, maka Islam akan mengakulturasikannya dan kemudian mengakuinya sebagai bagian dari budaya dan tradisi Islam itu sendiri.

Maka atas dasar tersebut di atas, kita dalam menghadapi orang dan keluarga atau teman yang meninggal janganlah bersikap kurang baik melainkan kita harus mendo’akan baik secara perorangan ataupun secara bersama-sama. Untuk mengetahui do’a dan bagaimana cara orang mendo’akan orang yang sudah meninggal, maka penulis mencoba mengangkat masalah ini dalam bentuk makalah yang berjudul “Tahlil Dan Istighosah”.


1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Tahlil?
2. Apa Pengertian Istighosah?
3. Bagaimana perbedaan Tahlil dan Istighosah?
4. Apa saja manfaat Tahlil dan Istighosah?
5. Apa hukum Tahlil dan Istighosah?

1.3 TUJUAN

1. Untuk menjelaskan pengertian Tahlil.
2. Untuk menjelaskan pengertian Tahlil.
3. Untuk menjeaskan perbedaan Tahlil dan Istighosah.
4. Untuk menjelaskan manfaat Tahlil dan Istighosah.
5. Untuk menjelaskan hukum Tahlil dan Istighosah.





BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tahlil

Kata "Tahlil" sendiri secara harfiah berarti berdzikir dengan mengucap kalimat tauhid "Laa ilaaha illallah" (tiada yang patut disembah kecuali Allah), yang sesungguhnya bukan dzikir yang dikhususkan bagi acara memperingati kematian seseorang. Pada acara ini orang berkumpul- kumpul di rumah orang yang meninggal lalu berdzikir dan membaca sejumlah ayat Al Qur'an, kemudian mendoakan orang yang meninggal. Tahlilan adalah acara selamatan yang dilakukan sebagian umat Islam, kebanyakan di Indonesia dan kemungkinan di Malaysia, untuk memperingati dan mendoakan orang yang telah meninggal yang biasanya dilakukan pada hari pertama kematian hingga hari ketujuh, dan selanjutnya dilakukan pada hari ke-40, ke-100, kesatu tahun pertama, dan seterusnya. Ada pula yang melakukan tahlilan pada hari ke-1000 .

Acara tersebut umumnya dilaksanakan dalam forum Majelis Tarhim (suatu majelis atau acara yang dilaksanakan untuk memintakan rahmat Allah terhadap orang yang meninggal) dengan membaca kalimat tahlil. Sebelum pembacaan tahlil sebagai inti dari acara, terlebih dahulu dibacakan ayat Al- thayyibah (seperti hamdalah, takbir, shalawat, tasbih, dan sejenisnya) untuk menambah rasa pendekatan diri kepada Allah sebelum berdoa dan bertawajjuh dengan bacaan tahlil. Pada umumnya, bacaan-bacaan surat Al- dengan menyandarkan keutamaan surat-surat tersebut (Sholikhin, 2010).

 Pada awalnya, acara tahlilan ditengarai merupakan praktik pada masa transisi yang dilakukan oleh masyarakat yang baru memeluk Islam pada zaman Wali Songo, dan tidak meninggalkan kebiasaan mereka yang lama. Berkumpul di rumah orang yang meninggal, acara seperti itu tidak hanya terjadi pada masyarakat pra Islam di Indonesia saja, tetapi di berbagai belahan dunia, termasuk di jazirah Arab. Oleh para da'i pada waktu itu, acara yang sebelumnya diubah menjadi kegiatan yang bernafaskan Islam. Di Indonesia, tahlilan masih membudaya, sehingga istilah "tahlilan" dikonotasikan sebagai memperingati orang yang meninggal.
Tahlil, takbir, tahmid, dan tasbih pada dasarnya merupakan dzikir yang sangat dianjurkan. Tahlil, takbir, tahmid, dan tasbih pada dasarnya merupakan dzikir yang sangat dianjurkan. Mendoakan orang tua termasuk tahlil, takbir, tahmid, dan tasbih yang dilakukan dijamin makbul bagi keselamatan orang yang meninggal di akhirat. Berdasarkan dari sumber di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa pengertian dari tahlilan yaitu suatu acara kegiatan pembacaan kalimat Laa illaaha illallah beserta dzikir, ayat suci Al- -sama dalam rangka kirim doa untuk orang yang meninggal. Yang diselenggarakan pada hari pertama, 3, 7, 40, 100, dan 1000. Dan hingga setiap tahun hari meninggalnya. Acara tersebut dilaksanakan pada malam hari setelah shalat Maghrib atau setelah shalat Isya.

2.2 Pengertian Istighosah

Kata “istighotsah” استغاثة berasal dari “al-ghouts” الغوث yang berarti pertolongan. Dalam tata bahasa Arab kalimat yang mengikuti pola (wazan) “istaf’ala” استفعلatau “istif’al” menunjukkan arti pemintaan atau pemohonan. Maka istighotsah berarti meminta pertolongan. Seperti kata ghufron غفران yang berarti ampunan ketika diikutkan pola istif’al menjadi istighfar استغفار yang berarti memohon ampunan. Jadi istighotsah berarti “thalabul ghouts” الغوث طلبatau meminta pertolongan. Para ulama membedakan antara istghotsah dengan “istianah” استعانة, meskipun secara kebahasaan makna keduanya kurang lebih sama. Karena isti’anah juga pola istif’al dari kata “al-aun” العون yang berarti “thalabul aun” العون طلبyang juga berarti meminta pertolongan.

Istighotsah adalah meminta pertolongan ketika keadaan sukar dan sulit. Istighosah termasuk do’a. Namun do’a sifatnya lebih umum karena do’a mencakup isti’adzah (meminta perlindungan sebelum datang bencana) dan istighosah (meminta dihilangkan bencana). Untuk dan dalam rangka menekan stres menghadapi ujian nasional, pilihan ekstrem lainnya adalah dengan melakukan istighosah. Doa bersama ini dilakukan oleh puluhan sekolah dan ribuan siswa, sambil bermaaf-maafan persis seperti pada hari raya idul fitri atau hendak melepas orang tua akan pergi haji. Dari sudut pendidikan, istighosah bukanlah hal yang salah. Sebagaimana telah dipahami bahwa istighosah adalah meminta pertolongan agar terhindar dari kesulitan, maka tidak boleh hal ini ditujukan selain pada Allah terkhusus pada hal-hal yang hanya mampu dilakukan oleh Allah semata. Karena istighosah bisa saja diminta dari makhluk yang mampu memenuhinya. Syaikh Sholih Alu Syaikh hafizhohullah berkata, “Sebagian ulama memberikan ketentuan kapan istighosah termasuk syirik akbar, yaitu ketika istighosah ditujukan pada makhluk yang mereka sebenarnya tidak mampu memenuhinya. Sebagian lagi berkata bahwa istighosah adalah meminta pertolongan dihilangkan bencana pada makhluk pada perkara yang tidak dimampui selain Allah. Pendapat terakhir, itulah yang lebih tepat.  Istighotsah sebenamya sama dengan berdoa akan tetapi bila disebutkan kata istighotsah konotasinya lebih dari sekedar berdoa, karena yang dimohon dalam istighotsah adalah bukan hal yang biasa biasa saja.

Oleh karena itu, istighotsah sering dilakukan secara kolektif dan biasanya dimulai dengan wirid-wirid tertentu, terutama istighfar, sehingga Allah SWT berkenan mengabulkan permohonan itu. Kata do’a yang sering kita dengar, berasal dari bahasa Arab, do’a. Kata tersebut dalam sistem tata bahasa Arab berbentuk masdar (kata dasar) yang bermakna mencari, meminta, dan memohon. Dalam ajaran Islam, doa merupakan ibadah yang merefleksikan permohonan pertolongan dan pengharapan kasih sayang seorang manusia sebagai hamba dengan menunjukkan sikap butuh dan tidak memiliki kuasa serta daya uapa dan kekuatan, kecuali atas pertolongan Allah SWT.

2.3 Perbedaan Tahlil Dan Istighosah

1) Tahlil
a) Tahlil biasanya berlangsung setiap hari jumat, dan jika ada orang yang meninggal, tahlil dilakukan pada tujuh hari berturut-turut setelah hari pertama kematian, hari ke 40, hari ke 100, dan hari ke 1000, atau pada pengambilan acara tahunan dari kematian seseorang.
b) Tahlil dimulai dengan pembacaan tawasul, yaitu pembacaan Al-Fatihah yang ditujukan pada para nabi, sahabat, para ulama, dan roh yang telah mati.
c) Tahlilan dari susunan bacaannya terdiri dari dua unsur yang disebut dengan syarat dan rukun, yang dimaksud dengan syarat ialah bacaan :
1. Surat al-Ikhlas
2. Surat al-Falaq
3. Surat an-Nas
4. Surat al-Baqarah ayat 1 sampai ayat 5 الم ذلك الكتاب .......
5. Surat al-Baqarah ayat 163 والهكم إله واحد ........
6. Surat al-Baqarah ayat 255 الله لاإله إلا هو الحي القيوم ........
7. Surat al-Baqarah ayat dari ayat 284 samai ayat 286 لله مافي السموات ......
8. Surat al-Ahzab ayat 33 إنما يريد الله ........
9. Surat al-Ahzab ayat 56إن الله وملائكته يصلون على النبي ........
10. Dan sela-sela bacaan antara Shalawat, Istighfar, Tahlil dan Tasbih. Adapun bacaan yang dimaksud dengan rukun tahlil ialah bacaan : 1. Surat al-Baqarah ayat 286 pada bacaan :واعف عنا واغفر لنا وارحمنا 2. Surat al-Hud ayat 73: ارحمنا ياأرحم الراحمين 3. Shalawat Nabi 4. Istighfar 5. Kalimat Thayyibah لاإله إلاالله 6. Tasbih.

2) Istighosah
a) Istighosah biasanya dilakukan secara berjama’ah, atau bisa juga dilakukan secara pribadi, untuk memohon suatu pertolongan kepada Allah swt, dimudahkan dalam ujian, dijauhkan dan diselamatkan dari musibah, dan lain sebagainya.
b) Bacaan ketika dzikir istighosah Dalam tradisi masyarakat Islam Indonesia yang berafiliasi NU, sering dibaca bersama dengan tahlil atau dibaca secara terpisah di dalam acara-acara riyadhoh atau wiritan yang dilakukan oleh pengikut tarekat seperti Naqshabandiyah, Qodiriyah, Syadziliyah, dan Tijniyah, dll.
c) Istighosah pada umumnya diimami oleh murshid tarekat atau dipimpin oleh ulama /kyai.
d) Bacaan istighosah adalah :
1. Istighfar
 2. Hauqolah
3. Sholawat Nabi dan sekeluarganya
4. Lafadz tahlil
5. Puji nama-nama Allah dengan lafadz “Ya Allah, Ya Qodim, Ya Sami, Ya Basir, Ya Mubdi, Ya Kholiq, Ya Hafidz, Ya Nasir, Ya Allah, Ya Lathif.” Ataumembaca asma Allah.
6. Kemudian membaca bacaan istighosah.

2.4 Manfaat Tahlil Dan Istighosah

a) Manfaat Tahlil
1. Pertama, melatih dan membiasakan kita untuk membaca kalimah ţayyibah, seperti: lailaha Illallah, Subhanallah, astaghfirullah dll. Bahkan jika sampai akhir hayat, (meninggal dunia)  kita bisa membaca kalimah tahlil, maka akan dijamin oleh Allah masuk surga. Sebagaimana sabda Nabi: Man qala lailaha illa Allah fi akhiri kalamihi dakhala al-jannah. Kita sangat khawatir, jika pada hari akhir hayat kita tidak mampu mengucapkan kalimah ţayyibah, baik dalam hati maupun lisan, maka celakalah kita.
Tidak mudah memang untuk dapat mengucapkan kalimah tayyibah menjelang kematian seseorang, karena pada saat itu godaan syetan luar biasa dengan menjelma menjadi sosok yang menjadi kesenangan kita saat kita masih hidup sehat (na’uzu billah min zalik). Maka talqin (menuntun atau membimbing bacaan kalimah tayyibah) ini amat penting bagi umat Islam. Siapa pun akan takut dengan kondisi sakarat al-maut ini. Dan inilah detik-detik yang paling menentukan, apakah kita husnul khatimah atau tidak. Jangan sampai kita menjelang wafat mengucapkan kalimah sayyi’ah. (Ya Rabbi amitni ala din al-Islam wa akhtim li bi husn al-khatimah…).
2. Kedua, memelihara dan menjalin hubungan silaturrahim, menyambung hubungan kekerabatan dan persaudaraan antarumat Islam (ukhuwwah Islamiyyah). Silatuirrahim ini perlu, sebab sebagaimana Nabi kita menegaskan: Barang siapa beriman kepada Allah, hendaknya orang itu menjalin hubungan silaturrahim. Bahkan dikatakan oleh Nabi: Barang siapa yang menjalin hubungan baik (silaturrahim), maka Allah akan memanjangkan umurnya, dan melapangkan rizkinya. (Man ahabba an yubsaţa lahu fi rizkihi wa an yunsaa lahu fi atharihi fa al-yaşil rahimahu). Satu contoh kecil, orang yang sakit berkepanjangan dan tidak sembuh-sembuh, kemudian berkat silaturrahim ia menemukan obatnya, melalui saran dan petunjuk dari saudara atau temannnya tadi. Dalam tradisi tahlil kita berjama’ah mengundang tetangga kerabat dan teman sejawat. Inilah berkat berjama’ah dan silaturrahim.
3. Ketiga, berbakti kepada orang tua, kerabat kita dan berbuat baik kepada sesama saudara. Karena dalam  tahlil kita mendoakan kepada orang tua kita, keluarga kita dan saudara-saudara kita, baik yang sudah meninggal maupun yang belum. Seperti doa-doa yang sering kita baca selama ini. Sebagai anak kita wajib berbakti kepada orang tua, dan berbakti itu tidak saja sewaktu masih hidup tetapi juga ketika sudah meninggal. Tahlil atau tahlilan (jangan salah paham, keduanya bahasa Arab berbentuk masdar) merupakan salah satu bukti bakti kita kepada orang tua sepanjang masa. Itulah maka, ditegaskan oleh Rasulullah Saw., bahwa semua manusia yang sudah mati akan terputus semua amalnya kecuali tiga hal: sadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak salih yang mendoakannya (doa anaknya). Bagaimana dengan doa saudara, handaitolan , kerabat, tetangga dan orang lain? Apakah doanya kesampaian? Memang di luar anak salih ini ada ikhtilaf. Tetapi lepas dari soal nyampai atau tidaknya doa itu, tahlil atau kirim doa ini besar manfaatnya. Jika toh tidak nyampai, maka akan kembali kepada diri orang itu sendiri (diterima doa itu tetapi tidak untuk si mayit, misalnya). Kemudian, tahlil ini juga bagian dari pembiasaan diri untuk mengucapkan kalimah tayyibah, doa, zikir, salawat dan qira’at al-Qur’an.
4. Keempat, bersedekah. Di samping bertahlil kita juga menjamu hidangan (sesuai kemampuan) kepada para jama’ah. Seperti kita tahu, bahwa sedekah (şadaqah) itu dapat menolak balak atau bencana dan dicintai orang lain. Dan harta yang kita sedekahkan kepada orang lain dan ke jalan Allah itu tidak akan habis, namun justru menjadi investasi di akhirat kelak.
5. Kelima, beribadah  dan mencari ridha Allah SWT. Karena tahlil atau ini niat kita untuk beribadah, mencari ilmu dan mencari rida Allah SWT. Bukan karena orang lain atau siapa-siapa, melainkan hanya semata karena Allah SWT.
b) Manfaat Istighosah
Manfaat do’a dan zikir (mengingat Allah SWT) Istighosah sangat banyak, diantaranya sebagai berikut:
1. Mendatangkan keridhoan Allah SWT.
2. Mengusir syaitan, menundukkan, dan mengenyahkannya
3. Menghilangkan kesedihan dan kemuraman hati.
4. Mendatangkan kegembiraan dan ketentraman (didalam) hati.
5. Melapangkan rizki
6. Menumbuhkan perasaan bahwa dirinya diawasi Allah, sehingga mendorongnya untuk selalu berbuat kebajikan.
7. Takbir, tasbih, tahmid, dan tahlil yang diucapkan hamba saat berzikir akan mengingatkannya saat dia ditimpa kesulitan.
8. Malaikat akan selalu memintakan ampunan kepada Allah bagi orang-orang yang berzikir.
9. Orang yang berzikir (mengingat Allah) senantiasa merasa dekat dengan-Nya dan Allah bersamanya.
Mengingat banyaknya manfaat yang telah disebutkan di atas, maka istighosah merupakan serangkaian dzikir, doa, sholawat yang sangat banyak maanfaatnya bagi pembacanya. Manfaat istighosah sendiri seperti manfaat yang terdapat dalam dzikir, doa, sholawat, oleh karena itu maka sebagai hamba Allah yang beriman harus selalu berdo’a dan berzikir, memohon perlindungan kepada Allah SWT. dari berbagai tantangan dan cobaan hidup di dunia ini.
2.5 Hukum Tahlil Dan Istighosah

a) Hukum Tahlil
Berikut beberapa dalil tentang Tahlil
عَنْ سَيِّدِنَا مَعْقَلْ بِنْ يَسَارْ رَضِيَ الله عَنْهُ اَنَّ رَسُولَ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ : يس قَلْبُ اْلقُرْانْ لاَ يَقرَؤُهَا رَجُلٌ يُرِيْدُ اللهَ وَالدَّارَ اْلاَخِرَة اِلاَّ غَفَرَ اللهُ لَهُ اِقْرَؤُهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ )رَوَاهُ اَبُوْ دَاوُدْ, اِبْنُ مَاجَهْ, اَلنِّسَائِى, اَحْمَدْ, اَلْحَكِيْم, اَلْبَغَوِىْ, اِبْنُ اَبِىْ شَيْبَةْ, اَلطَّبْرَانِىْ, اَلْبَيْهَقِىْ, وَابْنُ حِبَانْ
Dari sahabat Ma’qal bin Yasar r.a. bahwa Rasulallah s.a.w. bersabda : surat Yasin adalah pokok dari al-Qur’an, tidak dibaca oleh seseorang yang mengharap ridha Allah kecuali diampuni dosa-dosanya. Bacakanlah surat Yasin kepada orang-orang yang meninggal dunia di antara kalian. (H.R. Abu Dawud, dll)
Adapun beberapa ulama juga berpendapat seperti Imam Syafi’i yang mengatakan bahwa
وَيُسْتَحَبُّ اَنْ يُقرَاءَ عِندَهُ شيْئٌ مِنَ اْلقرْأن ,وَاِنْ خَتمُوْا اْلقرْأن عِنْدَهُ كَانَ حَسَنًا
Bahwa, disunahkanmembacakan ayat-ayat al-Qur’an kepada mayit, dan jika sampai khatam al-Qur’an maka akan lebih baik.
Bahkan Imam Nawawi dalam kitab Majmu’-nya menerangkan bahwa tidak hanya tahlil dan doa, tetapi juga disunahkan bagi orang yang ziarah kubur untuk membaca ayat-ayat Al-Qur’an lalu setelahnya diiringi berdoa untuk mayit.
Dari beberapa dalil tersebut dapat diketahui bahwa tahlil hukumnya sunnah. Dan termasuk bid’ah hasanah menurut Imam Al-Syafi’i dan Imam AL-Nawawi.
b) Istighosah
Rasul saw memperbolehkan Istighatsah, sebagaimana hadits beliau saw : “Sungguh matahari mendekat dihari kiamat hingga keringat sampai setengah telinga, dan sementara mereka dalam keadaan itu mereka ber-istighatsah (memanggil nama untuk minta tolong) kepada Adam, lalu mereka beristighatsah kepada Musa, Isa, dan kesemuanya tak mampu berbuat apa apa, lalu mereka beristighatsah kepada Muhammad shaw” (Shahih Bukhari hadits no.1405),

Juga banyak terdapat hadits serupa pada Shahih Muslim hadits No.194, Shahih Bukhari hadits No.3162, 3182, 4435, dan banyak lagi hadist2 shahih yang Rasul saw menunjukkan ummat manusia ber istighatsah kepada para Nabi dan Rasul, bahkan Riwayat Shahih Bukhari dijelaskan bahwa mereka berkata pada Adam, Wahai Adam, sungguh engkau adalah ayah dari semua manusia.. dst.. dst...dan Adam as berkata : “Diriku..diriku.., pergilah pada selainku.., hingga akhirnya mereka ber Istighatsah memanggil – manggil Muhammad saw, dan Nabi saw sendiri yang menceritakan ini, dan menunjukkan beliau tak mengharamkan Istighatsah.












BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tahlilan adalah acara selamatan yang dilakukan sebagian umat Islam, kebanyakan di Indonesia dan kemungkinan di Malaysia, untuk memperingati dan mendoakan orang yang telah meninggal yang biasanya dilakukan pada hari pertama kematian hingga hari ketujuh, dan selanjutnya dilakukan pada hari ke-40, ke-100, kesatu tahun pertama, dan seterusnya.
Istighotsah adalah meminta pertolongan ketika keadaan sukar dan sulit.
Perbedaan tahlil dan istighosah adalah 1. Terletak pada tujuannya, 2. Terletak pada susuan bacaannya. Tahlil dimulai dengan pembacaan tawasul, yaitu pembacaan Al-Fatihah yang ditujukan pada para nabi, sahabat, para ulama, dan roh yang telah mati.
Tahlilan dari susunan bacaannya terdiri dari dua unsur yang disebut dengan syarat dan rukun, yang dimaksud dengan syarat ialah bacaan : 1. Surat al-Ikhlas 2. Surat al-Falaq 3. Surat an-Nas 4. Surat al-Baqarah ayat 1 sampai ayat 5 الم ذلك الكتاب ....... 5. Surat al-Baqarah ayat 163 والهكم إله واحد ........ 6. Surat al-Baqarah ayat 255 الله لاإله إلا هو الحي القيوم ........ 7. Surat al-Baqarah ayat dari ayat 284 samai ayat 286 لله مافي السموات ...... 8. Surat al-Ahzab ayat 33 إنما يريد الله ........ 9. Surat al-Ahzab ayat 56إن الله وملائكته يصلون على النبي ........ 10. Dan sela-sela bacaan antara Shalawat, Istighfar, Tahlil dan Tasbih. Adapun bacaan yang dimaksud dengan rukun tahlil ialah bacaan : 1. Surat al-Baqarah ayat 286 pada bacaan :واعف عنا واغفر لنا وارحمنا 2. Surat al-Hud ayat 73: ارحمنا ياأرحم الراحمين 3. Shalawat Nabi 4. Istighfar 5. Kalimat Thayyibah لاإله إلاالله 6. Tasbih.
Bacaan istighosah adalah : 1. Istighfar 2. Hauqolah 3. Sholawat Nabi dan sekeluarganya 4. Lafadz tahlil 5. Puji nama-nama Allah dengan lafadz “Ya Allah, Ya Qodim, Ya Sami, Ya Basir, Ya Mubdi, Ya Kholiq, Ya Hafidz, Ya Nasir, Ya Allah, Ya Lathif.” Ataumembaca asma Allah. 6. Kemudian membaca bacaan istighosah.
Manfaat Tahlil ialah melatih dan membiasakan kita untuk membaca kalimah ţayyibahdan untukmemelihara dan menjalin hubungan silaturrahim, menyambung hubungan kekerabatan dan persaudaraan antarumat Islam (ukhuwwah Islamiyyah).
Manfaat do’a dan zikir (mengingat Allah SWT) Istighosah sangat banyak, diantaranya sebagai berikut:
1. Mendatangkan keridhoan Allah SWT.
2. Mengusir syaitan, menundukkan, dan mengenyahkannya
3. Menghilangkan kesedihan dan kemuraman hati.
4. Mendatangkan kegembiraan dan ketentraman (didalam) hati.
5. Melapangkan rizki
Hukum tahlil dan istighosah adalah sunnah, dan termasuk bid’ah hasanah menurut Imam Syafi’i.

3.2 Saran
Kami sadar bahwasanya dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu masih perlu saran dan kritik para pembaca agar makalah ini bisa mencapai kesempurnaa dikemudian hari.



DAFTAR PUSTAKA


https://id.quora.com/Apa-saja-manfaat-Istighosah
https://www.google.com/search?ei=6TvBXtaRA9PJrQHt3YS4Aw&q=manfaat+tahlil+&oq=manfaat+tahlil+&gs_lcp=CgZwc3ktYWIQAzICCAAyAggAMgIIADICCAAyAggAMgIIADICCAAyBggAEBYQHjIGCAAQFhAeMgYIABAWEB46BAgAEEdQ3R5Ypi1gmDdoAHABeACAAfsOiAHXM5IBBTctMS4zmAEAoAEBqgEHZ3dzLXdpeg&sclient=psy-ab&ved=0ahUKEwiWqqOjgLvpAhXTZCsKHe0uATcQ4dUDCAs&uact=5
Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/18326/susunan-bacaan-tahlil




Pusat pertanggungjawaban & penetapan harga transfer

MAKALAH
AKUNTANSI MANAJEMEN
“PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
DAN PENETAPAN BIAYA TRANSFER”



DOSEN PENGAMPU:
Ariefah sundari, S.Kom., M.M
Kelompok 10 :
1. Ayuk Sulistyowati (18042089)
2. Ita Hidayatus Sholihah (18042069)
3. M. Tsalis Nasihun (18042065)


PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ‘ULUM LAMONGAN
2020
KATA PENGANTAR

                Alhamdulillahi Robbil Alamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala karunia nikmatNya sehinnga kami dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENENTUAN BIAYA TRANSFER” disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah AKUNTANSI MANAJEMEN yang di ampu oleh Ibu Ariefah sundari, S.Kom., M.M
              Makalah ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
             Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran yang paling membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi.
            Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide/gagasan yang menambah kekayaan intelektual bangsa.

Lamongan, 11 April  2020


Penulis















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I  PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pusat Pertanggungjawaban Keuangan 3
2.2 Keuntungan Dari Sistem Pengendalian Keuangan 4
2.3 Jenis-Jenis Pusat Pertanggungjwaban 4
2.4 Pemilihan Pusat Pertanggungjawaban Finansial 6
2.5 Masalah Harga Transfer 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 8

DAFTAR PUSTAKA 9












BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perluasan pasar mendorong berkembangnya perusahaan. Semakin berkembang suatu perusahaan, semakin kompleks lingkungan bisnis yang dihadapi oleh manajemen. Dengan semakin kompleksnya lingkungan industri, manajemen menghadapi ketidakpastian sehingga resiko bisnis menjadi meningkat. Bersamaan dengan itu, aktivitas operasi perusahaan semakin beraneka ragam, dimana kegiatan produksi biasanya sudah merupakan suatu lini produk, maksudnya adalah suatu kegiatan produksi yang berkesinambungan mulai dari bahan mentah sampai barang jadi.
Kegiatan produksi baik berupa barang atau jasa membuat setiap perusahaan berusaha untuk dapat memenuhi segala kebutuhan konsumen dengan harga yang relatif terjangkau namun tetap memperhatikan biaya-biaya yang diperlukan dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut. Salah satu yang mempengaruhi adalah harga transfer.
Pengertian harga transfer adalah harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran divisi untuk mencatat pendapatan divisi penjualan (selling division) dan biaya divisi pembelian (buying division)(Henry Simamora, 1999:272). Harga transfer mengukur nilai produk (yakni barang atau jasa) yang diserahkan oleh pusat laba kepada pusat pertanggungjawaban lainnya dalam perusahaan. Transfer pricing biasanya ditetapkan untuk produk-produk antara (intermediate product) yang merupakan barang-barang dan jasa-jasa yang dipasok oleh divisi penjual kepada divisi pembeli.
Masalah penentuan harga transfer dijumpai dalam perusahaan yang organisasinya disusun menurut pusat-pusat laba dan antar pusat laba yang di bentuk tersebut terjadi transfer barang dan jasa. Latar belakang timbulnya harga transfer mempunyai peran ganda, di satu sisi harga transfer mempertegas diversifikasi yang dilakukan oleh manajemen puncak. Harga transfer menetapkan dengan tegas hak masing-masing manajer divisi untuk mendapatkan laba. Dalam penentuan harga transfer, masing-masing divisi yang terlibat merundingkan berbagai unsur yang membentuk harga transfer, karena setiap unsur yang
membentuk harga transfer akan berdampak terhadap laba yang dipakai sebagai pengukur kinerja mereka.
Disisi lain, harga transfer berperan sebagai salah satu alat untuk menciptakan mekanisme integrasi. Dalam penentuan sumber pengadaan barang misalnya, manajemen puncak dapat menempuh kebijakan jika menguntungkan perusahaan secara keseluruhan, manajer divisi diwajibkan untuk memilih sumber pengadaan dari divisi lain dalam perusahaan, tidak dari pemasok luar. Dengan kebijakan ini, manajer divisi dipaksa untuk merundingkan harga transfer yang adil bagi semua divisi yang terlibat. Sehingga dua atau lebih divisi yang terpisah perlu melakukan hubungan dalam mencapai tujuan perusahaan bersama, harga transfer mendekatkan dua atau lebih divisi yang semua melakukan bisnis secara independen.
 
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pusat pertanggungjawaban keuangan?
2. Apa saja keuntungan dari sistem pengendalian hasil keuangan?
3. Apa saja jenis-jenis pusat pertanggungjawaban?
4. Bagaimana cara memilih pusat pertanggungjawaban finansial?
5. Apa masalah yang dihadapi dalam harga transfer?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui tentang pusat pertanggungjawaban keuangan
2. Mengetahui tentang keuntungan dari sistem pengendalian hasil keuangan
3. Mengetahui tentang jenis-jenis pusat pertanggungjawaban
4. Mengetahui tentang cara memilih pusat pertanggungjawaban finansial
5. Mengetahui tentang masalah yang dihadapi dalam harga transfer


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pusat Pertanggungjawaban Keuangan
Pusat pertanggungjawaban merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang pertanggungjawaban terhadap aktivitas yang dilakukan. Pada hakikatnya, perusahaan merupakan sekumpulan pusat-pusat pertanggungjawaban, yang masing-masing dipresentasikan oleh sebuah kotak dalam bagan organisasi. Pusat pertanggungjawaban muncul guna mewujudkan satu atau lebih tujuan, yang disebut objective (tujuan jangka pendek). Banyak organisasi mengendalikan perilaku dari karyawan-karyawannya, khususnya manajernya melalui sistem pengendalian hasil finansial. Pada sistem ini, hasil didefinisikan dalam istilah moneter, seperti pendapatan, biaya, keuntungan, dan tingkat pengembalian.
Pusat-pusat tanggung jawab menerima masukan, dalam bentuk material-material, kerja, dan jasa. Dengan menggunakan kapital (seperti, inventaris), perlengkapan dan aset-aset lainnya , pusat pertanggungjaaban bekerja dengan fungsi-fungsi tertentu dengan tujuan objektifnya adalah untuk mentransformasikan input menjadi output, baik yang bersifat nyata (seperti: barang-barang) atau bersifat tidak nyata (seperti: jasa). Dalam sebuah pabrik, outputnya bersifat barang. Dalam unit-unit staf, seperti sumber daya manusia, transportasi, pencatatan dan administrasi, maka outputnya berbentuk jasa.

Produk yang dihasilkan bisa saja kemudian diserahkan ke divisi lain, dimana produk itu kemudian menjadi input bagi divisi penerima, atau juga bias dilempar kepasar, dimana kemudian produk tersebut menjadi output organisasi perusahaan secara keseluruhan. Adalah lebih mudah untuk mengukur biaya input daripada untuk menghitung nilai output.


2.2 KEUNTUNGAN DARI SISTEM PENGENDALIAN HASIL KEUANGAN
Berikut alasan sistem pengendalian hasil keuangan dalam organisasi dengan baik :
1. Tujuan keuangan sangat berpengaruh pada perusahaan yang berorientasi laba. Laba dan arus kas menentukan kelangsungan hidup perusahaan.
2. Ukuran keuangan menyediakan suatu ringkasan komprehensif (menyeluruh) dari kinerja perusahaan, sehingga meningkatkan daya banding dari dampak atas inisiatif dan mengurangi kemungkinan sinyal yang bertentangan dengan kepentingan mereka.
3. Kebanyakan ukuran keuangan itu relatif tepat dan objektif.
4. Pengendalian hasil keuangan dapat menyediakan suatu bentuk pengendalian manajemen yang tidak kentara.
5. Pengendalian hasil keuangan dapat digunakan secara luas.
6. Biaya dari penerapan hasil keuangan biasanya relatif kecil dibandingkan bentuk-bentuk pengendalian manajemen lainnya.
Sistem pengendalian hasil keuangan memiliki 3 elemen inti yaitu:
1. Pusat-pusat pertanggungjawaban keuangan, yang mendefinisikan pembagian secara adil terhadap hasil-hasil keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dalam suatu organisasi.
2. Sistem perencanaan dan pengendalian, serta proses manajemen formal lainnya, yang digunakan untuk sejumlah pengendalian yang berhubungan dengan tujuan termasuk pengaturan sasaran-sasaran kinerja dan standar-standar  untuk mengevaluasi kinerja.
3. Kontrak insentif, yang mendefinisikan hubungan antara hasil dengan bermacam-macam pemberian imbalan dan hukuman organisasi. Sistem pengendalian hasil keuangan juga bergantung pada apa yang biasanya disebut sebagai pengendalian internal, yang mempercayai keandalan dari informasi organisasi.
2.3 JENIS-JENIS PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
Pusat pertanggungjawaban keuangan adalah pusat pertanggungjawaban dimana tanggung jawab setiap individu didefinisikan setidaknya sebagian dalam istilah keuangan. Empat jenis pusat pertanggungjawaban yang dapat dibedakan: pusat investasi, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat biaya. Terdapat empat jenis pusat pertanggungjawaban keuangan, yaitu :
1. Pusat Investasi
Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban dimana manajer memegang pertanggungjawaban terhadap pendapatan, biaya dan tingkat pengembalian investasi. Sebagai contoh, wakil direktur Divisi Truk di General Motors memiliki wewenang yang sangat besar atas investasi di divisi tersebut. Wakil direktur ini bertanggung jawab terhadap pengajuan proposal investasi, seperti mendanai penelitian mesin-mesin yang lebih irit bahan bakar untuk mobil-mobil olahraga. Setelah proposal tersebut disetujui oleh manajer punak dan dewan komisaris General Motors wakil direktur Divisi Truk selanjutnya akan bertanggungjawab untuk memastikan bahwa investasi tersebut dapat memberikan hasil.

2. Pusat Laba
Merupakan pusat pertanggungjawaban dimana manajer memegang pertanggungjawaban atas laba maupun biaya. Manajer pusat laba tidak memiiki kendali atas dana-dana investasi. Sebagai contoh, manajer yang bertugas di salah satu taman bermain Six Flags bertanggungjawab terhadap pendapatan maupun biaya, tapi tidak memiliki kendali atas investasi utama di taman. Manajer pusat laba sering kali dievaluasi dengan membandingkan laba aktual dengan laba yang ditargetkan atau dianggarkan.
3. Pusat Pendapatan
Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban dimana manajer memegang tanggung jawab akan menghasilkan pendapatan yang merupakan ukuran output keuangan. Jika pengeluaran sesuai dengan penghasilan, maka unit tersebut akan menjadi pusat laba. Pada hakikatnya, pusat pendapatan merupakan unit-unit pemasaran/penjualan yang tak memiliki wewenang untuk menetapkan harga jual dan tidak bertanggung jawab atas harga pokok barang-barang yang mereka pasarkan.

4. Pusat Biaya
Merupakan pusat pertanggungjawaban dimana manajer bertanggung jawab untuk beberapa elemen-elemen dari biaya atau pengeluaran. Biaya dan pengeluaran diukur dalam bentuk uang, namun output tidak diukur dalam cara yang sama. Pembagian pusat biaya yaitu:
Pusat biaya teknik/standar (standard or engineered expense center), adalah elemen biaya yang benar-benar terjadi dan dapat diukur secara pasti/tepat karena mempunyai hubungan yang erat dengan output yang dihasilkan. Misalnya: bahan baku, upah tenaga kerja, bahan bakar habis pakai, bahan-bahan pembantu lainnya. Ciri-ciri pusat biaya teknik:
a. Input-nya dapat diukur secara moneter
b. Input-nya dapat diukur secara fisik
c. Jumlah rupiah optimal dan input yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 unit output, dapat ditentukan.

Pusat biaya kebijakan, adalah biaya yang sebagian besar yang terjadi tidak mempunyai hubungan yang erat dengan output yang dihasilkan. Ada beberapa pembagian pusat biaya kebijakan yaitu:
­ Pusat biaya administrasi dan umum
­ Pusat biaya penelitian dan pengembangan
­ Pusat biaya pemasaran

2.4 MEMILIH PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN FINANSIAL YANG DIGUNAKAN
Pertanyaan penting untuk menjawab hal ini adalah: “yang mana manajer harus pertanggungjawabkan; untuk bagian laporan keuangan yang mana?” pilihan-pilihan ini sangatlah penting karena mempengaruhi perilaku manajer unutk memperhatikan ukuran dimana mereka bertanggungjawab. Dari sudut perilaku, jawaban dasar dari pertanyaan di atas sangat to the point, yakni secara terang-terangan mengharapkan para manajer dapat bertanggung jawab untuk macam-macam item yang anda ingin mereka berikan perhatiannya.
Pada tingkat yang luas, struktur pusat pertanggungjawaban keuangan kebetulan sama dengan otoritas para manajer. Area-area otoritas yang didefinisikan oleh struktur dan kebijakan organisasi yang mendefinisikan hak dan kewajiban manajer untuk membuat keputusan tertentu. Keputusan mengenai struktur organisasi tidak perlu mendahului keputusan-keputusan mengenai jenis-jenis pusat pertanggungjawaban yang seharusnya digunakan; keputusan struktur pertanggungjawaban mungkin yang pertama kali diputuskan.

2.5 MASALAH HARGA TRANSFER


Dalam transfer barang atau jasa ada 2 macam keputusan :
1. Keputusan Pemilihan Sumber (Sourcing Decision)
Keputusan mau membeli sumber dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan
2. Keputusan Penentuan Harga Transfer (Transfer Pricing Decision)
Jika dipilih keputusan membeli dari dalam, akan timbul keputusan berikut : “Pada harga berapa harga transfer diterapkan ?”

Istilah harga transfer dijumpai pada perusahaan yang organisasinya berbentuk desentralisasi dan disusun menurut pusat laba. Pusat laba (atau investasi) sering memasok produk dan jasa ke pusat laba atau investasi lainnya dalam perusahan yang sama. Ketika hal itu terjadi ada mekanisme untuk menetapkan harga transfer.
Karena organisasi perusahaan bersifat desentralisasi maka keputusan untuk menentukan biaya produksi dan harga jual produk adalah menjadi wewenang masing-masing divisi, meskipun tidak mutlak. Untuk itu, dalam hal terjadinya transaksi antar divisi (transfer pricing) sebaiknya perusahaan (kantor pusat) tidak melakukan intervensi, karena masing-masing divisi akan diukur kinerjanya dari perolehan laba masing-masing divisi.
Adanya transfer barang dan jasa dihubungkan dengan proses deferensiasi bisnis dan karena perlunya integrasi dalam organisasi yang telah melakukan diferensiasi bisnis.  Diferensiasi bisnis = diversifikasi  jalan yang dibuat seorang manajemen saat ia menghadapi banyak ketidakpastian, sehingga resiko bisnis meningkat, sehingga untuk menurunkan resiko, ia membuat diversifikasi. Diversifikasi biasa ditempuh melalui proses divisonalisasi (proses pembentukan divisi-divisi yang berperan sebagai pusat laba, yang diserahi fungsi produksi, pemasaran dan diberi tanggung jawab untuk hasilkan laba yang sepadan dengan investasi yang ditanam dalam bisnis divisi).
Harga transfer pada hakikatnya memiliki tiga karakteristik berikut ini:
1. Masalah harga transfer hanya timbul jika divisi yang terkait diukur kinerjanya berdasarkan atas laba yang diperoleh mereka dan harga transfer merupakan unsur yang signifikan dalam membentuk biaya penuh produk yang diproduksi di divisi pembeli.
2. Harga transfer selalu mengandung unsur laba di dalamnya.
3. Harga transfer merupakan alat untuk mempertegas diversifikasi dan sekaligus mengintegrasikan divisi yang dibentuk.
Harga transfer  secara langsung mempengaruhi pendapatan dari pusat laba penjualan (memasok), biaya untuk pusat laba pembelian (menerima), dan akibatnya terhadap keuntungan dari kedua pusat laba tersebut. Dampak dari harga transfer tergantung pada besarnya jumlah transfer internal relatif terhadap ukuran setiap entitas.
Ketika jumlah transfer signifikan, kegagalan untuk mengatur harga pengalihan hak dapat memiliki efek negatif yang signifikan pada sejumlah keputusan penting, termasuk tentang jumlah produksi, sumber pengadaan, alokasi sumber daya, dan evaluasi dari manajer dari kedua penjualan dan keuntungan membeli pusat.


a) Tujuan Harga Transfer
Harga transfer mempunyai tujuan yang banyak, tergantung pada situasi dan tujuan ini sering terjadi konflik. Tujuan dari harga transfer antara lain:
1. Menyediakan sinyal ekonomi yang layak sehingga manajer yang terpengaruh akan membuat keputusan ekonomi yang baik. Secara khusus, harga harus benar mempengaruhi keputusan manajer pusat laba penjualan tentang berapa banyak produk/jasa yang dipasok secara internal dan keputusan manajer pusat laba pembelian tentang berapa banyak produk atau jasa yang dibeli secara internal.
2. Harga transfer dan pengukuran laba sesudahnya harus menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kinerja dari pisat laba dan manajernya. . Harga transfer secara langsung mempengaruhi keuntungan dari kedua entitas baik  penjualan maupun  pembelian
3. Harga transfer dapat ditetapkan untuk memundahkan laba antara kesatuan perusahaan atau lokasi. Tujuan ini berhubungan dengan penghematan pajak.
4. Mengurang resiko moneter
5. Mengatrol kreditabel asosiasi
6. Mengamankan posisi kompetitif anak/ cabang perusahaan dan penetrasi pasar
7. Mengurangi resiko pengambilalihan oleh pemerintah

Beberapa tujuan harga transfer ini sering mengalami pertentangan. Kecuali dalam keadaan yang langka, manajer dipaksa untuk membuat pengorbanan karena tidak ada satu pun metode harga transfer yang melayani semua tujuan dengan baik. Campur tangan harga transfer melemahkan manfaat dari desentralisasi. Harga transfer mengurangi kebebasan pusat laba dan menyebabkan kompleksitas dan penundaan dalam pengambilan keputusan, serta juga meningkatkan biaya organisasi, terutama dalam hal manajemen waktu yang dibutuhkan untuk meninjau fakta-fakta dari situasi.

b) Alternatif dari Harga Transfer
Kebanyakan perusahaan menggunakan lima jenis harga transfer, yaitu:
1. Harga Transfer berdasarkan Harga Pasar (Market-Based Transfer Pricing)
Harga yang dikenakan secara internal biasanya identik dengan harga yang dikenakan ke pelanggan luar, meskipun beberapa perusahaan menerapkan diskon atas harga pasar untuk  mencerminkan ekonomi dari perdagangan antar divisi didalam suatu perusahaan. Metode ini merupakan ukuran profitabilitas dan kinera yang paling baik karena objektif. Sehubungan dengan situasi langka dimana pasar persaingan sempurna terjadi untuk perdagangan produk dan jasa, merupakan hasil yang optimal untuk pengambilan keputusan dan evaluasi kinerja yang bertujuan untuk menetapkan harga transfer berdasarkan harga pasar kompetitif.
Banyak perusahaan menggunakan quasi harga transfer berdasarkan harga pasar dengan membiarkan penyimpangan dari harga pasar yang diamati. Penyimpangan tersebut memungkinkan penyesuaian yang mencerminkan perbedaan antara penjualan internal dan eksternal. Perbedaan ini dapat mencerminkan penghematan dari pemasaran, penjualan, dan biaya yang terkumpul. Penyesuaian harga pasar juga dapat mencerminkan keyakinan bahwa harga yang diambil oleh pemasok eksternal bukan harga kompetitif yang berkelanjutan.

2. Harga Transfer Biaya Marginal (Marginal cost transfer prices)
Ketika produk dan jasa setengah jadi ditukar pada biaya marginalnya, adalah mudah untuk menetapkan kontribusi total yang dihasilkan oleh barang dan jasa oleh perusahaan dalam keseluruhan. Total kontribusi yang dihasilkan oleh produk atau jasa akhir kepada perusahaan secara keseluruhan hanya sama dengan harga jual produk atau jasa akhir dikurangi biaya marjinal dari produksi atau tahap proses pelayanan akhir. Metode ini langka digunakan terutama disebabkan oleh fakta bahwa transfer biaya marjinal memberikan informasi yang buruk untuk mengevaluasi kinerja ekonomi baik pusat laba penjualan maupun pembelian, dan relatif sedikit perusahaan yang dapat mengukur biaya marjinal secara akurat.
Meskipun ini mungkin menjadi fitur menarik dari perspektif akuntansi biaya, dan kadang-kadang dari perspektif penetapan harga untuk keputusan harga jangka pendek, hal ini menciptakan masalah bila dilihat dari perspektif pusat pertanggungjawaban. Alasannya adalah bahwa total kontribusi tidak mudah dilacak pada setiap perusahaan yang memasok, entitas pemasok bahkan memulihkan biaya penuh mereka, yang membuat perusahaan mungkin saja untuk mengevaluasi mereka sebagai pusat keuntungan.


3. Harga Transfer Biaya Penuh (Full cost transfer prices)
Metode harga transfer biaya penuh sangat terkenal, harga transfer ini digunakan oleh 40% perusahaan yang disurvei. Harga transfer berdasarkan biaya penuh menawarkan beberapa keuntungan.  Pertama,  menyediakan ukuran yang kelangsungan hidupnya dapat bertahan dalam jangka yang panjang. Kedua, harga transfer berdasarkan biaya penuh relatif mudah diterapkan karena perusahaan memiliki sistem di tempat untuk menghitung biaya produksi penuh.  Akhirnya, harga transfer berdasarkan biaya penuh yang tidak menyimpang untuk tujuan evaluasi karena pusat laba atas penjualan diperbolehkan untuk memulihkan setidaknya biaya produksi total.
Harga transfer ini juga memperbolehkan penjualan pusat laba untuk memperoleh keuntungan dalam internal perusahaan. Harga transfer ini juga menyediakan perkiraan harga transfer yang dapat digunakan pada situasi dimana harga pasar kompetitif tidak ada.
Dalam penentuan harga transfer berdasarkan biaya, terdapat berbagai pilihan tipe biaya yang digunakan sebagai dasar: biaya sesungguhnya atau biaya standar. Tipe biaya manapun yang dipilih, biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan harga transfer dapat direkayasa dengan salah satu dari tiga metode biaya: full costing, variable costing, activity based costing.

4. Harga Transfer Negoisasi (Nagotiated transfer prices)
Alternatif harga transfer yang cukup populer digunakan oleh 22% perusahaan yang merespon survei. Harga transfer ini mengijinkan penjualan dan pembelian manajer pusat laba untuk bernegoisasi diantara pusat-pusat pertanggungjawaban lainnya. Hal ini memberikan kepada manajer tingkat wewenang dan pengendalian yang paling besar atas laba dari unit mereka. Kebijakan ini bisa efektif jika kedua pusat laba memiliki beberapa daya tawar, yaitu pusat laba penjualan memiliki beberapa kemungkinan untuk menjual produknya di luar perusahaan dan pusat laba pembelian memiliki beberapa sumber pasokan dari luar. Manajer juga harus memperhatikan biaya dan kondisi pasar.
Namun, harga transfer negosiasi dapat menyebabkan beberapa masalah. Pertama, negosiasi harga dari sejumlah transaksi yang berpotensi besar dalam hal manajemen waktu adalah mahal, dan juga memerlukan pemeriksaan ulang dan revisi harga yang cukup sering. Kedua, negosiasi sering menimbulkan konflik antara manajer pusat laba. Harga transfer berdasarkan negosiasi sering kali membelokkan usaha manajer divisional dari aktifitas-aktifitas produktif yang sebenarnya menjadi kepentingan perusahaan ke aktifitas-aktifitas yang memberikan manfaat bagi divisi tersebut. Dan ketiga, hasilnya sering tergantung pada kemampuan negosiasi dan daya tawar dari para manajer yang terlibat, dan hasil akhir mungkin tidak mendekati optimal secara ekonomi. Selain itu, karena harga transfer tersebut mencakup markup laba, maka biaya aktual dari produk final dapat  menjadi sulit untuk di tentukan, dan laba antar divisi dalam suatu perusahaan harus dieliminasi dari persediaan untuk laporan keuangan dan retur pajak penghasilan konsolidasi.

5. Variasi Lainnya
1. Salah satu variasi harga transfer yang lain, yaitu berdasarkan biaya marjinal ditambah biaya lump-sum tetap. Biaya lump-sum ini dirancang untuk mengkompensasi pusat laba penjualan untuk mengikat beberapa kapasitas tetap untuk memproduksi produk yang ditransfer secara internal. Masalah utama dengan metode biaya marjinal ditambah biaya lump-sum adalah bahwa manajer yang terlibat harus menetapkan sebelumnya biaya lump-sum berdasarkan perkiraan kapasitas bahwa setiap pelanggan internal akan membutuhkannya pada periode yang akan datang.
2. Harga transfer dengan tarif ganda, dimana pusat laba penjualan dikreditkan dengan harga pasar, tetapi pusat laba pembelian membayar hanya biaya produksi marjinal (atau penuh). Harga transfer dengan tarif ganda memiliki dua keuntungan dasar, yaitu :
Para manajer baik dari pusat laba penjualan dan pembelian menerima petunjuk ekonomi yang tepat untuk pengambilan keputusan mereka,
Memastikan bahwa transaksi internal akan berlangsung, sehingga memungkinkan untuk mempertahankan proses produksi yang terintegrasi secara vertikal.
Namun, harga transfer dengan tarif ganda tidak umum digunakan karena beberapa alasan, yaitu :
Harga transfer dengan tarif ganda dapat menghancurkan insentif internal yang tepat dari entitas ekonomi.
Sering sulit untuk menjelaskan kepada manajer pusat laba bagaimana penghitungan ganda telah melebih-lebihkan keuntungan pusat laba mereka, namun keuntungan tersebut kadang-kadang menyebabkan manajer pusat laba  menuntut kompensasi yang sepadan.

3. Harga transfer arbitrer, harga ditetapkan oleh manaemen pusat. Harga tersebut umumnya dipilih untuk meminimalkan pajak atau tujuan tingkat perusahaan lainnya. Keuntungan dari metode ini adalah bahwa suatu harga dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga akan mencapai tujuan yang dianggap paling penting oleh manajemen pusat. Sedangkan kerugiannya adalah metode ini dapat mengalahkan tujuan penting dari desentralisasi tanggungjawab atas laba-membuat karyawan divisional sadar akan laba. Metode ini juga sangat menghambat otonomi dan insentif laba bagi manajer divisi.
Karena harga transfer arbitrer umumnya mencakup markup, maka menentukan biaya actual dari produk final dapat menjadi sulit, dan laba antar divisi dalam satu perusahaan harus dieliminasi untuk laporan keuangan dan retur pajak penghasilan konsolidasi.

c) Penggunaan Secara Bersama-sama dari Berbagai Metode Harga Transfer
Ketika perusahaan menggunakan secara bersama-sama berbagai metode harga transfer,  mereka biasanya menggunakan salah satu metode untuk tujuan internal(baik pengambilan keputusan dan evaluasi) dan metode lain untuk memindahkan keuntungan diantara yurisdiksi pajak. Tetapi, sering merupakan hal yang sulit untuk menggunakan metode ini untuk tujuan di atas karena hukum memaksakan ketidakleluasaan perusahaan yang beroperasi di banyak negara. Lebih mudah bagi manajer untuk mengklaim bahwa mereka tidak memanipulasi laporan laba-rugi untuk menghindari pajak jika mereka menggunakan metode harga transfer yang sama untuk tujuan pajak seperti yang digunakan untuk keperluan internal.





BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pusat pertanggungjawaban merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang pertanggungjawaban terhadap aktivitas yang dilakukan. Pada hakikatnya, perusahaan merupakan sekumpulan pusat-pusat pertanggungjawaban, yang masing-masing dipresentasikan oleh sebuah kotak dalam bagan organisasi.
Pusat pertanggungjawaban keuangan adalah pusat pertanggungjawaban dimana tanggung jawab setiap individu didefinisikan setidaknya sebagian dalam istilah keuangan. Empat jenis pusat pertanggungjawaban yang dapat dibedakan: pusat investasi, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat biaya.
Pada tingkat yang luas, struktur pusat pertanggungjawaban keuangan kebetulan sama dengan otoritas para manajer. Area-area otoritas yang didefinisikan oleh struktur dan kebijakan organisasi yang mendefinisikan hak dan kewajiban manajer untuk membuat keputusan tertentu.
Harga transfer  secara langsung mempengaruhi pendapatan dari pusat laba penjualan (memasok), biaya untuk pusat laba pembelian (menerima), dan akibatnya terhadap keuntungan dari kedua pusat laba tersebut. Dampak dari harga transfer tergantung pada besarnya jumlah transfer internal relatif terhadap ukuran setiap entitas.


DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N., Vijay Govindarajan, Sistem Pengendalian Manajemen, Buku 1., Salemba Empat, Jakarta:2002.
Carter, William K. Carter, Milton Usry, Akuntansi Biaya, Buku 2, Edisi 13, Salemba Empat, Jakarta:2005.
Garrison, Ray H, Eric, Peter. Managerial Acounting, Buku 2, Edisi 11, Salemba Empat, Jakarta:2007.
Gudono, Akuntansi Manajemen, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta:1993.
Hansen, Don R Maryanne M. Mowen, Management Accounting, Buku 2, Edisi 7, Salemba Empat, Jakarta:2005.
Merchant, Kenneth A, Wim A. Van der Stede, Management Control System, 3rd ed.,  Pearson.
http://www.academia.edu/5361005/Transfer_Pricing_Especially_in_Indonesia_
http://dhedee29.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/34457/TRANSFER+PRICE.pdf
http://hpcrates.blogspot.com/2012/04/pusat-pertanggungjawaban-keuangan-dan.html
http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/11/makalah-pusat-pertanggungjawabanunsur.html
http://sondis.blogspot.com/2013/03/pengertian-harga-transfer-transfer.html
http://pojokinfo.wordpress.com/2008/03/03/penetapan-harga-transfer-dalam-meningkatkan-laba-perusahaan/